Mengapa berjabat tangan dapat dikategorikan sebagai bentuk hubungan sosial antar individu ?

Perlu Anda tahu, hubungan sosial tidak bersifat statis, tetapi dinamis. Sebagai contoh, ketika Anda berbicang dengan teman Anda, tiba-tiba ada teman lain yang ikut bergabung untuk berbincang bersama. Berawal dari perbincangan dua orang berkembang menjadi perbincangan grup. Kedinamisan hubungan sosial tersebut mendorong hubungan sosial terjadi dalam beragam bentuk, yaitu hubungan antarindividu, individu dan kelompok atau sebaliknya, serta antarkelompok.

Hubungan Antarindividu

Hubungan sosial antarindividu merupakan hubungan sosial yang dilakukan oleh dua individu. Sebagai contoh, berbicara dengan teman sebangku, berjabat tangan dengan orang lain, dan menelepon orang lain. Contoh tersebut merupakan hubungan sosial antarindividu karena dilakukan oleh dua individu yang saling memberi stimulus (rangsangan) dan respons (umpan balik). Stimulus dan respons tersebut dapat terlihat melalui komunikasi ataupun saling memberi reaksi. Hubungan sosial antarindividu memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

1) Dilakukan oleh dua individu.

2) Terdapat pihak yang menyampaikan pesan dan pihak yang memberikan respons.

3) Terjadi komunikasi dua arah yang bersifat antarpribadi.

Hubungan antarindividu dapat terjadi secara langsung ataupun tidak langsung. Berbicara dengan teman dan berjabat tangan merupakan contoh hubungan sosial yang dilakukan secara langsung. Dikategorikan sebagai hubungan langsung karena antarindividu menjalin interaksi dengan bertatap muka langsung. Sementara itu, menelepon atau mengirimkan pesan elektronik kepada teman merupakan hubungan sosial secara tidak langsung karena dilakukan melalui alat perantara, yaitu telepon.

Hubungan antara Individu dan Kelompok

Hubungan sosial antara individu dan kelompok merupakan hubungan timbal balik yang melibatkan individu dan kelompok dalam masyarakat. Hubungan antara individu dengan kelompok ternyata masih dapat dibedakan lagi menjadi dua bentuk.

1) Hubungan antara Individu dan Kelompoknya

Hubungan sosial antara individu dan kelompoknya cenderung membentuk interaksi sosial yang lebih tinggi daripada hubungan sosial antarindividu. Hubungan individu dan kelompoknya terjadi apabila individu melakukan kontak dan komunikasi dengan sesama anggota kelompok yang diikuti.

2) Hubungan antara Individu dan Kelompok Lain

Pada dasarnya hubungan antara individu dan kelompok lain sama dengan hubungan antara individu dan kelompoknya. Perbedaannya terdapat pada kelompok lain dalam melakukan hubungan sosial. Kelompok lain yang dimaksud dalam pembahasan ini yaitu kelompok di luar keanggotaan individu. Contoh hubungan antara individu dan kelompok adalah ketika Anda berinteraksi dengan kelompok belajar dari kelas lain. Ketika menjalin hubungan sosial dengan kelompok sendiri (in group), individu cenderung menempatkan kelompok sebagai ”kami/kita”. Ketika individu berinteraksi dengan kelompok lain akan menempatkan kelompok tersebut sebagai ”kalian/mereka” karena individu berinteraksi dengan out-group.

Hubungan Antara Kelompok dan Individu

Hubungan sosial antara kelompok dan individu merupakan hubungan yang terjadi antara kelompok dan individu. Kelompok memiliki peran menyampaikan pesan/informasi kepada individu. Oleh karena itu, kelompok berperan sebagai subjek dan individu berperan sebagai objek. Sebagai contoh, warga melakukan protes terhadap kepala desa karena ketidakadilan dalam memberikan bantuan. Hubungan antara kelompok dan individu tersebut menempatkan kelompok sebagai ”kita/kami” dan menempatkan individu sebagai ”kamu”.

Hubungan Antarkelompok

Hubungan sosial antarkelompok dapat terjadi secara formal dan tidak formal. Hubungan sosial antarkelompok secara formal akan terjadi apabila berkaitan dengan pencapaian tujuan lembaga atau organisasi sosial. Sementara itu, hubungan sosial antarkelompok secara tidak formal cenderung terbentuk karena hubungan tersebut dilakukan oleh kelompok yang tidak memiliki struktur dan tujuan kelembagaan.

Hubungan sosial antarkelompok secara umum memiliki ciri melibatkan dua kelompok atau lebih dan membentuk komunikasi dua arah antarkelompok. Selain itu, hubungan sosial antarkelompok melibatkan organisasi atau kelompok-kelompok dalam masyarakat. Setiap kelompok sosial memiliki identitas dan ciri khas masing-masing. Perbedaan tiap-tiap kelompok perlu disikapi dengan bijak. Oleh karena itu, setiap kelompok perlu mengembangkan sikap menghargai dan menghormati kelompok lain. Dengan demikian, hubungan sosial dapat berjalan dengan harmonis.