Show
Hai adik-adik kelas 4 SD, pada pembelajaran sebelumnya kita telah belajar tentang tanda jeda dan tekanan pada puisi. Kali ini kita akan membahas Tanda Jeda dan Tekanan Puisi “Laskar Pelangi”. Puisi “Laskar Pelangi”Laskar Pelangi Mimpi adalah kunciUntuk kita menaklukkan duniaBerlarilah tanpa lelah Sampai engkau meraihnya Laskar pelangi takkan terikat waktuBebaskan mimpimu di angkasaWarnai bintang di jiwa Menarilah dan terus tertawa Walau dunia tak seindah surgaBersyukurlah pada yang kuasa Cinta kita di dunia, selamanya Cinta kepada hidupMemberikan senyuman abadiWalau hidup kadang tak adil Tapi cinta lengkapi kita Tandai kalimat-kalimat dalam baris puisi di atas dengan meletakkan tanda jeda dan tekanan yang telah kamu pelajari sebelumnya. Untuk mengingatkan, berikut ini acam-macam tanda jeda pada puisi:
Berikut ini contoh tanda jeda dan tekana puisi “Laskar Pelangi” Laskar Pelangi Mimpi / adalah kunci //Untuk kita / menaklukkan dunia //Berlarilah / tanpa lelah // Sampai engkau / meraihnya // Laskar pelangi / takkan terikat waktu //Bebaskan mimpimu / di angkasa //Warnai bintang / di jiwa // Menarilah / dan terus tertawa // Walau dunia / tak seindah surga //Bersyukurlah / pada yang kuasa // Cinta kita di dunia, / selamanya // Cinta kepada hidup //Memberikan / senyuman abadi //Walau hidup / kadang tak adil // Tapi cinta / lengkapi kita /// Catatan : Ini hanya sekedar contoh, kalian bisa membuat tanda jeda dan tekanan sendiri sesuai dengan cara kalian membaca puisi tersebut. Tanda baca (atau pungtuasi) adalah simbol yang tidak berhubungan dengan fonem (suara) atau kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang dapat di sewaktu pembacaan. Bisa juga dikatakan bahwa pungtuasi adalah tanda grafis yang digunakan secara konvensional untuk memisahkan pelbagai bagian dari satuan bahasa tertulis.[1] Aturan tanda baca berbeda antarbahasa, lokasi, waktu, dan terus berkembang. Beberapa aspek tanda
baca adalah suatu gaya spesifik yang karenanya tergantung pada pilihan penulis.
Berikut ini merupakan tanda baca yang penting dan contoh penggunaannya:[2] Contoh:
Contoh:
Contoh:
Contoh:
Contoh:
Contoh:
Contoh:
Contoh:
Contoh: Agenda rapat hari ini meliputi 1) pemilihan ketua, sekretaris, dan bendahara; 2) penyusunan anggaran dasar, anggaran rumah tangga, dan program kerja; dan 3) pendataan anggota, dokumentasi, dan aset organisasi.Tanda Titik Dua (:)
Contoh: Mereka memerlukan perabotan rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.Tanda Hubung (-)
Contoh: Kita harus pergi bersama-sama. Biar acara kita semakin seru.Tanda Pisah (--)
Contoh: Keberhasilan itu--kita sependapat--dapat dicapai jika kita mau berusaha keras.
Contoh: Rangkaian temuan ini--evolusi, teori kenisbian, dan pembelahan atom--telah mengubah konsepsi kita tentang alam semesta.Tanda Tanya (?)
Contoh: Siapa yang tadi mengetuk pintu?Tanda Seru (!)
Contoh: Mari kita dukung upaya pembebasan pengetahuan!Tanda Elipsis (...)
Contoh: Dalam Undang-undang Dasar 1945 disebutkan bahwa bahasa negara adalah ...Catatan: 1) Tanda elipsis didahului dan diikuti dengan spasi. 2) Tanda elipsis pada akhir kalimat diikuti oleh tanda titik, sehingga jumlah titik menjadi empat buah (....). Tanda Petik ("...")
Contoh: "Merdeka atau mati!" seru Bung Tomo dalam pidatonya. Menurut Pasal 31 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, "Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan."
Contoh: Saya sedang membaca "Peningkatan Mutu Daya Ungkap Bahasa Indonesia" dalam buku Bahasa Indonesia Menuju Masyarakat Madani. Makalah "Pembentukan Insan Cerdas Kompetitif" menarik perhatian peserta seminar.Tanda Petik Tunggal ('...')
Contoh: Tanya dia, "Kaudengar bunyi 'kring-kring' tadi?"
Contoh: Tanda Kurung ((...))
Contoh: Dia memperpanjang surat izin mengemudi (SIM). Lokakarya (workshop) itu diadakan di Surabaya.Tanda Kurung Siku ([...])
Contoh: Penggunaan bahasa dalam karya ilmiah harus sesuai [dengan] kaidah bahasa Indonesia. Persamaan kedua proses itu (perbedaannya dibicarakan di dalam Bab II [lihat halaman 35-38]) perlu dibentangkan di sini.Tanda Garis Miring (/)
Contoh: Nomor: 7/PK/VII/2021 Jalan Kramat III/10 tahun ajaran 2020/2021
Contoh: mahasiswa/mahasiswi 'mahasiswa dan mahasiswi' dikirimkan lewat darat/laut 'dikirimkan lewat darat atau lewat laut' buku dan/atau majalah 'buku dan majalah atau buku atau majalah' harganya Rp1.500,00/lembar 'harganya Rp1.500,00 setiap lembar'
Contoh: Asmara/n/dana merupakan salah satu tembang macapat budaya Jawa. Buku Pengantar Ling/g/uistik karya Verchaar dicetak ulang beberapa kali. Dia sedang menyelesaikan /h/utangnya di bank.Tanda Penyingkatan atau Apostrof (')
Contoh: Dia 'kan kusurati. ('kan = akan) Mereka sudah datang, 'kan? ('kan = bukan) Tahun '98 akan selamanya dikenang oleh mereka. ('98 = 1998)Selain tanda baca, ada juga format penulisan yang cukup membantu untuk keperluan penulisan kalimat.
|