Pengertian Enkripsi, Manfaat, Cara Kerja, Jenis dan Macamnya – Kali ini Galerinfo akan membahas tentang enkripsi. Apa itu enkripsi? Bagi sebagian orang mungkin sudah sering mendengar kata tersebut bahkan sudah memahaminya. Show Didalam dunia internet, enkripsi sangatlah penting apalagi dalam urusan keamanan. Mengapa demikian? perlu anda ketahui setiap kegiatan anda di internet pasti mengalami jejak. Nah ketika kegiatan internet anda mengharuskan anda melakukan hal-hal yang sensitif, seperti memasukkan password, kartu kredit, dan lain sebagainya, peran enkripsi sangatlah penting. Pada dasarnya enkripsi merupakan sebuah metode pengubahan bentuk data yang valid menjadi wujud yang sangat sulit untuk dipahami. Dan untuk membukanya memerlukan sebuah pola atau kunci tertentu agar kita dapat mengaksesnya. Sebagai pengguna internet tentu kita tidak mau kegiatan kita akan menjadi sesuatu yang tidak menyenangkan nantinya. Seperti sedang berbelanja online dan kita harus memasukkan data pribadi dan no kartu kredit, tanpa adanya enkripsi mungkin data kita akan mudah dicuri orang. Itulah mengapa pentingnya sebuah enkripsi, meski seseorang yang tidak bertanggung jawab telah mencuri data anda namun mereka tidak dengan mudah untuk menjangkaunya. Untuk lebih jelas lagi mengenai enkripsi, mari kita bahas disini lengkap dengan manfaat, cara kerja, jenis dan macam-macamnya Pengertian EnkripsiDari penjelasan diatas bisa kita simpulkan apa itu enkripsi. Enkripsi adalah sebuah metode pengubahan bentuk wujud atau data menjadi wujud yang sangat sulit untuk dipahami tanpa menggunakan sebuah pola ataupun kunci tertentu. Dengan demikian semua data penting yang kita input di internet tidak akan mudah dicuri. Tentu hal ini membuat kita nyaman berselancar dinternet tanpa rasa khawatir. Baca Juga: Cara Install IDM Full Version Mudah Lengkap dengan Gambar Manfaat EnkripsiBerbicara mengenai manfaat dari enkripsi itu sendiri, tentu ini sangat bermanfaat sekali bagi kebanyakan orang. Enkripsi memang sudah lama diterapkan pada pemerintahan maupun militer untuk menjaga keamanan informasi yang sifatnya rahasia. Nah sekarang enkripsi sudah dipakai dibeberapa instansi seperti Bank yang menjaga data informasi seseorang agar aman melakukan transaksi online. Selain dalam kegiatan online, enkripsi juga bisa mengamankan data yang bersifat offline seperti harddisk misalnya. Ini bisa menjadi antisipasi ketika laptop atau flashdisk anda dicuri orang, maka pencuri tersebut tidak akan mudah untuk mengaksesnya. Walaupun enkripsi terlihat aman, namun tetap saja ada oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab seperti hacker. Sudah menjadi pekerjaan mereka untuk membobol sebuah enkripsi dengan data yang bernilai seperti atm misalnya. Untuk itu kita tetap harus selalu waspada, untuk mengurangi tindakan-tindakan yang tidak diinginkan. Cara Kerja EnkripsiKeamanan informasi pada internet disiapkan dengan berbagai macam jenis metode, anda mungkin tidak menyadarinya bahwa data yang anda kirim tersebut telah dienkripsi terlebih dahulu. Data yang dikirim dalam bentuk mentah (tidak terenkripsi) disebut plaintext. Data tersebut kemudian dienkripsi menggunakan algoritma enkripsi dan kunci enkripsi. Proses tersebut menghasilkan sebuah bentuk data yang baru yang disebut chipertext. Chipertext ini hanya mampu dibaca apabila diuraikan terlebih dahulu dengan menggunakan sebuah kunci yang cocok dengannya, proses pengubahan bentuk dari chipertext menjadi plaintext ini disebut dekripsi. (Simak terus artikel pengertian enkripsi sampai habis) Jenis-jenis EnkripsiAda dua jenis enkripsi disini. Public Key – Kunci AsimetrisKriptografi asimetris atau juga dikenal sebagai kriptografi kunci publik, menggunakan dua kunci yang berbeda: satu publik dan satu privat yang saling terkait secara matematis. Kunci publik bisa dibagi dengan semua orang, sedangkan kunci privat harus dirahasiakan. RSA merupakan algoritma asimetris yang paling banyak digunakan. Contoh: Seseorang mengirimkan sebuah data yang telah dienkripsi kepada rekannya. Data tersebut dienkripsi dengan public key yang dimilikinya dan hanya bisa didekripsi oleh rekannya tersebut menggunakan privat key. Pada skenario ini public key digunakan untuk mengenkripsi data tersebut dan privat key digunakan untuk mendekripsinya. Private Key – Kunci SimetrisKunci simetris menggunakan kunci yang sama untuk melakukan enkripsi dan dekripsi pada data. Pada saat akan melakukan dekripsi, pengirim harus terlebih dahulu membagikan private keynya agar mampu didekripsi oleh penerima. Kunci simetris yang paling banyak digunakan adalah adalah AES, yang diciptakan untuk melindungi informasi rahasia pemerintah. Contoh: Seseorang mengirimkan data yang dienkripsi kepada seorang rekannya, jika rekannya ingin mendekripsinya maka ia harus mendapatkan kuncinya dari si pengirim. Intinya Seorang pengirim data dapat melakukan enkripsi dan deksripsi data dengan menggunakan satu kunci yang sama. Baca Juga: Cara Membuat Email Gmail Mudah Lengkap Dengan Gambar Macam-macam EnkripsiSelain pengertian enkripsi, berikut ini adalah beberapa macam metode enkripsi yang dapat digunakan pada pemrograman website seperti PHP, ASP dan lain sebagainya. 1. Metode Enkripsi MD2
2. Metode Enkripsi MD4
3. Metode Enkripsi MD5
4. Metode Enkripsi SHA
5. Metode Enkripsi RC4
6. Metode Enkripsi Base64
Dari penjelasan diatas, dapat kita simpulkan bahwa enkripsi sangatlah penting terlebih dizaman modern seperti sekarang. Tanpa disadari enkripsi berperan penting dalam segala kegiatan kita di internet, mulai dari transaksi, login akun dan lain sebagainya. Semoga dengan adanya artikel diatas bisa menambah sedikit wawasan kita tentang pentingnya keamanan didunia digital. Sekial dulu pembahasan kita tentang Pengertian Enkripsi, Manfaat, Cara Kerja, Jenis dan Macamnya. Sekian dan terimakasih. Salam teknologi. Artikel ini sudah memiliki daftar referensi, bacaan terkait, atau pranala luar, tetapi sumbernya belum jelas karena belum menyertakan kutipan pada kalimat. Di bidang kriptografi, enkripsi adalah proses mengamankan suatu informasi dengan membuat informasi tersebut tidak dapat dibaca tanpa bantuan pengetahuan khusus.[1] Karena enkripsi telah digunakan untuk mengamankan komunikasi di berbagai negara, hanya organisasi-organisasi tertentu dan individu yang memiliki kepentingan yang sangat mendesak akan kerahasiaan yang menggunakan enkripsi. Pada pertengahan tahun 1970-an, enkripsi kuat dimanfaatkan untuk pengamanan oleh sekretariat agen pemerintah Amerika Serikat pada domain publik. Saat ini, enkripsi telah digunakan pada sistem secara luas, seperti Internet, perdagangan elektronik, jaringan telepon bergerak, dan ATM bank.
Enkripsi dapat digunakan untuk tujuan keamanan. Namun, teknik lain masih diperlukan untuk membuat komunikasi yang aman, terutama untuk memastikan integritas dan autentikasi sebuah pesan, misal kode autentikasi pesan (MAC) atau tanda tangan digital. Penggunaan yang lain adalah untuk melindungi dari analisis jaringan komputer. Salah satu bentuk enkripsi tertua dalam sejarah dan masih sederhana adalah enkripsi menggunakan algoritma Caesar Cipher,[2] dimana cara ini menggunakan penukaran karakter huruf pada plainteks menjadi tepat satu karakter pada cipherteks.[3] Pada tahun 1790, Thomas Jefferson merancang metode untuk menyandikan dan memecahkan kode pesan menggunakan alat khusus berupa cakram berhuruf yang dikenal dengan Jefferson disk yang terdiri dari 36 potongan kayu silinder.[4] Selama perang dunia kedua, blok poros menggunakan alat penyandi yang lebih kompleks dibanding Jefferson disk yang disebut dengan mesin enigma.[5] Hingga saat ini enkripsi digunakan salah satunya untuk melindungi informasi hak kekayaan intelektual seseorang yang sewaktu-waktu dapat menghadapi kemungkinan pencurian data.[6] Suatu penyandian adalah sebuah algoritme untuk melakukan enkripsi dan kebalikannya (dekripsi), yaitu serangkaian langkah yang diatur dan diikuti sebagai prosedur. Informasi asal disebut sebagai teks terang dan bentuk yang sudah dienkripsi disebut sebagai teks tersandi.[7] Pesan tersandi berisi seluruh informasi dari pesan terang, tetapi tidak dalam format yang didapat dibaca manusia ataupun komputer tanpa menggunakan mekanisme yang tepat untuk melakukan dekripsi. Penyandian biasanya memiliki informasi khusus dalam mengenkripsi yang disebut sebagai kunci - berupa kumpulan bit yang disajikan dalam bentuk biner, desimal, atau heksadesimal. Prosedur enkripsi sangat bervariasi tergantung pada kunci yang akan mengubah rincian dari operasi algoritme.[8] Tanpa menggunakan kunci, penyandian tidak dapat dilakukan. Dalam penggunaan nonteknis, sebuah kode rahasia merupakan hal yang sama dengan sandi. Namun, secara teknis, kode dan sandi adalah dua konsep yang berbeda. Kode bekerja pada tingkat pemahaman, yaitu kata atau frasa. Sandi (penyandian) bekerja pada tingkat yang lebih rendah, yaitu tingkat huruf, sekelompok huruf, atau bit dalam kriptografi modern. Kriptografi diperkenalkan oleh orang-orang Mesir 4000 tahun yang lalu dengan menggunakan hieroglyph yang tidak standar untuk menulis pesan.[9][10] Menurut sejarahnya, kriptografi dipisah menjadi dikotomi kode dan sandi.[11][12] Kode memiliki kelemahan terhadap analisis kriptografi dan kesulitan dalam mengatur daftar kode yang rumit. Oleh karena itu, kode tidak lagi digunakan dalam kriptografi modern dan penyandian menjadi teknik yang lebih dominan.
Ada banyak sekali ragam enkripsi yang berbeda. Algoritme yang digunakan pada awal sejarah kriptografi sudah sangat berbeda dengan metode modern. Sandi modern diklasifikasikan berdasarkan cara kerja penyandiannya dan menggunakan satu atau dua buah kunci. Penyandian dengan pena dan kertas (manual) pada masa lampau disebut sebagai kriptografi klasik.[13] Sandi substitusi dan sandi transposisi termasuk dalam penyandian ini. Pada awal abad 20, mesin-mesin yang lebih mutakhir, mesin rotor, digunakan untuk enkripsi yang lebih rumit. Metode enkripsi dibagi menjadi algoritme kunci simetris dan algoritme kunci asimetris.[14] Dalam algoritme kunci simetris, seperti DES dan AES, pengirim dan penerima memiliki kunci yang sama untuk enkripsi dan dekripsi. Dalam algoritme kunci asimetris, seperti RSA, terdapat dua kunci terpisah, yaitu kunci publik yang bisa dipakai siapa saja untuk mengirim kepada pembuat kunci serta kunci pribadi yang hanya dimiliki oleh pembuat kunci untuk membuka sandi (dekripsi).[15] Penyandian kunci simetris dapat dibagi menjadi dua berdasarkan cara kerjanya, yaitu penyandian blok yang bekerja dalam blok-blok data dan penyandian aliran yang bekerja dalam aliran data.[16]
|