Mengapa pendidikan menjadi salah satu faktor penyebab ketimpangan sosial

You're Reading a Free Preview
Page 2 is not shown in this preview.

Mengapa pendidikan menjadi salah satu faktor penyebab munculnya ketimpangan sosial — Penyebab terjadinya ketimpangan pendapatan di kota serta di desa salah satunya merupakan perbandingan status sosial di warga. Perihal ini merupakan bagian aspek penyebab ketimpangan sosial yang dengan cara keseluruhan terdiri dari 7 aspek.

Ada pula 7 aspek itu yakni kondisi demografi, kondisi pembelajaran, kondisi kesehatan, kekurangan, minimnya lapangan pekerjaan, serta perbandingan status sosial di warga. Sesungguhnya, aspek terakhir merupakan kesimpulan dari beberapa aspek yang sudah dituturkan.

Salah satu contoh permasalahan ketimpangan sosial di Indonesia misalnya kala seseorang dengan pendidikan rendah hendak kesusahan memperoleh pekerjaan dengan patokan ketentuan berakal besar.

Bukan cuma dalam aspek pekerjaan, ketimpangan sosial ini juga dapat terjadi dalam kesenjangan memperoleh sarana, kesehatan, perumahan, pembangunan, sampai pembagian pangan.

Baca Juga: Indikator-Indikator Penting Yang Berkaitan dengan Keberhasilan Pendidikan

Mengapa pendidikan menjadi salah satu faktor penyebab munculnya ketimpangan sosial

Salah satu tahap yang bisa dicoba buat memecahkan ketimpangan sosial ini merupakan dengan mengenali aspek faktornya. Dengan mengenali kerangka balik kasus, hingga tahap dalam jalan keluar bisa dilanjutkan buat analisa lebih lanjut.

👉TRENDING:   Modal Untuk Pertanian Dan Cabai Rawit Mahal

Penafsiran ketimpangan sosial

ketimpangan sosial merupakan salah satu amatan dalam riset ilmu masyarakat. Bagi ilmu ilmu masyarakat penyebab ketimpangan sosial antara lain aspek demografi, ekonomi, sampai pembelajaran.

Dalam ilmu sosiologi sendiri, maksud ataupun arti ketimpangan sosial merupakan kondisi kesenjangan ataupun ketidakseimbangan dalam warga dalam mengakses ataupun menggunakan sumber energi yang ada.

Mengambil BPMPK Kemdikbud, ketimpangan sosial ialah wujud dari ketidakadilan kepada status dan peran yang terdapat di suatu area ataupun area warga.

Menurut Science Daily, lewat ketidaksamaan sumber energi ataupun bobot yang diperoleh oleh suatu status dalam warga, dapat memunculkan kehilangan pada salah satu golongan khusus.

Baca Juga: Pemanfaatan Internet dalam Dunia Pendidikan

Aspek penyebab ketimpangan sosial

1. Kondisi Pendidikan

Aspek yang dipengaruhi pembelajaran nyatanya mempunyai penafsiran di mana seorang dapat tingkatkan statusnya ke tingkat yang lebih besar dengan mengenyam pembelajaran.

Dari pembelajaran ini, mutu SDM pasti hendak lebih bagus serta ini amat bermanfaat buat pembangunan sesuatu area.

Tetapi di aspek pembelajaran pula memiliki ketimpangannya sendiri. Di dusun serta kota, perbandingan mencolok nampak terpaut sarana, mutu, dan kualitas pembelajaran.

Baca Juga: 3 Karakteristik Kurikulum Prototipe Pada Setiap Jenjang Pendidikan

2. kondisi Demografi

kondisi demografi mempunyai kedekatan dengan permasalahan kependudukan antara satu area warga dengan area yang lain yang pastinya mempunyai perbandingan.

Demografi ini bisa mencakup jumlah masyarakat yang terdapat pada suatu area. Bila masyarakat lebih padat, hingga permasalahan hendak lebih lingkungan dibandingkan area dengan jumlah masyarakat lebih sedikit.

Tidak hanya itu, terdapat permasalahan aransemen masyarakat yang meninjau jumlah masyarakat produktif serta tidak produktif pada suatu area. Area dengan pendudukan lebih banyak berumur produktif hendak lebih maju dibandingkan yang lebih sedikit.

3. Kondisi Kesehatan

Kesehatan ialah sesuatu perihal yang amat dibutuhkan bagus oleh seseorang orang ataupun suatu kelompok masyarakat.

Nyatanya, sarana kesehatan yang berlainan dari satu area dengan area yang lain bisa pengaruhi mutu SDM di wilayah tiap-tiap. Perihal ini hendak mempengaruhi kepada kemajuan wilayah-wilayah itu.

Baca Juga: 7 Tema Modul dengan Topik dan Tujuan yang lebih Spesifik

4. Kemiskinan

Ketidakberdayaan suatu kelompok masyarakat dalam pekerjaan memunculkan suatu kekurangan. Berlainan dengan orang banyak yang mempunyai seluruh sarana buat lalu memberdayakan dirinya, kelompok masyarakat miskin kian tereleminasi.

5. Minimnya lapangan pekerjaan

kondisi ini sedang menyangkut dengan kehidupan ekonomi suatu warga. Dari minimnya lapangan pekerjaan, hingga pengangguran hendak mencuat. Akhirnya kekurangan serta kesenjangan ekonomi suatu kelompok masyarakat.

Terakhir, demografi menarangkan persebaran masyarakat yang tidak menyeluruh. Salah satu contoh di Indonesia merupakan kondisi pulau Jawa yang jadi pusat pedaran orang dari semua area buat memperoleh pekerjaan. Sebaliknya, area lain justru mengirim banyak orang buat berangkat ke pusat serta tidak memajukan daerahnya sendiri.

👉TRENDING:   7 Cara Menghafal Kosakata Bahasa Inggris Dengan Mudah Dan Cepat

Baca Juga: Kurikulum Mencakup Kecakapan Akademis dan Non-Akademis

6. Kondisi Ekonomi

Aspek ekonomi sangat jelas jadi penyebab terbentuknya ketimpangan sosial. Bila suatu wilayah mempunyai sumber energi alam dan penciptaan yang banyak, hingga hendak lebih besar status ekonominya.

Sebaliknya, area dengan SDA kecil hendak terabaikan. Sedemikian itu pula dalam bagian orang, orang dengan ekonomi kecil hendak lebih sulit memperoleh akses dibanding dengan orang dengan ekonomi menengah ataupun besar.

7. Perbandingan Status Sosial di Warga

Perbandingan ini dapat terdapat sebab terdapatnya pelapisan status sosial di warga. Perihal itu mencakup umur, kewenangan, kekayaan, dan mutu SDM.

Sesungguhnya, aspek terakhir ini merupakan kesimpulan dari bermacam aspek yang tadinya dituturkan, mulai dari kondisi demografi sampai minimnya lapangan pekerjaan yang menimbulkan ketimpangan sosial.

Analisislah Mengapa Pendidikan Menjadi Salah Satu Faktor Penyebab Munculnya Ketimpangan Sosial , Bentuk-bentuk Ketimpangan Sosial , Ketimpangan Sosial Di Bidang Pendidikan , Masalah Ketimpangan Sosial Di Masyarakat , Sebutkan Faktor Penyebab Ketimpangan Sosial Di Masyarakat , Upaya Mengatasi Ketimpangan Sosial Di Bidang Pendidikan

tirto.id - Penyebab terjadinya ketimpangan pendapatan di kota dan di desa salah satunya adalah perbedaan status sosial di masyarakat. Hal ini adalah bagian faktor penyebab ketimpangan sosial yang secara total terdiri dari 7 faktor.

Adapun 7 faktor tersebut ialah kondisi demografi, kondisi pendidikan, kondisi kesehatan, kemiskinan, kurangnya lapangan kerja, dan perbedaan status sosial di masyarakat. Sebenarnya, faktor terakhir adalah kesimpulan dari sejumlah faktor yang telah disebutkan.

Salah satu contoh kasus ketimpangan sosial di Indonesia misalnya ketika seorang dengan pendidikan rendah akan kesulitan mendapatkan pekerjaan dengan kriteria syarat berpendidikan tinggi.

Bukan hanya dalam bidang pekerjaan, ketimpangan sosial ini ini juga bisa terjadi dalam kesenjangan mendapatkan fasilitas, kesehatan, perumahan, pembangunan, hingga pendistribusian pangan.

Salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk memecahkan ketimpangan sossial ini adalah dengan mengetahui faktor penyebabnya. Dengan mengetahui latar belakang permasalahan, maka langkah dalam pemecahan dapat dilanjutkan untuk analisis lebih lanjut.

Pengertian Ketimpangan Sosial

Ketimpangan sosial adalah salah satu kajian dalam studi sosiologi. Menurut ilmu sosiologi penyebab ketimpangan sosial antara lain faktor demografi, ekonomi, hingga pendidikan.

Dalam sosiologi sendiri, arti atau definisi ketimpangan sosial adalah keadaan kesenjangan atau ketidakseimbangan dalam masyarakat dalam mengakses atau memanfaatkan sumber daya yang tersedia.

Mengutip BPMPK Kemdikbud, ketimpangan sosial merupakan bentuk dari ketidakadilan terhadap status serta kedudukan yang ada di sebuah wilayah atau lingkungan masyarakat.

Menurut Science Daily, melalui ketidaksamaan sumber daya atau beban yang diterima oleh sebuah status dalam masyarakat, bisa menimbulkan kerugian pada salah satu kelompok tertentu.

Faktor Penyebab Ketimpangan Sosial

1. Kondisi Demografi

Kondisi demografi memiliki relasi dengan masalah kependudukan antara satu wilayah masyarakat dengan wilayah lainnya yang tentunya memiliki perbedaan.

Demografi ini dapat meliputi jumlah penduduk yang ada pada sebuah wilayah. Jika penduduk lebih padat, maka masalah akan lebih kompleks dibanding wilayah dengan jumlah penduduk lebih sedikit.

Selain itu, ada masalah komposisi penduduk yang meninjau jumlah penduduk produktif dan tidak produktif pada sebuah wilayah. Wilayah dengan pendudukan lebih banyak berusia produktif akan lebih maju dibanding yang lebih sedikit.

Terakhir, demografi menjelaskan persebaran penduduk yang tidak merata. Salah satu contoh di Indonesia adalah kondisi pulau Jawa yang menjadi pusat persebaran orang dari seluruh wilayah untuk mendapatkan pekerjaan. Sedangkan, wilayah lain malah mengirim orang-orang untuk pergi ke pusat dan tidak memajukan daerahnya sendiri.

2. Kondisi Pendidikan

Faktor yang dipengaruhi pendidikan ternyata memiliki pengertian di mana seseorang bisa meningkatkan statusnya ke level yang lebih tinggi dengan mengenyam pendidikan.

Dari pendidikan ini, kualitas SDM tentu akan lebih baik dan ini sangat berguna untuk pembangunan suatu wilayah.

Namun di bidang pendidikan juga punya ketimpangannya sendiri. Di desa dan kota, perbedaan mencolok terlihat terkait fasilitas, kualitas, serta mutu pendidikan.

3. Kondisi Ekonomi

Faktor ekonomi paling kentara menjadi penyebab terjadinya ketimpangan sosial. Jika sebuah daerah memiliki sumber daya alam serta produksi yang melimpah, maka akan lebih tinggi status ekonominya. Sedangkan, wilayah dengan SDA rendah akan tertinggal. Begitu pula dalam sisi individu, orang dengan ekonomi rendah akan lebih susah mendapatkan akses dibandingkan dengan individu dengan ekonomi menengah atau tinggi.

4. Kondisi Kesehatan

Kesehatan merupakan suatu hal yang sangat diperlukan baik oleh seorang individu atau sebuah kelompok masyarakat.

Ternyata, fasilitas kesehatan yang berbeda dari satu wilayah dengan wilayah lainnya dapat mempengaruhi kualitas SDM di daerah masing-masing. Hal ini akan berpengaruh terhadap perkembangan wilayah-wilayah tersebut.

5. Kemiskinan

Ketidakberdayaan sebuah kelompok masyarakat dalam pekerjaan menimbulkan sebuah kemiskinan. Berbeda dengan orang kaya yang memiliki segala fasilitas untuk terus memberdayakan dirinya, kelompok masyarakat miskin makin tersisih.

6. Kurangnya Lapangan Kerja

Kondisi ini masih menyangkut dengan kehidupan ekonomi sebuah masyarakat. Dari kurangnya lapangan pekerjaan, maka pengangguran akan timbul. Akibatnya kemiskinan dan ketimpangan ekonomi sebuah kelompok masyarakat.

7. Perbedaan Status Sosial di Masyarakat

Perbedaan ini bisa ada karena adanya pelapisan status sosial di masyarakat. Hal tersebut meliputi usia, kekuasaan, kekayaan, serta kualitas SDM.

Sebenarnya, faktor terakhir ini adalah kesimpulan dari berbagai faktor yang sebelumnya disebutkan, mulai dari kondisi demografi hingga kurangnya lapangan pekerjaan yang menyebabkan ketimpangan sosial.

Baca juga: Apa Itu Istilah Modernisasi dalam Sosiologi & Bagaimana Dampaknya?

Baca juga artikel terkait SOSIOLOGI atau tulisan menarik lainnya Yuda Prinada
(tirto.id - prd/agu)


Penulis: Yuda Prinada
Editor: Agung DH
Kontributor: Yuda Prinada

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA