Menentukan contoh perwujudan nilai-nilai yang terkandung dalam keterbukaan ideologi Pancasila

Sebutkan dan jelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam keterbukaan ideologi Pancasila! Berikut ini adalah contoh soal mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan PPKn kelas 9 SMP/MTs Bab I Dinamika Perwujudan Pancasila Sebagai Dasar dan Pandangan Hidup Bangsa.



Jawaban/Pembahasan:

Pancasila berakar pada pandangan hidup bangsa dan falsafah bangsa, sehingga memenuhi prasyarat menjadi ideologi yang terbuka. Sekalipun Pancasila bersifat terbuka, tidak berarti bahwa keterbukaannya adalah sebegitu rupa sehingga dapat memusnahkan atau meniadakan jati diri Pancasila sendiri.

Keterbukaan Pancasila mengandung pengertian bahwa Pancasila senantiasa mampu berinteraksi secara dinamis. Nilai-nilai Pancasila tidak berubah, namun pelaksanaannya disesuaikan dengan kebutuhan dan tantangan nyata yang kita hadapi dalam setiap waktu.

Hal ini dimaksudkan untuk menegaskan bahwa ideologi Pancasila bersifat aktual, dinamis, antisipatif dan senantiasa mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat.

Berdasarkan uraian di atas, keterbukaan ideologi Pancasila mengandung nilai-nilai. Nilai-nilai yang terkandung dalam keterbukaan ideologi Pancasila adalah sebagai berikut:

a. Nilai Dasar, yaitu hakikat kelima sila Pancasila: Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, Keadilan. Nilai-nilai dasar tersebut bersifat universal, sehingga di dalamnya terkandung cita-cita, tujuan, serta nilai-nilai yang baik dan benar. Nilai dasar ini bersifat tetap dan terlekat pada kelangsungan hidup negara. Nilai dasar tersebut selanjutnya dijabarkan dalam pasal-pasal Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

b. Nilai instrumental, yaitu penjabaran lebih lanjut dari nilai-nilai dasar ideologi Pancasila. Misalnya program-program pembangunan yang dapat disesuaikan dengan perkembangan zaman dan aspirasi masyarakat, undang-undang, dan departemen-departemen sebagai lembaga pelaksana juga dapat berkembang. Pada aspek ini senantiasa dapat dilakukan perubahan.

c. Nilai praksis, yaitu merupakan realisasi nilai-nilai instrumental dalam suatu pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dalam realisasi praksis inilah maka penjabaran nilai-nilai Pancasila senantiasa berkembang dan selalu dapat dilakukan perubahan dan perbaikan (reformasi) sesuai dengan perkembangan zaman dan aspirasi masyarakat. Inilah sebabnya bahwa ideologi Pancasila merupakan ideologi yang terbuka.

Lihat Foto

KOMPAS/TOTO SIHONO

Ilustrasi Pancasila.

KOMPAS.com - Pancasil sebagai ideologi terbuka adalah ideologi yang mampu mengikuti perkembangan zaman dan bersifat dinamis.

Di mana nilai-nilai dasar Pancasila dapat dikembangkan sesuai dengan kehidupan bangsa Indonesia dan tuntutan perkembangan zaman.

Ideologi banyak diterapkan oleh bangsa-bangsa dunia. Sehingga mereka bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan zamannya.

Pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki makna setiap sila yang terkandung dalam landasan dasar negara, yakni ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan bisa berkembang seiring dinamika kehidupan bangsa Indonesia.

Meski Pancasila sebagai ideologi terbuka, tapi nilai luhur yang ada pada falsafah tidak goyah dan tetap tertanam.

Baca juga: Najwa Shihab Bela Kalista Iskandar yang Tak Hafal Pancasila

Ada beberapa ciri-ciri Pancasila sebagai ideologi terbuka. Karena Pancasila akan berperan penting dalam menyikapi perkembangan zaman.

Dalam buku Spiritualisme Pancasila (2018) karya Fokky Fuad Wasitaatmadja dkk, Berikut ciri-ciri:

Nilai dan cita-cita tidak dapat dipaksakan dari luar

Pada ciri tersebut nilai dan cita-cita berasal dan diambil dari moral, budaya masyarakat itu sendiri. Tidak dapat dipaksakan dari luar.

Dasarnya bukan keyakinan ideologis sekelompok orang

Dalam ideologi terbuka disepakai secara musyawarah dari konsensus masyarakat atau demokratis. Bukan dihasilkan oleh ideologi sekelompok orang.

Nilai-nilai sifatnya dasar, secara garis besar saja

Dalam ideologi terbuka, nilai-nilai sifatnya dasar. Sehingga tidak langsung operasional.

Jakarta -

Pancasila merupakan ideologi negara Indonesia. Pancasila terbentuk dari proses musyawarah dari berbagai golongan masyarakat.

Pancasila memang ideologi terbuka. Apa yang harus diperhatikan dalam keterbukaan ideologi Pancasila?

Berikut adalah penjelasannya yang dikutip dari laman BPIP:

Maksud pancasila sebagai ideologi terbuka berarti pancasila tidak kaku dan tidak tertutup melainkan reformatif, dinamis, dan terbuka.

Pancasila dapat hidup di berbagai zaman dan mampu mengatur kondisi dinamika masyarakat yang sering mengalami perubahan. Keterbukaan ideologi Pancasila bukan berarti mengubah nilai yang ada di dalamnya.

Apa yang harus diperhatikan dalam keterbukaan ideologi Pancasila? Berikut adalah penjelasannya

1. Memiliki nilai dasar yang mencakup ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Kelima hal ini adalah pedoman yang fundamental dan memiliki sifat universal, mengandung cita-cita negara, dan tujuan yang baik dan benar.

2. Terdapat nilai instrumental yang mencakup arahan, kebijakan, strategi, sasaran, dan lembaga yang melaksanakannya.

Konsep ini merupakan perkembangan dari yang sebelumnya dasar. Berkatnya, penyesuaian pelaksanaan dari sesuatu yang dasar akan lebih jelas untuk bisa menyelesaikan masalah yang terjadi.

3. Memiliki nilai praksis yang berarti realisasi dari instrumental yang sifatnya nyata dan dapat digunakan untuk kehidupan bernegara.

Dengan nilai ini, Pancasila dapat melakukan pengembangan serta perubahan agar bisa sesuai jika diterapkan dalam kondisi masyarakat Indonesia yang berubah.

Baca juga

Syarat Pancasila sebagai Ideologi Terbuka

Sebagai ideologi terbuka terdapat beberapa dimensi dalam Pancasila yaitu:

1. Dimensi Idealistis

Dimensi ini adalah nilai dasar yang menyangkut ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Idealistis dari Pancasila adalah mampu memberikan harapan, optimisme, dan motivasi masyarakat sesuai cita-cita bangsa.

2. Dimensi Normatif

Nilai dasar dalam Pancasila harus diperjelas dalam aturan atau sistem norma negara. Pancasila dapat mengatur sesuatu secara mendalam untuk pelaksanaannya melalui norma yang dibuat atau diubah.

3. Dimensi Realistis

Maksud dari dimensi realistis adalah Pancasila dapat hidup dalam segala keadaan yang sedang terjadi di Indonesia. Berkat dimensi ini, realita yang terdapat di Indonesia dapat diselesaikan dengan keterbukaan ideologi negara.

Dengan adanya nilai dasar dan norma-norma normatif yang dapat diubah, Pancasila dapat diterapkan dalam kehidupan nyata menghadapi berbagai dinamika masyarakat Indonesia.

Jadi apa yang harus diperhatikan dalam keterbukaan ideologi Pancasila seperti yang dijelaskan di atas ya detikers!

Simak Video "Menengok Kampung Pancasila Ciamis yang Punya 4 Rumah Ibadah Berdekatan"



(atj/lus)

Jakarta -

Pancasila mengandung nilai-nilai luhur yang dapat diterapkan dalam perilaku sehari-hari. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila Pancasila yaitu nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.


Contoh perilaku yang mencerminkan perwujudan nilai dasar Pancasila seperti dikutip dari Pasti Bisa Pendidikan pancasila dan Kewarganegaraan untuk SD/MI kelas IV dan Arif Cerdas untuk Sekolah Dasar Kelas 5 oleh Christiana Umi yakni sebagai berikut.


Contoh perilaku yang mencerminkan perwujudan nilai dasar Pancasila:


a. Contoh Perilaku Perwujudan Nilai Ketuhanan


Nilai yang terkandung dalam sila pertama Pancasila adalah nilai ketuhanan. Contoh sikap perilaku manusia sebagai warga negara yang mencerminkan nilai dasar Pancasila yang pertama yaitu:

1. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya


2. Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.


3. Tidak melakukan penistaan terhadap suatu agama. Penistaan terhadap agama adalah perilaku menghina atau merendahkan agama, contohnya melakukan pembakaran rumah ibadah


4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa


5. Mengembangkan sikap saling menghormati, bekerja sama, dan tolong-menolong antar pemeluk agama dan penganut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

6. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain


7. Menjalankan perintah agama sesuai ajaran agama yang dianut, misalnya dengan rajin beribadah


8. Melaksanakan sikap toleran


9. Menghormati orang yang merayakan hari besar keagamaannya


10. Mempersilahkan teman untuk melaksanakan ibadah dengan nyaman

b. Contoh Perilaku Nilai Kemanusiaan


Nilai yang terkandung dalam sila ke-2 Pancasila adalah nilai kemanusiaan. Contoh perilaku yang mencerminkan nilai kemanusiaan dalam Pancasila yaitu:


1. Mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban asasi setiap manusia tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, warna kulit, kedudukan sosial, dan sebagainya


2. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai harkat dan martabatnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa


3. Mengembangkan sikap saling mencintai dan mengasihi antara sesama manusia

4. Tidak semena-mena terhadap orang lain


5. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan seperti bakti sosial, memberikan bantuan ke panti asuhan, dan membantu korban bencana alam


6. Senang membantu teman yang sedang mengalami kesusahan


7. Mengembangkan sikap tenggang rasa


8. Menjunjung tinggi hak asasi manusia


9. Mengembangkan sikap saling menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain


10. Membela kebenaran dan keadilan


11. Berteman tanpa membeda-bedakan latar belakang


12. Tidak memihak dalam menyelesaikan masalah


13. Menjenguk teman yang sakit


14. Membantu orang lain yang kesusahan tanpa pandang latar belakang


15. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan persamaan kewajiban antara sesama manusia


16. Mengembangkan sikap tenggang rasa

(twu/lus)

Page 2

Jakarta -

Pancasila mengandung nilai-nilai luhur yang dapat diterapkan dalam perilaku sehari-hari. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila Pancasila yaitu nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.


Contoh perilaku yang mencerminkan perwujudan nilai dasar Pancasila seperti dikutip dari Pasti Bisa Pendidikan pancasila dan Kewarganegaraan untuk SD/MI kelas IV dan Arif Cerdas untuk Sekolah Dasar Kelas 5 oleh Christiana Umi yakni sebagai berikut.


Contoh perilaku yang mencerminkan perwujudan nilai dasar Pancasila:


a. Contoh Perilaku Perwujudan Nilai Ketuhanan


Nilai yang terkandung dalam sila pertama Pancasila adalah nilai ketuhanan. Contoh sikap perilaku manusia sebagai warga negara yang mencerminkan nilai dasar Pancasila yang pertama yaitu:

1. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya


2. Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.


3. Tidak melakukan penistaan terhadap suatu agama. Penistaan terhadap agama adalah perilaku menghina atau merendahkan agama, contohnya melakukan pembakaran rumah ibadah


4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa


5. Mengembangkan sikap saling menghormati, bekerja sama, dan tolong-menolong antar pemeluk agama dan penganut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

6. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain


7. Menjalankan perintah agama sesuai ajaran agama yang dianut, misalnya dengan rajin beribadah


8. Melaksanakan sikap toleran


9. Menghormati orang yang merayakan hari besar keagamaannya


10. Mempersilahkan teman untuk melaksanakan ibadah dengan nyaman

b. Contoh Perilaku Nilai Kemanusiaan


Nilai yang terkandung dalam sila ke-2 Pancasila adalah nilai kemanusiaan. Contoh perilaku yang mencerminkan nilai kemanusiaan dalam Pancasila yaitu:


1. Mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban asasi setiap manusia tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, warna kulit, kedudukan sosial, dan sebagainya


2. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai harkat dan martabatnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa


3. Mengembangkan sikap saling mencintai dan mengasihi antara sesama manusia

4. Tidak semena-mena terhadap orang lain


5. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan seperti bakti sosial, memberikan bantuan ke panti asuhan, dan membantu korban bencana alam


6. Senang membantu teman yang sedang mengalami kesusahan


7. Mengembangkan sikap tenggang rasa


8. Menjunjung tinggi hak asasi manusia


9. Mengembangkan sikap saling menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain


10. Membela kebenaran dan keadilan


11. Berteman tanpa membeda-bedakan latar belakang


12. Tidak memihak dalam menyelesaikan masalah


13. Menjenguk teman yang sakit


14. Membantu orang lain yang kesusahan tanpa pandang latar belakang


15. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan persamaan kewajiban antara sesama manusia


16. Mengembangkan sikap tenggang rasa

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA