Nissan Grand Livina Special Version Foto: Citra Pulandi Utomo/kumparanOTO Show
Nissan akhirnya punya jagoan baru lewat generasi kedua Livina. Model yang dibangun atas platform Mitsubishi Xpander ini diharapkan bisa mendongkrak penjualan pabrikan lagi yang dalam beberapa tahun terakhir terpantau lesu. Lantaran menggunakan platform baru, Nissan pun menanggalkan penamaan 'Grand' dan hanya menggunakan Livina saja. Tapi, dengan adanya all newLivina ini, bagaimana nasib Grand Livina bekas di pasaran? Seto Adinanta, seorang tenaga penjual mobil bekas di Tangerang Selatan menuturkan bahwa Nissan Grand Livina selama ini kurang menjadi favorit. “Grand Livina itu kalau dijual memang sedikit, pasarnya memang tidak banyak. Misalnya saja kalau penjualan se-DKI Jakarta itu paling banyak 400 sampai 500 unit tiap bulannya, kalau di sini paling kami jual 10, ya mentok 20 unit,” ujarnya saat disambangi kumparanOTO, Selasa (19/2). Nissan Livina yang dibangun berbasis Xpander resmi diperkenalkan Foto: Ghulam Nayazri/kumparanOTO Selain konsumen yang sudah beralih ke model lain yang lebih segar, suku cadang Grand Livina juga jadi biang keroknya. “Sebenarnya kalau dibilang nyaman ya nyaman untuk sekelasnya, tapi yang bikin susah itu karena spare part-nya mahal dan sulit dicari, jadi orang jarang mau,” timpalnya lagi. Hal lain yang bikin mengernyitkan dahi, soal mahalnya suku cadang ini pun sudah dirasakannya Seto sejak Grand Livina generasi pertama lahir pada tahun 2007. Jadinya tidak seperti kompetitornya yang fluktuatif, penjualan Grand Livina bekas terbilang stagnan namun di angka yang kecil. Sementara itu bicara harga, sebagai contoh Seto melepas Grand Livina lansiran 2014 di harga Rp 138 buat tipe manual dan Rp 145 juta untuk varian otomatisnya. Harga diprediksi Seto makin anjlok setelah all new Livina meluncur. “Kalau ditanya harganya jatuh lagi atau enggak, itu pasti. Selisihnya mungkin bisa sampai Rp 5 juta. Livina memang paling besar depresiasinya,” kata Seto lagi. Sejak meluncur di tahun 2007, penjualan Grand Livina terbilang positif. Bahkan sempat membengkak pada tahun 2013 di angka 35 ribuan unit. Namun ketika kompetitornya menyerang dengan harga yang lebih terjangkau dan model yang baru, perlahan-lahan penjualan Grand Livina terus merosot sampai tutup buku tahun 2018 dengan mencatatkan wholesales 2 ribuan unit saja. kenapa harga nissan grand livina jatuhAdakah anda sedang mencari kandungan kenapa harga nissan grand livina jatuh? Anda boleh mendapatkan jawapan yang anda inginkan di WAPCar melalui berita, gambar, video, ulasan dan bahagian lain. Berita Tentang kenapa harga nissan grand livina jatuh
Video Tentang kenapa harga nissan grand livina jatuh
Rekomendasi KeretaAwak Juga Mungkin MenyukaiFAQ kenapa harga nissan grand livina jatuh
Apakah benar spare part Grand Livina mahal?“Nissan Grand Livina, mempunyai suku cadang yang dimiliki lebih mahal, namun penggunaan suku cadang yang lebih mahal, memiliki jarak waktu penggantian suku cadang yang lebih lama,” ujar Nano pada Carmudi Indonesia.
Mengapa harga Nissan bekas jatuh?Lanjut Yudy menambahkan, sejak dulu mobil bekas Nissan memang sudah dikenal dengan harganya yang jatuh. Penyebabnya karena biaya perawatan yang mahal dan servis yang sulit. "Biaya servis Nissan bisa 150 persen sampai 200 persen lebih mahal dari merek mobil Jepang lain.
Apakah mesin Grand Livina bandel?Mesin Bandel dan Cukup Irit. Dulu barunya, livina ini sangat revolusioner di kelasnya. Naikannya paling empuk tapi di kecepatan tinggi jg lumayan enak ga trll ngayun mmg sih msh sdikit limbung tpi jauh lbh nyaman ini dibanding avanza xenia waktu itu.
Apakah mobil Nissan Grand Livina Boros?Setelah menempuh jarak sekitar 140 km, terbukti bahwa Grand Livina memang merupakan mobil irit bensin. Salah satu peserta tantangan dari kelompok mobil non-AC hanya menghabiskan konsumsi BBM 30,3 kpl.
|