Menganalisis karya musik berdasarkan simbol jenis nilai estetis dan fungsinya

LAPORAN KARYA SENI MUSIK MENGANALISIS MUSIK KREASI BERDASARKAN MAKNA,SIMBOL,NILAI ESTETIKA KOMPETENSI KEAHLIAN: REKAYASA PERANGKAT LUNAK OLEH: NAMA KELOMPOK : 1. GEDE GOVI UTAMA (19) 2. I MADE GANANTA (20) 3. NI MADE GITA WULANDARI (21) 4. KADEK LABA SUBAGIA (22) 5. LUH PUTU MIRAH CAHYANTHI (23) 6. NI PUTU MIA SARASWATI (24) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 1 DENPASAR 2018 – 2019 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat anugerah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik dan dapat menyusun serta menyelesaikan laporan ini secara maksimal. Pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1. Bapak I Ketut Suparsa, S.T, M.T selaku Kepala SMK Negeri 1 Denpasar. 2. Bapak Sang Putu Hendra Bayuna S.Pd.,M.Sn selaku Guru Mata Pelajaran Seni Budaya. 3. Semua pihak yang membantu dalam pembuatan laporan ini. Penulis berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis dan masyarakat pada umumnya. Dengan menyadari ketidaksempurnaan adalah dinamika kita sebagai manusia biasa, maka penulis memohon maaf apabila ada kesalahan dalam menyusun laporan ini, serta kritik maupun saran akan sangat penulis hargai sebagai perbaikan untuk kedepannya. Sekali lagi penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam pembuatan Laporan ini. Denpasar, 9 Agustus 2018 Penulis ii DAFTAR ISI Halaman JUDUL ........................................................................................................ i KATA PENGANTAR ............................................................................... ii DAFTAR ISI............................................................................................. iii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................2 1.3 Tujuan Pembuatan Laporan .............................................................2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Musik Tradisional ..........................................................3 2.2 Pengertian Musik Klasik ..................................................................3 2.3 Pengertian Musik Modern................................................................3 2.4 Pengertian Kontemporer ..................................................................4 2.5 Analisis Musik Kreasi Berdasarkan Makna .....................................4 2.6 Analisis Musik Kreasi Berdasarkan Simbol ....................................5 2.7 Analisis Musik Kreasi Berdasarkan Estetika ...................................6 2.8 Unsur Pokok Musik .........................................................................7 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ....................................................................................11 3.2 Saran ..............................................................................................12 DAFTAR PUSTAKA iii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seni adalah segala sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan dan mampu membangkitkan perasaan orang lain. Sedangkan, Musik adalah suara yang disusun demikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan terutama dari suara yang dihasilkan dari alat-alat yang dapat menghasilkan irama Walaupun musik adalah sejenis fenomena intuisi, untuk mencipta, memperbaiki dan mempersembahkannya adalah suatu bentuk seni. Jadi, Seni musik adalah hasil karya seni berupa bunyi yang dituangkan dalam bentuk lagu atau komposisi sebagai ungkapan perasaan dan pikiran penciptanya melalui unsur-unsur pokok musik yaitu melodi, irama, harmoni, dan bentuk atau struktur lagu serta ekspresi sebagai sumber kesatuan. kata “seni” berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti “penyembahan, pelayanan, pemberian”. Ada juga yang mengatakan bahwa asal mula istilah “seni” berasal dari bahasa Belanda genie yang berasal dari bahasa Latin yang berarti “jenius”. Sedangkan etimologi kata “musik” berasal dari bahasa Inggris music yang berasal dari bahasa Yunani mousikê. Mousikê merujuk kepada semua seni yang dipimpin oleh Muses yang berupa musik dan puisi. Musik sudah ada sejak zaman dimana manusia pertama kali hadir. Perkembangan seni musik sangat pesat dikarenakan banyaknya penemuanpenemuan baru terutama di bidang kebudayaan. Hal ini membuat sejarah seni musik harus dibagi menjadi beberapa zaman untuk mempermudah mengetahui perkembangan seni musik. Sejarah seni musik dapat dibagi menjadi enam zaman. Yaitu zaman prasejarah, abad pertengahan, zaman Barok dan Rokoko, zaman klasik, zaman romantik, dan zaman modern. Ada juga jenis musik kreasi. Musik kreasi adalah hasil penglohan suara, melodi, harmoni, ritme, vokal dan tempo yang dikemas menjadi sebuah musik. Musik kreasi dapat dipertunjukkan melalui media vokal, media instrumen, maupun media campuran dalam seluruh kelompok masyarakat di dunia. Sedangkan latar belakang pembuatan laporan ini adalah untuk memenuhi nilai tugas dalam pelajaran Seni Budaya. Laporan ini dapat menjadi gambaran singkat 1 mengenai apa saja yang telah kami pelajari. Dengan demikian Bapak atau Ibu guru dapat mengukur kemampuan siswa melalui laporan ini. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut. 1.3 1.2.1 Apakah pengertian musik tradisional? 1.2.2 Apakah pengertian musik klasik? 1.2.3 Apakah pengertian musik modern? 1.2.4 Apakah pengertian musik kontemporer? 1.2.5 Bagaimanakah analisis musik kreasi berdasarkan makna? 1.2.6 Bagaimanakah analisis musik kreasi berdasarkan simbol? 1.2.7 Bagaimanakah analisis musik kreasi berdasarkan estetika? 1.2.8 Apasajakah unsur pokok musik? Tujuan Pembuatan Laporan Tujuan dari pembuatan Laporan ini adalah sebagai berikut. 1.3.1 Untuk mengetahui pengertian musik tradisional. 1.3.2 Untuk mengetahui pengertian musik klasik. 1.3.3 Untuk mengetahui pengertian musik modern. 1.3.4 Untuk mengetahui pengertian musik kontemporer. 1.3.5 Untuk mengetahui analisis musik kreasi berdasarkan makna. 1.3.6 Untuk mengetahui analisis musik kreasi berdasarkan simbol. 1.3.7 Untuk mengetahui analisis musik kreasi berdasarkan estetika. 1.3.8 Untuk mengetahui unsur pokok musik. 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Musik Tradisional Musik tradisional adalah musik yang dipengaruhi oleh adat, tradisi dan budaya masyarakat tertentu. Pada umumnya musik tradisi baik vokal maupun instrumen menjadi milik bersama, karena musik tradisi banyak yang tidak diketahui penciptanya, tahun tercipta. Musik tradisional dengan kesederhanaannya merupakan warisan seni budaya leluhur yang memiliki nilai luhur, diakui keberadaannya karena mampu mengadaptasi lingkungan tempat karya musik itu hidup dan berkembang. 2.2 Pengertian Musik Klasik Musik klasik adalah musik yang lahir dari masa sekitar akhir abad ke-18. Musik klasik yang pembuatan dan penyajiannya memakai bentuk, sifat, dan gaya dari musik yang berasal dari masa lalu. Musik klasik adalah musik kuno, musik klasik hidup dan berkembang di lingkungan kaum bangsawan, di lingkungan istana atau keraton. Karya musik klasik memiliki sifat yang mempertahankan nilai-nilai dan norma yang sangat kuat 2.3 Pengertian Musik Modern Musik Modern dikenal dengan sebutan musik kreasi baru. Musik modern adalah musik yang bersumber dari musik tradisional dan musik klasik, yang dikemas dari hasil sebuah proses kreasi dari bentuk aslinya, biasanya kreasi musik ini mencerminkan sikap dinamis yang menjadi tuntunan masyarakat. Musik modern secara prinsip mampu memberi nuansa baru. Musik modern ini mendapatkan sentuhan instrument dan teknologi. Musik modern memiliki aturan komposisi seperti tangga nada, notasi, instrumen musik, dan lain sebagainya. 3 2.4 Pengertian Musik Kontemporer Musik kontemporer adalah musik baru di Indonesia yang tidak berkaitan dengan tradisi sama sekali. Kriteria dari kontemporer adalah ketidak biasaan atau suatu bayangan “kebebasan sepenuhnya”. Kontemporer dianggap sebagai salah satu gaya tertentu, yang diartikan sebagai suatu sikap menggarap di ujung perkembangan seni yang digeluti. 2.5 Analisis Musik Berdasarkan Makna Karl Seashore seorang ahli psikologi musik berpendapat bahwa musik memiliki makna sebagai pesona jiwa yang merupakan alat yang dapat membuat seseorang gembira, sedih, semangat, galau, sesal, penuh harapan, riang, tenang, dan damai. Bahkan musik dapat membawa kita seolah-olah mengangkat pikiran serta ingatan kita melambung tinggi sehingga emosi kita melampaui diri kita sendiri, seolah-olah gelombang-gelombang di laut lepas. Dalam bagian ini, penulis hanya ingin menuangkan pemikiran penulis akan arti sebuah musik. Musik adalah sesuatu yang sebenarnya abstrak untuk dijelaskan kepada seseorang. Musik memiliki ciri-ciri sama seperti keyakinan yang ada di hati manusia, hal ini dikarenakan untuk memahami makna musik itu sendiri, manusia tersebut harus berani tercebur lebih dalam ke dalam musik dan menjadikan musik sebagai bagian dari hidupnya yang tak terpisahkan dan ketertarikan yang besar mengenai musik. Pendefinisian mengenai musik tidak dapat digenarilasikan karena didasarkan seberapa besar ia meyakini musik. Bila sang manusia memahami musik sebagai hal yang di biasa-biasa saja mungkin pernyataan konsep dasar mengenai apa itu suara apa itu nada dan sebagainya bisa menjawabnya. Berbeda bila sang manusia telah meyakini bahwa musik adalah bagian dari hidupnya, maka jawaban dari apa itu musik akan lebih dalam lagi menuju pada pemikiran-pemikiran filsafat mengenai musik. Setiap musik pasti memiliki makna yang terkandung di dalamnya baik itu secara langsung maupun tidak. 4 Biasanya makna lagu yang bersifat langsung tidak menggunakan perumpamaan,makna lagu tersebut langsung tertuang dalam lirik lagu tersebut. Sedangkan makna lagu yang bersifat tidak langsung akan menggunakan sebuah perumpamaan. Jadi, untuk menentukan makna lagu yang menggunakan perumpamaan setiap penikmat musik mempunyai pandangan makna yang berbeda 2.6 Analisis Musik Berdasarkan Simbol Simbol adalah sesuatu yang mewakili atau menjelaskan tentang sebuah bentuk. Selain itu, simbol juga dapat digunakan untuk tanda bagi sebuah objek Musik pun memiliki simbol. Simbol-simbol itu tampak pada karakter bunyi yang dihasilkan oleh instrumen-instrumen itu, termasuk vokal/suara manusia. Secara musikal, simbolsimbol musik dapat tampak pada elemen-elemen di dalamnya, seperti : 1. Nada (pitch) yaitu tinggi-rendahnya nada. 2. Ritme yaitu durasi setiap bunyi. 3. Dinamika yaitu perubahan bunyi yang terdengar keras menjadi semakin lembut atau bunyi yang terdengar lembut menjadi semakin keras. 4. Tempo yaitu kecepatan musik/lagu: sangat cepat, cepat, sedang, lambat, atau sangat lambat. Banyak istilah dan simbol musik yang digunakan untuk sebutan nada. Misalnya: 1. Nada tonal yaitu nada-nada diatonis untuk musik barat; 2. Nada modal adalah nada-nada pentatonis untuk musik daerah. 3. Simbol musik yang berupa nada-nada ada yang ditulis dengan angka, huruf, dan juga not balok. Pada umumnya nada diatonis yang memiliki arti dua jarak nada, yakni dilambangkan sebagai berikut. 1. Nada Angka 1 2 3 4 5 6 7 1` 2. Nada Huruf do re mi fa so la si do`. Selanjutnya terdapat beberapa simbol musik terkait dengan sistem nada pentatonik (berarti lima nada pokok) yang tumbuh dan berkembang di daerah, dilambangkan sebagai berikut. 5 1. Karawitan Sunda a. Angka 1 5 4 3 2 1 disebut nada relative b. Huruf T S G P L T disebut nada mutlak dibaca da la ti na mi da 2. Karawitan Jawa a. Angka 1 2 3 4 5 6 7 b. Huruf Ji ro lu pat mo nem pi 3. Karawitan Bali Simbol musik juga dapat dilihat dari aspek non-musikalnya. Salah satu contoh simbol non-musikal adalah instrumen musik berdasar pada bentuk, bahan pembuat instrumen, warna, atau ornamen-ornamen yang tampak pada instrumen itu. Salah satu contoh bentuk simbol ditinjau dari bahan dasar instrumennnya adalah instrumen tradisional masyarakat Sunda, seperti suling Sunda, baik suling Sunda lubang enam atau lubang empat. Selain suling, instrumen tradisional Sunda yang terbuat dari bambu adalah angklung. Dalam masyarakat Sunda, angklung terdiri dari beberapa jenis. Salah satunya adalah jenis Angklung Sunda/Indonesia, yaitu jenis angklung yang sering kali kita lihat dalam pertunjukan-pertunjukan musik. 2.7 Analisis Musik Berdasarkan Estetika Estetika musik adalah suatu cabang ilmu yang membahas tentang aturan-aturan serta prinsip-prinsip keindahan musik, baik ditinjau dari nilai-nilai intrinsik musik itu sendiri, maupun dari segi relasi yang bersifat psikologis terhadap kehidupan manusia. Estetika musik mencakup segi-segi filsafat musik serta kritik-kritik yang bersifat filosofis mengenai karya-karya musik. Dari satu segi, estetika musik merupakan pembahasan-pembahasan tentang arti serta hakekat keindahan musik. Dari segi lain membahas bagaimana keindahan tersebut dapat sampai, dimengerti serta dapat menghasilkan kesan idnah bagi pendengarnya. 6 Kata estetis atau indah dapat ditafsirkan bermacam-macam sehingga tidak cukup kalau disimpulkan satu pengertian saja. Oleh karena itu estetika musik lebih tepat tentang pembahasan tentang diri manusia dalam relasi dengan musik, termasuk aneka konsep pemikirannya tentang musik, terutama tentang pengaruh serta peran musik dalam kehidupan manusia itu sendiri. Oleh karena menjadi suatu pertanyaan, apakah estetika musik dapat merupakan suatu ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri dalam satu konsep tunggal tanpa dipecah-pecah ke dalam beberapa disiplin ilmu musik lain seperti: syarat musik, psikologi serta cara aturan dan cara mendengar musik, termasuk dalamnya analisa historinya sociologis dari efek-efek yang dihasilkan oleh karya-karya musik. Kelompok Autonomis berpendapat bahwa sesuatu yang indah dalam musik tentu terutama sekali harus bersifat musikal, yaitu ia harus berada dalam rangkaian suara (bunyi) yang terdapat dalam musik itu sendiri, tanpa memerlukan suatu apapun dari luar serta tanpa mengaitkannya dengan sesuatu apapun yang berasal dari luar musik. Kembali pada nilai-nilai intrinsik dari suara kita dapat mengaumi betapa seorang komponis maupun mengolah butir-butir nada, merangkainya menjadi melodi yang merdu baik berupa suara tanggal maupun dikombinasi dengan unsur irama dan harmoni. Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa unsur yang paling menonjol serta maupun menimbulkan kesan indah dalam musik tidak lain adalah unsur melodi karena kesan atau rangsang pertama yang menembus indah pendengaran dan langsung dirasa oleh setiap pendengar adalah melodi lalu timbul pertanyaan unsur apa dari melodi yang memberi kesan indah? Jawabannya ialah karena terjalinnya koordinasi yang lincah dan selaras diantara suara/bunyi yang enak didengar, terutama antara suara-suara konsonan dan kontras, antara suara-suara yang naik dan turun, antara suara yang keras dan lemah dalam bentuk-bentuk bebas. 2.8 Unsur Pokok Musik a. Melodi Melodi merupakan tingkatan tinggi-rendah dan panjang-pendeknya nada dalam musik. Dalam musik melodi akan terdengar layaknya nada yang seolah-olah bergerak menuju puncak kemudian kembali ke kondisi sebelumnya. Melodi terdiri dari pitch, durasi, dan tone. 7 Pitch juga biasa disebut timbre atau warna suara. pitch merupakan suatu hal yang mengatur serangkaian not, yang dilambangkan dengan alfabet A-G. Not-not tersebut menjadi melodi dalam selang waktu tertentu yang dinamakan durasi. Not bisa dihasilkan dari berbagai macam alat musik dengan warna suara yang berbeda-beda atau dikenal dengan nama tone. Jika seniman musik ingin mengungkapkan sebagian atau penuh nada-nada, maka melodi menjadi media penting untuk dipelajari. Lain kata, melodi merupakan bentuk penuh atau sepenggal ungkapan nada yang ingin disampaikan kepada penikmat musik. Tingkatan melodi yang baik adalah melodi yang memiliki interval yang terjangkau oleh alat musik maupun oleh suara manusia. Tidak terlalu tinggi dan juga tidak teralu rendah. b. Irama (Ritme) Irama atau biasa juga disebut ritme merupakan rangkaian gerak yang beraturan dan menjadi unsur dasar dari musik. Ritme terbentuk dari pengulangan bunyi, panjang pendek kata dalam sebuah lagu, atau karena pergantian tekanan kata-kata dalam syair sebuah lagu. secara sederhana irama atau ritme bisa diartikan sebagai penentu ketukan dalam musik. Cara merasakan sebuah ritme yaitu dengan mendengarkan lagu secara berulang-ulang. Ritme akan melekat di benak penikmat musik jika selalu dilatih. Seperti misalnya ketika kita mendengarkan sebuah lagu dan dengan tanpa sadar menganggukangguk mengikuti irama lagunya. Pola irama akan memberikan perasaan ritmis, karena irama sendiri akan menggerakkan perasaan seseorang seirama dengan gerakan fisik. c. Birama Birama adalah salah satu unsur seni musik yang berupa ketukan atau ayunan berulang-ulang, datang secara teratur dalam waktu yang sama. Birama biasanya ditulis dalam angka pecahan seperti 2/4, 3/4, 2/3, dan seterusnya. Angka diatas tanda “/” (Penyebut) menunjukan nilai nada dalam satu ketukan. Birama yang nilai penyebutnya genap disesebut birama bainar, sedangakan biara mang penyebutnya ganjil disebut birama ternair. 8 d. Tangga Nada Tangga nada merupakan urutan dari suatu nada yang disusun membentuk tangga. Tangga nada dibagi menjadi dua, yaitu tangga nada diatonik dan tangga nada pentatonik. tangga nada diatonik adala tangga nada yang terdiri dari 7 buah nada dengan 2 jenis jarak (1/2 dan 1), sedangkan tangga nada penatatonik adalah tangga nada yang hanya terdiri dari 5 nada pokok. Suatu tangga nada, pasti memiliki satu nada dasar yang diikuti oleh nada-nada lainnya yang bisa lebih rendah atau lebih tinggi dengan pola interval tertentu, sehinga membentuk ciri khas tertentu. e. Harmoni Harmonis merupakan keselarasan paduan bunyi. Secara teknis, harmoni meliputi susunan, peranan, dan hubungan dari sebuah paduan bunyi dengan bentuk keseluruhan. harmoni memiliki elemen interval dan akor. interval merupakan susunan tiga nada apabila dibunyikan secara serentak akan terdengar harmonis, sedangkan akor akan mengiringi melodi. tanpa akor akan kehilangan separuh nyawa dan tidak akan terdengar harmonis. Bisa diibaratkan bahwa melodi akan memenuhi komposisi seni musik secara horizontal, sedangkan harmoni akan memenuhi aspek yang berhubungan dengan nada-nada secara vertikal. peranan harmoni akan terlihat ketika seorang penyanyi membawakan sebuah lagu yang diiringi menggunakan instrumen musik. Jika terdengar indah maka dapat diartikan lagu tersebut berhasil dibawakan dengan baik, karena memiliki paduan bunyi yang selaras antara penyanyi dan instrumen musik yang digunakan. f. Tempo Tempo merupakan ukuran kecepatan birama lagu. semakin cepat suatu lagu dimainkan, maka semakin besar juga nilai tempo dari lagu tersebut. unsur tempo dalam seni musik digolongkan menjadi 8, yaitu Largo (Lambat Sekali), Lento (Lebih Lambat), Adagio (Lambat), Andante (Sedang), Moderato (sedang Agak Cepat), Allegro (Cepat), Vivace (Lebih Cepat), dan Presto (Cepat Sekali). 9 Tempo menjadi hal pokok dalam bermusik, jika tempo tidak tepat maka seorang penyanyi bisa saja akan menyanyi lebih cepat dari iringan musiknya. Ukuran dari tempo sendiri adalah beat. Beat merupakan ketukan yang menunjukan banyaknya ketukan dalam satu menit. Sebagai contoh apabila ada sebuah lagu dengan beat MM 60, ini berarti dalam satu menit terdapat 60 ketukan. g. Dinamika Dinamika dalam seni musik dapat diartikan sebagai tanda untuk memainkan nada dengan volume nyaring atau lembut. Keadaan nyaring (keras) atau lembut tersebut memiliki istilah tersendiri dalam permainan seni musik, seperti Piano (p: Lembut), Pianissiomo (pp: Sangat Lembut), Mezzo Piano (mp: Satengah Lembut), Mezzo Forte (mf: Setengah Keras), Forte (f: Keras), Fortissimo (ff: Sangat Keras), selain itu masih ada lagi tanda dinamik lainnya yang digunakan yaitu crescendo dan decrescendo. Cresendo merupakan penanda agar musik dimainkan dengan keras, sedangkan decrescendo menandakan agar musik dimainkan dengan lembut. Dinamika merupakan unsur yang paling kuat menunjukan emosi atau perasaan yang terkandung dalam sebuah karya seni musik jika dibandingkan dengan unsur-unsur seni musik lainnya. Dinamika dapat menujukan sebuah karya seni musik memiliki nuansa sedih, riang, agresif, atau datar. Dinamika akan memainkan perasaan seniman maupun pendengarnya sehingga akan masuk kedalam musik yang didengarkan. h. Timbre Timbre merupakan kualitas atau warna bunyi dalam seni musik. Timbre sangat dipengaruhi oleh sumber bunyi dan cara bergetarnya, biasa dikatakan timbre akan bregantung dri instrumen musik yang dibunyikan, timbre yang dihasilkan alat musik tiup tentu saja akan berbeda dengan timbre yang dihasilkan dari alat musik petik, meskipun keduanya dimainkan dalam nada yang sama. 10 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan di atas maka penulis dapat menyimpulkan. 1. Musik tradisional adalah musik yang dipengaruhi oleh adat, tradisi dan budaya masyarakat tertentu. 2. Musik klasik yang pembuatan dan penyajiannya memakai bentuk, sifat, dan gaya dari musik yang berasal dari masa lalu. 3. Musik modern adalah musik yang bersumber dari musik tradisional dan musik klasik, yang dikemas dari hasil sebuah proses kreasi dari bentuk aslinya, biasanya kreasi musik ini mencerminkan sikap dinamis yang menjadi tuntunan masyarakat. 4. Musik kontemporer adalah musik baru di Indonesia yang tidak berkaitan dengan tradisi sama sekali. 5. musik memiliki makna sebagai pesona jiwa yang merupakan alat yang dapat membuat seseorang gembira, sedih, semangat, galau, sesal, penuh harapan, riang, tenang, dan damai. 6. Musik pun memiliki simbol. Simbol-simbol itu tampak pada karakter bunyi yang dihasilkan oleh instrumen-instrumen itu, termasuk vokal/suara manusia. Secara musikal, simbol-simbol musik dapat tampak pada elemen-elemen di dalamnya, seperti nada (pitch), ritme, dinamika, tempo. 7. Estetika musik adalah suatu cabang ilmu yang membahas tentang aturan-aturan serta prinsip-prinsip keindahan musik, baik ditinjau dari nilai-nilai intrinsik musik itu sendiri, maupun dari segi relasi yang bersifat psikologis terhadap kehidupan manusia. 8. Unsur – unsur pokok musik yaitu melodi, irama, birama, tangga nada, harmoni, tempo, dinamika dan timbre. 11 3.2 Saran Berdasarkan pembahasan di atas, berikut ini adalah saran dari penulis kepada para pembaca adalah rajin-rajinlah membaca agar dapat menambah pengetahuan dan pengalaman. Sebagai seorang pelajar, kita diharuskan untuk mempelajari seni budaya dengan lebih mendalam lagi, agar kita dapat mengapresiasi. menikmati dan sekaligus lebih mencintai seni budaya khususnya seni budaya daerah, umumnya seni budaya negeri kita sendiri.

12