Peralatan listrik yang digunakan untuk mengetahui adanya arus listrik pada Stop Kontak disebut

Agustus 18, 2021

0

29642

WhatsApp

Facebook

Twitter

Pinterest

LINE

Buat Anda yang sedang membangun rumah baru penting sekali untuk mengetahui nama alat listrik dan gambarnya. Apalagi, listrik sudah menjadi kebutuhan utama bagi setiap orang, khususnya di masa pandemi COVID-19 seperti saat ini.

Apalagi, banyak aktivitas di rumah yang memerlukan listri, seperti untuk bekerja, belajar, masak, juga untuk bersantai.

Contents

  • 15 Nama Alat Listrik Beserta Gambarnya
    • 1. Stop Kontak
    • 2. Saklar Listrik
    • 3. Steker Listrik
    • 4. Meteran Listrik
    • 5. Fitting Lampu
    • 6. Kabel Listrik
    • 7. Pengaman Listrik
    • 8. Extension Stop Kontak atau Terminal Listrik
    • 9. Soket Listrik
    • 10. Arde atau Grounding
    • 11. Ballast Lampu
    • 12. Pengaman Lebur
    • 13. Pengaman Thermal atau MCB
    • 14. Pelindung Kabel
    • 15. Alat Penghemat Listrik

Dilansir dari laman ABC power, ampere meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik. Biasanya saat memasang amperemeter harus diserikan dengan rangkaian yang sedang diukur arus listriknya. Jika Anda ingin mengukur arus yang lebih kecil, maka alat yang digunakan adalah miliamperemeter, mikroamperemeter, atau galvanometer.

Voltmeter adalah alat yang berfungsi untuk mengukur beda potensial pada tegangan listrik.. Cara menggunakan voltmeter adalah memasang secara paralel dengan alat yang beda potensialnya. Voltmeter adalah kebalikan dari amperemeter. Sedangkan untuk nilai tegangan yang lebih kecil, Anda bisa menggunakan milivoltmeter, mikrovoltmeter, nanovoltmeter, sesuai dengan batas ketelitian yang diinginkan.

Jika Anda ingin mengukur hambatan listrik pada rangkaian tertutup, maka alat yang digunakan adalah Ohm meter. Alat ini juga berfungsi mengukur daya untuk menahan mengalirnya arus listrik pada sebuah konduktor. Maka dari itu, alat ini diperlukan untuk mengukur besarnya arus listrik yang mengalir pada sebuah hambatan listrik [R] , sehingga besaran hambatan listrik dinyatakan dalam Ohm.

Wattmeter merupakan alat untuk mengukur daya listrik [P] yang dinyatakan dalam satuan watt. Alat ini digunakan untuk mengukur daya listrik pada satu sistem arus listrik dengan beberapa kondisi beban seperti: beban DC, beban AC satu phase serta beban AC tiga phase.

Multimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur hambatan listrik [Ohm meter], tegangan [Voltmeter], dan arus listrik [Ampere]. Alat ini terdiri dari dua jenis, yaitu multimeter digital dan multimeter analog. Dibandingkan multimeter analog , multimeter digital memiliki kelebihan pada tingkat ketelitian yang lebih tinggi dalam pengukuran. Persamaan dari multimeter tersebut adalah dapat mengukur listrik AC maupun DC.

Foto ini mungkin mengganggumu, apakah tetap ingin melihat?

Lihat

Petugas PLN memeriksa metern listrik pelanggan. Foto: Dok. PLN

Tentunya Anda merasa familiar dengan alat yang satu ini karena Kwh Meter seringkali digunakan oleh pihak PLN untuk menghitung besarnya penggunaan daya oleh konsumen. Kwh Meter terdiri dari beberapa bagian yang meliputi kumparan tegangan , kumparan arus , piringan aluminium , dan magnet tetap yang berfungsi untuk menetralkan piringan aluminium dari induksi medan magnet dan gear mekanik.

Itulah informasi mengenai beberapa alat untuk mengukur tegangan lisrik. Jangan sampai keliru di setiap jenisnya.

[FOV]

MCB atau kepanjangan dari Miniatur Circuit Breaker merupakan komponen dalam instalasi listrik rumah tinggal yang memiliki peran sangat penting. Komponen ini berfungsi sebagai sistem proteksi dalam instalasi listrik bila terjadi beban lebih dan hubungan singkat arus listri [short circuit atau korsleting].

Dasar pemilihan rating arus MCB yang ingin dipakai di Instalasi rumah tinggal tentu disesuaikan dengan besarnya langganan daya listrik PLN yang terpasang. Sebab, PLN menetapkan besar langganan listrik sesuai rating arus dari MBC yang diproduksi untuk pasar dalam negeri.

3 dari 4 halaman

MCB sendiri memainkan peran penting dalam hal proteksi arus lebih dan juga sebagai alat disconnect pada jaringan listrik. MCB merupakan alat yang didesai untuk mengisolasi rangkaian dari gangguan arus lebih seperti overload [beban lebih] dan short circuit [hubungan singkat]. Selain itu, MCB juga merupakan alat pemutus yang sangat baik digunakan untuk mendeteksi besaran arus lebih .

BACA JUGA:
Dahlan: Gangguan listrik tidak bisa dimaklumi

Seperti halnya pada Thermostat Load Relay, MCB memiliki Bimetalic; elemen jika terkena panas akan memuai secara langsung maupun tidak langsung yang diakibatkan dengan adanya arus mengalir, alat Bimetalic ini dibuat dan direncanakan sesuai dengan ukuran standar [arus nominal MCB], di mana dalam waktu yang sangat singkat dapat bekerja shingga rangkaian beban terlindungi.

Sementara itu, MCB juga dilengkapi dengan magnet triping yang bekerja secara cepat pada beban lebih atau arus hubung singkat yang besar, juga dioperasikan secara manual dengan menekan tombol. Secara garis besar MCB memiliki tiga fungsi yaitu sebagai berikut:

  1. Membatasi penggunaan listrik
  2. Mematikan listrik apabila terjadi hubungan singkat [korslet]
  3. Mengamankan listrik

4 dari 4 halaman

Agustus 18, 2021

0

27988

WhatsApp

Facebook

Twitter

Pinterest

LINE

Buat Anda yang sedang membangun rumah baru penting sekali untuk mengetahui nama alat listrik dan gambarnya. Apalagi, listrik sudah menjadi kebutuhan utama bagi setiap orang, khususnya di masa pandemi COVID-19 seperti saat ini.

Apalagi, banyak aktivitas di rumah yang memerlukan listri, seperti untuk bekerja, belajar, masak, juga untuk bersantai.

Contents

  • 15 Nama Alat Listrik Beserta Gambarnya
    • 1. Stop Kontak
    • 2. Saklar Listrik
    • 3. Steker Listrik
    • 4. Meteran Listrik
    • 5. Fitting Lampu
    • 6. Kabel Listrik
    • 7. Pengaman Listrik
    • 8. Extension Stop Kontak atau Terminal Listrik
    • 9. Soket Listrik
    • 10. Arde atau Grounding
    • 11. Ballast Lampu
    • 12. Pengaman Lebur
    • 13. Pengaman Thermal atau MCB
    • 14. Pelindung Kabel
    • 15. Alat Penghemat Listrik

Dilansir dari laman ABC power, ampere meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik. Biasanya saat memasang amperemeter harus diserikan dengan rangkaian yang sedang diukur arus listriknya. Jika Anda ingin mengukur arus yang lebih kecil, maka alat yang digunakan adalah miliamperemeter, mikroamperemeter, atau galvanometer.

Voltmeter adalah alat yang berfungsi untuk mengukur beda potensial pada tegangan listrik.. Cara menggunakan voltmeter adalah memasang secara paralel dengan alat yang beda potensialnya. Voltmeter adalah kebalikan dari amperemeter. Sedangkan untuk nilai tegangan yang lebih kecil, Anda bisa menggunakan milivoltmeter, mikrovoltmeter, nanovoltmeter, sesuai dengan batas ketelitian yang diinginkan.

Jika Anda ingin mengukur hambatan listrik pada rangkaian tertutup, maka alat yang digunakan adalah Ohm meter. Alat ini juga berfungsi mengukur daya untuk menahan mengalirnya arus listrik pada sebuah konduktor. Maka dari itu, alat ini diperlukan untuk mengukur besarnya arus listrik yang mengalir pada sebuah hambatan listrik [R] , sehingga besaran hambatan listrik dinyatakan dalam Ohm.

Wattmeter merupakan alat untuk mengukur daya listrik [P] yang dinyatakan dalam satuan watt. Alat ini digunakan untuk mengukur daya listrik pada satu sistem arus listrik dengan beberapa kondisi beban seperti: beban DC, beban AC satu phase serta beban AC tiga phase.

Multimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur hambatan listrik [Ohm meter], tegangan [Voltmeter], dan arus listrik [Ampere]. Alat ini terdiri dari dua jenis, yaitu multimeter digital dan multimeter analog. Dibandingkan multimeter analog , multimeter digital memiliki kelebihan pada tingkat ketelitian yang lebih tinggi dalam pengukuran. Persamaan dari multimeter tersebut adalah dapat mengukur listrik AC maupun DC.

Foto ini mungkin mengganggumu, apakah tetap ingin melihat?

Lihat

Petugas PLN memeriksa metern listrik pelanggan. Foto: Dok. PLN

Tentunya Anda merasa familiar dengan alat yang satu ini karena Kwh Meter seringkali digunakan oleh pihak PLN untuk menghitung besarnya penggunaan daya oleh konsumen. Kwh Meter terdiri dari beberapa bagian yang meliputi kumparan tegangan , kumparan arus , piringan aluminium , dan magnet tetap yang berfungsi untuk menetralkan piringan aluminium dari induksi medan magnet dan gear mekanik.

Itulah informasi mengenai beberapa alat untuk mengukur tegangan lisrik. Jangan sampai keliru di setiap jenisnya.

[FOV]

WhatsApp

Facebook

Twitter

Pinterest

LINE

Buat Anda yang sedang membangun rumah baru penting sekali untuk mengetahui nama alat listrik dan gambarnya. Apalagi, listrik sudah menjadi kebutuhan utama bagi setiap orang, khususnya di masa pandemi COVID-19 seperti saat ini.

Apalagi, banyak aktivitas di rumah yang memerlukan listri, seperti untuk bekerja, belajar, masak, juga untuk bersantai.

Contents

  • 15 Nama Alat Listrik Beserta Gambarnya
    • 1. Stop Kontak
    • 2. Saklar Listrik
    • 3. Steker Listrik
    • 4. Meteran Listrik
    • 5. Fitting Lampu
    • 6. Kabel Listrik
    • 7. Pengaman Listrik
    • 8. Extension Stop Kontak atau Terminal Listrik
    • 9. Soket Listrik
    • 10. Arde atau Grounding
    • 11. Ballast Lampu
    • 12. Pengaman Lebur
    • 13. Pengaman Thermal atau MCB
    • 14. Pelindung Kabel
    • 15. Alat Penghemat Listrik

Cara Penggunaan Test Pen boleh dikatakan sangat sederhana dan mudah. Hanya dengan beberapa langkah, kita dapat mengetahui apakah sebuah Stop Kontak listrik atau Kabel Listrik yang bersangkutan dialiri listrik atau tidak. Tujuan pengetesan ini tentunya adalah untuk menghindari sengatan listrik yang berbahaya bagi kesehatan dan bahkan terjadinya kematian [apabila anggota badan kita tersentuh pada suatu penghantar yang bertegangan listrik yang sangat tinggi].

Pastikan Anggota Tubuh kita tidak tersentuh pada sumber penghantar listrik yang akan diuji.

Salah satu masalah kelistrikan yang sering terjadi di rumah adalah arus bocor pada instalasi / peralatan listrik. Contohnya pada struktur baja ringan rumah-rumah kita, TV, kulkas, komputer, radio dll.

Apa itu arus bocor?

Sebagaimana pembahasan pada artikel tentang peralatan listrik yang nyetrum saat dipegang, yang dimaksud dengan arus bocor adalah kondisi di mana arus listrik pada penghantar yang harusnya mengalir menuju beban listrik, malah mengalir keluar penghantar karena adanya bagian isolasi kabel yang terkupas dan menyentuh struktur / body peralatan listrik.

Baca Juga :Listrik di rumah spaning [redup], tapi kok tetangga enggak?

Jika body peralatan listrik tersebut terbuat dari bahan metal [besi, baja, dll], maka ia akan menjadi bertegangan. Saat kita menyentuh konduktor yang bertegangan di mana kaki kita berpijak di tanah/lantai, maka kita akan kesetrum karena arus akan mengalir melalui tubuh kita ke tanah.

Baca juga :Apa itu MCB dan bagaimana cara kerjanya?

Anda mungkin pernah mendengar berita tentang seorang teknisi listrik di batam yang meninggal dunia karena kesetrum saat sedang memperbaiki listrik di atas plafon. Usut punya usut, ternyata teknisi tersebut kesetrum karena memegang baja ringan yang bertegangan. Terdapat kabel yang isolasinya rusak dan menempel pada baja ringan.

Kasus kematian di atas adalah salah satu akibat dari adanya arus bocor pada instalasi / peralatan listrik di rumah kita.

Baca juga :Tips menghehemat listrik yang benar!

Oleh karena itu, hal ini harusnya jadi perhatian serius bagi kita agar kejadian-kejadian tak diinginkan seperti di atas bisa kita hindari.

Cara mendeteksi arus bocor pada instalasi rumah dan peralatan

Berikut ini adalah cara memeriksa ada tidaknya arus bocor pada instalasi dan peralatan listrik di rumah kita.

Pengecekan arus bocor pada instalasi dalam rumah bisa dilakukan dengan mudah melalui tombol-tombol pada kWh meter prabayar. Berikut adalah langkah-langkah nya.

1. Matikan semua peralatan listrik yang ada di rumah kita

Matikan semua beban-beban listrik yang ada di rumah kita. Lampu-lamu, TV, kulkas, kipas angin, pompa air, cas hp/laptop dll. Semua dimatikan. Cabut colokannya. Pastikan tidak ada yang terkoneksi sama sekali.

2. Lakukan pengecekan arus bocor pada kWh meter prabayar

Berikutnya adalah pengecekan ada tidaknya arus bocor pada instalasi rumah kita. Kali ini saya akan mencontohkan cara cek arus bocor pada kWh meter merk ITRON. Berikut caranya.

Pada tombol kWh meter, silahkan tekan kode angka 44 dan enter.

Jika pada instalasi tidak terdapat arus bocor, maka pada display kWh meter akan menunjukan angka 0.00 A seperti gambar berikut.

Namun jika pada instalasi listrik kita terdapat arus bocor, maka pada display kWh meter akan menunjukan angka seperti berikut.

B. Pengecekan arus bocor pada peralatan listrik

Pengecekan arus bocor pada peralatan listrik bisa dilakukan dengan 2 cara berikut.

1. Memegang body peralatan listrik tanpa alas kaki dalam kondisi peralatan On

Cara pertama dan paling simple untuk mengetahui ada tidaknya arus bocor pada peralatan listrik adalah dengan cara memegang body peralatan listrik tersebut tanpa memakai alas kaki saat peralatan listrik dalam kondisi nyala.

Kenapa tanpa alas kaki?

Karena jika menggunakan alas kaki, misal sendal, sepatu dll, maka ia akan menjadi isolator bagi tubuh kita sehingga arus tidak akan mengalir melalui tubuh kita ke tanah. Akibatnya, keberadaan arus bocor tersebut tidak akan bisa kita rasakan.

Baca juga :Kenapa burung tidak tersengat listrik saat bertengger di kabel telanjang?

Sebagai contoh. Dalam kondisi tanpa arus bocor, jika kita menyentuh bagian metal pada body kulkas di atas, maka kita tidak akan merasakan apa-apa. Namun jika ada arus bocor, maka kita akan kesetrum, meski hanya terasa sedikit seperti gigitan semut.

Noted! : Saya tidak menyarankan anda melakukan cara ini karena berbahaya. Ini hanya sebagai pengetahuan. Berdasarkan pengalaman, saat menyentuh bagian body yang bertegangan, tangan kita akan secara refleks terbuang dari peralatan tersebut.

2. Menggunakan testpen

Cara ke 2 adalah dengan menggunakan testpen. Tempelkan probe testen pada bagian metal peralatan listrik. Jika testpen menyala meskipun kecil, itu artinya ada kebocoran arus pada perlatan. Jika tidak, maka peralatan aman dari kebocoran arus.

3. Menggunakan multimeter

Cara terakhir dan paling akurat adalah dengan menggunakan multimeter.Posisikan peralatan listrik dalam kondisi off. Atur posisi probe multimeter seperti gambar berikut dan lakukan pengukuran.

Pengecekan kemungkinan short antara kabel power sisi line dengan body


Pengecekan kemungkinan short antara kabel power sisi netral dengan body

Jika pada pengujian di atas, salah satu atau ke dua hasilnya menunjukan angka 0 - 0.1 ohm, itu artinya kabel power short ke body. Hal itu juga berarti bahwa akan ada arus bocor pada kulkas di atas.

Jika multimeter menunjukan OL [angka 1], maka kabel power tidak short ke body. Artinya tidak akan ada arus bocor pada kuklas tersebut.

C. Solusi masalah arus bocor

Di atas kita sudah mengetahui bahwa penyebab arus bocor adalah karena ada bagian isolasi kabel yang terkelupas. Bisa karena terjepit, tergerus saat instalasi maupun karena digigit hewan pengerat seperti tikus dll.

Kita juga sudah membahas bagaimana cara mendeteksi keberadaan arus bocor tersebut.

Lalu apa yang harus kita lakukan jika terdapat arus bocor pada instalasi dan peralatan listrik kita di rumah?

1. Solusi arus bocor pada instalasi kabel dalam rumah

  1. Jika ditemukan arus bocor pada instalasi dalam rumah, maka matikan sumber listrik dengan cara off kan MCB pada kWh meter. Silahkan lakukan pengecekan jalur kabel secara meyeluruh. Ikuti jalur instalasi kabel hingga semua sudut ruangan.
  2. Jika anda menggunakan rangka baja ringan, pastikan tidak ada kabel yang kontak langsung dengan baja ringan. Caranya yakni menggunakan pengcekan menggunakan multimeter seperti langkah B point no 3. Ukur continity antara kabel Line dan Netral dengan konstruksi baja ringan. Jika multimeter menunjukan angka 0 - 0.1, itu artinya ada kontak langsung antara kabel dengan baja ringan. Artinya akan ada arus bocor saat listrik dinyalakan.
  3. Jika setelah pengecekan ditemukan bahwa ada kabel yang isolasinya rusak dan bersinggungan langsung dengan bahan metal, maka silahkan diisolasi atau jika perlu diganti dengan yang baru.
  4. Jika sudah, silahkan nyalakan kembali MCB dan lakukan pengecekan ada tidaknya arus bocor sebagaimana pada langkah A di atas. Jika sudah tidak ada arus bocor, harusnya angka arus pada kWh meter adalah 0.00 A
  5. Jika anda merasa tidak kompeten, silahkan minta bantuan teknisi.

2. Solusi arus bocor pada peralatan listrik

  1. Jika setelah dicek terdapat arus bocor pada salah satu peralatan listrik di rumah kita, maka silahkan matikan peralatan listrik tersebut.
  2. Lakukan pengecekan kabel-kabel pada peralatan listrik, dari kabel power hingga kabel kontrol. Jika perlu membongkar body peralatan, silahkan dibongkar.
  3. Pastikan semua kabel dalam kondisi baik. Jika ditemukan ada kabel yang terjepit atau terkelupas, silahkan perbaiki posisinya lalu diisolasi atau ganti dengan yang baru.
  4. Jika sudah, lakukan lagi pengecekan seperti langkah 2 atau 3 di atas.
  5. Jika sudah tidak ada arus bocor, harusnya peralatan listrik aman meskipun disentuh pada bagian metalnya.

Sekian artikel kali ini semoga bermanfaat.