Larutan berdasarkan daya hantar listrik umumnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu larutan elektrolit dan non-elektrolit.
Larutan adalah campuran yang bersifat homogen dengan perbandingan komposisi sesuai dengan komponen penyusunnya. Larutan dapat berwujud padat, cair, dan gas.
Artikel ini akan membahas lebih jelas mengenai pengertian, ciri-ciri, dan contoh larutan elektrolit dan non-elektrolit.
Pengertian dan Ciri-Ciri Larutan Elektrolit dan Non-elektrolit
Ilustrasi penggunaan alat dalam menentukan jenis larutan. Foto: iStockKonsep larutan elektrolit dan non-elektrolit pertama kali dijelaskan oleh ahli kimia asal Swedia, Svante August Arrhenius, pada tahun 1884.
Menurut Arrhenius yang dikutip dari Kimia Dasar II oleh Elvy Rahmi Mawarnis, senyawa elektrolit dalam air akan terurai menjadi partikel-partikel yang berupa atom atau gugus atom bermuatan listrik yang dinamakan ion.
Ion-ion dari senyawa elektrolit itulah yang selalu bergerak bebas dan dapat menghantarkan arus listrik melalui larutannya.
Sementara senyawa non-elektrolit, ketika dilarutkan dalam air tidak terurai menjadi ion-ion, tetapi tetap dalam bentuk molekul yang tidak bermuatan listrik.
Salah satu alat yang dapat digunakan dalam penentuan jenis larutan adalah elektrolit tester. Dalam penggunaannya, dua batang elektroda logam (misal tembaga) dimasukkan ke dalam larutan.
Kedua elektroda tidak boleh bersentuhan dan masing-masing dihubungkan dengan kutub arus listrik searah. Hasilnya, bola lampu akan hidup atau jarum akan bergerak untuk larutan elektrolit, sedangkan bola lampu akan mati untuk larutan non-elektrolit.
Berdasarkan penjelasan di atas, berikut pengertian larutan elektrolit dan non-elektrolit beserta ciri-cirinya.
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik karena mengandung ion-ion yang bergerak bebas. Ion-ion itulah yang menghantarkan listrik melalui larutan.
Larutan elektrolit memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Dapat menghantarkan listrik
Lampu dapat menyala terang atau redup
Contoh dari larutan elektrolit adalah HClO4, Ba(OH)2, dan HNO3.
2. Larutan Non-elektrolit
Larutan non-elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik. Larutan ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
Tidak dapat menghantarkan listrik
Tidak terjadi proses ionisasi
Contoh dari larutan non-elektrolit adalah CO(HN2)2, CH3OH, C6H12)6, dan C2H5OH.
Jenis-Jenis Larutan Elektrolit
Ilustrasi HCl termasuk elektrolit kuat. Foto: iStockDikutip dari Smart Plus Bank Soal Kimia SMA oleh Tim Master Eduka, larutan elektrolit dibedakan menjadi dua, yaitu elektrolit kuat dan elektrolit lemah.
1. Larutan Elektrolit Kuat
Larutan elektrolit kuat memiliki daya hantar listrik yang baik, meskipun pada konsentrasi rendah. Elektrolit kuat memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
Menghantarkan arus listrik
Terdapat banyak gelembung gas
Contoh dari elektrolit kuat adalah HCl, H2SO4, NaOH, KOH, K2SO4, dan CaCL2.
Larutan elektrolit lemah memiliki daya hantar listrik yang buruk, meskipun pada konsentrasi yang besar. Elektrolit lemah memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
Menghantarkan arus listrik
Terdapat sedikit gelembung gas
Contoh dari elektrolit lemah adalah CH3COOH, HF, HNO2, NH3, dan C2H5OH.