Mengapa Jenderal Terauchi memanggil 3 tokoh Indonesia ke Vietnam?

Himmah Online, Yogyakarta – Pada tanggal 11 Agustus 1945, Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, dan Dr. Radjiman Wedyodiningrat tiba di Dalat. Sebelumnya, Soekarno, Hatta, dan Radjiman tiba pukul tujuh malam di Saigon. Saat itu barang-barang yang ada di dalam pesawat berserakan karena adanya guncangan pada pesawat yang ditumpangi.

Sebelum tiba di Dalat, ketiga tokoh ini menginap semalam di Singapura dan semalam di Sagon. Setelah sampai Sagon, mereka kemudian dibawa ke Dalat, kemudian bertemu dengan Jenderal Terauchi, Panglima seluruh Angkatan Perang Jepang di Asia Tenggara.

Sesampainya di Dalat, Soekarno, Mohammad Hatta, dan Radjiman Wedyodiningrat tidak mengetahui apa yang akan terjadi keesokan harinya. Telah diketahui pada tanggal 6 Agustus 1945, bom di Hiroshima dan Nagasaki jatuh di Jepang. Hal tersebut menyebabkan Jepang dalam keadaan terdesak hingga akhirnya menyerah tanpa syarat kepada sekutu.

(Peristiwa-peristiwa di Sekitar Proklamasi 17-8-1945) Jenderal Terauchi selaku Panglima Angkatan Perang Jepang di Asia Tenggara sekaligus Wakil Pemerintah Pusat di Tokyo menjajikan kemerdekaan kepada Indonesia pada tanggal 24 Agustus 1945. Hingga akhirnya pada pertemuan tersebut, Soekarno bertanya kepada Jenderal Terauchi mengenai kapan kemerdekaan bisa diumumkan pada rakyat Indonesia. Jenderal Terauchi pun menjawab bahwa kemerdekaan dapat diumumkan kapan saja dan tergantung kapan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) akan mengumumkannya.

Sebelumnya Jendral Terauchi sempat menyampaikan empat hal, diantaranya:

1.    Pemerintahan Jepang memutuskan untuk memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia.

2.    Untuk melaksanakan kemerdekaan, dibentuklah PPKI sebagai pengganti BPUPKI.

3.    Pelaksanaan kemerdekaan segera dilakukan setelah persiapan selesai, dan secara berangsur-angsur dari pulau Jawa, kemudian disusul pulau-pulau berikutnya.

4.    Wilayah Indonesia meliputi seluruh bekas wilayah Hindia Belanda.

5.    Tanggal 7 Agustus 1945, diumumkannya pembentukan PPKI, yang diketuai oleh Soekarno dan diwakili oleh Hatta.

Reporter: Hana Maulina Salsabila

Editor: Audy M. Lanta

Pada tanggal 7 Agustus 1945, BPUPKI digantikan oleh PPKI. Pada tanggal 9 Agustus 1945 tiga tokoh Indonesia dipanggil ke Dalat Vietnam yakni Radjiman Wediodiningrat, Seokarno dan Moh Hatta. Salah satu pokok pertemuan yang disampaikan oleh Marsekal Terauchi bangsa kemerdekaan Indonesia akan dilaksanakan pada tanggal 24 Agustus 1945.

Siapa tokoh nasional yang dipanggil ke Dalat?

Para tokoh nasional, yaitu Soekarno, Muhammad Hatta, dan Radjiman Wedyodiningrat dipanggil ke Dalat, Vietnam oleh Jenderal Hisaichi Terauchi, pemimpin Komando Jepang di Asia Tenggara yang berbasis di kota Saigon.

Apa tujuan pemanggilan 3 tokoh nasional ke Dalat?

Tujuan pemanggilan 3 tokoh nasional ke Dalat adalah untuk menyampaikan dan membahas tentang janji pemerintah Jepang untuk memberikan kemerdekaan kepada Indonesia

Siapa saja tokoh penting bagi rakyat Indonesia?

Sukarno, Hatta, dan Radjiman oleh pemerintah militer Dai Nippon dianggap sebagai tiga tokoh penting serta berpengaruh bagi rakyat Indonesia. Ketiganya juga merupakan personil utama Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

Siapa tokoh nasional yang dipanggil ke Dalat?

Para tokoh nasional, yaitu Soekarno, Muhammad Hatta, dan Radjiman Wedyodiningrat dipanggil ke Dalat, Vietnam oleh Jenderal Hisaichi Terauchi, pemimpin Komando Jepang di Asia Tenggara yang berbasis di kota Saigon.

Mengapa pertemuan di Dalat sangat penting bagi bangsa Indonesia?

Keputusan ini dilatar belakangi keinginan menarik dukungan dan simpati lebih banyak dari bangsa Indonesia yang saat itu tentara Jepang semakin terdesak oleh sekutu.Sebenarnya, pertemuan di Dalat tersebut merupakan momentum penting bagi bangsa Indonesia.

2.      Mengapa Marsekal Terauchi memanggil ketiga tokoh Indonesia? Marsekal Terauchi ingin menyampaikan informasi kepada pemerintah Indonesia bahwa Jepang akan memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia.

KOMPAS.com - Pada tanggal 9 Agustus 1945, tiga tokoh pemimpin Indonesia berangkat ke Kota Dalat, Vietnam.

Mereka adalah Soekarno, Mohammad Hatta, dan dr. Radjiman Wedyodiningrat, yang berangkat untuk memenuhi panggilan Jenderal Hisaichi Terauchi.

Marsekal Terauchi adalah panglima tentara Jepang yang bertanggung jawab atas wilayah Asia Tenggara selama Perang Dunia II.

Lantas, mengapa Soekarno, Moh Hatta, dan dr. Radjiman Wedyodiningrat dipanggil ke Dalat, sebelah utara Saigon, oleh Jenderal Terauchi?

Baca juga: Hisaichi Terauchi, Panglima Jepang Penakluk Asia Tenggara

Latar belakang pemanggilan tiga tokoh bangsa

Latar belakang adanya pemanggilan Soekarno, Moh Hatta, dan dr. Radjiman Wedyodiningrat ke Dalat, Vietnam oleh Marsekal Terauchi tanggal 9 Agustus 1945 adalah posisi Jepang dalam Perang Asia Timur Raya semakin terdesak.

Memasuki tahun 1945, kedudukan Jepang dalam Perang Asia Timur Raya telah terdesak oleh Sekutu.

Akan tetapi, Jepang masih menolak untuk menyerah, hingga akhirnya jatuh bom atom di Kota Hiroshima pada 6 Agustus 1945.

Pada 7 Agustus 1945, PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dibentuk untuk melanjutkan tugas BPUPKI, sesuai dengan keputusan Jenderal Terauchi.

Dengan PPKI, Jepang seolah menjamin bahwa kemerdekaan yang mereka janjikan kepada Indonesia akan segera diwujudkan.

Di saat yang sama, Jepang juga meminta jaminan bahwa bangsa Indonesia akan siap membantu negaranya, yang telah sangat terjepit, untuk memenangkan Perang Asia Timur Raya.

Hal ini terlihat ketika para anggota PPKI diizinkan melakukan kegiatannya, tetapi wajib memerhatikan beberapa hal.

Salah satunya, bangsa Indonesia harus mengerahkan tenaga sebesar-besarnya untuk mendukung perjuangan Jepang memperoleh kemenangan akhir dalam Perang Asia Timur Raya.

Baca juga: Pertemuan Soekarno, Hatta, dan Radjiman dengan Terauchi di Dalat

Saat itu, golongan muda Indonesia ingin agar kemerdekaan segera diproklamasikan tanpa campur tangan Jepang.

Akan tetapi, golongan tua sesuai dengan perhitungan politiknya berpendapat bahwa Indonesia hanya dapat merdeka tanpa pertumpahan darah hanya jika tetap bekerja sama dengan Jepang, yakni melalui rapat PPKI.

Sebanyak 21 anggota PPKI telah terpilih, di mana Soekarno ditunjuk menjadi ketua, Moh Hatta sebagai wakil ketua, dan Ahmad Subardjo sebagai penasihatya.

Kepada para anggota PPKI, Gunseikan Mayor Jenderal Yamamoto menegaskan bahwa pemilihan anggota juga dilakukan langsung oleh Jenderal Terauchi.

Oleh karena itu, dalam rangka pengangkatan mereka, Jenderal Terauchi memanggil tiga tokoh pergerakan nasional, yakni Soekarno-Hatta dan dr. Radjiman.

Baca juga: Alasan Soekarno Ingin Sidang Bersama PPKI Sebelum Proklamasi

Selain itu, pemanggilan tiga tokoh tersebut juga dilatarbelakangi oleh posisi Jepang yang sangat terdesak.

Setelah Hiroshima dibom pada 6 Agustus, Uni Soviet mengingkari perjanjian dan menyatakan perang terhadap Jepang pada 8 Agustus 1945 dengan menyerang Manchuria.

Sehari kemudian, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom kedua di Jepang, tepatnya di Kota Nagasaki.

Di hari pengeboman Nasagasaki tersebut, yakni pada 9 Agustus 1945, Soekarno-Hatta dan dr Radjiman berangkat ke Dalat untuk memenuhi panggilan Jenderal Terauchi yang berkedudukan di sana.

Selain membicarakan pengangkatan anggota PPKI, tujuan pemanggilan Soekarno-Hatta dan Radjiman Wedyodiningrat ke Vietnam adalah untuk membahas perihal kemerdekaan Indonesia.

Pertemuan tiga tokoh bangsa dan Jenderal Terauchi di Dalat terjadi pada 12 Agustus 1945.

Baca juga: Mengapa Golongan Pemuda Menolak Proklamasi lewat PPKI?

Dalam pertemuan itu, Jenderal Terauchi juga menyampaikan bahwa Jepang memutuskan untuk memberikan kemerdekaan kepada Indonesia.

Wilayah Indonesia akan meliputi seluruh bekas wilayah Hindia Belanda, tetapi kemerdekaannya akan diberikan bagian demi bagian sesuai kondisi setempat.

Setelah pembicaraan selesai, Soekarno-Hatta dan Radjiman Wedyodiningrat kembali ke Indonesia pada 14 Agustus 1945.

Ketika sampai di Indonesia, tiga tokoh tersebut berusaha diyakinkan oleh golongan muda bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu sehingga bangsa Indonesia harus segera memproklamasikan kemerdekaan tanpa PPKI.

Pada akhirnya, Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 tanpa campur tangan pihak Jepang.

Mengapa Jenderal Terauchi memanggil ketiga tokoh Indonesia?

Pada tanggal 12 Agustus 1945, Jenderal Terauchi memanggil 3 tokoh Indonesia untuk membahas tentang keputusan pemerintah Jepang untuk memberikan kemerdekaan kepada Indonesia yang direncanakan diberikan pada 24 Agustus 1945.

Apa alasan Jepang mengajak berunding Tokoh Indonesia ke Vietnam?

Jenderal Terauchi mengundang Sukarno, Hatta dan Radjiman ke Vietnam karena Jepang ingin meyakinkan mendukung penuh keinginan bangsa Indonesia untuk merdeka. Pertemuan itu, untuk membahas rencana penyerahan kemerdekaan. Di situ pemerintah Jepang menjanjikan memberi kemerdekaan Indonesia pada 24 Agustus 1945.

Apa tujuan Soekarno Hatta dan Radjiman ke Dalat Vietnam?

Soekarno, Hatta selaku pimpinan PPKI dan Radjiman Wedyodiningrat sebagai mantan ketua BPUPKI diterbangkan ke Dalat, 250 km di sebelah timur laut Saigon, Vietnam untuk bertemu Marsekal Terauchi. Mereka dikabarkan bahwa pasukan Jepang sedang di ambang kekalahan dan akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia.

Kapan Jenderal Terauchi memanggil tiga tokoh?

Tanggal 9 Agustus 1945,Marsekal Terauchi, Panglima besar tentara Jepang di Asia Tenggara memanggil Ir. Soekarno, Moh. Hatta dan Dr. Radjiman Wedyodiningrat kemarkasnya di Dalat (Saigon).