Mengapa pada riset eksploratori pertanyaan yang diberikan kepada responden bersifat terbuka

Mengapa pada riset eksploratori pertanyaan yang diberikan kepada responden bersifat terbuka

Gambar Ilustrasi Kegiatan Survei

Dalam kamus disebutkan pengertian survey, yaitu tindakan mengukur atau memperkirakan. Namun dalam penelitian survey lebih berarti sebagai suatu cara melakukan pengamatan di mana indikator mengenai variabel adalah jawaban- jawaban terhadap pertanyaan yang diberikan kepada responden baik secara lisan maupun tertulis. Survey biasanya dilakukan satu kali. Peneliti tidak berusaha untuk mengatur atau menguasai situasi. Jadi perubahan dalam variabel adalah hasil dari peristiwa yang terjadi dengan sendirinya.

Metode penelitian survey atau secara ringkas biasa disebut metode survey adalah penelitian yang sumber data dan informasi utamanya diperoleh dari responden sebagai sampel penelitian dengan menggunakan kuesioner atau angket sebagai instrumen pengumpulan data. Penelitian survei, merupakan penelitian yang tidak memberikan perlakuan apapun kepada responden, hanya mengumpulkan data menggunakan instrumen yang telah dibakukan, 

Pada umumnya, sampel yang digunakan sebagai unit analisis adalah individu. Namun demikian, unit lain seperti rumah tangga, kelompok, perusahaan, sampai negara bisa pula digunakan sebagai unit analisis. Salah satu yang perlu diingat dalam penelitian survey adalah penggunaan sampel. Metode survey memiliki beberapa tipe atau jenis. Jenis-jenis tersebut dibedakan berdasarkan tujuan surveynya antara lain sebagai berkut:

METODE EKSPLORATIF

Penelitian exploratif bersifat terbuka, masih mencari cari. pengetahuan peneliti tentang masalah yang akan diteliti masih terlalu tipis untuk dapat melakukan studi deskriptif atau mencari informasi awal yang masih samar-samar.

Menurut Kotler (2006), menyatakan bahwa penelitian eksploratori adalah salah satu pendekatan penelitian yang digunakan untukmeneliti sesuatu (yang menarik perhatian) yang belum diketahui,belum dipahami, atau belum dikenali dengan baik. Dalam penelitian eksploratif ini, yang meneliti belum memiliki gambaran tentang definisi atau konsep penelitian. Peneliti akan mengajukan what untuk menggali informasi lebih dalam lagi. Sifat dari penelitian ini adalah kreatif, fleksibel, terbuka, dan semua hal yang dianggap penting sebagai sumber informasi.

Baca Juga: 8 Keselahan Fatal Dalam Melakukan Diat

Tujuan penelitian eksploratif adalah untuk menjadikan topik baru lebih dikenal oleh masyarakat luas, memberikan gambaran dasar mengenai topik bahasan, menggeneralisasi gagasan dan mengembangkan teori yang bersifat tentatif. Selain itu, juga untuk membuka kemungkinan akan diadakannya penelitian lanjutan terhadap topik yang dibahas, serta menentukan teknik dan arah yang akan digunakan dalam penelitian berikutnya

Sebagai contoh, penelitian tentang penyakit yang mencemaskan pada ibu-ibu. karena peneliti belum memiliki cukup informasi untuk melakukan studi secara komprehensif, maka pertanyaan yang diajukan dalam metode ini seperti: ”penyakit apakah yang paling mencemaskan ibu-ibu pada saat ini ?” atau minat jajanan anak balita mungkin pertanyaan ialah “makanan jajanan apakah yang paling disukai anak balita ?” atau penelitian tentang kontrasepsi yang tidak disukai oleh akseptor mungkin pertanyaannya ialah “alat kontrasepsi apa yang paling tidak disukai oleh aksepor ?”

Menurut Whitney (1960), metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interprestasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termaksud tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena. Dalam metode Deskriptif, penelitian bisa saja membandingkan fenomena-fenomena tertentu sehingga merupakan suatu studi komparatif.

Metode deskriptif juga ingin mempelajari norma-norma atau standar-standar, sehingga penelitian deskriptif ini disebut juga survei normatif. Dalam metode deskriptif dapat diteliti masalah normatif bersama-sama dengan masalah status dan sekaligus membuat perbandingan-perbandingan antarfenomena. Studi demikian dinamakan secara umunya sebagai studi atau penelitian deskriptif. Perspektif waktu yang dijangkau dalam penelitian deskriptif, adalah waktu sekarang, atau sekurang-kurangnya jangka waktu yang masih terjangkau dalam ingatan responden.

  1. Penelitian deskriptif juga dimaksudkan untuk pengukuran yang cermat terhadap femomena tertentu, misalnya keadaan gizi balita, prevalensi suatu penyakit tertentu.
  2. Peneliti mengembangkan konsep dan menghimpun fakta, tetapi tidak melakukan pengujian hipotesa.
  3. Apabila untuk data yang sama peneliti menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa, maka penelitian tersebut adalah penelitian penjelasan (explanatory research)
  4. Perbedaan pokok antara penelitian deskriptif dan explanatory bukan pada sifat datanya melainkan pada sifat analisanya.

Baca Juga: DBD dan Efektifitas Fogging

METODE PENJELASAN ATAU EKSPLANATORI

Penelitian Eksplanatori adalah penelitian bertujuan untuk menguji suatu teori atau hipotesis guna memperkuat atau bahkan menolak teori atau hipotesis hasil penelitian yang sudah ada. Penelitian eksploratori bersifat mendasar dan bertujuan untuk memperoleh keterangan, informasi, data mengenai hal-hal yang belum diketahui. Karena bersifat mendasar, penelitian ini disebut penjelajahan (eksploration). Penelitian eksploratori dilakukan apabila peneliti belum memperoleh data awal sehingga belum mempunyai gambaran sama sekali mengenai hal yang akan diteliti. Penelitian eksploratori tidak memerlukan hipotesis atau teori tertentu. Peneliti hanya menyiapkan beberapa pertanyaan sebagai penuntun untuk memperoleh data primer berupa keterangan, informasi, sebagai data awal yang diperlukan

Metode ini hampir sama dengan metode deskriptif. Bedanya, metode survey eksplanatori menekankan pada pencarian hubungan kausalitas atau sebab-akibat antara variabel-variabel yang diteliti. contohnya, yaitu Kejadian DBD di Kelurahan atau wilayah “A”. Peneliti menerapkan metode penjelasan ketika ingin menguji hipotesisnya yang mengatakan bahwa Kejadian DBD disebabkan oleh minimnya Pengetahuan tentang DBD. Di sini kita bisa membedakan antara metode deskriptif dan metode penjelasan. Metode deskripsi menekankan pada deskripsi hasil analisis datanya. Sedangkan metode eksplanatori menekankan pada hubungan kausalitas dari hasil analisis datanya.

Evaluasi adalah suatu upaya untuk mengukur hasil atau dampak suatu aktivitas, program, atau proyek dengan cara membandingkan dengan tujuan yg telah ditetapkan, dan bagaimana cara pencapaiannya (Mulyono 2009). Sedangkan menurut Rika Dwi K. (2009) Evaluasi adalah sebuah proses dimana keberhasilan yang dicapai dibandingkan dengan seperangkat keberhasilan yang diharapkan. Perbandingan ini kemudian dilanjutkan dengan pengidentifikasian faktor-faktor yang berpengaruh pada kegagalan dan keberhasilan.

Metode ini digunakan untuk penelitian evaluatif. Umumnya, metode survey evaluasi diterapkan pada riset untuk evaluasi program. Pertanyaan penelitian yang bisa dirumuskan misalnya, apakah program yang dilaksanakan sudah mencapai target? Penelitian survey untuk tujuan evaluasi umumnya adalah rangkaian dari penelitian yang lebih komprehensif atau bagian dari program tertentu.

Evaluasi formatif difungsikan sebagai pengumpulan data pada waktu pendidikan masih berlangsung. Data hasil evaluasi ini dapat digunakan untuk “membentuk” (to form) dan memodifikasi program kegiatan. Jika pada pertengahan kegiatan sudah diketahui hal-hal apa yang negatif dan para pengambil keputusan sudah dapat menentukan sikap tentang kegiatan yang sedang berlangsung maka terjadinya pemborosan yang mungkin akan terjadi, dapat dicegah.

Evaluasi sumatif dilangsungkan jika program kegiatan sudah betul-betul selesai dilaksanakan. Evaluasi sumatif dilaksanakan untuk menentukan sejauh mana sesuatu program mempunyai nilai kemanfaatan, terutama jika dibandingkan dengan pelaksanaan program-program yang lain. Penilaian sumatif bermanfaat datanya bagi para pendidik yang akan mengadopsi program yang dievaluasi berkenaan dengan hasil, program atau prosedur.

Baca Juga: Hubungan Hipertensi Dengan Status Gizi

Metode ini dilakukan untuk memprediksi tren fenomena sosial ke depan. Contoh mudah dari metode survey prediksi adalah penelitian yang dilakukan oleh lembaga-lembaga survey menjelang pemilu atau pilkada. Hasil penelitian metode survey preditif selalu menunjukkan tren atau gambaran masa depan yang mungkin terjadi. Misalnya, hal yang sering kita dengar seperti elektabilitas bakal calon presiden baru lebih tinggi daripada incumbent. atau dalam contoh lain dalam bidang kesehatan ada kalanya hasil survei juga digunakan untuk mengadakan proyeksi penduduk misalnya; jumlah penduduk, perubahan fertilitas, mortalitas, morbiditas, struktur umur, komposisi seks dan lain-lain.

Metode survey operasional digunakan untuk mendeteksi variabel-variabel operasional dari suatu program yang diteliti. Atau penelitian yang bertujuan memberikan solusi terhadap masalah-masalah operasional dalam pelaksanaan program atau kegiatan yang hasilnya dipergunakan untuk membantu pemecahan masalah tersebut dengan tetap menggunakan metode ilmiah. OR didasarkan kepada permasalahan yang ditemukan di lapangan yang memang memerlukan penelitian untuk memecahkannya.

Ada 2 jenis operasional yaitu penelitian observasional (tidak ada manipulasi variabel bebas) dan penelitian eksperimental (diikuti tindakan/intervensi variabel bebas). Penelitian Operasional observasional bertujuan menentukan status atau tingkat masalah, tindakan atau intervensi pemecahan masalah serta membuat hipotesis peningkatan kinerja program sedangkan penelitian  eksperimen melakukan intervensi terhadap input dan proses guna meningkatkan kinerja program.

Metode survey untuk pengembangan umumnya dilakukan untuk mengembangkan indikator-indikator sosial. Contoh penyelenggaraan penelitian menggunakan metode survey ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Biro Pusat Statistik (BPS). Secara berkala, BPS melakukan survey tentang angkatan kerja, kondisi sosial ekonomi, bahkan sensus penduduk untuk mengetahui indikator-indikator sosial yang bisa dikembangakan ke depan.

Selanjutnya, bagaimana proses penelitian survey bisa dilakukan? Penelitian merupakan proses yang panjang. Minat peneliti pada objek penelitian yang dibahas berperan besar dalam menjaga kelangsungan penelitian. Tak jarang peneliti merasa bosan karena tidak suka dengan penelitiannya karena bukan minat yang mendorongnya melakukan riset tapi gelar akademik. Di sini kita akan bahas mengenai proses penelitian survey yang ideal.***