Perbedaan bentuk bulan yang terjadi adalah akibat dari

Sarah Nafisah Sabtu, 13 Juli 2019 | 15:25 WIB

Ilustrasi bulan (Rennett Stowe)

Bobo.id - Siapa yang tahu nama satelit alami yang dimiliki oleh Bumi? Yap, betul sekali! Bulan adalah satelit alami Bumi.

Apakah teman-teman suka mengamati keindahan Bulan di malam hari? 

Baca Juga: Bisakah Jejak Kaki Astronaut yang Ada di Bulan Bertahan Selamanya?

Jika teman-teman gemar memandang Bulan, pasti teman-teman menyadari kalau bentuk Bulan berubah-ubah setiap harinya.

Terkadang, Bulan terlihat kecil. Di waktu lain, Bulan bisa tampak lebih besar. Kita semua tahu bahwa Bulan berubah bentuk.

Tidak jarang bulan berbentuk lingkaran sempura, tapi kadang terlihat hanya separuhnya.

Baca Juga: Cocklebur Punya Cara Unik Dalam Menyebarkan Benih, Ini Caranya

Pernahkah teman-teman bertanya-tanya, kenapa bentuk Bulan berubah-ubah, ya?

Untuk menemukan jawabannya, simak terus penjelasannya, ya!

Baca Juga: Sering Simpan Makanan di Kulkas? Ternyata Tidak Boleh Lebih dari 5 Hari, lo!

Page 2

Page 3

Rennett Stowe

Ilustrasi bulan

Bobo.id - Siapa yang tahu nama satelit alami yang dimiliki oleh Bumi? Yap, betul sekali! Bulan adalah satelit alami Bumi.

Apakah teman-teman suka mengamati keindahan Bulan di malam hari? 

Baca Juga: Bisakah Jejak Kaki Astronaut yang Ada di Bulan Bertahan Selamanya?

Jika teman-teman gemar memandang Bulan, pasti teman-teman menyadari kalau bentuk Bulan berubah-ubah setiap harinya.

Terkadang, Bulan terlihat kecil. Di waktu lain, Bulan bisa tampak lebih besar. Kita semua tahu bahwa Bulan berubah bentuk.

Tidak jarang bulan berbentuk lingkaran sempura, tapi kadang terlihat hanya separuhnya.

Baca Juga: Cocklebur Punya Cara Unik Dalam Menyebarkan Benih, Ini Caranya

Pernahkah teman-teman bertanya-tanya, kenapa bentuk Bulan berubah-ubah, ya?

Untuk menemukan jawabannya, simak terus penjelasannya, ya!

Baca Juga: Sering Simpan Makanan di Kulkas? Ternyata Tidak Boleh Lebih dari 5 Hari, lo!

Kadang bentuk bulan yang kamu temui sering berubah-ubah, kadang berbentuk bulat sempurna, setengah lingkaran, sabit, bahkan tidak terlihat. Lalu, manakah bentuk bulan yang sebenarnya?

Bulan adalah satelit alami dari bumi dan satelit terbesar kelima dalam tata surya kita. Bulan adalah benda langit yang tidak dapat memancarkan cahaya sendiri, dan selama ini Bulan terlihat terang karena pantulan dari cahaya Matahari. Walaupun Bulan terlihat sangat putih dan terang, namun permukaan Bulan sangatlah gelap. Jarak orbit Bulan dari Bumi saat ini adalah sekitar 384.000 km.

Sejak zaman dahulu, posisinya yang menonjol di langit dan fasenya yang teratur telah memengaruhi banyak budaya, termasuk bahasa, penanggalan, seni, dan mitologi.

Para ilmuwan banyak yang berpendapat bahwa bulan terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu, tak lama setelah pembentukan Bumi. ada banyak hipotesis mengenai asal usul dari Bulan, hipotesis yang paling banyak diterima saat ini adalah dimana Bulan terbentuk dari serpihan-serpihan yang terlepas setelah sebuah benda langit yang seukuran dengan Mars bertabrakan dengan Bumi.

Jadi seperti apakah bentuk bulan yang sebenarnya dan juga fase-fasenya?

Bentuk Bulan dan Fasenya

Sebenarnya, bentuk bulan akan dipengaruhi oleh fase dari bulan itu sendiri. Bulan akan  selalu berputar mengelilingi bumi atau biasa disebut dengan revolusi bulan. Untuk sekali berevolusi terhadap bumi, Bulan akan membutuhkan waktu 29,5 hari.

Pada aslinya, bentuk bulan adalah bulat seperti bola. Namun seperti yang kita ketahui, bulan tidak dapat menghasilkan cahayanya sendiri, melainkan memantulkan cahaya dari matahari. Bagian bulan yang terkena oleh sinar matahari juga akan berbeda-beda karena revolusi bulan tersebut.

Sumber: resaja.com

Umumnya ada 8 fase bulan, seperti:

Fase New Moon (Bulan Baru)

Fase new moon adalah fase di mana bulan berada di tengah-tengah matahari dan bumi. Fase ini memungkinkan terjadinya gerhana matahari. Pada fase ini, cahaya matahari yang seharusnya menyinari bumi akan dihalangi oleh bulan. Akibatnya, bagian bulan yang menghadap bumi tidak terkena cahaya matahari, sehingga bulan tidak akan terlihat dari bumi.

Fase Waxing Crescent (Bulan Sabit Awal)

Melewati fase new moon, bulan akan bergerak meninggalkan konjungsi (titik tengah antara matahari dan bumi). Pada fase ini, bagian bulan yang terkena cahaya matahari tidak sampai setengahnya. Bulan terlihat dari bumi berbentuk sabit karena cahaya terpantul hanya bagian sabit yang mencapai bumi. Bulan sabit semakin hari semakin besar hingga hari ke 15 dari bulan baru, permukaan bulan akan utuh terlihat dan disebut dengan bulan purnama.

Fase First Quarter (Paruh Awal)

Fase kuartal pertama ini sering disebut juga dengan fase setengah bulan. Pada fase ini kita bisa melihat setengah bulan terang dan setengah bulan bayngan. Posisi bulan pada fase ini berada pada sudut 90º antara bumi dan matahari.

Fase Waxing Gibbous (Cembung Awal)

Fase selanjutnya dinamakan waxing gibbous atau cembung awal. Saat ini, bulan berada sedikit di belakang Bumi. Bagian yang terkena cahaya matahari adalah 3/4 nya. Sehingga, ketika kita melihat bulan dari bumi, bentuknya menjadi cembung atau 3/4  bulan.

Full Moon (Bulan Purnama)

Fase Full Moon terjadi ketika matahari, bumi, dan bulan, ada pada satu garis lurus sama seperti saat fase new moon. Namun, posisi bulan yang diterangi matahari menghadap bumi. Cahaya matahari yang seharusnya menyinari bulan, tertutup oleh bumi yang ukurannya lebih besar. Sehingga hasilnya adalah bulan terlihat bulat sempurna.

Waning Gibbous (Cembung akhir)

Setelah melewati setengah perjalanan, fase bulan akan kembali ke awal. Pergerakan bulan terus ke barat sehingga cahaya matahari sedikit tertutup oleh bumi. Hasilnya, bulan terlihat cembung (3/4 bagian bulan) dari bumi.

Third Quarter (Paruh Akhir)

Di saat posisi bulan sudah mencapai 1/2 putaran, cahaya matahari menyinari setengah bagian bulan. Sehingga dari bumi, bulan terlihat setengah lingkaran.

Waning Crescent (Bulan Sabit Akhir)

Pada fase ini bulan akan kembali berbentuk sabit. Saat ini, bulan sudah hampir mengitari bumi sebanyak satu putaran penuh. Mengakhiri fase bulan ini, bulan akhirnya akan kembali ke posisi awal (new moon), dimana akan berada di depan bumi dan kembali tidak terlihat.

Pengaruh Dari Bulan

Salah satu hal yang akan dipengaruhi oleh fase bulan adalah pasang surut air laut. Pada belahan bumi yang sedang mengalami bulan purnama, jarak air laut dengan pusat bulan akan lebih dekat dibandingkan jarak pusat bumi dengan pusat bulan. Hal yang sama akan terjadi pada belahan bumi yang mengalami bulan baru, jarak air laut dengan pusat bulan lebih jauh daripada jarak pusat bumi dengan pusat bulan.

Hal ini akan mengakibatkan gaya gravitasi bulan lebih kuat daripada bumi untuk menarik air laut. Air laut menjadi sedikit lebih tinggi terhadap permukaan bumi, inilah yang disebut air laut pasang.

Air laut surut akan terjadi saat belahan bumi yang tidak mengalami bulan purnama maupun bulan baru. Karena adanya peningkatan ketinggian air laut pada bagian yang mengalami bulan purnama maupun bulan baru, maka belahan bumi lainnya akan mengalami permukaan laut yang surut.

Ketika bulan separuh, air laut surut lebih banyak, karena bagian bumi tersebut berada tepat ditengah diantara bagian yang mengalami bulan purnama dan bulan baru.

Nah itu dia bentuk bulan dan fase-fasenya serta pengaruhnya untuk bumi. Apakah kamu memiliki pertanyaan mengenai hal ini? Silahkan tuliskan pertanyaan kamu di kolom komentar ya, dan jangan lupa untuk share pengetahuan ini.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA