Perilaku tidak aman dalam K3 PDF

Abstract

Tenaga kerja merupakan salah satu komponen terpenting dalam pelaksanaan proyek dan merupakan aset yang menentukan bagi perusahaan. Oleh sebab dalam menjalankan bisnis usaha yang aman, maka penerapan K3 harus dilaksanakan secara konsisten sesuai dengan UU Keselamatan Kerja No.1 Tahun 1970 dan UU Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa pengusaha wajib melindungi pekerja dan potensi bahaya yang dihadapinya. Kecelakaan industri adalah kejadian kecelakaan yang terjadi di tempat kerja, khususnya di lingkungan industri. Kecelakaan industri secara umum disebabkan oleh 2 (dua) hal pokok yaitu tindakan tidak aman (unsafe action) dan kondisi tidak aman (unsafe condition). Tindakan tidak aman (unsafe action) adalah kegagalan (human failure) dalam mengikuti persyaratan dan prosedur-prosedur kerja yang benar sehingga menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komitmen dan kebijakan K3, perencanaan K3, pelaksanaan K3, serta pemeriksaan dan tindakan perbaikan K3 terhadap tindakan tidak aman pada pekerja PT. Pelabuhan Penajam Banua Taka. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada karyawan PT. Pelabuhan Penajam Banua Taka berjumlah 50 karyawan. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh secara serempak komitmen dan kebijakan K3, perencanaan K3, pelaksanaan K3, serta pemeriksaan dan tindakan perbaikan K3 terhadap tindakan tidak aman dengan nilai signifikansi masing-masing variabel sebesar sebesar 0,000 kurang dari taraf signifikansi a = 0,05. Selain itu hasil penelitian juga menunjukkan ada pengaruh secara parsial komitmen dan kebijakan K3, perencanaan K3, pelaksanaan K3, serta pemeriksaan dan tindakan perbaikan K3 terhadap tindakan tidak aman.

Keywords: Perilaku tidak aman, Fasilitas Penunjang, Peraturan & Kebijakan Perusahaan

Abstract

Pendahuluan: Heinrich Domino Theory yang dikemukakan oleh W.H Heinrich pada tahun 1931, terjadinya kecelakaan kerja disebabkan oleh tiga hal. Dimana dalam Teori Domino disebutkan bahwa 88% kecelakaan disebabkan oleh perilaku tidak aman (unsafe act), 10 % disebabkan oleh kondisi tidak aman (unsafe conditions) dan 2% disebabkan oleh hal yang tidak dapat dihindari (anavoidable). PT X Unit Manufaktur memiliki berbagai macam sub bidang pekerjaan, salah satunya adalah produksi melon (Concerete Mixer) terbagi menjadi tiga komponen utama yaitu drum mixer, rangka mixer dan accessoris yang sebagian besar pengerjaannya dilakukan dengan cara proses pemotongan (cutting) dan pengelasan (welding). Metode: Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Hasil dan Pembahasan: Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan tekniktotal sampling dimana jumlah sampel yang diambil adalah 27 responden. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji Fisher's Exact Test. Pekerja yang berperilaku tidak aman sebanyak 15 pekerja (55.6%).Pada hasil analisis uji chi square didapat hasil p value (0.022), yang berarti HO ditolak. Maka dari hasil uji statistik disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara fasilitas penunjang dengan perilaku tidak aman dengan nilai Prevalence Ratio (PR) sebesar 8 yang berarti pekerja yang memiliki fasilitas penunjang tidak lengkap 3 kali lebih berisiko berperilaku tidak aman dibandingkan dengan pekerja yang memiliki fasilitas lengkap. Kesimpulan: Hasil menunjukan bahwa terdapat hubungan antara fasilitas penunjang (p value 0.022), peraturan dan kebijakan perusahaan (p value 0.01), dengan perilaku tidak aman.

References

Aeni, H. F., & Fermania, N. R. (2015). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3). [Jurnal Kesehatan, 6. https://www.researchgate.net/publication/343155720_FAKTOR-FAKTOR_YANG_BERHUBUNGAN_DENGAN_PERILAKU_KESELAMATAN_DAN_KESEHATAN_KERJA_K3/fulltext/5f19864ca6fdcc9626aa5a53/FAKTOR-FAKTOR-YANG-BERHUBUNGAN-DENGAN-PERILAKU-KESELAMATAN-DAN-KESEHATAN-KERJA-K3.pdf
Bancin, A. M. (2017). Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Tindakan Tidak Aman (Unsafe Action) Pada Pekerja Di PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry Tahun 2016 [Universitas Sumatra Utara]. http://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/1788/121000487.pdf?sequence=1&isAllowed=y
Bandan Pusat Statistik. (2021). Jenis Kelamin. https://sirusa.bps.go.id/sirusa/index.php/variabel/33
Bird, F. E., Germain, G. L., & Jr. Bird, F. E. (1996). Practical Loss Control Leadership. Intl Loss Control Inst.
BPJS Ketenagakerjaan. (2020). BPJAMSOSTEK Sudah Tangani 129.305 Kasus Kecelakaan Kerja di Indonesia. In BPJS Ketenagakerjaan. https://www.bpjsketenagakerjaan.go.id/berita/27290/BPJAMSOSTEK-Sudah-Tangani-129.305-Kasus-Kecelakaan-Kerja-di-Indonesia
Darmiatun, S., & Tasrial, T. (2015). PRINSIP-PRINSIP K3LH. Penerbit Gunung Samudera. https://www.google.co.id/books/edition/PRINSIP_PRINSIP_K3LH/gaYqDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=0
Delfianda. (2012). Survey Faktor Tindakan Tidak Aman Pekerja Konstruksi PT Waskita Karya Proyek World Class University Di UI Depok Tahun 2011. Universitas Indonesia.
Dewan Jaminan Sosial. (2021). Peraturan Dewan Jaminan Sosial Nsional Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Koordinator penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Khusus Kecelakaan Kerja dan Dugaan Khusus Penyakit Akibat Kerja. https://jdih.djsn.go.id/assets/file/1-djsn-2021.pdf
Djatmiko, R. D. (2012). Keselamatan dan Kesehatan Kerja. CV Budi Utama. https://books.google.co.id/books?id=0uZjDwAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id&source=gbs_ge_summary_r&cad=0#v=onepage&q&f=false
Dwi, V., & Nur, A. (2016). Pengaruh Motivasi Dan Tindakan Tidak Aman Terhadap Kecelakaan Kerja Pada Karyawan Bagian Produksi Dalam Masa Giling Shift 3 PG X Kediri. Jurnal Wiyata.
Geller, E. S. (2001). The Pshychology Of Safety Hendbook. Lawis Publisher.
Hafrida, E. (2014). Pengaruh Faktor Personal Dan Manajemen K3 Terhadap Tindakan Tidak Aman (Unsafe Action) Pada Pekerja Di PT. Inti Benua Perkasatama Dumai [Universitas Sumatra Utara]. https://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/38878/127032058.pdf?sequence=1&isAllowed=y
Hasibuan, M. S. . (2011). Manajemen dasar, pengertian, dan masalah. PT Bumi Aksara.
Hasibuan, M. S. . (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. PT Bumi Aksara.
Hastono, S. P. (2017). Analisis Data Pada Bidang Kesehatan. PT Raja Grafindo Persada.
Heinrich, H. W. (1969). Industrial accident prevention: A safety management approach: H. W Heinrich: 9780070280618: Amazon.com: Books. In McGraw-Hill; 5th edition.
Hendrabuana, L. O. (2007). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku. Bekerja Selamat Bagi Pekerja Di Depatemen Cor PT Pindad Persero. Universitas Esa Unggul.
ILO. (2021). World Statistic. International Labour Organization. https://www.ilo.org/moscow/areas-of-work/occupational-safety-and-health/WCMS_249278/lang--en/index.htm
Indianto, M. (2004). Sosiologi untuk SMA Kelas X. Erlangga.
Kartono, K. (2010). Pemimpin dan kepemimpinan, apakah pemimpin abnormal itu. PT Raja Grafindo Persada.
Lupiyoadi, R., & Hamdani, A. (2008). Manajemen Pemasaran Jasa. Salemba Empat.
Luthans, F. (2002). The Need For And Meaning Of Positive Organizational Behavior. 695–706. https://core.ac.uk/download/pdf/189476517.pdf
Maharani, A. D. (2010). Analisis Pengaruh Kepercayaan dan Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Nasabah Tabungan Bank Mega Semarang.
Meliza, F. (2018). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tindakan Tidak Aman Pada Pekerja Bagian Pelayanan Teknik PT. Pln (Persero) Bukittinggi Tahun 2018 [Universitas Sumatra Utara]. In Universitas Sumatra Utara. http://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/11393/141000473.pdf?sequence=1&isAllowed=y
Ministry of Manpower. (2009). the Workplace Safety and Health Council. Code of Pratice for Working Safety at Height.
Murdiyatmoko, J. (2004). Sosiologi untuk SMA Kelas 1 (Kelas X). Grafindo.
Nitisemito, A. S., & Pertama, C. (2019). No Title. PT Ghalia Indonesia.
Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. (2014). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta.
Panjaitan, A. S. (2017). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tindakan Tidak Aman Pada Pekerja Pabrik Tahu TK Di Pematang Siantar Tahun 2017 [Ubiversitas Sumatra Utara]. https://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/1811/121000328.pdf?sequence=1&isAllowed=y
Patersen, D. (1998). Safety management A Human Approch. Proffesional and Academical Publisher Gohsen Aloray Inc.
Pratiwi, A. D. (2012). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tindakan Tidak Aman ( Unsafe Act ) Pada Pekerja Di Pt X Tahun 2011 [Universitas Indonesia]. In Skripsi Universitas Indonesia (Issue 1). http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20288800-S-Ayu Diah Pratiwi.pdf
Ramli, S., Praptono, R., & Djajaningrat, H. (2010). Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001. Dian Rakyat.
Sangaji, J., Jayanti, S., & Lestantyo, D. (2018). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Tidak Aman Pekerja Bagian Lambung Galangan Kapal PT X. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal). https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm/article/view/22095/20331
Sarwono, S. W. (2017). Teori-teori Psikologi Sosial. Rajawali Pers.
Setiono, B. A., & Adjarwati, T. (2019). Budaya Kepemimpinan Kesehatan Pelatihan Iklim dan Kinerja. Zifatama Jawara. http://dspace.hangtuah.ac.id:8080/xmlui/bitstream/handle/dx/1003/BUKU REFERENSI K3.pdf?sequence=1&isAllowed=y
Sialagan, T. R. (2008). Analisis faktor faktor yang berkontribusi pada perilaku aman di PT. EGS Indonesia Tahu 2008 teknis. Universitas Indonesia.
Sialagan, T. robin. (2008). Analisis Faktor – fakor Yang Berhubungan Pada Perilaku Aman di PT EGS Indonesia Tahun 2008. Universitas Indonesia.
Siallagan, S. P. (1987). Teori Motivasi dan Aplikasinya. Bina Aksara.
Simbolon, N. H. (2017). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Tidak Aman Pada Pekerja Pemanen Kelapa Sawit PTPN IV Kebun Bah Jambi Tahun 2017 [Universitas Sumatra Utara]. https://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/1462/131000582.pdf?sequence=1&isAllowed=y
Sudriamunawar, H. (2006). Kepemimpinan, Peran Serta Dan Produktivitas. Manda Maju.
Sujoso, A. D. P. (2012). Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja. UPT Penerbitan UNEJ. http://penerbitan.unej.ac.id/wp-content/uploads/2018/11/dasar-dasar-keselamatan-dan-kesehatan-kerja.pdf
Suma’mur. (2015). Kesehatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. PT Toko Gunung Agung.
Wijanarko, B. (2013). Teknik Konstruksi Kapal Kayu. Kemdikbud-ristek.
Yuwono, Y., & Khajar, I. (2005). Analisis beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja pegawai kejaksaan tinggi D.I. Yogyakarta. Journal of Business Review Indonesia.

Apa yang dimaksud dengan perilaku tidak aman?

Tindakan tidak aman (unsafe action) adalah kegagalan (human failure) dalam mengikuti persyaratan dan prosedur-prosedur kerja yang benar sehingga menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja.

Apa contoh perilaku tidak aman?

Beberapa contoh perilaku Unsafe Action :.
Adanya Percampuran Bahan- Bahan Kimia..
Membuang Sampah Sembarangan Tempat..
Bekerja Sambil Bercanda dan Bersenda Gurau..
Mengerjakan Pekerjaan Yang Tidak Sesuai Dengan Skill / Keterampilan..
Tidak Melaksanakan Prosedur Kerja dengan Baik..

Apa itu perilaku tidak aman dalam bekerja?

Abstract. Perilaku tidak aman adalah perbuatan berbahaya dari manusia atau pekerja yang dilatarbelakangi oleh faktor-faktor internal seperti sikap dan tingkah laku yang tidak aman, kurangnya pengetahuan dan keterampilan, penurunan konsentrasi, kurang adanya motivasi kerja, kelelahan dan kejenuhan.

Apa yg dimaksud tindakan tidak aman dan kondisi tidak aman?

Tindakan yang tidak aman (Unsafe Acts) didefinisikan sebagai segala tindakan manusia yang dapat memungkinkan terjadinya kecelakaan pada diri sendiri maupun orang lain, sedangkan kondisi yang tidak aman (Unsafe Condition) didefinisikan sebagai salah satu kondisi lingkungan kerja yang dapat memungkinkan terjadinya ...