Persiapan naskah, latihan, dan pementasan drama merupakan tanggung jawab penuh seseorang

A. Pembagian Kerja Teater Modern

Pembagian Kerja Dan Manajemen Artistik Teater Modern dari Tim produksi bertugas mengatur segala sesuatu yang diperlukan dalam sebuah produksi pementasan teater. Pekerja-pekerja yang ada dalam tim produksi, meliputi sebagai berikut.

  • Pimpinan produksi (Pimpro), adalah seseorang yang mengatur, mengelola, serta mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam sebuah produksi pementasan teater.
  • Bendahara produksi, adalah seseorang yang mengatur keuangan selama praproduksi, produksi, dan pascaproduksi.
  • Koordinator latihan, adalah seseorang yang mengatur jadwal latihan dan mengkoordinir para: pendukung (pemain) yang ikut terlibat dalam produksi pementasan teater. Biasanya koordinator: latihan ini ditangani langsung oleh pimpinan produksi.
  • Humas/publikasi, adalah sebuah tim yang mempublikasikan atau mempromosikan sebuah produksi pementasan teater yang akan ditampilkan dengan tujuan untuk mendatangkan penonton.

Pada intinya, Pembagian Kerja Dan Manajemen Artistik Teater Modern dalam manajemen produksi sebuah pementasan teater terdiri atas empat bidang pekerjaan yang telah dibahas. Namun, ada pula yang menambahkan dengan seksi konsumsi, seksi dokumentasi, dan seksi transportasi, apabila hal itu dianggap periu dalam sebuah produksi pementasan teater tersebut.

B. Manajemen Artistik Teater Modern

Tim Pembagian Kerja Dan Manajemen Artistik Teater Modern artistik, yaitu suatu tim yang bertugas melaksanakan dan menjalankan. seluruh kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan pementasan. Pekerja-pekerja yang ada dalam tim artistik adalah sebagai berikut:

  1. Sutradara (director), adalah seseorang yang memimpin dan bertanggung jawab penuh selama latihan atau selama persiapan pementasan sampai pementasan dilaksanakan.
  2. Penata artistik, seseorang yang merancang pengaturan panggung dan mempersiapkan property yang dibutuhkan oleh para pemain.
  3. Penata musik, seseorang yang merancang dan mendesain penataan musik serta efek-efek suara lainnya untuk membawa suasana yang dibutuhkan dalam pementasan.
  4. Penata lampu, seseorang yang merancang dan mendesain penataan efek cahaya untuk membawa suasa yang dibutuhkan dalam pementasan.
  5. Penata rias dan busana, seseorang yang mempersiapkan tata rias para pemain untuk menimbulkan karakter yang dibutuhkan dan pemeranan serta mempersiapkan, mendesain dan mengoordinir pakaian yang diperlukan oleh setiap pemain.
  6. Pekerja panggung (stage crew), adalah orang-orang yang mengerjakan hal-hal teknis di belakang layar dan bekerja sebagai pembantu umum. Tugas stage crew adalah membantu tugas penata artistik untuk mengadakan, membuat, mengumpulkan, menyiapkan, dan menjaga serta memelihara segala perlengkapan dan peralatan panggung.

Baca Juga

Demikian Artikel Pembagian Kerja Dan Manajemen Artistik Teater Modern Yang Saya Buat Semoga Bermanfaat Ya Mbloo:)



  • Berlatih Bernyanyi Dari Sebuah Pertunjukan Musik Barat
  • Unsur Pendukung Dan Pergelaran Seni Tari
  • Jenis Kritik Dari Sebuah Karya Seni Rupa
  • Fungsi Dan Nilai Estesis Tari Modern
  • Pengertian, Ciri Ciri, Jenis Dari Tari Modern


Oleh karena itu, suatu pementasan operateater harus diselenggarakan dengan cara yang profesional, yang berarti manajemen yang matang dalam tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan pasca produksinya Wijaya, 2007:192. Berikut adalah manajemen produksi pertunjukan Opera Batak dalam cerita “Perempuan di Pinggir Danau” adalah sebagai berikut.

1. Sutradara

Sutradara adalah seseorang yang memimpin dan bertanggung jawab penuh selama latihan atau selama persiapan pementasan sampai pementasan dilaksanakan. Sutradara harus bisa mewujudkan tujuan yang hendak dicapai melalui pementasan teater yang dilakukan. Seorang sutradara haruslah pandai memilih pemain, pemilihan naskah, pandai bekerjasama dengan penata artistik dan non-artistik. Sutradara pada pementasan pertunjukan ini adalah seorang wanita lulusan IKJ Institut Kesenian Jogjakarta yang bernama Lena Simanjuntak. Dia merupakan salah satu pendiri sanggar PLOt. Universitas Sumatera Utara Gambar 1 Lena Simanjuntak

2. Stage Manager

Stage manager merupakan seseorang yang fokus mengatur semua hal-hal teknis yang ada di pementasan, mulai dari tata letak pangung, ukuran panggung, ruang-ruang yang ada di dekat panggung, loading barang, back stage, setting, properti, kostum, make-up, multimedia, musik, lighting. Semua hal-hal yang disebutkan di atas merupakan tanggung jawab stage manager. Yang bukan menjadi tanggung jawab seorang stage manager adalah untuk membuat blocking. Seorang stage manager harus mengetahui setiap adegan pemain, menghandle durasi waktu supaya tidak berlebihan. Stage manager juga mengatur pencahayaan warna artistik, kostum, lighting. Pada pertunjukan ini, untuk menhandle pekerjaan stage manager dilakukan dengan kerja sama bukan hanya diatur oleh seseorang saja yang berarti tidak menunjuk seseorang untuk menjadi stage manager. Universitas Sumatera Utara

3. Penata artistik

Seseorang yang merancang setting panggung dan mempersiapkan properti yang dibutuhkan oleh para pemain disebut penata artistik. Dengan kata lain, penata artistik disebut jga dengan istilah skenografi, karena meliputi set-decor- property. Yang menjadi penata artistik dalam pertunjukan ini adalah seorang mahasiswa seni rupa dari UNIMED yang bernama Edi Sitohang. Gambar 2 Edi Sitohang

4. Penata Panggung Stage Crew

Stage panggung adalah orang-orang yang mengerjakan hal-hal teknis di belakang layar dan bekerja sebagai pembantu umum. Stage mempunyai tugas yaitu membantu tugas penata artistik untuk mengadakan, membuat, mengumpulkan, menyiapkan, dan menjaga serta memelihara segala perlengkapan dan peralatan panggung, membantu tugas penata lampu. Yang menjadi penata Universitas Sumatera Utara panggung pada pertunjukan ini adalah teman-teman dari jurusan seni rupa FBS Unimed.

5. Penata Cahaya

Merancang pementasan teater merupakan pekerjaan banyak orang karena teater dikenal sebagai seni kolektif. Seni kolektif maksudnya adalah karya seni yang akan melibatkan pelaku-pelaku yang satu dengan yang lainnya saling membutuhkan.

Hal itu sangatlah wajar, karena seni teater adalah salah satu bentuk kegiatan manusia yang secara sadar menggunakan tubuh sebagai unsur utama. Seni teater disebut juga seni pertunjukan yang ditunjang dengan unsur gerak, suara, bunyi, dan rupa yang dijalin dalam sebuah cerita pergulatan tentang kehidupan manusia. Sehingga pada pelaksanaannya seni teater selalu membutuhkan banyak orang.

Merancang pementasan teater juga berarti melakukan pekerjaan proyek atau pekerjaan yang terdiri dari banyak komponen yang harus dilakukan agar tujuan proyek tercapai. Menurut Tim Kemdikbud (2017, hlm. 196) dalam merancang pementasan teater terdapat beberapa kegiatan yang perlu dilakukan, yakni:

  1. Membentuk panitia
  2. Membuat rancangan pentas
  3. Melakukan latihan

Berikut adalah penjelasan dan pemaparan dari masing-masing tahapan atau aspek merancang pementasan teater.

1. Membentuk Panitia

Pementasan teater melibatkan banyak orang dalam perancangan serta pelaksanannya. Oleh karena itu, agar perancangan dan pengerjaan pementasan lebih terarah, perlu dibentuk kepanitiaan yang akan bertanggung jawab pada bidang kerjanya masing-masing.

Dalam membentuk kepanitiaan, salah satu hal yang harus diperhatikan adalah menyatukan hati dan kesadaran semua yang terlibat untuk tujuan yaitu membuat pementasan yang baik, berhasil, dan sukses. Pementasan harus terlaksana sebagai sebuah pertunjukan yang memberikan pembelajaran berharga bagi semua pendukung dan penonton. Dengan demikian, kepanitiaan dapat bekerja dengan baik sehingga berhasil mendatangkan banyak penonton yang bisa menghargai pementasan kita.

Kesuksesan yang dari suatu pementasan teater akan memberikan memotivasi bagi kita untuk mementaskan kembali pertunjukan yang baru dengan lebih baik lagi. Jika panitia sudah terbentuk tugas, fungsi, dan tanggung jawabnya, setiap unit akan mampu bekerja dengan lebih mudah dalam melakukan pekerjaan dengan lebih baik pula.

Panitia merupakan organisasi yang bertanggung jawab penuh terhadap keberhasilan pelaksanaan pementasan teater. Setiap anggota panitia harus mengetahui orang yang diberikan laporan jika ada permasalahan di lapangan, yakni ketua panitia. Hal ini agar dapat dipastikan bahwa progress pengerjaan berjalan dengan lancar. Hal ini berkaitan dengan evaluasi dan untuk memastikan panitia saling membantu apabila ada unit yang mengalami kendala.

Oleh karena itu, suatu panitia harus memiliki ketua panitia. Ketua panitia merupakan manajer di dalam organisasi pementasan. Ketua bertanggung jawab terhadap keberhasilan pementasan. Anggota panitia memiliki kewajiban untuk saling membantu dengan unit lain sehingga beban kerja terbagi rata. Setelah panitia sudah terbentuk, langkah selanjutnya adalah membagi tugas masing-masing anggota panitia.

2. Membuat Rancangan Pentas

Pembuatan rancangan pentas harus menyesuaikan dengan kebutuhan dari naskah yang sedang digarap. Misalnya, jika naskah menceritakan lingkungan di hutan, maka rancangan setting atau latar belakang panggung dapat berupa gambar hutan lengkap dengan pohon-pohon yang dibuat tiga dimensi (berupa pohon buatan).

Perlengkapan properti atau peralatan yang mendukung suasana di atas pentas perlu dibuat seperti batu-batu, ranting, rumah kayu. Setting dan properti sebaiknya dibuat dengan kreativitas dan memanfaatkan bahan-bahan bekas. Bahanbahan bekas dapat dibentuk menjadi benda yang mempunyai nilai keindahan.

Pengetahuan tentang tata teknik pentas diperlukan untuk mengenal dan mengetahui cara kerja yang baik dalam merancang pementasan. Pengenalan istilah tempat pementasan untuk teater dan beberapa jenis arena pentas bisa memberikan gambaran untuk lebih kreatif dalam merancang pementasan.

Panggung yang dimaksud bukan hanya berupa panggung teater yang sudah resmi dibangun dalam gedung pertunjukan. Kita juga dapat memanfaatkan ruangan kecil, ruang kelas, aula sekolah, bahkan lapangan di mana pun dapat dijadikan panggung tempat pertunjukan teater. Kreativitas dan pemahaman mengenai tata pentas bisa terwujud dengan memanfaatkan beragam medan panggung.

Berikut ini beberapa contoh panggung dan tempat pementasan yang dapat digunakan sebagai sumber inspirasi.

Persiapan naskah, latihan, dan pementasan drama merupakan tanggung jawab penuh seseorang

3. Melakukan Latihan

Proses latihan sangat diperlukan dalam merancang pementasan teater. Tidak ada keberhasilan tanpa usaha dan kerja keras. Latihan teater biasanya dipimpin oleh pelatih teater atau koordinator latihan. Bentuk latihan yang mengarah pada pementasan biasanya dilakukan langsung oleh sutradara yang ditunjuk untuk menangani pementasan.

Latihan yang baik diawali dengan latihan rutin berupa pemanasan, olah tubuh yang berguna mempersiapkan kebugaran pemain, dan olah suara yang berguna untuk kesiapan suara pemain. Jika kita melakukan latihan teratur dan mencukupi dalam setiap minggunya, pementasan yang baik bisa terwujud.

Latihan pantomim dapat menjadi salah satu alternatif yang dapat dilakukan. Berlatih pantomime akan memperuncing kemahiran tubuh dan ekspresi kita karena tidak menggunakan dialog. Artinya, kita dituntut untuk dapat berakting dan mengomunikasikan sesuatu tanpa berbicara sekalipun. Adapun cara melakukan latihan pantomim adalah sebagai berikut.

Latihan Pantomim

Lakukanlah gerakan keseharian orang-orang sesuai tema tanpa menggunakan suara (berpantomim) di bawah ini.

  1. Orang-orang yang bergegas mengejar angkutan bis.
  2. Aktivitas penjual dan pembeli di pasar.
  3. Suasana para binatang di hutan.
  4. Menjelajah ruang angkasa dengan pesawat.

Pelaksanaan Pementasan Fragmen (Teater)

Seseorang yang bertanggung jawab terhadap keberhasilan pementasan fragmen adalah sutradara. Sutradara adalah nahkoda dari suatu pementasan teater. Oleh karena itu, fragmen yang merupakan salah satu bagian dari suatu adegan teater memerlukan arahan yang memahami bagaimana teater ini akan dipentaskan.

Pada pelaksanaannya, lama waktu pementasan fragmen akan lebih singkat dari lakon lengkap. Namun, setiap fragmen sangatlah menentukan kesuksesan suatu lakon yang berarti sangat menentukan kesuksesan suatu pementasan teater pula.

Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan agar pementasan teater atau mementaskan fragmen berhasil dan berjalan sebagaimana mestinya. Beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat mementaskan pementasan/fragmen adalah sebagai berikut.

  1. Tata rias
  2. Tata busana
  3. Tata suara
  4. Tata panggung
  5. Tata lampu

Kemampuan dalam tata rias, tata busana, tata lampu, dan tata panggung, merupakan keterampilan yang harus dikuasai dalam pementasan teater. Hal ini karena aspek-aspek tersebut merupakan satu kesatuan yang saling melengkapi. Lagi-lagi, pementasan teater adalah seni kolektif yang setiap pelaksananya saling membutuhkan satu sama lain.

Selain itu pelaksanaan pementasan Fragmen dapat terlaksana dengan baik atau tidak tergantung dari kerja sama tim. Kemampuan dalam manajemen pertunjukan merupakan salah satu kunci keberhasilan. Manajemen pertunjukan dapat berhasil jika semua anggota tim bahu-membahu bekerja sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing.

Referensi

  1. Tim Kemdikbud. (2017). Seni Budaya VII. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.