Mengapa sel gamet wanita lebih sensitif terhadap bahaya radiasi daripada gamet pria

Mahasiswa sering diidentikkan dengan pengerjaan tugas dan makalah yang membutuhkan perangkat elektronik semacam handphone, laptop ataupun komputer. Ketiganya memancarkan radiasi yang apabila tidak di kontrol dapat berefek pada tubuh manusia.

Pada era modern ini, perkembangan teknologi memungkinkan individu mahasiswa hidup sangat dekat dengan berbagai macam sumber radiasi. Banyak sumber radiasi sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari, misalnya televisi, microwave, hair dryer, oven, lampu penerangan, komputer, laptop handphone, dan lain sebagainya. Hal tersebut apabila tidak di kontrol, paparan secara terus menerus dapat menyebabkan timbulnya gangguan pada tubuh manusia, salah satunya adalah gangguan pada sistem reproduksi (Valentina, 2009). Kebiasaan mendukung pada mahasiswa seperti memangku laptop, menggunakannya selama periode waktu lama dan dengan jarak sangat dekat dengan anggota tubuh dapat memicu keparahan gangguan kesehatan, utamanya pada organ reproduksi (Widyasa,2017).

Radiasi pada dasarnya adalah cara perambatan energi dari suatu sumber energi ke lingkungan di sekitarnya tanpa bantuan medium atau perantara, misalnya saja perambatan panas, perambatan cahaya, dan perambatan gelombang radio (Anies, 2007). Radiasi dapat pula diartikan sebagai energi yang dipancarkan dalam bentuk partikel atau gelombang. Secara garis besar radiasi digolongkan menjadi 2 jenis yaitu radiasi pengion (radiasi yang dapat menyebabkan proses ionisasi, membentuk ion positif dan ion negatif apabila berinteraksi dengan materi), contohnya adalah partikel alpha, partikel beta, sinar gamma, sinar-X dan neutron. Kemudian yang kedua adalah radiasi non pengion (radiasi yang tidak dapat menyebabkan efek ionisasi ketika berinteraksi dengan materi), radiasi ini ada di sekitar kita seperti gelombang radio, gelombang mikro dari microwave dan handphone, sinar inframerah dan sinar ultraviolet dari pancaran sinar matahari (Widyasa,2017).

Bagaimana dampak radiasi pengion bagi tubuh? sel dalam tubuh manusia terdiri dari sel genetik dan sel somatik. Sel genetik meliputi sel telur pada perempuan dan sel sperma pada laki-laki. Efek genetik merupakan efek yang dirasakan oleh keturunan dari individu yang terpapar radiasi. Sebaliknya efek somatik adalah efek yang langsung dirasakan oleh individu yang terpapar radiasi. Jika ditinjau dari dosis radiasi, efek radiasi dapat dibedakan menjadi 2 yaitu efek deterministik dan efek stokastik.

Efek deterministik merupakan efek yang disebabkan oleh paparan radiasi, sedangkan efek stokastik adalah efek yang terjadi akibat paparan radiasi dengan dosis yang dapat menyebabkan perubahan pada sel. Radiasi yang termasuk dalam katagori ini adalah partikel alpha, partikel beta, sinar gamma, sinar-X dan neutron. Pada saat menembus materi, radiasi pengion dapat menumbuk elektron orbit sehingga elektron terlepas dari atom. Akibatnya dapat timbul pasangan ion positif dan ion negatif, (Suratma, 2007).

Lain halnya dengan radiasi non pengion, radiasi non pengion adalah radiasi dengan energi yang cukup untuk mengeluarkan elektron atau molekul tetapi energi tersebut tidak cukup untuk membentuk atau membuat formasi ion baru, disebut juga radiasi elektromagnetik dengan energi lebih kecil dari 10 eV) yang meliputi sinar UV, cahaya tampak, infra merah, gelombang mikro dan elektromagnetik radiofrekuensi, handphone dan laptop juga termasuk yang non pengion (Suratma, 2007).

Untuk saat ini alat dan proses yang menghasilkan radiasi non pengion banyak dimanfaatkan dalam aplikasi pendidikan yang mudah didapatkan dan diakses oleh mahasiswa seperti laptop, komputer, proyektor, dll. Ada beberapa tingkat stadium gangguan penyakit bila terkena radiasi ini yaitu stadium permukaan dimana akan menyebabkan astenia bersifat reversibel bila radiasi terhenti. Kemudian stadium menengah dan lanjut akan menyebabkan  gangguan kadar albumin, histamin dalam serum darah, neurovaskuler, dan karsinom pada tubuh penderita (Alatas, 2006).

Bagaimana dengan efek radiasi laptop? Pada era modern ini penggunaan laptop, komputer ataupun netbook sudah menyebar merata diseluruh dunia, banyak dampak negatif dari penggunaan radiasi alat elektronik ini untuk kesehatan tubuh seperti terganggunya sistem peredaran darah, sistem saraf dan sistem reproduksi.

Menurut Fauziah A. (2013), ada beberapa pengaruh yang akan timbul dari radiasi laptop yaitu peningkatan resiko terjadinya kanker, sakit kepala, pemanasan otak dan kulit. Pengaruh dari radiasi laptop terhadap sistem reproduksi diduga dapat menyebabkan jumlah sperma semakin menurun  sehingga dapat dikatakan radiasi dari laptop dapat menyebabkan kemandulan pada pria, seringkali akibat dari radiasi laptop tersebut berdampak pada pria dikarenakan testis yang terdapat pada organ reproduksi laki-laki sangat sensitif dibandingkan ovum yang dimiliki organ wanita. Dimana cara kerja radiasi dari laptop tersebut adalah merusak sel-sel sperma sehingga sperma tersebut rusak dan tidak dapat membuahi kembali.

Ada cara kita mengetahui radiasi dari laptop, komputer maupun netbook tersebut mulai berbahaya yaitu jika sudah menghasilkan panas yang dapat menganggu kerja tubuh. Ketika laptop yang kita pegang sudah terasa panas maka panas tersebutlah yang dapat menjadi radiasi, terkadang terasa sakit di bagian tubuh yang terpapar seperti nyeri dan gatal menandakan dosis paparan radiasi perlu dikendalikan. Terkadang mahasiswa tidak peka terhadap efek langsung dari paparan radiasi tersebut, kepekaan ini bergantung pada daya tahan tubuh dan respon dari sel dan organ tubuh masing-masing individu mahasiswa.

Organ yang paling sensiti terhadap respon radiasi adalah organ vital (organ reproduksi) dan kulit, ketika radiasi memapar tubuh selama periode tertentu, memangku laptop tanpa alas misalnya, maka dalam beberapa waktu akan terasa nyeri pada organ reproduksi (sering dialami oleh wanita, terutama pada vagina), nyeri akan berlanjut ke organ tubuh lainnya misal paha, perut, dada dan nyeri kepala. Reaksi ini akan berhenti ketika kita memindahkan laptop atau sumber radiasi menjauhi tubuh. Seringkali mahasiswa mengabaikan hal tersebut, namun pemaparan jangka panjang dapat berdampak serius pada organ reproduksi, misalnya kekeringan pada rahim yang dapat menyebabkan sel sperma sulit untuk mencapai indung telur, sering dikatakan tidak subur akibat paparan terus menerus oleh radiasi (Fauziah A, 2013).

Studi yang dilakukan ahli medis dari University Hospital Basel, Swiss mengungkapkan bahwa meletakan laptop di atas paha dapat membuat kulit sensitif. Bahkan bisa membuat kulit belang dan mengeluarkan bintik-bintik merah.

Menggunakan alas atau meja saat sedang memakai laptop dapat membantu meminimalisir paparan langsung pada kulit. Namun hal ini  tidak berlaku pada beberapa laptop yang memang memancarkan panas tinggi, sebaiknya batasi pemakaian laptop. Apabila laptop tidak terlalu memancarkan panas tinggi, pengendalian dapat dilakukan dengan mengusahakan agar laptop tidak bersentuhan secara langsung dengan kulit, gunakan permukaan meja yang tebal, tambahkan kipas pendingin laptop, dan istirahatkan diri dengan berjalan kaki sebentar atau berdiri menjauhi laptop setiap 30 menit penggunaan.

Soal latihan yang digunakan untuk persiapan UN atau SBMPTN ini lumayan untuk Review OK



 SOAL PILIHAN GANDA

1. Sperma dari testis akan disalurkan langsung oleh

(A)Epididimis

(B) Duktus spermatikus

(C) Vesika seminalis

(D)Ureter

(E) Uretra

Pembahasan

 

2. Hormon yang dilepaskan ke urin wanita hamil dan dijadikan petunjuk kehamilan adalah

(A)Estrogen

(B) Progesteron

(C) HCG

(D)FHS

(E) LH

Pembahasan

 

1. Follicle stimulating hormone (FSH)

·         Hormon reproduksi FSH diproduksi di kelenjar pituitari, yaitu kelenjar di otak yang berukuran sebesar kacang polong. Hormon ini memiliki peranan penting terhadap perkembangan seksual seseorang.

·         Selain memengaruhi perubahan fisik saat memasuki masa pubertas, hormon FSH pada wanita juga memiliki peran terhadap proses pembentukan sel telur di ovarium serta turut mengendalikan siklus menstruasi. Sementara pada pria, hormon FSH berfungsi untuk mengendalikan produksi sperma dan perkembangan organ kelamin.

2. Luteinizing hormone (LH)

·         Hormon LH juga diproduksi di kelenjar pituitari dan kerjanya saling melengkapo dengan hormon FSH. Pada wanita, hormon reproduksi ini memengaruhi kerja ovarium, pelepasan sel telur (ovulasi), siklus menstruasi, dan kesuburan. Sementara pada pria, LH merangsang produksi testosteron, yang memengaruhi tingkat produksi sperma pria.

3. Hormon testosteron

·         Kadar hormon testosteron pada pria lebih tinggi dibandingkan wanita. Hormon ini akan mengalami peningkatan selama masa pubertas, kemudian mulai menurun sejak memasuki usia 30 tahun.

·         Fungsi hormon testosteron pada pria antara lain mengendalikan gairah seksual, produksi sperma, kepadatan tulang, dan juga massa otot, sehingga hormon ini mampu memengaruhi perubahan fisik dan emosional pria secara signifikan.

·         Sementara itu, fungsi hormon testosteron pada wanita adalah mengontrol suasana hati dan gairah seksual, menjaga tulang tetap kuat, meringankan nyeri, dan menjaga kemampuan berpikir.

4. Hormon estrogen

·         Kadar hormon estrogen pada wanita lebih tinggi dibandingkan pria.  Hormon estrogen pada wanita memiliki peran penting dalam perkembangan seksual saat masa pubertas. Selain itu, hormon ini juga berperan mengendalikan pertumbuhan dinding rahim selama siklus menstruasi dan masa awal kehamilan, serta mengatur berbagai proses metabolisme, termasuk pertumbuhan tulang dan kadar kolesterol.

3. Ovulasi terjadi karena lonjakan hormon

(A)Estrogen

(B) Progesteron

(C) HCG

(D)FHS

(E) LH

4. Sel berikut yang diploid pada gametogenesis adalah

(A)Spermatosit 1

(B) Spermatosit 2

(C) Spermatid

(D)Spermatozoa

(E) Ootid


 

5. Pada oogenesis dari 1 oogonium terbentuk . . . ovum normal dan . . . polosit

(A) 1 dan 3

(B) 2 dan 2

(C) 3 dan 1

(D)1 dan 2

(E) 1 dan 4


6. Pada spermatogenesis dari 1 spermatosit primer akan membentuk . . . spermatozoa normal

(A) 1

(B) 2

(C) 3

(D)4

(E) 5

7. Alasan yang menyebabkan sel gamet wanita lebih sensitif terhadap bahaya Radiasi daripada gamet pria adalah

(A)Gamet wanita haploid, sedang gamet pria diploid

(B) Selama hidupnya gamet wanita relatif tidak diganti, sedang gamet

pria diganti terus

(C) Gamet wanita selalu disimpan, sedang gamet pria dilepaskan dari gonad

(D)Gonad wanita di rongga perut, sedang gonad pria di luar rongga perut

(E) Sel gamet wanita bergerak pasif, sedang gamet pria bergerak aktif

8. Janin manusia mendapatkan makanan dan oksigen dari ibu melalui

(A)Endometrium

(B) Alantois

(C) Plasenta

(D)Amnion

(E) Khorion


 

9. Menstruasi terjadi karena menurunnya hormon

(A)HCG

(B) LH

(C) FSH

(D)Progesteron

(E) Gonadotropin

 

10. Pembuahan ovum oleh spermatozoa pada manusia terjadi di

(A)Ovarium

(B) Uterus

(C) Serviks

(D)Tuba falopi

(E) Vagina


11. Komponen di bawah ini bukan bagian alat reproduksi pria, yaitu

(A)Duktus ejakulatoris

(B) Vas deferens

(C)Infundibulum

(D)Uretra

(E) Kelenjar prostat


 

12. Hormon yang menjaga penebalan endometrium pada masa hamil adalah

(A)FSH

(B) Estrogen

(C) Progesteron

(D)LH

(E) Androgen

13. Setelah sperma dihasilkan oleh testis akan dialirkan ke

(A)Epididimis

(B) Vas deferens

(C) Saluran ejakulasi

(D)Uretra

(E) Vesika seminalis

14. Pada menstruasi terjadi peluruhan endometrium yang merupakan dinding

dari

(A)Ovarium

(B) Tuba falopi

(C) Uterus

(D)Cervix

(E) Vagina

15. Ovum yang dihasilkan dari peristiwa oogenesis sebanyak

(A) 1

(B) 2

(C) 4

(D)8

(E) 64

16. Hasil dari spermatogenesis manusia adalah

(A) 4 spermatozoa fungsional

(B) 1 spermatozoa fungsional

(C) 1 fungsional dan 3 polosit

(D)4 inti generatif

(E) 2 inti generatif, 4 inti vegetatif

17. Testis menghasilkan sperma yang sudah masak

SEBAB

Pada spermatogenesis dihasilkan sperma yang sudah masak

18. Urin dan sperma mengalir keluar melalui uretra

SEBAB

Uretra merupakan saluran yang menghubungkan testis dengan kandung kemih

19. Pertumbuhan endometrium dinding uterus (rahim) dipengaruhi oleh hormon estrogen

SEBAB

Terhentinya produksi estrogen akan mempertebal endometrium

20. Pria lebih banyak menghasilkan sel gamet dibanding wanita

SEBAB

Kelenjar gonad pria berada di luar rongga tubuh

21. Spermatozoa manusia tumbuh dan

berkembang di dalam

(1) Vesika seminalis

(2) Epididimis

(3) Vas deferens

(4) Testis

22. Hasil dari proses pertumbuhan pada spermatogenesis adalah

(1) Spermatogenium

(2) Spermatid

(3) Spermatozoa

(4) Spermatosit I

23. Gonad pada manusia dapat menghasilkan

(1) Urin

(2) Hormon

(3) FSH

(4) Sel gamet


 


Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA