Plot atau alur cerita dalam teks narasi yang tidak dapat disisipi plot lain disebut plot

buatlah puisi dengan awalan sajaknya Lailatul Zaini Dewi Subekti​​

buatlah puisi dengan awalan sajaknya Lailatul Zaini Dewi Subekti​

Telaahlah struktur dan kebahasaan pantun-pantun di bawah ini! Pola 3 Membeli buku di daerah pecinan Membeli buku lebih dari satu Janganlah menunda pek … erjaan Hindari menyia-nyiakan waktu Pola 4 Beli masi ke tempat Mbak Lulu Beli pensil ke toko Cak Mamat Sebaiknya kau pikir dahulu Demi keputusan yang tepat Pola 5 Di Bengkulu tumbuh bunga raflesia Bunga unik tanpa duri Alangkah indahnya alam Indonesia Marilah kita jaga agar lestari Pola 6 Fatamorgana ternyata semu Namun indahnya tiada terkira Patuhilah selalu nasihat ibumu Agar hidupmu tidak sengsara​

buatlah sebuah naskah drama monolog tema pendidikan​

tentukan struktur teks drama dalam teks majalah dinding berikut ini!, tolong dibantu yaaPentas menggambarkan sebuah ruangan kelas waktu pagi hari. Tam … pak di sana beberapa meja kursi, kurang begitu teratur rapi. Beberapa papan majalah dinding tersandar di dinding dan di meja.Seorang pemuda pelajar sedang duduk di atas meja. Ia bersilang tangan. Pemuda itu Anton namanya. Ia adalah Pemimpin Redaksi majalah dinding itu. Sedangkan Rini, Sekretaris Redaksi, duduk di kursi.Waktu itu hari minggu, Anton tampak kusut. Wajahnya muram. Ia belum mandi, hanya mencuci muka dan gosok gigi. la terburu-buru ke sekolah karena mendengar berita dari Witar, Wakil Pimpinan Redaksi, bahwa majalah dinding itu dibreidel oleh Kepala Sekolah, gara-gara karikatur Trisno mengejek Pak Kusno, guru karate.Seorang pelajar lainnya, Kardi, sedang menekuni buku. Ia adalah eseis yang mulai dikenal tulisan-tulisannya lewat majalah dinding itu.1.Anton: Kardi.2. Kardi: Ya!3. Anton: Kau ada waktu nantisore?4.Kardi: Ada apa sih?5. Anton : Aku perlu bantuanmu menyusun surat protes itu.6. Rini: Kurasa tak ada gunanyakita protes. Kita sudah kalah. Bagi kita, Kepala Sekolah bukan guru lagi. Bukan pendidik. Ia berlagak penguasa.7. Kardi : Itu tafsiranmu, Rin.Menurutku dia tindakannya itu mendidik.8. Anton : Mendidik, tetapi mendidik pemberontak. Bukan mendidik anak-anaknya sendiri. Gila.9.Kardi: Masak begitu?10. Anton : Kalau mendidik anaknya kan bukan begitu caranya.11. Kardi : Tentu saja tidak. la bertindak dengan caranya sendiri.12. Rini: Sudahlah. Kalau kalian menurut aku, sebaiknya kita protes diam. Kita mogok. Nanti, kalau sekolah tutup tahun, kita semua diam. Mau apa Pak Kepala Sekolah itu, kalau kita diam. Tenaga inti masuk staf redaksi semua.13. Anton bahaya.14. Rini: Bahaya?15. Kardi kita itu?: Nasib Trisno, karikaturis16. Anton: Bisa jadi dia akan celaka.17. Rini: Lalu18. Anton masalah ini: Kita harus selesaikan19. Rini: Tapi masih ada satu: Caranya?20. Anton terbuka. : Kita harus buka front21. Kardi: Itu nggak taktis, Bung!22. Anton kita kalah. : Habis, kalau main gerilya23. Kardi : Baik. Tapi front terbuka juga berbahaya.24. Rini Sekolah cemar. : Orang luar bisa itu.25. Kardi: Betul!26. Anton : Aoakah sudah tak ada jalan keluar lagi? Kita mati kutu?27. Kardi : Ada, tapi jangangrasa-grusu. Kita harus ingat, ini bukan perlawanan melawan musuh. Kita berhadapan dengan orang tua kita sendiri. Jadi jangan asal membakar rumah, kalau marah.28. Anton rencanamu?29. Trisno masuk. Nafasnya terengah-engah. Peluhnya berleleran.30. Rini: Kau dari mana, Tris?31. Anton Sekolah?32. Kardi : Dari rumah Kepala Sekolah dan kau dimarahi?33. Trisno : Huuuuuhhhh. Disemprot ludah pagi hari bacin.34. Rini: Ngapain ke sana? Kan tidak dipanggil?35. Anton : Kau goblog, Tris! Masakpagi-pagi ke sana.36. Kardi : Sebaiknya kau nggak ke sana sebelum berembug dengan kita.​

bantu dong kak PERMAINAN TRADISIONALNegeri Indonesia kaya akan tradisi dan ragam kesenian termasukpermainan tradisional. Buku Statistik Kebudayaan yan … g dikeluarkan KementerianPendidikan dan Kebudayaan tahun 2016 mencatat setidaknya terdapat 424permainan tradisional yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Ragampermainan tersebut sarat dengan nilai-nilai luhur, seperti kekompakan, kejujuran,dan mencintai alam.Mayoritas permainan tradisional mengajarkan kebersamaan danmembangun relasi sosial karena tidak bisa dimainkan sendiri. Hingga kinisejumlah permainan tradisional masih hidup dalam masyarakat. Layang-layangmerupakan jenis permainan paling populer, diikuti petak umpet, kelereng, congklak,dan main tali.Sekolah dan keluarga harus memberikan tempat untuk melestarikanpermainan yang lahir dari kreativitas masyarakat dan alam sekitar tersebut.Apalagi, perkembangan teknologi dan internet, seperti gawai dan playstation yanglebih individual cara bermainnya perlahan-lahan mulai menggeser permainantradisional dari dunia anak-anak.Oleh karena itu, kita perlu untuk melestarikan kembali permainan-permainan tradisional untuk mempertahankan kebudayaan kita yang hampirditinggalkan oleh generasi-generasi muda saat ini, terutama bagi anak-anak.Permainan-permaian tradisional akan menjadi salah satu daya tarik bagiwisatawan, terutama wisatawan asing mancanegara.Permainan tradisional memang sudah seharusnya mendapatkan perhatiankhusus. Permainan tradisional, bagian dari kebudayaan kita. Kebudayaan yangmemiliki nilai-nilai luhur akan diwariskan kepada generasi selanjutnya.1. Analisislah struktur teks persuasi tersebut!2.Tuliskan 1 kalimat fakta dan pendapat penting yang diungkapkan dalamteks di atas!3. Menurutmu apa kesimpulan teks di atas?4. Berikan penjelasan kalimat persuasi (ajakan, anjuran, atau imbauan) dalamteks di atas!5. Sebutkan masing-masing 1 kalimat yang mengandung aspek kebahasaanyang terdapat dalam teks di atas, yang meliputi:a.Kata teknisb. Konjungsi kausalitasC. Kata kerja mentald. Kata perujukan​

buatlah 5 buah contoh kalimat persuasi sebutkan dan jelaskan struktur buku fiksi​

macam untuk melihat tayangan tv secara baik​

buatlah satu paragraf teks eksplanasi yg di kembangkan dgn pola kronlogis dan kausalitas​

sebutkan ciri ciri dan strruktur teks eksplanasi​

Plot adalah urutan beberapa peristiwa, dan setiap peristiwa tersebut memengaruhi peristiwa berikutnya melalui prinsip sebab-akibat. Peristiwa sebab-akibat dari suatu plot dapat dianggap sebagai serangkaian peristiwa yang dihubungkan oleh penghubung "dan seterusnya". Plot dapat bervariasi mulai dari struktur yang sederhana — seperti dalam balada tradisional - hingga struktur jalinan yang kompleks, kadang disebut subplot atau imbroglio. Dalam pengertian naratif, istilah ini menyoroti poin-poin penting yang memiliki konsekuensi dalam cerita, menurut Ansen Dibell.[1]

Plot atau alur cerita dalam teks narasi yang tidak dapat disisipi plot lain disebut plot

Plot adalah urutan sebab-akibat dari peristiwa dalam sebuah cerita.[1]

Istilah plot dapat juga berfungsi sebagai kata kerja yang merujuk pada suatu karakter yang merencanakan tindakan berikutnya dalam sebuah cerita. Plot serupa artinya dengan istilah alur cerita.[2][3]

  1. ^ a b Ansen Dibell, Ph.D. (1999-07-15). Plot. Elements of Fiction Writing. Writer's Digest Books. hlm. 5 f. ISBN 978-0-89879-946-0. Plot is built of significant events in a given story – significant because they have important consequences. Taking a shower isn't necessarily plot... Let's call them incidents ... Plot is the things characters do, feel, think or say, that make a difference to what comes afterward. 
  2. ^ Random House Dictionary. "plot."
  3. ^ Oxford Dictionaries. "storyline."

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Plot_(naratif)&oldid=20835219"