Sebutkan 3 Suku bangsa di provinsi Sumatera Utara

Pesisir barat biasa dikenal sebagai daerah Tapanuli. Terdapat 419 pulau di propisi Sumatera Utara. Pulau-pulau terluar adalah pulau Simuk (kepulauan Nias), dan pulau Berhala di selat Malaka. Kepulauan Nias terdiri dari pulau Nias sebagai pulau utama dan pulau-pulau kecil lain di sekitarnya. Kepulauan Nias terletak di lepas pantai pesisir barat di Samudera Hindia. Pusat pemerintahan terletak di Gunung Sitoli. Kepulauan Batu terdiri dari 51 pulau dengan 4 pulau besar: Sibuasi, Pini, Tanahbala, Tanahmasa. Pusat pemerintahan di Pulautelo di pulau Sibuasi. Kepulauan Batu terletak di tenggara kepulauan Nias. Pulau-pulau lain di Sumatera Utara: Imanna, Pasu, Bawa, Hamutaia, Batumakalele, Lego, Masa, Bau, Simaleh, Makole, Jake, dan Sigata, Wunga.

Sebagian wilayah yang mendiami Pulau Sumatra. Foto: Dok. GoogleMaps

Pulau Sumatra merupakan pulau keenam terbesar di dunia yang luasnya mencapai 443.065,8 kilometer persegi. Saat menjadi jalur perdagangan di masa lampau, Pulau Sumatra memiliki banyak sebutan, mulai Somaterra, Samotra, Samatra, Syamatra, Zamatra, atau Zamara.

Pulau Sumatra terletak di bagian barat gugusan kepulauan Nusantara. Di sebelah utara berbatasan dengan Teluk Benggala, di timur dengan Selat Malaka, di sebelah selatan dengan Selat Sunda, dan di sebelah barat dengan Samudra Hindia.

Secara umum, Pulau Sumatra didiami oleh bangsa Melayu yang terbagi ke dalam beberapa suku besar. Suku-suku besar yang dimaksud di antaranya Suku Batak, Suku Palembang, Suku Minangkabau, dan masih banyak lagi.

Agar lebih memahaminya, simak gambaran mengenai suku-suku yang terdapat di Pulau Sumatra.

Rumah adat asli Suku Minang, yaitu rumah Gadang. Foto: Kemdikbud

Suku-Suku di Pulau Sumatra

Merangkum buku Ayo Mengenal Indonesia: Sumatra 1 karya Munasifah (2019: 34), terdapat beberapa suku asli Pulau Sumatra yang tersebar di berbagai provinsi, di antaranya meliputi:

Suku Melayu menjadi suku terbesar yang menduduki Pulau Sumatra. Hampir seluruh wilayah di pulau ini ditinggali oleh Suku Melayu.

Awal terbentuknya suku ini berasal dari munculnya Suku Anneuk Jamee di daerah Aceh dan masyarakat Negeri Sembilan di Semenanjung Malaya.

Rata-rata, Suku Melayu merupakan orang asli yang berasal dari daerah Sumatera Selatan, Jambi, Kepulauan Riau, Riau, Bengkulu, Sumatera Utara, dan lainnya.

Suku Aceh mendiami wilayah Pulau Sumatra bagian utara. Mereka merupakan penduduk asli daerah Nangroe Aceh Darussalam. Adapun nenek moyang mereka berasal dari Arab, Melayu, dan India.

Dulunya, Suku Aceh banyak yang memeluk agama Hindu. Namun, setelah berkembangnya Islam di Indonesia, mereka kemudian berpindah dan memeluk agama Islam.

Suku Minangkabau atau lebih dikenal dengan Suku Minang, merupakan suku dari Pulau Sumatra yang sebagian besar mendiami Sumatera Barat. Dalam kesehariannya, suku ini menggunakan bahasa Minangkabau, yang merupakan cabang dari bahasa Austronesia.

Suku Minang kerap kali menyebut diri mereka sebagai Urang Awak, yang artinya adalah Orang Minang. Uniknya, Suku Minangkabau ini dinilai memiliki kemampuan berdagang yang lebih hebat dari Kerajaan Melayu dan Kerajaan Sriwijaya.

Kesenian daerah Suku Nias adalah lompat batu. Foto: Flickr

Suku Palembang mendiami Kota Palembang dengan mayoritas berdomisili di Tepian Sungai Musi. Di wilayah lain juga terdapat Suku Palembang yang masih terdapat keturunan dari suku asli, di antaranya masyarakat yang tinggal di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Bengkulu, dan Jambi.

Suku Batak merupakan suku asli yang terletak di Tapanuli dan Sumatra Utara. Mayoritas suku ini memeluk agama Kristen.

Jenis dari Suku Batak pun ada bermacam-macam, di antaranya Batak Toba, Batak Simalungun, Batang PakPak, Batang Mandailing, Batak Angkola, Batak Karo, dan masih banyak lagi.

Ilustrasi dari rumah adat Sumatra Utara. Foto: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatra Utara

Suku Nias banyak berdomisili di Sumatra Utara, dengan penduduk asli yang dikenal dengan nama Ono. Pulau yang dapat dihuni oleh Suku Nias disebut oleh mereka sebagai Tano Niha.

Suku Mentawai mendiami Kepulauan Mentawai, yang tergolong dalam Proto Melayu. Suku Mentawai masih kental akan budaya tradisional dan kehidupannya yang masih terikat adat istiadat.

Masyarakat Suku Mentawai masih mempercayai animisme, yaitu kepercayaan terhadap roh nenek moyang. Spiritualitas Suku Mentawai juga dicirikan dalam bentuk tato di tubuh, serta mengasah gigi yang menurut mereka dapat meningkatkan kecantikan.

Seperti namanya, Suku Lampung mendiami Provinsi Lampung. Suku ini juga dikenal sebagai Suku Ulun Lampung atau Suku Orang Lampung.

Secara umum, suku di Lampung sendiri dibagi menjadi dua, yaitu Lampung Saibatin dan Lampun Pepadun. Inilah yang menyebabkan Lampung memiliki semboyan Sai Bumi Ruwa Jurai, yang bermakna “Satu Bumi Dua Jiwa”.