Salah satu kegagalan yang terjadi dalam budidaya tanaman hias adalah

Tanaman hias mencakup semua tumbuhan, baik berbentuk terna, merambat, semak, perdu, ataupun pohon, yang sengaja ditanam orang sebagai komponen taman, kebun rumah, penghias ruangan, upacara, komponen riasan/busana, atau sebagai komponen karangan bunga. Bunga potong pun dapat dimasukkan sebagai tanaman hias. Dalam konteks umum, tanaman hias adalah salah satu dari pengelompokan berdasarkan fungsi dari tanaman hortikultura. Bagian yang dimanfaatkan orang tidak semata bunga, tetapi kesan keindahan yang dimunculkan oleh tanaman ini.

Budidaya tanaman hias adalah semua kegiatan proses produksi yang meliputi kegiatan

pratanam, penanaman, pemeliharaan tanaman, pemanenan dan pasca panen tanaman hias.

1.       Pengertian Produksi dan Proses Produksi Budidaya Tanaman Hias

Produksi dalam budidaya tanaman hias adalah kegiatan mengolah atau meningkatkan mutu sebuah tanaman hias agar menjadi lebih baik lagi.Proses produksi merupakan suatu cara atau metode yang digunakan dalam mengolah atau meningkatkan mutu sebuah tanaman hias dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti teknik, bahan, dan alat.

o   Teknik Perawatan

Untuk perawatannya sendiri biasanya tidak begitu sulit. Yang penting, jangan ekspos tanaman pada cahaya matahari yang terlalu sering. Buatlah semacam penyaring atau peneduh tidak langsung atau letakkan pot-pot tanaman hias pada lingkungan yang agak teduh. Untuk perawatan lain seperti penyiraman dan pemupukan, sebaiknya siram tanaman secukupnya dan jangan berlebihan untuk menghindari pembusukan akar. Waktu penyiraman biasanya pada pagi atau sore hari. 

Untuk pemupukan sendiri, biasanya tanaman diberikan pupuk kompos atau pupuk tambahan buatan pabrik bila diperlukan. Selain itu, tanaman bisa disemprot cairan insektisida untuk menghindarkannya dari gangguan serangga-serangga perusak tanaman atau dengan penyemprotan cairan pengkilap daun (untuk jenis-jenis tanaman hias yang mengandalkan keindahan daunnya).

o   Bahan

Wadah tanaman

Karena tanaman hias biasanya tidak memakan tempat yang cukup luas,

maka pot biasanya dipilih sebagai wadah. Pilihlah pot yang sekiranya sesuai dengan jenis

tanamna yang hendak ditanam. Semisal tanaman hias yang ditanam adalah jenis bunga

bungaan kecil atau suplir

Media penanaman

Diperlukan kesesuaian antara jenis tanaman hias yang hendak ditanam dengan media tanamyang digunakan. hal ini sangat penting untuk menentukan keberhasilan tumbuh kembangtanaman hias yang dibudidayakan. Sejauh ini,  ada 2 macam media tanam yang digunakanyakni media berbahan organik serta anorganik.

• Bahan organik

Bahan yang tergolong dalam kategori organik biasanya berasal dari makhluk hidup, sepertibatang-batang pohon, buah, daun, dan lain sebagainya. Keunggulan bahan organik terletakpada komposisinya yang memiliki banyak kandungan unsur hara sebagai unsur yangdibutuhkan tanaman.Beberapa jenis bahan organik yang dapat dijadikan sebagai mediatanam, diantara nya arang, arang sekam, cacahan pakis, kompos, moss, sabut kelepa

(cocopeat), pupuk kandang, dan humus.

• Bahan anorganik

Bahan anorganik merupakan bahan yang memiliki kandungan mineral cukup media tanammisalnya pasir, kerikil, gel, batu, pecahan batuan, spons, dan sebagainya. 

Pemilihan tanaman

Untuk pemilihan tanaman, bagi pemula sebaiknya memilih jenis tanaman yang tak terlalu sulit. Jangan memilih jenis tanaman yang sensitif dan membutuhkan perawatan khusus.

2.       Proses Budidaya Tanaman Hias

Pertama anda harus benar-benar menyiapkan lahan yang sudah kosong atau disiangi dari rumput, perhatikan kegemburan tanah, ciri-ciri tanah yang gembur bila dia diangkat dengan jari yang renggang maka tanah itu akan berjatuhan kembali. dalam budidaya tanaman di tahap awal sebainya jangan terlalu banyak menggunakan pestisida.

Langkah berikutnya dalam budidaya tanaman ini siapakan bibit yang akan disemai, pilihlah bibit yang baik, gunakan air dalam wadah untuk menguji tingkat mutu bibit, semakin sedikit bibit yang mengapung maka semakin baik kualitas benih/ bibit tanaman itu. itu kunci kedua dalam budidaya tanaman.

Selanjutnya dalam budidaya tanaman juga harus diperhatikan jarak tanam, tumbuhan muda memiliki jarak taam yang lebih rapat dibandingkan dengan tumbuhan tua, seperti sawi akan lebih rapat jarak tanamnya dibandingkan dengan cabai. Inagat dalam cara budidaya tanaman bukan mengutamakan kuantitas tapi utamakanlah kualitas.

Bila kita ingin melakukan budidaya tanaman bunga atau tanaman hias maka sebaiknya pilih bibit bunga yang dijual dalam kemasan aluminium foil, ini jauh lebih terbukti menjaga kualitas bibit bunga tersebut. Benih/ bibit merupakan faktor utama dalam keberhasilan budidaya tanaman.

Tahap berikutya yang paling penting dalam budidaya tanaman ini adalah mencegah hama/ pencegahan hama tanaman. Mencegah timbulnya hama akan lebih baik daripada harus mengatasi hama yang datang. Budidaya tanaman yang baik sanagt mengutamakan kesehatan lingkunagan, jadi gunakanlah pestisida secukupnya saja, dan perhatikan label pestisida ang anda beli, pastikan memiliki logo ramah lingkingan dan mudah didaur ulang. ini sangat penting dalam menciptakan budidaya tanaman modern.

Budidaya tanaman penangan pasca panen sering kali mengalami kegagalan karen kesalahan dalam memilih jenis tanaman yang akan ditanam, banyak sekali masyarakat rugi karena menanam tanaman yang harganya tidak stabil. sehingga mengalamai kerugian total pada kegiatan budidaya tanaman ini. 

3.       Langkah keselamatan kerja

Menyiapkan kotak P3K

Mengenakan pakaian dan peralatan pelindung

- Berhati-hati dalam penggunaan bahan-bahan kimia, seprti pestisida


4.       Keberhasilan dan Kegagalan Budidaya Tanaman Hias

Kegagalan dalam budidaya tanaman hias dapat disebabkan oleh keadaan cuaca. jika kemarau, tanaman bias saja menjadi stress dan mati karena telatnya perawatan atau penanganannya. Jika musim hujan, tanaman yang tidak boleh terkena banyak air bias saja mati karena kurangnya penanganan. Selain itu, kurangnya pengetahuan dari si pembudidaya tentang tanaman yang dibudidayakannya dan hama bias juga menjadi penyebab dari keghagalan budiaya tanman hias.

Keberhasilan dari suatu budidaya tanaman hias dapat dilihat dari keindahan dan kesegaran tanaman yang dibudidayakan. Faktor yang menyebabkan keberhasilan dalam budidaya tanaman hias antaralain, cuaca yang mendukung, penanganan yang tepat pada tiap tanaman terhadap cuaca, pengetahuan dan kemampuan yang cukup dalam merawat tanaman yang dipilih untuk dibudidayakan, dan penggunaan pestisida yang baik dalam mengusir hama.

JAKARTA - Dalam menjalankan suatu usaha, tentu ada berbagai risiko yang akan dihadapi. Sama halnya dengan bisnis tanaman hias, ada beberapa risiko yang mesti diantisipasi, seperti tanaman mati, kecurian, dan barang tidak laku.

Oleh sebab itu, untuk mengantisipasi hal yang disebutkan di atas, perlu keseriusan dalam menjalani bisnis tanaman hias. Berikut hal yang perlu dipelajari seperti melansir dari buku "Kaya dari Bisnis Tanaman Hias" oleh Redaksi AgroMedia, Jakarta, Sabtu (22/8/2020).

Baca Juga: 9 Strategi Membangun Usaha Minuman dan Snack

1. Tanaman Mati

Risiko utama dalam berbisnis tanaman hias adalah tanaman mati. Kematian tanaman umumnya disebabkan oleh serangan hama dan penyakit. Untuk itu, sebelum memulai bisnis ini, sebaiknya sudah paham jenis-jenis penyakit yang biasa menyerang dan bagaimana karakternya.

Selain hama dan penyakit, penyebab lain matinya tanaman adalah keteledoran pemilik dan kesalahan dalam perawatan. Biasanya hal ini terjadi karena agroklimat yang tidak cocok, over dosis pupuk, dan salah media tanam. Untuk itu, penting merawat dengan benar.

Baca Juga: Buka Usaha Es Buah, Modal Kecil Untungnya Enggak Main-Main

2. Kecurian

Risiko yang satu ini sebetulnya bisa terjadi pada semua usaha yang berbentuk barang. Namun, dalam bisnis tanaman hias, kerugian akibat pencurian bisa sangat fatal. Apalagi jika yang dicuri adalah indukan untuk memperbanyak atau memunculkan bibit.

Kerugian akan semakin besar apabila yang dicuri adalah yang tergolong mahal. Karena itu, untuk menghindari pencurian sebaiknya tempat usaha diberi alat pengaman, seperti teralis besi atau kawat yang dipasang mengitari lahan, gunakan penjaga toko atau memasang CCTV.

3. Barang Tidak Laku

Sebenarnya risiko ini tidak begitu besar, karena tanaman hias tergolong bisnis berjalan. Artinya, barang yang saat ini tidak laku, dalam jangka panjang kemungkinan nilai jualnya justru akan meningkat.

Hal itu terutama berlaku untuk tanaman yang akan memunculkan anakan seperti aglaonema. Namun, dengan catatan tanaman tersebut dirawat dengan baik.

Baca Juga: Peduli Pejuang Kanker, Donasi Rambut Bersama Lifebuoy dan MNC Peduli Tengah Berlangsung!

4. Harga Pasaran Jatuh

Mengingat tren tanaman hias yang selalu berganti, maka risiko ini bisa saja terjadi. Harga tanaman yang sebelumnya tinggi, tiba-tiba bisa turun drastis. Turunnya harga biasanya disebabkan pasokan tanaman di pasaran lebih banyak dari permintaan, sehingga barang dijual dengan harga murah.

Untuk itu, setiap pebisnis diharapkan mampu membaca situasi pasar dan keinginan konsumen.

5. Pelanggan Kabur

Pelanggan pindah tempat atau kabur merupakan hal yang paling menakutkan bagi semua pelaku bisnis. Walaupun pelayanan yang diberikan sudah maksimal, kadang-kadang masih saja ada pelanggan yang complain.

Pada akhirnya pelanggan beralih ke toko atau nurseri yang lain. Memang banyak hal yang menyebabkan pelanggan kabur. Karena itu, setiap pebisnis harus bisa mengerti dan memahami sebab-sebab pelanggan beralih ke tempat lain dan juga cara pencegahannya.