Nama Allah Yang tersebut dalam Surat Al Ikhlas ayat 2 adalah

Malik telah meriwayatkan dari Zaid ibnu Aslam sehubungan dengan makna firman-Nya: Yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. (QS. Al-lkhlas [112]: 2) Yakni As-Sayyid alias penguasa.

Al-Hasan dan Qatadah mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah Yang Kekal sesudah makhluknya.

Al-Hasan telah mengatakan pula sehubungan dengan makna firman-Nya:

Yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.

(QS. Al-Ikhlas [112]: 2)


Artinya Yang Hidup, Yang terus-menerus mengurus makhluk-Nya, Yang tiada kematian bagi-Nya.

Setiap nama yang dimiliki Allah memiliki makna yang dalam. Apalagi jika dilakukan pengkajian di dalamnya. Sifat Allah yaitu Al-Ahad, disebutkan dalam ayat pertama surat Al-Ikhlas: “Qul Huwallahu Ahad”. Menariknya, surat ini merupakan satu – satunya surat di dalam Al-Quran yang menyebutkan nama Allah sebagai “Al-Ahad”. Sedangkan nama Allah “Al-Wahid” disebutkan berulang kali di dalam Al-Quran.

Secara arti, baik Ahad maupun Wahid sama – sama memiliki makna Esa. Hanya saja, pemaknaan antara keduanya menjadikan dua kata ini menjadi berbeda. Al-Wahid memiliki makna Esa secara Dzat. Artinya, tidak ada hal lain yang bisa menambahnya. Sedangkan, Al-Ahad memiliki makna Esa secara makna. Artinya, tidak ada satupun yang berserikat dengan Allah.

Ada beberapa hal yang menarik tentang nama Allah yaitu Al-Ahad dan Al-Wahid ini. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Nama Allah Yang Meniadakan Apapun Selainnya

Baik Al-Ahad maupun Al-Wahid merupakan nama Allah yang membuat segala hal lain yang dianggap semisal, tandingan, dan yang setara dengan Allah menjadi tiada. Beberapa ayat al-Quran yang menegaskan hal ini adalah surat Maryam dan Asy-Syura:

Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Allah (yang patut disembah)?
(QS Maryam: 65)

Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Allah, dan Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat.
(QS Asy-Syura: 11)

2. Nama Allah Yang Membatalkan Takyif

Takyif adalah bentuk penggambaran akan Allah dengan memisalkan Allah dengan yang lain. Nama Allah Al-Ahad dan Al-Wahid merupakan nama yang membuat segala bentuk takyif menjadi batal. Karena tidak mungkin menggambarkan sesuatu yang Esa. Tidak ada satu pun hal yang semisal dan dapat menjadi pembanding atau penggambaran dari Allah.

3. Nama Allah Yang Menetapkan Semua Sifat Sempurna

Tidak ada yang lebih agung dan lebih indah dari Allah. Karena itulah segala sifat yang sempurna adalah milik Allah. Tidak ada satu hal pun yang bisa menandingi kesempurnaan milik Allah.

4. Nama Yang Menunjukkan Bahwa Sifat Allah Yang Paling Puncak

Bukan hanya paling sempurna, nama Allah Al-Ahad dan Al-Wahid juga merupakan nama yang menunjukkan bahwa sifat – sifat yang Allah miliki adalah yang paling puncak. Sehingga tidak ada yang dapat menandinginya.

Dan bahwasanya kepada Rabbmulah kesudahan (segala sesuatu)
(QS An-najm: 42)

5. Nama Yang Menafikan Segala Kekurangan

Tidak ada satu pun yang dapat menandingi kesempurnaan Allah. Allah adalah satu – satunya yang memiliki sifat sempurna dan tidak dapat dimisalkan dengan apapun. Karena itu, nama ini juga menafikan Allah dari segala sifat kekurangan dan aib.

Maha Suci Allah. Dialah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan.
(QS Az-Zumar: 4)

6. Nama Yang Menetapkan Keesaan Allah Yang Sempurna

Nama Allah Al-Ahad dan Al-Wahid merupakan nama yang menjadikan wajib penetapan akan keesaan Allah yang sempurna. Baik dalam dzat, sifat, perbuatan, serta keyakinan dalam hati. Ketetapan ini tidak boleh tercampur dengan suatu apapun.

7. Nama Yang Mewajibkan Mengesakan Ibadah Kepada Allah

Karena Allah adalah Al-Ahad dan Al-Wahid, maka segala bentuk ibadah harus dilakukan dengan mengesakan Allah dan juga ikhlas kepada-Nya. Hal ini karena Allah adalah esa dalam segala sesuatu. Mulai dari mencipta, memberi rezeki, memberi segala nikmat, menghalangi, hingga mematikan. Karena itu, hanya Allah yang layak, berhak, dan patut untuk diibadahi.

8. Bantahan Kepada Orang Musyrik

Nama Allah Al-Ahad dan Al-Wahid juga merupakan bentuk bantahan kepada orang musyrik dan seluruh penganut ajaran menyimpang yang tidak memuliakan Allah. Bahkan menjadikan sesuatu selain Allah sebagai sektu dalam berbuat syirik. Sifat orang musyrik tersebut juga disebutkan di dalam al-Quran:

Dan apabila hanya nama Allah saja disebut, kesallah hati orang – orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat; dan apabila nama sembahan – sembahan selain Allah yang disebut, tiba – tiba mereka bergirang hati.
(QS Az-Zumar: 45)