Daur ulang atau recycle adalah cara mengolah sampah yang lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia daripada tahapan reduce (kurangi) atau reuse (gunakan kembali). Masyarakat bahkan mengenal recycle (daur ulang) sebagai cara utama mengolah sampah non organik. Padahal, sebenarnya bukan. Recycle (daur ulang) adalah tahapan ketiga dari mengolah sampah non organik, setelah reduce dan reuse tidak berhasil. Uniknya, oleh masyarakat Indonesia, recycle dikenal dengan membuat karya baru hand made, atau kerajinan tangan, dari sampah non organik. Tidak jarang, daur ulang seperti menghasilkan sampah non organik jenis baru tapi diletakkan di tempat yang lebih istimewa. Kok bisa? Ya, sampah non organik sebelumnya diletakkan di tempat sampah. Setelah didaur ulang menjadi karya jadi diletakkan di lemari. Tapi, hasil karya itu tidak pernah (jarang) digunakan. Jadinya seperti menghasilkan sampah non organik jenis baru yang diistimewakan di tempat layak. Seharusnya, daur ulang tidak hanya hand made atau kerajinan tangan. Sebab, produksi barang baru oleh industri jumlahnya sangat banyak setiap jamnya. Dengan hand made, maka sampah non organik yang diolah hanya dalam jumlah sedikit. Bagaimana dengan sampah yang masih menumpuk? Daur ulang yang efektif adalah melalui proses industri. Yaitu mendaur ulang sampah non organik menjadi produk baru melalui proses di pabrik. Biasanya ada penurunan kualitas bahan. Di Indonesia, daur ulang melalui industri biasanya dimulai dengan proses bank sampah. Tantangannya, bagaimana semua sampah non organik di Indonesia bisa didaur ulang melalui hand made atau industri? Sebab, masih sangat mudah didapati sampah non organik di saluran air, sungai dan lautan di negeri ini. Bagaimana setiap anggota masyarakat mau menjadi nasabah bank sampah? Keterangan foto utama: daur ulang secara handmade. Sumber instagram: estetia.shani Penulis: Mochamad Zamroni Fimela.com, Jakarta Reuse adalah salah satu cara terbaik dalam mengelola dan menangani sampah dengan berbagai permasalahannya. Reuse atau penggunaan kembali Berbeda dengan proses daur ulang yang menghancurkan barang bekas menjadi bahan mentah yang dipakai untuk membuat barang baru. Reuse atau penggunaan kembali mencakup penggunaan kembali secara konvensional di mana barang dipakai lagi dengan fungsi yang sama, dan penggunaan kembali di mana barang dipergunakan dengan fungsi yang berbeda.
Advertisement
BACA JUGA
Reduce Adalah Mengurangi Penggunaan Barang yang Menjadi Sampah, Begini Cont... Ide Recycle Pintu Bekas Jadi Perabotan Unik di Rumah Re-wear, Reuse, Recycle: Komitmen Nyata H&M Dukung Sustainable Fashion
Dengan mengambil produk yang berguna dan menukarkannya, tanpa melalui proses, hal ini menghemat waktu, uang, energi, dan sumber daya. Contoh klasik reuse secara konvensional adalah botol susu langganan yang bisa diisi ulang. Untuk lebih jelasnya, Fimela.com kali ini akan mengulas pengertian reuse beserta contoh dan tujuannya. Dilansir dari Liputan6.com, simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Senin, 12 Oktober 2020 | 18:00 WIB Pemisahan sampah mendukung langkah reduce, reuse, recycle (3R) GridKids.id - Siapa yang sudah tahu tentang apa itu reduce, reuse, dan recycle, nih? Mungkin kamu sudah enggak asing dengan ketiga istilah tersebut, ya. Nah, kali ini mari kita bahas bersama tentang apa itu reduce, reuse, dan recycle atau yang biasa disingkat 3R, mulai dari pengertian hingga contohnya. Baca Juga: Mengenali Perubahan yang Terjadi pada Benda Akibat Perubahan Suhu Soalnya, penting banget untuk mengetahui konsep 3R demi membuat lingkungan kita lebih baik lagi dari sampah, Kids. Yap! Saat ini jutaan sampah membanjiri bumi kita setiap harinya, lo. Nah, sekarang kita simak bersama penjelasannya, yuk! Baca Juga: Apa Itu Efek Rumah Kaca? Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya Bagi Bumi Baca Juga: Definisi Litosfer, Jenis Batu Litosfer dan Manfaat Litosfer di Bumi 3R atau Reuse, Reduce, dan Recycle sampai sekarang masih menjadi cara terbaik dalam mengelola dan menangani sampah dengan berbagai permasalahannya. Penerapan sistem 3R atau reuse, reduce, dan recycle menjadi salah satu solusi pengelollan sampah di samping mengolah sampah menjadi kompos atau meanfaatkan sampah menjadi sumber listrik (PLTSa; Pembangkit Listrik Tenaga Sampah). Justru pengelolaan sampah dengan sistem 3R (Reuse Reduce Recycle) dapat dilaksanakan oleh setiap orang dalam kegiatan sehari-hari. 3R terdiri atas reuse, reduce, dan recycle. Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya. Reduceberarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah. Dan Recycle berarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat. Melakukan 3R (Reuse Reduce Recycle) Setiap Hari. Mengelola sampah dengan sistem 3R (Reuse Reduce Recycle) dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan saja (setiap hari), di mana saja, dan tanpa biaya. Yang dibutuhkan hanya sedikit waktu dan kepedulian kita. Berikut adalah kegiatan 3R (Reuse Reduce Recycle) yang dapat dilakukan di rumah, sekolah, kantor, ataupun di tempat-tempat umum lainnya. Contoh kegiatan reuse sehari-hari:
Contoh kegiatan reduce sehari-hari:
Contoh kegiatan recycle sehari-hari:
3R atau Reuse, Reduce, dan Recycle sebenarnya sederhana dapat dilakukan oleh siapa saja, di mana saja, dan kapan saja serta tidak membutuhkan biaya yang besar. Namun dari 3R yang sederhana ini bisa memberikan dampak yang signifikan bagi penanganan sampah yang sering menjadi permasalahan di sekitar kita. Ingin melihat dampaknya, langsung saja dicoba! sumber : http://alamendah.org/ |