Pernyataan yang termasuk pada bagian ilmu ekonomi deskriptif adalah

Hai, Quipperian!

Halo siswa berseragam putih abu-abu paling baru di sekolah! He he, akhirnya kamu sudah mengucapkan selamat tinggal pada seragam putih birumu, nih. Bagaimana dengan uang jajanmu? Aman? Semakin bertambah usiamu, semakin banyak hal yang kamu inginkan. Enggak heran, kamu menuntut uang jajan yang lebih banyak daripada saat kamu masih SMP dulu.

Eits, tunggu dulu, ini ada hubungannya dengan ekonomi enggak sih? Kamu sudah mempelajari ilmu ekonomi di sekolah sekarang. Tapi, tahukah kamu apa ilmu ekonomi itu?

Yuk, langsung saja ikuti pembahasan Quipper Blog mengenai pembagian ilmu ekonomi di bawah ini dan apa sih kaitannya dengan perihal uang jajanmu tadi? Cus, dibaca!

Apa Itu Ilmu Ekonomi?

Sebelum membahas lebih jauh tentang pembagian ilmu ekonomi, sebelumnya Quipper Blog mau menjabarkan dulu, nih, apa sih arti ilmu ekonomi itu sendiri. Menurut Adam Smith, ilmu ekonomi merupakan ilmu yang mendalami tingkah laku manusia pada umumnya saat mengelola sumber daya, baik itu terbatas maupun tidak terbatas, supaya dapat mencapai suatu tujuan dalam hidupnya. 

Satu lagi, menurut Karl Marx, ilmu ekonomi adalah ilmu mengenai cara manusia bertahan hidup dalam struktur kelas sosial dengan hubungan yang ditetapkan dalam memanfaatkan sarana-sarana untuk kegiatan produksi.

Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa ilmu ekonomi adalah sebuah ilmu yang mempelajari segala tingkah laku manusia yang memiliki tujuan untuk mendapat serta mengelola sumber daya yang terbatas sekaligus usahanya dalam membuat suatu alternatif barang atau jasa demi memenuhi kebutuhan hidup manusia yang tidak terbatas.

Sama seperti kamu yang berupaya mengelola uang jajan yang terbatas demi memenuhi keinginan jajanmu yang tidak terbatas enggak sih? He he!

Nah, menurut Alfred W. Stoiner dan Douglas C. Hagues, ilmu ekonomi terbagi menjadi tiga. Tiga hal ini yang akan Quipper Blog bahas selanjutnya. Check this out!

1.  Ilmu Ekonomi Deskriptif (Descriptive Economics)

Sesuai dengan namanya, ilmu ekonomi deskriptif akan memberikan deskripsi terhadap data-data yang menggambarkan berbagai kenyataan serta fenomena yang terjadi.

Lewat ilmu ekonomi deskriptif, kita dapat melakukan analisis untuk menggambarkan kondisi sebenarnya atau fakta yang terjadi di dalam kegiatan perekonomian. Untuk mendapatkan gambaran yang valid, maka data yang diperoleh tentang kenyataan atau fakta ini harus disusun secara sistematis.

Contoh dari ilmu ekonomi ini ialah krisis moneter pada tahun 1998 di Indonesia.

2. Ilmu Ekonomi Teori (Theoretical Economics)

Ilmu ekonomi teori adalah ilmu ekonomi yang berupaya untuk menjelaskan pengertian dan hubungan sebab akibat serta cara kerja sistem perekonomian. Ilmu ekonomi teori berlandaskan pada hasil observasi terhadap aksi dan reaksi yang berhubungan dengan ekonomi dalam kehidupan masyarakat.

Ilmu ekonomi teori berkembang dan terbagi menjadi dua, yaitu:

A. Ilmu Ekonomi Makro

Ilmu ekonomi makro adalah ilmu ekonomi dengan pembahasan tentang keseluruhan kegiatan ekonomi. Analisis ilmu ekonomi makro bersifat global dan berfokus kepada perekonomian secara keseluruhan.

Permasalahan yang terjadi dalam ekonomi makro adalah permasalahan secara keseluruhan juga, misalnya:

  • Pengangguran, yang menandakan bahwa perekonomian tidak mencapai tujuannya untuk menyerap seluruh tenaga kerja.
  • Inflasi, yang disebabkan oleh meningkatnya harga secara terus-menerus.
  • Suku bunga, yang bilamana mengalami kenaikan akan menyebabkan peningkatan beban bunga.
  • Pertumbuhan stagnan, yang terjadi apabila pasokan produk tidak meningkat atau malah menurun.

B. Ilmu Ekonomi Mikro

Berbeda dari ilmu ekonomi makro yang membahas perekonomian secara keseluruhan, ilmu ekonomi mikro adalah ilmu ekonomi yang mempelajari kegiatan perekonomian dalam ruang lingkup yang kecil atau khusus.

Permasalahan yang terjadi dalam ekonomi mikro juga bersifat khusus, misalnya:

  • Harga dasar dan harga tertinggi, yang perlu ditetapkan apabila tidak terciptanya keseimbangan antara permintaan dan penawaran dalam pasar.
  • Kenaikan harga bahan bakar, yang dapat menyebabkan penurunan pendapatan bagi pengusaha serta pengemudi.
  • Praktik monopolistik, yang mempersempit peluang bisnis sehingga menghilangkan semangat kewirausahaan masyarakat.
  • Panjangnya saluran distribusi, yang menyebabkan tingginya harga barang pada saat sampai pada konsumen.

3. Ilmu Ekonomi Terapan (Applied Economics)

Ilmu ekonomi terapan adalah pemanfaatan ilmu ekonomi secara praktis oleh individu dalam mengambil kebijakan, pedoman, atau standar dengan tujuan untuk mengatasi masalah ekonomi tertentu.

Contoh ilmu ekonomi terapan adalah ekonomi yang berlangsung di perusahaan, ekonomi moneter, ekonomi perbankan, dan lain-lain.

Hmm, kalau teori tentang permintaan kenaikan uang jajanmu masuk ilmu ekonomi apa ya, Quipperian? Jangan lupa untuk melakukan kebiasaan positif dengan uangmu ya, misalnya menabung atau menggunakannya untuk hal-hal yang bermanfaat buat kamu dan orang lain. Jangan lupa join dengan Quipper Video juga kalau kamu masih mau tahu lebih lanjut tentang materi pembagian ilmu ekonomi ini atau materi lainnya. Semangat, ya!

Penulis: Evita

Apakah kamu pernah mendengar istilah ekonomi deskriptif? Ya, benar sekali. Istilah ini akan kamu dengar saat mempelajari Ilmu Ekonomi.

Ibaratnya, kamu harus mempelajari ekonomi deskriptif ketika sedang mempelajari Ilmu Ekonomi. Keduanya saling berhubungan dan tidak bisa dilepaskan.

Apalagi kalau kamu hanya mempelajari salah satu maka pemahaman tentang ekonomi kurang lengkap.


Nah, agar kamu semakin memahami tentang ekonomi deskriptif, berikut ini adalah penjelasan lengkapnya.

Pengertian Ekonomi Deskriptif

Ekonomi deskriptif merupakan ilmu ekonomi yang mempelajari mengenai keadaan ekonomi di suatu negara secara nyata.

Biasanya ekonomi deskriptif menggambarkan tentang hubungan ekonomi yang akan terjadi. Caranya dengan berdasarkan ekonomi yang terjadi di tahun sebelumnya.

Pengertian di atas senada dengan pendapat yang menerangkan ekonomi deskriptif adalah ilmu ekonomi yang menggambarkan keadaan perekonomian yang sebenarnya terjadi di masyarakat.

Ilmu ekonomi deskriptif digunakan untuk mengumpulkan keterangan-keterangan nyata yang relevan dengan suatu permasalahan ekonomi.

Selain itu, ekonomi deskriptif juga diartikan sebagai pandangan yang menjelaskan tentang hubungan prediksi dari kondisi ekonomi yang akan terjadi dengan sifat-sifat ekonomi yang telah terwujud dalam kegiatan ekonomi sebelumnya, serta pengaruh-pengaruh yang mempengaruhi perubahan tersebut.

Tidak hanya itu, ekonomi deskriptif juga memberikan informasi tentang sifat utama dari sistem ekonomi dan apa yang menjadikan berfungsinya ekonomi itu.

Singkatnya ilmu ekonomi deskriptif adalah ilmu ekonomi yang menjelaskan gambaran fakta atau data empiris tentang peristiwa ekonomi.

Ilmu ini berfungsi dalam mengkaji kondisi perekonomian di suatu tempat atau wilayah tertentu

Ciri-ciri dan Fungsi Ekonomi Deskriptif

Kalau dilihat dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan beberapa ciri-ciri ekonomi deskriptif. Apa saja ciri-ciri ekonomi deskriptif?

  • Bersifat nyata atau faktual dan bukan sebuah rekayasa.
  • Ekonomi deskriptif dalam penggambarannya memiliki beberapa bentuk seperti grafik maupun kurva
  • Fungsi utama dari ekonomi deskriptif ini adalah agar dapat mengetahui ekonomi suatu negara secara nyata
  • Fungsi ekonomi deskriptif adalah mendorong proses produksi dan menciptakan mekanisme untuk distribusi sehingga dapat berjalan dengan baik
  • Memiliki fungsi lain yakni agar dapat mengorganisasikan individu dengan suatu cara ataupun metode tertentu.

Cara Mempelajari Ekonomi Deskriptif

Ternyata ada cara tersendiri loh dalam mempelajari ekonomi deskriptif. Saat mempelajarinya, kamu memerlukan pemahaman mengenai perilaku masyarakat serta memahami masalah globalisasi karena semakin pentingnya peranan ekonomi dalam kehidupan.

tak jarang masalah ekonomi yang berkembang dalam masyarakat tidak bisa diselesaikan dengan filsafat.

Untuk itu ekonomi deskriptif diperlukan karena sebagian besar dari tindakan masyarakat bertujuan agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.

Makanya tidak mengejutkan bila ilmu ekonomi deskriptif disebut sebagai pemegang peranan penting dalam kehidupan sosial.

Selain itu, mempelajari ilmu ekonomi deskriptif dapat membuat pola pikir masyarakat berubah menjadi praktis dan efisien. Jadi ilmu semakin dibutuhkan dan dianggap penting baik secara keilmuan maupun dalam praktiknya.

Contoh-contoh Ekonomi Deskriptif

Agar lebih paham mengenai materi kali ini, berikut Deepublish berikan beberapa contoh nya :

Contoh 1 – Inflasi di Indonesia Tahun 1998

Contoh ekonomi deskriptif adalah peristiwa inflasi tahun 1998 silam di Indonesia. Perekonomian Indonesia pada tahun 1997 tidak pernah mengalami minus. Namun setelah melewati tahun tersebut, perekonomian berjalan tidak lancar. Semakin parah, puncaknya di tahun 1998, ekonomi Indonesia terus merosot. Kemudian menjelang akhir tahun 1998, perekonomian Indonesia mulai membaik meski tidak signifikan dan cenderung kecil. Bagaimana bisa terjadi krisis moneter pada tahun 1998 di Indonesia? Peristiwa bersejarah tersebut terjadi karena efek rendahnya tingkat kepercayaan pasar dan masyarakat. Sehingga krisis moneter tidak terhindarkan lagi. Apalagi didukung masalah politik yang tidak stabil terkait suksesi kepemimpinan nasional. Belum lagi karena dipengaruhi oleh besarnya utang luar negeri. Makanya tak heran kalau kondisi ekonomi Indonesia pada tahun itu terus memburuk. Waktu itu tercatat utang luar negeri Indonesia mencapai luar negeri mencapai 138 miliar dolar Amerika Serikat (AS) yang dilakukan oleh swasta per bulan Maret 1998. Terhitung sekitar 2/3 nya utang jangka pendek yang jatuh tempo di tahun tersebut. Sedangkan ada 14,44 miliar dolar AS sebagai cadangan devisa. Adanya krisis ini, mempengaruhi segala sektor. Sehingga banyak perusahaan dan perbankan yang kelimpungan untuk bertahan. Sumber : UI.ac.id

Contoh 2 – Perekonomian Amerika Serikat Pasca Perang Dunia II

Contoh ekonomi deskriptif selanjutnya adalah kondisi perekonomian Amerika Serikat pasca Perang Dunia II. Sistem moneter dunia sempat mengalami keterpurukan di periode dua perang dunia. Dampak dari perang dunia mengakibatkan rusaknya mekanisme pasar bebas serta menurunnya volume perdagangan internasional.
Tidak hanya mempengaruhi negara-negara di Eropa, Amerika Serikat pun kena imbasnya. Bahkan waktu itu santer terdengar kalau Amerika Serikat akan kehilangan pasar di Eropa Barat. Tidak mau peristiwa itu benar-benar terjadi, Amerika Serikat pun membentuk sistem Bretton Woods. Dengan bantuan Inggris, perlahan Amerika Serikat mampu mengendalikan situasi ekonomi yang kacau. Perekonomian Amerika Serikat mulai membaik.

Contoh 3 – Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Indonesia

Tahun 2019Contoh lainnya adalah penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia tahun 2019 silam. Tahun lalu, APBn Indonesia dinilai tidak defisit dan bergerak menuju titik positif. Hal menandakan angka kemiskinan turun. Dilansir dari Kompas, tahun 2019 target penerimaan perpajakan tumbuh 15,4% dari outlook APBN 2018 yang lalu. Rasio pajak Sekitar 12,2%. Semnatar itu kontribusi penerimaan juga naik dan dapat digunakan sebagai stimulus untuk meningkatkan iklim investasi serta daya saing.

Menteri Ekonomi Indonesia, Sri Mulyani mengatakan, “Alokasi belanja pemerintah pusat tahun 2019 dimanfaatkan untuk meningkatkan daya saing bangsa melalui peningkatan SDM, penguatan Infrastruktur, peningkatan efektivitas program perlindungan sosial, pelaksanaan agenda demokrasi, penguatan birokrasi, serta antisipasi ketidakpastian termasuk mitigasi risiko bencana.”

Contoh 4 – Kondisi Perekonomian Indonesia Tahun 1970

Contoh ekonomi deskriptif berikutnya tentang kondisi perekonomian di Indonesia pada tahun 1970-an. Pada tahun tersebut, perekonomian Indonesia berada di posisi yang baik dan stabil. Sat itu industri dan perekonomian nasional berada di titik sukses. Seperti yang disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, fokus tahun 70an pada industri substitusi impor, pada waktu itu yang namanya kebijakan industri banyak dipengaruhi struktur proteksi terhadap industri dalam negeri. Dalam periode tersebut struktur proteksi itu dikembangkan. Dimana sektor itulah yang waktu itu dijadikan sebagai tulang punggung perekonomian. Hanya saja, pertumbuhan ini tidak berjalan mulus dan konsisten sesuai harapan. Pada tahun 80-an kebijakan industri substitusi impor mengalami perlambatan. Namun kondisi itu sedikit menguntungkan karena pemerintah juga tengah merancang sistem baru. melambatnya kegiatan impor sebagai cara untuk menyiapkan sistem baru yang direncanakan. Sehingga ketika kebijakan substitusi impor diubah secara besar-besaran, masa orde baru perekonomian semakin kuat dan pertumbuhan transaksi pun juga berjalan mulus.

Kesimpulan

Nah itu dia pengertian ekonomi deskriptif dan contoh-contohnya. Apakah kamu memahaminya? Jangan lupa membaca banyak literatur, ya, untuk menambah wawasan terkait topik ini. Selamat belajar!

Materi pendidikan lainnya :

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA