Negara di Amerika Selatan yang sebagian penduduknya berasal dari Indonesia adalah

Negara di Amerika Selatan yang sebagian penduduknya berasal dari Indonesia adalah

Negara di Amerika Selatan yang sebagian penduduknya berasal dari Indonesia adalah
Lihat Foto

Tropen Museum

Orang Jawa yang dikirim ke Suriname oleh Pemerintah Hindia Belanda. Foto diambail antara 1880-1900.

KOMPAS.com - Siapa yang tidak kenal dengan Suriname? Suriname adalah sebuah negara yang berada di Amerika Selatan.

Di Suriname, bahasa Jawa merupakan bahasa sehari-hari di negara bekas jajahan Negara Belanda ini.

Bahkan warga negara di sana banyak yang merupakan keturunan Jawa.

Meski bahasa Jawa sudah menjadi bahasa sehari-hari warga di sana, tapi bahasa nasional di Suriname adalah bahasa Belanda.

Baca juga: Menlu Suriname Apresiasi Bantuan Indonesia

Luas wilayah Suriname sekitar 163.265 kilometer persegi. Jumlah penduduknya sekitar 563.402 jiwa sesuai data tahun 2017.

Bagaimana sejarah bahasa Jawa bisa masuk ke Suriname?

Sejarah Suriname

Suriname merupakan Negara Republik yang terletak di benua Amerika, tepatnya di Amerika Selatan.

Dilansir dari situs resmi Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Suriname sudah ada dan dikenal sejak abad ke-15.

Saat itu, bangsa Eropa berlomba-lomba untuk menguasai Guyana, yang merupakan nama awal Suriname.

Wilayah Suriname merupakan suatu dataran luas yang letaknya di antara Samudera Atlantik, Sungai Amazon, Rio Negro, Cassiquiare dan Orinocco.

Baca juga: Indonesia Bantu Suriname Kembangkan UKM

Mulanya dataran luas itu diberi nama Guyana Karibania oleh para kartografi.

Arti Guyana adalah dataran luas yang dialiri banyak sungai. Karibania berasal dari kata Caribs yang merupakan nama penduduk pertama.

Suriname berbatasan dengan Guyana Perancis di sebelah timur dan Guyana di sebelah barat. Di sebelah selatan berbatasan dengan Brazil dan Samudera Atlantik di sebelah utara.

Dilansir dari Encyclopaedia Britannica (2015), Suriname adalah tanah jajahan Belanda yang memperoleh kemerdekaan pada 25 November 1975.

Suriname juga pernah dijajah oleh Spanyol, Inggris, Perancis, hingga Portugal.

Masuknya orang-orang Indonesia yang mayoritas dari Jawa ke Suriname dimulai sejak tahun 1890. Setelah itu terus dilakukan pengiriman hingga tahun 1939.

Baca juga: Suriname Meminta Indonesia Mengirimkan Pelatih Pencak Silat dan Bulutangkis

Sebagai negara penjajah, Belanda mengirimkan ribuan orang dari Indonesia ke Suriname. Orang yang dikirim itu kebanyakan dari Jawa Tengah, ada juga dari Jawa Timur dan Jawa Barat.

Di sana mereka menjadi tenaga kerja atau budak yang ditempatkan di beberapa perkebunan. Dari tahun 1890 hingga 1939 ada sekitar 32.956 orang Indonesia yang dikirim ke Suriname.

Kemudian terjadi gelombang repatriasi atau kembalinya warga negara dari negara asing menuju negara asal. Banyak yang kembali ke Indonesia, namun banyak juga yang tetap bertahan di Suriname.

Mereka yang bertahan tidak hanya menjadi buruh, namun juga pegawai dan pejabat, seperti anggota DPR dan menteri.

Orang Indonesia yang bertahan selanjutnya menetap dan tinggal di Suriname hingga memiliki keturunan. Ini membuat bahasa Jawa terus berkembang dan menyebar luas di Suriname hingga sekarang.

Mereka tinggal di sejumlah wilayah di Suriname, seperti Saramacca, Coronie, Nickeria, Moengo, Paranam, dab Biliton.

Budaya dan adat Jawa juga masih bertahan di sana. Seperti pesta tayuban, wayang kulit, wayang orang, maupun tari-tarian.

Baca juga: Indonesia dan Suriname Jajaki Kerja Sama Antar-Parlemen

Diberitakan Kompas.com (19/10/2017), Pemerintah Indonesia membuat Family Pilgrim yang difasilitasi KBRI Paramaribo.

Ini untuk mengajak warga Suriname berwisata di Indonesia. Selain itu untuk mempertemukan dengan keluarga di Jawa.

Kebanyakan warga Suriname adalah keturunan Jawa yang tidak mengetahui siapa sanak saudarannya di Indonesia. Mereka mencari keluarganya lewat media sosial.

Mencari keberadaan keluarga di Indonesia tidak mudah. Karena orang-orang Jawa yang dibawa ke Suriname nama aslinya diubah oleh Belanda.

Itu dilakukan agar mereka tidak mempunyai keinginan untuk kembali ke Indonesia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Negara di Amerika Selatan yang sebagian penduduknya berasal dari Indonesia adalah

Negara di Amerika Selatan yang sebagian penduduknya berasal dari Indonesia adalah
Lihat Foto

FACEBOOK Putri Jawa Suriname

CEO Mustika Ratu di Suriname, Sylvani Kasanpawiro (kiri), dan Netty Astokarijo (kanan) dalam wawancara tentang Putri Jawa Suriname 2022.

PARAMARIBO, KOMPAS.com - Negara yang sebagian penduduknya bisa bahasa Jawa adalah Suriname.

Suriname merupakan negara bagian yang berada di kawasan Amerika Selatan.

Suriname berbatasan langsung dengan negara Brasil dan Guyana.

Baca juga: Kontes Putri Jawa Suriname Ucapkan Terima Kasih atas Perhatian Indonesia

Alasan sebagian warga Suriname memakai bahasa Jawa untuk percakapan sehari-hari karena negara itu juga negara jajahan Belanda, sama seperti Indonesia.

Orang dari suku Jawa di Indonesia sempat dipindahkan ke Belanda saat masa penjajahan.

Sebagian dari mereka masih memegang teguh prinsip untuk tidak menghilangkan budaya Jawa.

Oleh sebab itu, sebagian penduduknya masih menggunakan bahasa Jawa untuk kegiatan sehari-hari.

Asal usul orang Jawa di Suriname

Dilansir dari karya ilmiah berjudul "Nasionalisme dan Gerakan Mulih Njowo, 1947 dan 1954" yang diterbitkan Jurnal Sejarah Citra Lekha pada 2016, sejarah dimulai pada abad ke-15, saat Suriname dikenal luas oleh bangsa Eropa yang sedang memperebutkan Guyana.

Pada saat itu, Suriname termasuk ke dalam wilayah Guyana yang pada akhirnya Belanda menetapkan daerah Suriname di Guyana sebagai daerah jajahannya.

Selama masa tersebut, tepatnya di abad ke-16 dan 17, terjadi perebutan wilayah jajahan oleh Inggris, Belanda, Spanyol, dan Portugal.

Baca juga: Suriname, Negara Kecil dengan Keberagaman dan Toleransi Antar-agama yang Mengejutkan

Wilayah Guyana pada masa itu memiliki sumber daya alam yang berlimpah, seperti emas dan bahan tambang lainnya.

Namun, pada 1 Juli 1863 terjadi perjanjian penghapusan budak di wilayah Guyana.

Perekonomian Suriname kemudian berlangsung kurang baik, sehingga membutuhkan tenaga kerja dari luar negeri.

Oleh karena itu pada 1870, Belanda menandatangani perjanjian dengan Inggris untuk mendatangkan buruh kontrak.

Sejak 1873 hingga 1914, buruh kontrak mulai didatangkan Belanda dari India, dan pertama kalinya pada 1890, buruh kontrak dari Jawa, Indonesia tiba di Suriname.

Lalu dari 1890-1939, jumlah buruh Jawa tersebut mencapai 32.956 yang melalui 34 pengangkutan.

Jika telah habis masa kontraknya, imigran dari Jawa diperbolehkan untuk kembali ke Indonesia. Namun, tercatat hanya 8.120 orang yang kembali.

Baca juga: Putri Jawa Suriname 2022 Dimulai, Inilah Para Peserta dan Hadiahnya

Para buruh dipekerjakan di perkebunan, dan diberi upah sangat murah. Kebanyakan tenaga kerja asal Jawa juga berasal dari daerah Jawa Tengah.

Seiring berjalannya waktu, perkebunan tergantikan dengan Industri yang mulai masuk ke wilayah Suriname.

Di abad 19, orang-orang Jawa yang berada di Suriname bukan lagi buruh, namun juga pejabat dan menteri.

Banyak juga orang Jawa di Suriname yang berpindah ke Belanda, karena khawatir akan dominasi bangsa asing.

Akhirnya, pada 25 November 1975, Suriname memperoleh kemerdekaannya dari Belanda.

Meskipun begitu, perekonomian Suriname masih sangat bergantung pada Belanda.

Indonesia dan Suriname juga kerap saling bantu dalam pembangunan negara dan menjalin hubungan diplomasinya sejak tahun 1976.

Baca juga: Di Usia 60 Tahun, Wapres Suriname Jadi Pemain Sepak Bola Profesional

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Home Lifestyle Berita Lifestyle

Negara di Amerika Selatan yang sebagian penduduknya berasal dari Indonesia adalah

Foto: Menlu RI Retno L.P. Marsudi dan Menlu Suriname, Yldiz Deborah Pollack-Beighle, di Paramaribo, Suriname (20/05). Doc.Kemenlu

Jakarta, CNBC Indonesia - Pernah dengan nama negara Suriname? Meski terletak jauh di benua Amerika, tepatnya di Amerika Selatan, Suriname punya kedekatan dengan Indonesia. Ini karena sebagian populasi penduduk Suriname adalah etnis Jawa. 

Berikut adalah 4 fakta menarik Suriname yang dirangkum CNBC Indonesia.

1. Bekas jajahan Belanda

Sama seperti Indonesia, Suriname juga dipernah dijajah Belanda. Negara dengan jumlah penduduk 534.000 jiwa ini mendapat kemerdekaannya pada 1975. 

Sebelum menjadi Suriname, negara ini dikenal dengan nama Dutch Guiana. Setelah menjadi negara merdeka, sepertiga dari populasi Suriname dilaporkan bermigrasi ke Belanda. 

2. Banyak penduduk beretnis Jawa

Meski termasuk negara kecil di kawasan Amerika Selatan, penduduk Suriname sangat beragam. Yang menarik, banyak penduduk berasal dari etnis Jawa dan hingga kini mereka masih menuturkan bahasa Jawa untuk berkomunikasi. Sampai-sampai ada wilayah bernama Sidoredjo di Suriname. 

Jika berkunjung ke Suriname, Anda tidak perlu khawatir soal makanan karena ada banyak Warung Jawa. Mereka menjual soto, sate, pecel, sampai rempeyek!

Suku Jawa dilaporkan pertama kali tiba di Suriname pada akhir abad ke-19. Mereka dibawa oleh Pemerintah Kerajaan Belanda untuk bekerja di perkebunan Suriname. Kedudukan Suriname dan Indonesia pada waktu itu adalah sama-sama Negara Jajahan di bawah Pemerintah Kerajaan Belanda. 

Selain suku Jawa, etnis lain yang juga berada di Suriname adalah India dan Afrika. 

3. Menggunakan Bahasa Belanda sebagai bahasa resmi 

Suriname adalah satu-satunya negara di luar Eropa yang menggunakan Bahasa Belanda sebagai bahasa resminya. Meski demikian, sebagian besar populasi Suriname mempelajari Bahasa Belanda sebagai bahasa kedua mereka. Bahasa lain yang juga dituturkan di Suriname adalah Sranan Tongo (bahasa Inggris dengan campuran Belanda), Inggris, Jawa, dan Sarnami. 

4. Kaya sumber daya alam

Negara tropis yang luasnya sedikit lebih kecil dari Pulau Sulawesi ini kaya akan sumber daya alam. Perekonomian Suriname bergantung pada sumber daya mineral, terutama minyak, emas, dan bauksit.

Selain dari sumber daya alam, sumber pendapatan utama negara adalah dari pertanian. Lebih dari separuh lahan pertanian di Suriname ditanami padi, yang merupakan makanan pokok warga. Sebagian beras asal Suriname diekspor ke negara tetangga. Selain beras, barang ekspor penting lain yang diproduksi di Suriname adalah pisang, kelapa, dan minyak sawit.


(hsy/hsy)