Halodoc, Jakarta – Sebaiknya perhatikan ketika kamu mengalami perubahan pada kulit menjadi lebih terang atau lebih gelap dibandingkan warna kulit di sekitarnya dan terasa gatal. Jangan abaikan kondisi ini karena bisa menjadi gejala penyakit panu. Penyakit panu adalah gangguan kesehatan pada permukaan kulit yang disebabkan oleh infeksi jamur. Show Baca juga: Panu Bisa Disembuhkan dengan Pola Makan? Penyakit panu lebih rentan dialami oleh seseorang yang tinggal pada area yang memiliki iklim subtropis. Hal ini disebabkan keringat yang berlebihan meningkatkan risiko penyakit panu. Namun, kamu bisa melakukan berbagai cara untuk mencegahnya. Ketahui Cara untuk Mencegah PanuBeberapa orang mengatakan bahwa panu merupakan penyakit yang menular, padahal penyakit ini tidak dapat menular. Panu dapat menyebabkan munculnya bercak-bercak pada kulit pengidap. Warna bercak yang muncul cukup beragam, bisa menjadi lebih terang atau lebih gelap dibandingkan warna kulit sekitar. Umumnya, panu disebabkan oleh jenis jamur yang sering ditemukan pada permukaan kulit yaitu malassezia. Perkembangan jamur yang tidak terkendali pada satu area kulit ini yang menyebabkan seseorang mengalami panu. Ada beberapa faktor yang meningkatkan perkembangan jamur malassezia pada kulit lebih cepat, seperti kulit yang berminyak, cuaca yang panas, kondisi kulit yang lembap, perubahan hormon, dan imunitas tubuh yang melemah. Baca juga: Komplikasi Panu yang Perlu Diketahui Penyakit panu umum terjadi karena jamur jenis malassezia yang ada pada kulit manusia. Sebaiknya cegah perkembangan jamur ini agar tidak menyebabkan gangguan kesehatan pada kulit. Untuk mencegah penyakit panu pada kulit, lakukan beberapa cara ini, yaitu: Ketahui Gejala Penyakit PanuUmumnya, penyakit panu memiliki gejala yang khas, seperti perubahan warna kulit yang tidak merata. Penyakit panu rentan dialami pada beberapa bagian tubuh, seperti bagian lengan, dada, leher maupun punggung. Gejala lainnya yang disebabkan oleh panu, seperti perubahan warna pada beberapa bagian kulit yang disertai rasa gatal, dan bagian kulit yang mengalami panu juga terasa kering serta bersisik. Baca juga: 5 Obat Alami Hilangkan Panu yang Bisa Ditemukan di Rumah Biasanya, perubahan warna terlihat ketika kamu melakukan berjemur dan dapat menghilang ketika udara menjadi dingin. Jangan ragu untuk melakukan pemeriksaan pada rumah sakit terdekat ketika mengalami beberapa gejala yang menjadi tanda dari penyakit panu agar kondisi ini dapat diatasi dan tidak semakin memburuk. Ada beberapa pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi panu, salah satunya adalah penggunaan krim atau salep anti jamur. Sebelum menggunakan krim atau salep, pastikan kamu telah mencuci bagian kulit yang alami penyakit panu dan keringkan bagian tersebut. Kemudian, oleskan krim atau salep secara tipis dan lakukan pemberian obat panu sebanyak 2-3 kali perhari. Referensi:Healthline. Diakses pada 2019. Tinea VersicolorMayo Clinic. Diakses pada 2019. Tinea Versicolor
Panu merupakan salah satu jenis penyakit kulit yang dikenal luas oleh masyarakat. Beberapa orang menganggap panu adalah penyakit kulit menular, tapi nyatanya tidak seperti itu. Panu dalam dunia medis disebut tinea versicolor atau pityriasis versicolor. Penyakit kulit ini dapat menyebabkan bercak-bercak pada kulit. Bercak-bercak tersebut dapat membuat sebagian warna kulit menjadi lebih terang atau gelap yang diiringi rasa gatal. Panu disebabkan oleh Malassezia, salah satu jenis jamur yang umum ditemui pada kulit. Namun, jamur tersebut dapat berkembang secara berlebihan sehingga terbentuklah panu. Beberapa faktor yang dapat memicu perkembangan jamur ini yaitu kulit berminyak, cuaca panas dan lembap, keringat yang berlebih, perubahan hormonal dan sistem imunitas yang melemah. Setiap manusia memiliki jamur Malassezia pada tubuhnya, dan bisa dipastikan panu bukanlah penyakit kulit menular. Jadi jangan menyalahkan orang lain ketika Anda memiliki panu. Cara Mengatasi Panu di RumahJika Anda memiliki panu yang belum begitu parah, Anda bisa coba memakai krim, salep, atau sabun maupun sampo yang mengandung clotrimazole, selenium sulfide (kadar 1 persen), miconazole, terbinafine dan zinc pyrithione. Obat panu ini dijual bebas di toko obat atau supermarket. Sebelum memakai obat panu dalam bentuk krim atau salep, disarankan untuk:
Cara Mengatasi Panu Secara MedisSetelah menjalani pengobatan di rumah namun panu belum juga membaik atau bahkan bertambah penyebarannya, sebaiknya Anda ke dokter kulit agar dokter bisa memastikan kembali melalui pemeriksaan, apakah keluhan tersebut benar merupakan panu. Dari hasil pemeriksaan, dokter bisa menentukan pengobatan yang lebih sesuai. Dalam pemeriksaan, dokter mungkin akan mengerok sedikit kulit Anda lalu menelitinya dengan mikroskop, atau memeriksa kulit Anda menggunakan sinar ultraviolet. Apabila memang ternyata panu, dokter akan meresepkan obat panu dengan zat aktif yang lebih kuat, seperti: Setelah kulit sembuh dari infeksi jamur, mungkin Anda masih melihat bercak-bercak panu di kulit. Namun jangan khawatir, sebab warna kulit akan kembali ke warna semula setelah beberapa waktu. Cara Mencegah Panu Muncul KembaliPenggunaan obat panu memang mampu menghilangkan panu, namun tidak jarang panu yang telah sembuh bisa muncul kembali. Itu normal terjadi karena jamur tersebut memang ada di kulit Anda. Hal ini bisa dicegah dengan memakai obat panu 1–2 kali dalam sebulan, terutama jika Anda tinggal di area cuaca panas dan lembap. Selain itu, cegah penyakit kulit ini dengan cara memakai pakaian dengan bahan berserat alami (seperti katun), hindari pakaian yang terlalu ketat, hindari produk yang bisa membuat kulit berminyak, kurangi terpapar sinar matahari, dan jangan lupa gunakan tabir surya dengan kadar SPF minimal 30 sebelum keluar ruangan. Terakhir diperbarui: 27 Maret 2018 Jakarta - Saat kulit terinfeksi oleh jamur dan panu, disebutkan jamur ini dapat menular pada orang lain melalui sentuhan biasa. Seperti apa faktanya? Seperti disampaikan oleh dr Eddy Karta, SpKK, jamur dan panu memang disebabkan oleh mikroorganisme, namun penularan yang terjadi pada dasarnya bergantung pada jenis jamurnya. ".Contohnya jamur dermatofita, bersifat patogen atau menular lewat kontak ke kulit yang rentan. Menjadi penyakit yang dalam bahasa awam disebut kadas," tutur dokter yang praktik di Edmo Clinic Jakarta Selatan tersebut kepada detikHealth Namun demikian, menurutnya sebagian mikroorganisme ini sebenarnya merupakan organisme normal yang terdapat pada kulit. Misalnya candida dan malasezzia penyebab panu, yang menjadi penyakit pada individu yang memang ada faktor risiko. Faktor risiko tersebut di antaranya banyak berkeringat atau lembab, daya tahan tubuh menurun akibat misalnya kencing manis, sakit kronis (menahun) atau pengobatan steroid jangka panjang. Baca juga: Cuci Muka Setelah Terpapar Sinar Matahari Bikin Panu, Mitos atau Fakta? Jamur tersebut mengganggu proses pigmentasi normal sehingga menimbulkan perubahan warna atau belang pada kulit. Daerah yang paling sering terkena adalah leher, punggung atas, dada, wajah dan bahu. Jika tidak segera diobati, infeksi ini makin lama akan membesar dan menyebar ke daerah di sekitarnya. Jamur ini berkembang biak akibat faktor-faktor lain, di antaranya kelembaban kulit yang berlebih, kadar minyak yang meningkat seperti penggunaan bahan berminyak pada produk tubuh, dan kecenderungan genetik kulit seseorang yang mudah ditumbuhi jamur. "Faktor-faktor pendorong di atas menyebabkan jamur dapat tumbuh dan hidup terus di kulit pasien. Jamur ini memang normal ada di setiap orang, jamur ini tumbuh berlebihan dan menimbulkan gejala jika lingkungan mendukung," imbuh dr Eddy. Ingat ya, walaupun tak selalu dapat menular lewat sentuhan, Anda tetap harus berhati-hati terutama saat memakai fasilitas umum. dr Eddy berpesan sebaiknya Anda tidak berbagi barang pribadi dengan orang lain seperti handuk, sabun batang, sepatu atau sandal saat menggunakan fasilitas umum. Gunakan juga alas kaki saat berjalan di tempat lembab, termasuk kamar mandi umum, tempat bilas atau di sekitar kolam renang. Baca juga: Malas Ganti Pakaian Dalam Saat Banyak Aktivitas, Hati-hati Kulit 'Jamuran'
ADVERTISEMENT SCROLL TO RESUME CONTENT (ajg/vit) |