Realisasi dari tujuan Indonesia sebagai anggota OKI

Abidin, Irwan Shah Zainal, et. al. (2014). Trade Linkages between Malaysia and the OIC Member Countries: Empirical Evidence Based on Gravity Model. American Journal of Applied Sciences 2014, 11 (11): 1938-1944

Alpay, Savas., Murat Atlamaz dan Esat Bakimli. (2011). Trade among OIC Countries:Limits of Islamic Solidarity. Insight Turkey Vol.13/ No.2 / 2011 pp. 145-170.

Apriantono, Anton. (2007). Prospek dan tantangan Sektor Pertanian di era Globalisasi. Pidato Menteri Pertanian RI Pada Acara Seminar dan Peluncuran buku 35 Tahun PT. Agricon, 17 April 2007.

Asian Development Bank (ADB). (2011). Asia 2050: Realizing the Asian Century. ADB Avenue, Mandaluyong City, 1550 Metro Manila, Philippines.

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). (2013). Statistik Perkembangan Realisasi Penanaman Modal Asing Langsung Berdasarkan Negara. Jakarta.

Estes, Richard J. and Tiliouine, Habib. (2014). Development Trends in Islamic Societies: From Collective Wishes to Concerted Actions. Social Indicators Research Journal 116.1 (Mar 2014) pp. 67-114.

General Secretariat of Organisation of the Islamic Conference. (1991). Framework AgreementonTrade Preferential Systemamong the Member States of The Organization of The Islamic Conference. Jeddah.

Ghani, Ghairuzazmi M. (2011). The Impact of Trade Liberalization on the Economic Performance of OIC Member Countries. Journal of Economic Cooperation and Development Vol. 32-1 (2011).

Gurler Oker. (2000). Blocs in Islamic Common Market-Role and Function Of Regional Blocs And Arrangement In The Formation Of The Islamic Common Market. Journal of Economic Cooperation 21, 4 (2000) Page 1-28.

Hasan, M. Kabir. (2002). An Empirical Investigation of Economic Cooperation among The OIC Member Countries. Economic Research Forum (ERF) Working Paper Series 200212. Cairo, Egypt.

Hertel, Thomas W dan Tsigas, Marinos, E. (1997). Structure of GTAP, dalam Hertel, Thomas W (ed)., Global Trade Analysis: Modeling and Applications. Cambridge University Press.

Hossain, Md Zakir, et.al. (2005). Econometric Analysis of Marketing Potensial of OIC Countries: Some Facts under Global Economy. Managerial Auditing Journal; 2005; 20, 2; ABI/INFORM Global pp. 198-207.

Hossain Ishtiaq. (2012). The Organisation of Islamic Conference (OIC): Nature, Role and The Issues. Journal of Third World Studies; Spring 2012; 29, 1; ProQuest Research Librarypg. 287

International Monetary Fund (IMF). (2013a). World Economic Outlook Database 2013. Washington DC.

International Monetary Fund (IMF). (2013b). Regional Economic Outlook Update- Middle East and North Africa: Defining the Road Ahead. May 2013. Washington DC.

Jafari, Yaghoob, Mohd Adib Ismail and Morteza Sadegh Kouhestani. (2011). Determinants of Trade Flows among D8 Countries:Evidence from the Gravity Model. Journal of Economic Cooperation and Development, 32, 3 (2011), Page 21-3.

Karam, Sina. (2014). Socio-Economic Development And Muslim Countries’ Islamic Solidarity Through Globalization; (A Comparative Study Of 51 Countries of the Muslim World, Including Iran, 2006-2005), Kuwait Chapter of Arabian Journal of Business and Management Review Vol. 3, No.6; Feb. 2014

Kliman, Daniel M. and Richard Fontaine. (2012). Global Swing StatesBrazil, India, Indonesia, Turkey andthe Future of International Order. The German Marshall Fund of the United States.

Lotze, Hermann. (1998). Integration And Transition on European Agricultural and Food Markets: Policy Reform, European Union Enlargement, and Foreign Direct Investment - Four Essays in Applied Partial and General Equilibrium Modeling -. Disertasi doctor rerum agriculturarum di Landwirtschaftlich-Gärtnerischen Fakultät der Humboldt-Universität zu Berlin

Narayanan, G., Badri, Angel Aguiar and Robert McDougall, Eds. (2012). Global Trade, Assistance, and Production: The GTAP 8 Data Base, Center for Global Trade Analysis, Purdue University

Soekarni, M., Hidayat, Agus S., Suryanto, Joko. (2010). Peta Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Vol. 18 No. 1 Hal 1-20. Pusat Penelitian Ekonomi- Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Temporal, Paul. (2011). Islamic Branding and Marketing. John Wiley & Sons (Asia) Pte. Ltd., Singapore.

UEA Embassy in Indonesia. Hubungan Uni Emirat Arab-Indonesia. Didownload dari www.uaeembassyjakarta.org pada 20 September 2013.

United Nations Comtrade Data Base. (2013) Indonesia’s Export and Import 2000-2012. //comtrade.un.org

World Economic Forum. (2013).The Global Competitiveness Report 2013–2014. Geneva. www.weforum.org. Diunduh pada September 2013.

World Bank. (2013). Doing Business 2013. Washington DC.

World Trade Organization (WTO). (2013). Understanding The WTO: The Organization, Members and Observers. Didownload dari //www.wto.org/english/thewto_e/whatis_e/tif_e/org6_e.htm, diakses Pada Juni 2013.

Page 2

Return to Article Details

DINAMIKA KERJASAMA EKONOMI INDONESIA DENGAN ANGGOTA ORGANISASI KONFERENSI ISLAM (OKI): POTENSI DAN PENGARUHNYA TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA

Download

Download PDF

Sobat Zenius, coba deh lihat logo-logo organisasi internasional di bawah ini. Elo mengenali logo-logo ini nggak sih?

Logo beberapa organisasi internasional di dunia. (Arsip Zenius; Dok. WWF, Wikipedia, OPEC)

Coba kita bahas bareng-bareng ya. Di baris pertama, dari kiri ke kanan itu ada ASEAN, PBB, WWF, dan OKI. Sedangkan di baris kedua, dari kiri ke kanan, itu ada WHO, ILO, Uni Eropa, dan OPEC.

Kalo dilihat-lihat nih, tiap organisasi di atas itu punya kepentingan atau tujuan masing-masing ya.

Contohnya, yang logonya merah sendiri, Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), merupakan organisasi perhimpunan untuk bangsa-bangsa di Asia Tenggara.

Tujuan utamanya, untuk membangun kerja sama dan perdamaian di antara negara-negara Asia Tenggara.

Contoh lain, yang logonya panda, alias World Wide Fun (WWF). Organisasi internasional ini fokus dalam konservasi dan pelestarian Bumi.

Nah sekarang, gimana dengan organisasi yang logonya berbentuk bulat itu? Itu lho, yang warna hijau sendiri, di pojok kanan atas.

Udah ketemu, belom? Di dalam logo tersebut, elo bisa melihat tiga elemen utama, yaitu Kabah, globe, dan bulan sabit.

Logo tersebut merupakan logo dari sebuah organisasi internasional bernama Organisasi Kerja Sama Islam. Organisasi ini termasuk dalam materi organisasi internasional di pelajaran Sejarah kelas 12 lho. Yuk, kita bahas lebih lanjut!

Pengertian OKI

Menurut penjelasan pada situs resmi The Organisation of Islamic Cooperation (OIC), OKI adalah organisasi internasional terbesar ke-2 setelah Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), yang merupakan suara kolektif dunia Muslim.

Berdasarkan informasi dari situs yang dikelola oleh Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (2014), organisasi ini terbentuk pada 25 September 1969, setelah para pemimpin dari berbagai negara Islam mengadakan konferensi di Rabat, Moroko, pada 22-25 September, 1969.

Logo OKI. (Dok. Wikipedia 2021)

Pada awalnya, organisasi ini bernama Organisasi Konferensi Islam (Organisation of the Islamic Conference), hingga akhirnya berubah nama menjadi Organisasi Kerja Sama Islam (Organisation of Islamic Cooperation) pada 28 Juni 2011.

Kira-kira gimana ya awalnya organisasi ini terbentuk dan apa tujuannya? Yuk, kita bahas serba-serbi mengenai organisasi internasional bercorak Islam ini secara lebih lanjut.

Latar Belakang OKI

Sobat Zenius, sebelumnya, gue udah sebutin, bahwa organisasi ini tuh berdiri pada tahun 1969. Pertanyaannya, apa sih hal yang melatar belakangi terbentuknya OKI?

Kalo kita kembali mengintip ke belakang, di tahun 1969, Perang Dingin sedang berlangsung, dan berbagai konflik terjadi. Hal ini tentu berdampak bagi masyarakat di berbagai belahan dunia, termasuk umat muslim. 

Contohnya, saat itu, Palestina lagi berada dalam konflik panas dengan Israel, karena masalah wilayah kekuasaan. Hingga sekarang, isu ini belum menemukan titik terang lho, Sobat Zenius.

Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai penyebab dan dampak konflik yang sudah berjalan selama lebih dari 54 tahun ini, elo bisa baca artikel di bawah ini ya.

Baca Juga: Penyebab Konflik Israel dan Palestina – Materi Sejarah Kelas 12

Nah, singkat cerita, pada masa itu, ada berbagai masalah di dunia yang berkaitan dengan kelangsungan hidup umat muslim di dunia. Kemudian, pada tahun 1969, sebuah kejadian nggak terduga terjadi.

Pada hari Kamis, 21 Agustus 1969, Masjid Al-Aqsa, yang notabene seringkali disebut sebagai situs Islam tersuci ke-3 (setelah dua masjid di Mekkah dan Medina), dibakar!

Yup, elo nggak salah baca, masjid tersebut dibakar, bukan terbakar. Ada seseorang yang sengaja membawa kerosene (minyak tanah), untuk menyulut api, yang kemudian membakar habis mimbar masjid tersebut.

Sebagai catatan, mimbar masjid itu semacam panggung untuk imam yang memberikan khotbah.

Siapa, sih pelaku tindakan pembakaran ini? Pelakunya bernama Denis Michael Rohan, yang berasal dari Australia.

Denis Michael Rohan, pelaku pembakaran Masjid Al-Aqsa. (Arsip Zenius, Dok. Wikimedia Commons)

Saat itu, Denis masih berumur 28 tahun, ketika ia pergi ke Israel dengan visa turis. Setelah beberapa bulan menetap di sana, ia melangsungkan aksi pembakaran Masjid Al-Aqsa pada 21 Agustus 1969.

Berdasarkan keterangan dari situs Center for Israel Education, Denis ditangkap oleh pihak berwenang dua hari setelah aksi vandalisme tersebut, dan dituntut atas tindakan kriminalnya.

Usut punya usut, Denis yang merupakan orang Kristen gratis keras, mengklaim bahwa ia mendengar “suara-suara” yang menyuruhnya membakar masjid tersebut, untuk mempersiapkan kedatangan Mesias (arti: wakil Tuhan). 

Setelah mendengarkan berbagai pernyataan dari Denis, para hakim memutuskan bahwa Denis menderita penyakit jiwa dan dimasukkan ke rumah sakit jiwa.

Melihat pengrusakan situs suci Islam tersebut, serta begitu banyaknya masalah lainnya terkait dunia muslim, Raja Faisal dari Arab Saudi dan Raja Hussein dari Maroko menginisiasi sebuah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Rabat, Maroko.

Sebanyak 30 pemimpin dari berbagai negara Islam atau yang mayoritas penduduknya muslim, termasuk Indonesia, diundang untuk mengikuti pertemuan yang berlangsung dari 22 sampai 25 September 1969 tersebut.

Hasil dari konferensi tersebut, sebuah organisasi dengan nama Organisasi Konferensi Islam dibentuk. KTT yang terjadi di Maroko itu pun dicatat sebagai KTT pertama OKI.

Jadi, kalo kita simpulkan, sebenarnya latar belakang inisiasi pembentukan organisasi ini itu ada banyak. 

Sebelum-sebelumnya pun, ide membuat wadah untuk kekuatan Islam pun udah ada. Konflik dan masalah terkait umat Muslim juga telah menjadi keprihatinan bagi para pemimpin.

Insiden pembakaran situs suci Masjid Al-Aqsa oleh Denis Michael Rohan bisa dibilang menjadi penyebab langsung yang membuat para pemimpin negara tergerak untuk membentuk organisasi tersebut.

Next, kita bahas tujuan dari organisasi ini ya.

Sebelum itu, kalo Sobat Zenius ingin belajar materi ini dengan tutor Zenius yang kece banget, gue saranin elo tonton video materi di bawah ini. Dengan catatan, elo harus login akun Zenius supaya bisa akses videonya ya.

Video Materi: OKI

Tujuan OKI

Pada dasarnya, organisasi ini dibentuk untuk membentuk solidaritas dan kooperasi antar negara anggota (OIC, n.d.). Tujuan-tujuannya bisa kita bedah sebagai berikut.

  1. Meningkatkan solidaritas Islam, dengan mengadakan aktivitas sosial, ekonomi, saintifik, dan budaya (Britannica, 2022).
  2. Mengkoordinasi kerja sama.
  3. Mendukung perdamaian dan keamanan internasional.
  4. Melindungi tempat suci umat Islam.
  5. Membantu perjuangan Palestina.

Dalam mencapai tujuan-tujuan di atas, ada beberapa prinsip OKI yang menjadi pegangan dasar organisasi. Apa saja?

  • Anggota OKI memiliki kedudukan, hak, serta kewajiban yang setara.
  • Tidak ikut campur tangan dalam isu domestik negara anggota.
  • Menghormati kedaulatan, kemerdekaan, dan integritas wilayah setiap negara anggota.
  • Menggunakan cara damai (negoisasi, mediasi, rekonsiliasi, dan arbitrase) untuk menyelesaikan konflik.
  • Tidak mengancam atau menggunakan kekerasan terhadap integritas wilayah, persatuan nasional atau kemerdekaan politik negara anggota.

Oke, itulah tujuan serta prinsip OKI. Sekarang, kita lanjut membahas siapa saja anggota organisasi ini serta bagaimana peran Indonesia, yuk!

Baca Juga: Sejarah Peradaban Islam di Dunia dan Penyebab Kemajuannya – Materi Sejarah Kelas 10

Anggota OKI

Ini gambar peta persebaran negara anggota organisasi tersebut.

Peta persebaran negara anggota OKI. (Dok. Wikimedia Commons 2014)

Elo bisa lihat di situ, ada negara yang berwarna hijau, biru, dan merah. 

Warna hijau merepresentasikan negara yang aktif menjadi anggota OKI. Saat ini, OKI memiliki 57 negara anggota dari berbagai belahan dunia.

Warna biru menandakan negara yang menjadi pengamat OKI, yaitu Bosnia dan Herzegovina, Rusia, Thailand, Republik Afrika Selatan, Republik Turki Siprus Utara.

Warna merah berarti negara yang keanggotaanya dibekukan. Seperti yang tertera pada peta, ada satu negara yang berwarna merah, yaitu Suriah. 

Berdasarkan informasi dari situs Deutsche Welle (DW), hal tersebut dilakukan karena keprihatinan OKI akan masalah humanisme yang terjadi di Suriah, termasuk pembantaian dan kekerasan yang dirasakan warga Suriah.

Berikut ini daftar negara  anggota OKI beserta tahun masuknya, berdasarkan data dari situs World Data.

NegaraTahun Masuk
Afghanistan1969
Albania1992
Algeria1969
Azerbaijan1992
Bahrain1972
Bangladesh1974
Benin1983
Brunei1984
Burkina Faso1974
Cameroon1974
Chad1969
Comoros1976
Djibouti1978
Egypt1969
Gabon1974
Gambia1974
Guinea1969
Guinea-Bissau1974
Guyana1998
Indonesia1969
Iran1969
Iraq1975
Ivory Coast2001
Jordan1969
Kazakhstan1995
Kuwait1969
Kyrgyzstan1992
Lebanon1969
Libya1969
Malaysia1969
Maldives1976
Mali1969
Mauritania1969
Morocco1969
Mozambique1994
Niger1969
Nigeria1986
Oman1972
Pakistan1969
Qatar1972
Saudi Arabia1969
Senegal1969
Sierra Leone1972
Somalia1969
Sudan1969
Suriname1996
Tajikistan1969
Togo1997
Tunisia1969
Turkey1969
Turkmenistan1992
Uganda1974
United Arab Emirates1972
Uzbekistan1996
West Bank1969
Yemen1969

Di dalam struktur organisasi OKI, ada pertemuan yang disebut Konferensi Tingkat Tinggi (KTT), di mana para pemimpin atau perwakilan negara mendiskusikan berbagai isu di dunia dan membuat keputusan.

Sejauh ini, sejak 1969 hingga 2021, OKI telah melangsungkan 14 KTT dan 6 KTT Luar Biasa. Selanjutnya, kita bahas bagaimana peran Indonesia di dalam organisasi ini ya.

Peran Indonesia dalam OKI

Menariknya, peran aktif Indonesia dalam OKI tergolong unik karena walau mayoritas penduduk Indonesia menganut agama Islam, Indonesia sendiri bukanlah negara Islam.

Selama menjadi anggota aktif, Indonesia ikut berperan dalam konferensi serta keputusan yang telah dicapai. Apa saja sih peran Indonesia?

Foto KKT OKI. (Dok. Wikimedia Commons 2017)

Berhubung peran Indonesia sebenarnya banyak banget, gue akan sebutkan contoh-contohnya aja ya, Sobat Zenius. Berikut ini contoh peran Indonesia dalam OKI.

  • Menjadi Ketua Committee of Six, dan memfasilitasi perundingan damai antara Moro National Liberation Front (MNLF) dengan pemerintah Filipina pada tahun 1993.
  • Menjadi tuan rumah KTT Luar Biasa ke-5 pada 6-7 Maret 2016, untuk membahas penyelesaian konflik Palestina. 
  • Menjadi Tuan Rumah Konferensi Tingkat Menteri (KTM-OKI) ke-24 pada 4-6 Desember 2016, untuk membahas beberapa isu internasional seperti konflik Palestina-Israel, agresi Amerika Serikat terhadap Libya, dan lain sebagainya.
  • Mengikuti pertemuan-pertemuan OKI lainnya dan ikut mendukung keputusan.

Oke, Sobat Zenius itulah beberapa contoh peran Indonesia dalam OKI. Wah, nggak terasa ya, elo udah membaca berbagai informasi tentang OKI. Sekarang, coba deh elo jawab contoh-contoh soal di bagian selanjutnya.

Contoh Soal OKI

Waktunya review ulang soal materi kali ini, nih. Berikut ini beberapa contoh soal mengenai OKI yang sering muncul di ujian. 

Semua jawabannya ada di artikel ini, kok. Oleh karena itu, baca artikel di atas dengan teliti ya, hehehe. Elo bisa jawab pertanyaannya di kolom komentar.

  1. Apa yang dimaksud dengan OKI?
  2. Apa tujuan didirikannya OKI?
  3. Peran aktif Indonesia dalam OKI tergolong unik karena apa?
  4. indonesia mulai masuk menjadi anggota OKI pada tahun berapa?
  5. KTT OKI pertama dilaksanakan di kota apa?
  6. Siapa tokoh pendiri OKI?
  7. Berikut ini yang merupakan penyebab langsung lahirnya OKI adalah …
  1. Berlangsungnya Perang Dingin.
  2. Konflik Israel-Palestina.
  3. Pembakaran Masjid Al-Aqsa.
  4. Berakhirnya Perang Dunia II.

Kalo ada pertanyaan yang masih membuat elo bingung atau nggak yakin, boleh banget elo tanyakan di kolom komentar ya.

Baca Juga: Pengertian Sejarah Kontemporer Dunia dan Contoh Peristiwanya – Materi Sejarah Kelas 12

*********

Oke Sobat Zenius, itulah pembahasan singkat mengenai OKI. Kalo elo ingin mempelajari organisasi internasional dan materi sejarah lainnya dengan lebih dalam dan asyik, coba deh nonton video persiapan UTBK Zenius dan akses soal-soalnya.

Pastikan elo log in akun Zenius elo ya supaya bisa akses video dan soalnya. Sampai di sini dulu artikel kali ini dan sampai jumpa di artikel selanjutnya!

Referensi

Al-Aqsa Is Burned – Center for Israel Education (n.d.)

Member States – OIC (n.d.)

OKI Bekukan Keanggotaan Suriah – DW (2012)

Organization of Islamic Cooperation (OIC) – Ministry of Foreign Affairs Republic of Indonesia (2014)

Organization of the Islamic Cooperation – Britannica (Updated 2022)

Video Materi OKI – Zenius (n.d.)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA