Salah satu Tangga nada yang digunakan pada musik tradisional adalah Tangga nada yang mirip

seni teater adalah. apa yang dimaksud seni teater​

5. Pada waktu membuat gambar cerita, penyem- purnaan gambar dilakukan dengan a. mewarnai gambar b. melengkapi gambar dengan latar belakang yang menduk … ung cerita d. c. melengkapi gambar dengan teks cerita menghapus garis yang tidak perlu dan me- nambah garis atau coretan yang dianggap perlu agar gambar lebih hidup​

dalam komunitas berita yang dikomunikasikan disebut a. pesan b. sinyal c. input d. output​

bahan lunak buatan adalah bahan untuk karya kerajinan yang diolah dan dicampur dengan zat kimia tertentu sehingga menjadi lunak lembut dan mudah diben … tuk Berikut ini yang bukan termasuk bahan lunak buatan adalah......a.getah nyatu b.gips c.fiberglass d.sabun​

segala sesuatu yang mengatur kehidupan manusia dalam bermasyarakat disebut​

tirto.id - Tangga nada merupakan rangkaian nada yang disusun berdasarkan jarak tertentu secara berjenjang.

Layaknya tangga pada rumah, jarak pada tangga nada berfungsi untuk mengatur tinggi rendahnya variasi bunyi yang dihasilkan oleh sebuah alat musik.

Dalam bukunya "Solmisasi Musik" (2017) Rochmat Aldy Purnomo, mendefinisikan tangga nada sebagai susunan nada-nada naik dan turun, yang memiliki jarak semitone, dan whole tone, dari satu nada ke nada terdekatnya.

Penggunaan tangga nada di Indonesia, sudah ada sejak dahulu. Hal ini dapat dilihat dari musik daerah nusantara yang didominasi oleh tangga nada pentatonis.

Di dalam teori musik, secara umum tangga nada dibagi menjadi 3 jenis, yaitu tangga nada pentatonis, tangga nada diatonis, dan tangga nada kromatis. Namun, dalam penerapannya tangga nada kromatis jarang digunakan.

Merujuk Modul Media Komunikasi Kelas 5 SD (2020), yang diterbitkan Kemdikbud, penguasaan terhadap tangga nada berfungsi untuk menciptakan sebuah harmoni di dalam musik.

Tangga Nada Pentatonis

Secara harfiah, tangga nada pentatonis dapat diartikan sebagai tangga nada yang terdiri dari 5 nada pokok dengan jarak yang berbeda-beda.

Tangga nada jenis ini banyak digunakan pada musik-musik tradisional nusantara, seperti terdapat pada gamelan Jawa dan Bali.

Selain di nusantara atau Indonesia, tangga nada pentatonis juga sering digunakan pada musik-musik tradisional di Jepang, dan Cina.

Merujuk pada Modul Seni Budaya Kelas 10 (2020) terbitan Kemdikbud, tangga nada pentatonis disusun bukan berdasarkan jarak antara nada tetapi berdasarkan urutan nada.

Sementara itu, berdasarkan susunan nada yang dimiliki, tangga nada pentatonis dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:

1. Pentatonis Pelog

Tangga nada ini tersusun atas nada 1-2-3-4-5-6-7. Meskipun memiliki 7 nada, tetapi hanya 5 nada yang dominan digunakan. Pentatonis pelog bersifat tenang, khidmat, dan hormat.

Contoh lagu yang menggunakan tangga nada pentatonis pelog adalah Gundul-gundul Pacul (Jawa Tengah), dan Ngusak Asing (Bali).

2. Pentatonis Slendro

Pentatonis slendro tersusun atas nada 1-2-3-4-5-6. Berbeda dengan pelog, yang cenderung tenang, tangga nada slendro lebih bersifat riang dan gembira.

Contoh lagu yang menggunakan tangga nada pentatonis slendro: Cubla-cublak Suweng (Jawa Tengah), Janger (Bali), dan Cing Cangkeling (Jawa Barat).

Tangga Nada Diatonis

Dalam teori dasar musik dunia Barat, tangga nada diatonis merupakan komponen paling dasar. Skala diatonis memiliki 7 not berbeda dalam 1 oktaf. Not-not tersebut sering kita sebut dengan nada do-re-mi-fa-sol-la-si.

Tangga nada diatonis memiliki 2 jarak nada, yaitu jarak 1 dan jarak 1/2 dan memiliki 7 nada pokok. Terdapat 2 jenis tangga nada diatonis yaitu mayor dan minor.

Jika tangga nada pentatonis, sering digunakan pada musik-musik tradisional, tangga nada diatonis lebih sering digunakan pada musik-musik populer atau yang lebih kekinian.

Selain 2 tangga nada di atas, masih ada lagi tangga nada kromatis, yaitu tangga nada yang memiliki jarak 1/2 antara nada satu dengan lainnya.

Baca juga:

  • Pengertian Seni Musik menurut Para Ahli: Jamalus, Red, dan Sidnell
  • Apa Itu Musik Ansambel: Pengertian, Jenis dan Contohnya

Baca juga artikel terkait Seni Musik atau tulisan menarik lainnya Permadi Suntama
(tirto.id - tam/adr)

Penulis : Permadi Suntama
Editor : Yandri Daniel Damaledo

simbol dari batik kedua ini adalah?​

mau buang koin, pepepeoeoepeoe

Tuliskan nama tari pada gambar diatas!​

Bahan pembuatan benda kerajinan fungsi hias yang mempunyai sifat lentur dan kuat adalah​

Apa tujuan penyanyi melakukan vokalis​

Salah satu Tangga nada yang digunakan pada musik tradisional adalah Tangga nada yang mirip

Salah satu Tangga nada yang digunakan pada musik tradisional adalah Tangga nada yang mirip
Lihat Foto

SHUTTERSTOCK

Ilustrasi musik.

KOMPAS.com - Tangga nada dalam musik berarti susunan atau urutan nada. Contoh tangga nada adalah do, re, mi, fa, sol, la, si, do.

Pencipta lagu yg masih pemula biasanya menggunakan nada dasar C=do.

Ada dua jenis tangga nada, yakni tangga nada pentatonis dan tangga nada diatonis. Semuanya memiliki karakteristik susunan nada yang berbeda.

Tangga nada pentatonis 

Tangga nada pentatonis merupakan tangga nada yang memiliki lima nada berbeda.

Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), tangga nada ini dibagi menjadi dua jenis, yakni tangga nada slendro dan pelog.

Biasanya tangga nada jenis slendro dan pelog digunakan dalam alat musik tradisional, yakni gamelan Jawa. Selain itu, tangga nada slendro dan pelog juga digunakan dalam alat musik tradisional Bali, Sunda, Madura dan daerah lainnya.

Musik atau lagu yang menggunakan tangga nada pentatonis mudah ditemukan dalam berbagai lagu tradisional atau lagu rakyat.

Tangga nada musik yang ada di daerah nusantara didominasi tangga nada pentatonis

Baca juga: Tangga Nada Pentatonis dan Diatonis

Tangga nada pelog

Tangga nada pelog memiliki sifat karakteristik musik yang tenang dan bersifat hormat. Pelog memiliki lima tangga nada primer, yaitu do, mi, fa, sol, si.

Contoh lagu daerah dengan tangga nada pelog adalah:

  1. Lagu Gundul-Gundul Pacul, yang berasal dari Jawa Tengah.
  2. Lagu Pitik Tukung, yang berasal dari Jawa Tengah.
  3. Lagu Ngusak Asing, yang berasal dari Bali.
  4. Lagu Macepet Cepetan, yang berasal dari Bali.
  5. Lagu Karatangan Pahlawan, yang berasal dari Jawa Barat.
Tangga nada slendro

Tangga nada slendro memiliki karakterisitik musik yang gembira, lincah dan menyenangkan. Slendro memiliki lima tangga nada primer, yaitu do, re, mi, sol, la.

Contoh lagu daerah dengan tangga nada slendro adalah:

  1. Lagu Lir Ilir, yang berasal dari Jawa Tengah.
  2. Lagu Cublak-Cublak Suweng, yang berasal dari Jawa Tengah.
  3. Lagu Te Kate Dipanah, yang berasal dari Jawa Tengah.
  4. Lagu Kerraban Sape, yang berasal dari Jawa Tengah.
  5. Lagu Cing Cangkeling, yang berasal dari Jawa Barat.

Tangga nada diatonis 

Tangga nada diatonis memiliki tujuh nada primer. Sedangkan satu nada lainnya merupakan pengulangan dari nada pertama. Contohnya 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 1.

Tangga nada diatonis dibagi menjadi dua, yakni tangga nada diatonis mayor dan tangga diatonis minor.

Baca juga: Lirik dan Chord Lagu Daerah Sumatra Barat, Gelang Sipaku Gelang

Tangga nada diatonis mayor

Tangga nada ini memberikan nuansa musik yang ceria dan lincah. Contohnya adalah lagu anak-anak yang memiliki nuansa ceria.

Interval nada dalam tangga nada diatonis mayor adalah 1-1-1/2-1-1-1-1/2. Contoh lagu anak-anak yang menggunakan tangga nada diatonis mayor adalah Bintang Kecil.

Selain lagu anak-anak, tangga nada ini juga digunakan dalam lagu daerah. Contoh lagu daerah dengan tangga nada diatonis mayor:

  1. Lagu Anak Kambing Saya, yang berasal dari Nusa Tenggara Timur.
  2. Lagu Yamko Rambe Yamko, yang berasal dari Papua.
  3. Lagu Kampuang Nan Jaoh di Mato, yang berasal dari Sumatera Barat.
  4. Lagu Ampar-Ampar Pisang, yang berasal dari Kalimantan Selatan.
  5. Lagu Burung Kakak Tua, yang berasal dari Maluku.
Tangga nada diatonis minor

Tangga nada ini memberikan nuansa musik yang agak sedih dan kurang membuat semangat. Interval nadanya adalah 1-1/2-1-1-1/2-1-1.

Contoh lagu daerah dengan tangga nada minor:

  1. Lagu Es Lilin, yang berasal dari Sunda.
  2. Lagu Piso Surit, yang berasal dari Sumatera Utara.
  3. Lagu Cikat Cikat Tiga Lingga, yang berasal dari Sumatera Utara.
  4. Lagu Kole-Kole, yang berasal dari Maluku.
  5. Lagu Ole Sioh, yang berasal dari Maluku.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.