Setiap nabi dan rasul yang diutus oleh Allah memiliki kelebihan dan mukjizatnya masing – masing. Mukjizat ini sesuai dengan kebutuhan kaum yang didakwahinya. Begitu juga dengan Nabi Idris Alaihissalam. Allah memberikan Nabi Idris Alaihissalam beberapa mukjizat yang dapat membantu dakwah Nabi Idris Alaihissalam.
Berikut ini adalah empat mukjizat yang dimiliki oleh Nabi Idris Alaihissalam:
1. Manusia pertama yang pandai membaca dan menulis
Nabi Idris Alaihissalam merupakan manusia pertama yang pandai membaca dan menulis dengan menggunakan pena. Allah memberikan 30 sahifah atau suhuf kepada Nabi Idris Alaihissalam. Sahifah atau lembaran – lembaran ini berisi petunjuk dari Allah yang harus disampaikan oleh Nabi Idris Alaihissalam kepada umatnya.
2. Memiliki banyak pengetahuan
Mukjizat Nabi Idris Alaihissalam lainnya adalah pengetahuan yang dimilikinya. Allah menganugerahkan Nabi Idris Alaihissalam pengetahuan yang luas mengenai banyak hal. Bukan hanya kemampuan membaca dan menulis saja, Nabi Idris Alaihissalam juga memiliki pengetahuan tentang cara merawat kuda, ilmu perbintangan atau falaq, hingga pengetahuan tentang ilmu berhitung atau matematika.
Berbagai pengetahuan yang luas tersebut menjadikan Nabi Idris Alaihissalam sebagai manusia yang cerdas, pandai, dan juga bijak. Banyak orang yang datang kepada Nabi Idris untuk mendapatkan nasehat dan berkonsultasi.
3. Nabi yang sangan rajin dan gemar belajar
Nama Nabi Idris Alaihissalam sendiri berasal dari kata Darasa yang memiliki arti belajar dalam bahasa Arab. Nama ini sesuai dengan karakter dan sifat Nabi Idris Alaihissalam yang suka mempelajari banyak hal dan sangat rajin mengkaji ajaran Allah. Bahkan, Nabi Idris Alaihissalam juga tidak pernah berhenti untuk menkaji ajaran Allah kepada Nabi Adam Alaihissalam dan juga ajaran Allah yang disampaikan kepada dirinya.
Selain mengkaji ajaran Allah pada Nabi Adam Alaihissalam dan dirinya, Nabi Idris Alaihissalam juga senang mempelajari berbagai fenomena yang ada di alam semesta. Beliau menganggap bahwa segala hal yang terjadi di muka bumi dan di alam semesta merupakan suatu ayat dan pertanda yang disampaikan Allah kepada hamba-Nya yang mau berpikir.
4. Manusia pertama yang membuat pakaian
Sebelumnya, orang – orang terbiasa menggunakan kulit binatang secara sederhana sebagai pakaian. Kulit binatang tersebut dipakai apa adanya untuk menutupi aurat dan alat vital manusia. Namun, Nabi Idris Alaihissalam menjadi manusia pertama yang membuat pakaian.
Kulit binatang tersebut dipotong dan dijahit oleh Nabi Idris Alaihissalam sehingga dapat menutupi aurat dan alat vital manusia dengan lebih baik. Pengetahuan mengenai cara memotong dan menjahit kulit binatang untuk dijadikan pakaian baru digunakan oleh Nabi Idris Alaihissalam saja.
Itulah beberapa mukjizat yang dimiliki oleh Nabi Idris Alaihissalam. Mukjizat tersebut mungkin terlihat sederhana jika kita memandangnya dari saat ini. Akan tetapi, jika kita memandangnya dari kacamata manusia yang hidup di masa Nabi Idris Alaihissalam, tentu saja hal tersebut merupakan mukjizat yang luar biasa. Karena itulah Allah memberikan mukjizat tersebut kepada Nabi Idris Alaihissalam sebagai tanda kenabian pada Nabi Idris Alaihissalam.
Nabi Idris disebut penemu tulisan pertama.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nabi Idris AS juga dikenal sebagai manusia pertama yang menulis menggunakan pena. Para ilmuwan pernah menemukan beberapa potongan naskah kuno yang diklaim terkait dengan Nabi Idris AS.
Oleh para sejarawan, naskah kuno itu disebut Kitab Henokh. Salah satu cerita dalam kitab itu berisi tentang peradaban tertua di bumi Lemuria, Atlantis yang hilang ditelan bumi. Juga, prediksi tentang banjir besar yang akan terjadi di bumi.
Para ilmuwan itu menduga Kitab Henokh ditulis Nabi Idris yang juga dikenal dengan nama Akhnukh yang dalam bahasa Ibrani disebut Henokh.
Selain dikenal sebagai orang yang pertama menggunakan pena, Nabi Idris AS juga dikenal sebagai ahli perbintangan. Nabi Idris adalah orang yang pertama kali menggunakan bintang sebagai penunjuk arah, waktu yang tepat untuk bercocok tanam, memperkirakan kondisi cuaca, dan lain-lain.
Keterkaitan bangsa Sumeria dengan Nabi Idris AS semakin terlihat ketika beberapa penelitian membuktikan bangsa Sumeria telah mempelajari ilmu perbintangan untuk mengetahui masa bercocok tanam yang baik. Misalnya, rasi bintang Taurus yang dipercaya sebagai masa awal musim semi dan cocok untuk menanam. Sedangkan, rasi bintang Virgo dipergunakan sebagai waktu yang tepat untuk panen.
Nabi Idris AS adalah keturunan keenam dari Nabi Adam AS, putra dari Yarid bin Mihla'iel bin Qinan bin Anusy bin Syith bin Adam AS. Nabi Idris adalah keturunan pertama yang dikaruniai kenabian setelah Nabi Adam AS dan Nabi Syith AS.
Dalam buku Nabi-Nabi dalam Alquran karya Afif Abdul Fatah, yang mengutip sejumlah keterangan ulama, disebutkan Nabi Idris AS dilahirkan di Munaf (Memphis), Mesir. Dia lalu berdakwah menyiarkan agama ke wilayah Irak kuno. Tapi, sebagian lagi berpendapat Nabi Idris AS dilahirkan dan dibesarkan di Babilonia.
Mengutip pendapat Sami Abdullah al-Maghluts, Abdul Syukur al-Azizi menulis, Nabi Idris adalah kaum Nabi Syits atau keturunan Qabil, putra Nabi Adam AS, di willayah Irak kuno.
Dalam konteks ini, ada pula sejarawan yang menduga kata “pemusnahan' yang tertulis dalam Kitab Henokh sesungguhnya merujuk pada Bani Qabil. Allah SWT juga memberikan 30 mushaf (shuhuf) sebagai bekal untuk diajarkan pada kaumnya.
Beberapa ulama menyebutkan, Nabi Idris AS hidup sekitar tahun 4.533 hingga 4.188 SM. Salah satunya, Al-Mahluts dalam buku berjudul Atlas Sejarah Nabi dan Rasul. Dhurorudin Mashad menulis dalam bukunya Mutiara Hikmah Kisah 25 Nabi dan Rasul dan menyebutkan, Nabi Idris AS mendapat julukan dari Allah SWT berupa Asadul Usud atau singa dari segala singa. Julukan itu diberikan karena keberanian dan kegagahannya.
Dalam buku itu, seperti dikutip Abdul Syukur, disebutkan Nabi Idris AS merupakan salah satu nabi yang memiliki banyak keistimewaan. Nabi Idris AS dikenal sebagai nabi yang sangat pintar, orang yang pertama kali menciptakan tulisan dan menemukan alat tulis, pandai menggambar, menjahit, serta ahli astronomi.
sumber : Harian Republika