Perut bagian bawah lembek saat Hamil 8 bulan

Namun dokter yang aktif yang berkicau lewat akun @adirahmanog itu mengatakan, ibu harus waspada ketika kontraksi palsu itu terjadi secara terus-menerus dan terasa kuat.

dr Hari kemudian menambahkan, bila ini benar-benar terjadi, maka ibu sebaiknya segera memeriksakan diri ke tenaga medis terdekat, tak peduli apakah usia kehamilannya sudah mencukupi ataupun belum.

"Bedanya dengan kontraksi untuk persalinan itu, terasa regular dan berpola, sekitar setiap 10 menit sekali, lalu nyeri disertai keluarnya darah, lendir atau air dari jalan lahir," urainya dalam kesempatan terpisah.

Baca juga: 'Mendongkrak' Berat Badan Janin Jelang Waktu Melahirkan

Lantas bagaimana cara terbaik merilekskan perut ibu hamil saat mengencang? Menurut dr Adi, ibu yang mengalaminya sebaiknya disarankan untuk bed rest atau istirahat total.

"Bisa jadi ibu kecapean. Kalau dirasa tidak ada perubahan, cobalah ke dokter sebab paling banyak ini dikarenakan ada infeksi saluran (kencing, red)," sarannya.

Pada masa kehamilan, Bunda akan merasakan nyeri pada perut bagian bawah, hal ini normal dirasakan, karena peregangan ligamen untuk menahan perkembangan rahim yang semakin membesar. Namun, nyeri perut bawah pada masa kehamilan dapat menjadi masalah yang serius, walaupun hal tersebut sangat jarang terjadi.  Yuk, kita ketahui apa saja masalah serius yang menjadi penyebabnya.

Nyeri perut di awal kehamilan disertai dengan munculnya bercak darah bisa menjadi pertanda dari keguguran. 

Segera konsultasikan dengan dokter kandungan apabila Anda mengalami keluhan ini.

2. Kehamilan Ektopik

Penyebab sakit perut saat hamil yang mungkin terjadi adalah kehamilan ektopik. Kehamilan ektopik adalah hamil di luar kandungan, biasanya di salah satu tuba falopi.

Pada awalnya, kehamilan ektopik tidak menunjukkan gejala. Namun semakin bertambah usia kehamilan, gejala pun muncul semakin sering, seperti sakit perut dan dapat disertai dengan perdarahan.

Kehamilan ektopik tidak bisa dilanjutkan dan perlu segera ditangani, salah satunya dengan tindakan operasi.

Artikel Lainnya: Bunda, Kenali Tanda-tanda Keguguran Palsu

3. Preeklampsia

Sakit perut saat hamil bisa menjadi tanda preeklampsia. Pada preeklampsia, biasanya keluhan sakit perut berada di sisi kanan atas dan area ulu hati yang dapat menjalar hingga ke punggung.

Pada kondisi lebih lanjut, gejala preeklampsia bisa berubah menjadi lebih berat, seperti muncul kejang. Kondisi ini pun berakhir menjadi eklampsia.

4. Solusio Plasenta

Solusio plasenta bisa menjadi salah satu penyebab sakit perut saat hamil. Solusio plasenta adalah lepasnya sebagian atau seluruh plasenta sebelum waktunya.

Kondisi ini bisa menyebabkan perdarahan dari jalan lahir, yang disertai dengan sakit perut tak tertahankan.

Apabila tidak ditangani dengan segera, kondisi ini berbahaya bagi ibu dan kandungannya. Pasalnya, plasenta merupakan bagian penting untuk menyalurkan asupan nutrisi dan oksigen ke tubuh bayi.

Selain itu, perdarahan pada ibu yang tak diatasi dapat mengakibatkan syok dan berujung kematian.

Artikel Lainnya: Perdarahan Usai Hubungan Seks saat Hamil, Efek Solusio Plasenta?

5. Apendisitis

Penyebab sakit perut pada ibu hamil yang berbahaya tidak selalu berhubungan dengan masalah pada kandungannya. Tapi bisa juga dengan organ lain di sekitarnya, salah satunya adalah infeksi usus buntu atau apendisitis.

Apendisitis dapat terjadi pada siapa saja, tak terkecuali ibu hamil. Pada kondisi ini, gejala yang muncul adalah nyeri perut yang dapat disertai dengan demam, mual, dan muntah.

6. Infeksi Saluran Kemih

Infeksi saluran kemih (ISK) saat hamil cukup sering terjadi, dan menjadi penyebab perut sakit saat hamil.

Beberapa ibu hamil mungkin tidak mengeluhkan gejala. Namun, sebagian merasakan gejala berupa:

  • Rasa tidak nyaman saat BAK yang dideskripsikan sebagai rasa panas maupun pedih.
  • Demam.
  • Muncul urine yang keruh atau bercampur darah.
  • Keluhan nyeri perut, terutama perut bawah.

Tidak semua sakit perut saat hamil itu berbahaya. Namun, Anda tetap perlu mengetahui tanda-tanda bahayanya, seperti sakit perut hebat yang disertai perdarahan, pandangan kabur, gerakan janin berkurang, gangguan BAK, hingga penurunan kesadaran.

Dengan begitu, Anda bisa segera ke fasilitas kesehatan terdekat untuk ditangani secara tepat.

Jika punya pertanyaan lebih lanjut mengenai topik ini, Anda bisa konsultasi dengan dokter melalui fitur Live Chat di aplikasi Klikdokter.

Sebetulnya bila Anda sedang menjalani kehamilan pertama, bentuk perut ibu hamil turun saat 2 hingga 4 minggu sebelum bayi turun ke panggul merupakan hal yang wajar.

Jadi, hamil 8 bulan perut sudah turun bukanlah sesuatu yang membahayakan pada kehamilan perdana.

Bagaimana jika perut sudah turun jauh sebelum mendekati hari persalinan?

Penyebab perut ibu hamil turun sebelum mendekati persalinan

Bentuk perut ibu hamil yang turun ke bawah biasanya lebih umum tampak pada kehamilan kedua dan seterusnya. Penurunan ini dikarenakan otot perut sudah mengendur sehingga posisi janin jadi semakin ke bawah.

Lantas, jika hamil 6 bulan perut sudah turun bahayakah?

Pada kehamilan ke-berapa pun, perut turun saat hamil 6 bulan bisa jadi pertanda suatu bahaya. Begitu juga jika Anda merasa perut turun saat hamil 5 dan 7 bulan.

Sebab pada umumnya, penurunan perut cenderung mulai terjadi pada usia kehamilan 8 bulan sebagai tanda persalinan sudah dekat. “Syarat” ini pun sebetulnya hanya berlaku bagi ibu yang baru pertama kali hamil.

Bila perut sudah turun sebelum hamil 8 bulan pada kehamilan kedua dan seterusnya, ini dapat menandakan gejala prolaps uteri. Prolaps uteri terjadi jika rahim bergerak ke bawah menuju vagina.

Penyebabnya adalah otot panggul dan ligamennya melemah sehingga tidak lagi kuat menopang rahim.

Sementara turun peranakan pada kasus yang parah dapat menyebabkan sebagian rahim mencuat keluar dari vagina selama Anda masih hamil.

Menurut riset terbitan Case Reports in Obstetrics and Gynecology, prolaps uteri penyebab bisa terjadi akibat:

  • Riwayat trauma persalinan
  • Proses persalinan sebelumnya sulit
  • Riwayat melahirkan bayi terlalu besar (makrosomia)
  • Kelainan jaringan ikat bawaan
  • Ibu mengalami obesitas
  • Leher rahim memanjang akibat janin membesar
  • Peningkatan hormon progesteron dan relaxin sehingga leher rahim menjadi lebih lemas
  • Pertambahan usia sehingga otot rahim melemah
  • Operasi besar pada panggul.

Gejala hamil 8 bulan perut sudah turun akibat prolaps uteri

Jika Anda baru pertama kali hamil dan di usia 8 bulan perut sudah turun, hal ini masih terhitung wajar sebagai bagian dari proses kehamilan.

Namun jika ini adalah kehamilan Anda yang kesekian kali, Anda harus waspada terhadap gejala prolaps uteri bila sedang hamil 8 bulan tapi perut sudah turun.

Terutama jika penurunan perut terjadi terlalu dini, misalnya pada usia hamil 5-7 bulan untuk di kehamilan pertama atau kedua dan selanjutnya.

Gejala prolaps uteri pada ibu hamil adalah:

  • Rasa berat atau tertekan di panggul
  • Rasa nyeri di perut, panggul, dan punggung bawah
  • Rasa sakit saat berhubungan seks
  • Jaringan rahim terlihat turun melalui jalan lahir
  • Keluar cairan berlebihan dari vagina
  • Susah mengontrol buang air kecil atau sering buang air kecil.

Cara mencegah dan mengatasi perut turun saat hamil

Apabila penurunan perut terjadi pada kehamilan pertama dan/atau kehamilan berikutnya tanpa disertai gejala, hal ini mungkin hanya menandakan bagian alami dari proses kehamilan.

Jika penurunan perut tampak wajar, perubahan tubuh tersebut kemungkinan tidak bisa dicegah sepenuhnya.

Meski demikian, Anda bisa menghindari risiko terjadinya prolaps uteri selama kehamilan dengan:

  • Senam kegel agar otot dasar panggul semakin kuat
  • Kurangi penyebab risiko sembelit
  • Hindari angkat beban terlalu berat dan selalu bertumpu pada kaki saat mengangkat barang.
  • Kontrol berat badan agar terhindar dari obesitas.

Apabila perut turun di usia hamil 5-7 bulan dan disertai gejala-gejala di atas, dokter biasanya akan merekomendasikan tindakan pengobatan untuk prolaps uteri yang menyebabkan perut turun saat hamil. Beberapa tindakan yang bisa dilakukan adalah:

  • Memasukkan cincin khusus dan steril ke dalam vagina untuk menopang jaringan vagina agar tetap kuat.
  • Pemberian hormon estrogen, tapi ini khusus hanya untuk prolaps uteri saat menopause.
  • Operasi untuk membenahi posisi rahim atau pengangkatan rahim. Dokter bedah juga akan memperbaiki jaringan yang lemah pada dinding vagina, kandung kemih, uretra, atau rektum.
  • Memasukkan alat penyangga bernama pessarium, jika ibu hamil tidak bisa menjalani pembedahan. Alat ini akan dimasukkan ke vagina agar menopang rahim. Namun, tindakan ini tidak dapat dilakukan pada kasus prolaps yang sudah parah. Selain itu, penggunaan alat ini berisiko menimbulkan iritasi sehingga vagina mengalami keputihan yang berbau.

Hamil 8 bulan perut sudah turun sebenarnya tidak begitu berbahaya saat Anda menjalani kehamilan pertama.

Namun, bila ini bukan kehamilan pertama Anda, maka waspadai adanya risiko prolaps uteri atau peranakan turun.

Sebab, bila tidak segera mendapatkan penanganan, ibu hamil yang mengalami turun peranakan berisiko mengalami komplikasi kehamilan berupa:

  • Persalinan prematur
  • Keguguran
  • Infeksi saluran kemih
  • Urine terlalu banyak di dalam tubuh.

Bahkan, hal ini pun berisiko kematian ibu hamil.

Bila Anda merasakan gejala bentuk perut ibu hamil turun akibat prolaps uteri, segera hubungi dokter kandungan terdekat agar mendapat penanganan lebih lanjut.

Untuk menghindarinya, Anda juga bisa bertanya dengan dokter secara gratis melalui chat di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.

Kenapa perut bagian bawah ibu hamil lembek?

Jika perut bawa lembek, mungkin saja janin sedang dalam posisi melintang dengan tangan dan kaki dibawah, atau bisa juga kepala sedang diatas. Posisi janin seperti ini bisa membuat perut lebih keras di bagian kepala bayi dan bagian kaki dan tangan lebih lembek.

Kenapa hamil 8 bulan perut sudah turun?

Penyebabnya adalah otot panggul dan ligamennya melemah sehingga tidak lagi kuat menopang rahim. Sementara turun peranakan pada kasus yang parah dapat menyebabkan sebagian rahim mencuat keluar dari vagina selama Anda masih hamil.

Kenapa perut bagian bawah terasa kosong saat hamil 9 bulan?

Hal tersebut disebabkan karena penurunan kepala bayi ke dalam PAP ( pintu atas panggul). Penurunan bayi tersebut yang menyebabkan tinggi fundus menurun, sehingga ukuran kehamilan terlihat lebih kecil daripada saat sebelumnya. Hal tersebut merupakan suatu hal yang normal.

Apakah perut ibu hamil keras atau lembek?

Dengan berkembangnya bayi dalam kandungan tentu akan membuat perut ibu terasa semakin keras pada tiap semesternya. Sebaiknya ibu jangan khawatir, karena ini adalah hal yang normal pada masa kehamilan. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan jika ibu memiliki perut yang keras selama masa kehamilan.