Mata bayi kuning sampai berapa lama

Mata bayi kuning sampai berapa lama

Klikdokter.com, Jakarta Setiap orang tua pasti ingin buah hatinya lahir dengan kondisi sehat. Maka, saat bayi terlihat kuning pada bagian kulit dan matanya, sebagian besar orang tua akan panik. Padahal, kondisi bayi yang sakit kuning ini merupakan hal yang umum terjadi. Jadi, Anda pun tak perlu khawatir.

Dalam bahasa medis, kondisi bayi kuning disebut jaundice. Saat mengalaminya, bagian putih mata dan kulit si Kecil akan menjadi berwarna kuning. Hal ini disebabkan oleh peningkatan pigmen kuning atau disebut bilirubin di dalam darah.

Baca Juga

  • Anda Hamil Muda seperti Meghan Markle, Waspada 6 Kondisi Ini
  • Kenapa Bayi Bisa Muntah Saat Teething?
  • Cegah Penyakit dengan Panduan Sehat 10 Artikel Ini

Bayi kuning dan bilirubin

Bilirubin merupakan hasil produk dari pemecahan sel darah merah yang akan dibawa oleh darah menuju organ hati. Saat itu terjadi proses kimiawi yang menghasilkan pigmen hijau dan dikeluarkan melalui empedu. Pada orang dewasa, bilirubin ini akan dikeluarkan dari tubuh saat buang air besar.

Selama masa kehamilan, organ hati ibu akan menyaring bilirubin keluar dari darah yang berada di sekitar janin. Setelah lahir, proses ini kemudian diambil alih oleh organ hati si Kecil yang baru lahir.

Karena organ hati pada bayi baru lahir masih belum sempurna, sehingga butuh waktu untuk mengeluarkan bilirubin tersebut. Akibatnya, bilirubin menumpuk dalam darah dan menyebabkan warna kuning pada permukaan kulit si Kecil.

Kabar baiknya, kebanyakan kasus jaundice pada bayi baru lahir hilang dengan sendirinya sejalan dengan organ hati bayi yang semakin matang dan bayi mulai makan, sehingga membantu bilirubin untuk keluar dari tubuh bayi.

Sebagian besar kasus jaundice pada bayi baru lahir akan hilang dalam 2-3 minggu. Namun, bila kondisi ini bertahan hingga lebih dari 3 minggu, bisa jadi terdapat kondisi lain yang mendasarinya, seperti inkompatibilitas sel darah, infeksi pada aliran darah, infeksi virus tertentu, abnormalitas enzim tertentu, dan abnormalitas membran sel darah merah.

Sebenarnya, bayi baru lahir normal bila mengalami jaundice pada mata dan wajahnya. Jadi, Anda juga tak perlu khawatir berlebihan. Kondisi ini biasa terlihat pada hari kedua atau ketiga setelah si Kecil dilahirkan, yang disebut sebagai jaundice fisiologis.

Namun, bila pada hari pertama kehidupan jaundice terjadi pada dada atau perut, tandanya kadar bilirubin si Kecil mungkin lebih tinggi dari normal, sehingga patut untuk diwaspadai.

Sering kali, peningkatan kadar bilirubin tidak menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Namun, kadar bilirubin yang sangat tinggi atau tidak berfungsinya terapi dapat menyebabkan hilangnya pendengaran dan kerusakan otak pada bayi baru lahir. Hal ini berisiko lebih tinggi pada bayi yang prematur atau tidak cukup bulan.

1 dari 2


Penanganan yang sebaiknya dilakukan

Kebanyakan jaundice fisiologis tidak perlu terapi dan akan membaik dengan sendirinya. Namun, jika jaundice menyebar ke dada atau perut, dokter spesialis anak akan membutuhkan pengecekan kadar bilirubin bayi.

Keputusan untuk terapi berdasarkan pada kadar bilirubin dan maturitas bayi. Keputusan ini sebaiknya dibuat dengan bantuan dokter spesialis anak.

Selain itu, pemberian minum ASI yang dilakukan sesering mungkin (antara 8-12 kali sehari) akan membantu bayi mengeluarkan bilirubin dari tubuh dan mencegahnya mengalami dehidrasi. Bila bayi belum dapat minum ASI, berikan formula sebanyak 30-60 mililiter setiap 2-3 jam untuk minggu pertama.

Pada kasus jaundice yang lebih berat, si Kecil mungkin membutuhkan terapi lain, seperti fototerapi. Jenis terapi ini menggunakan cahaya untuk memecahkan bilirubin pada tubuh bayi.

Dengan fototerapi, bayi diletakkan pada tempat tidur khusus di bawah cahaya spektrum biru menggunakan popok saja dan mengenakan kacamata pelindung khusus. Selimut khusus mungkin juga diletakkan di bawah bayi.

Fototerapi sering membutuhkan rawat inap di rumah sakit dan bayi prematur mungkin membutuhkan terapi lebih agresif dibandingkan bayi yang lahir cukup bulan.

Bayi yang sakit kuning saat lahir memang terlihat mengkhawatirkan, karena dari segi fisiknya, kulit tubuhnya akan menjadi berwarna kuning. Namun, Anda tak perlu cemas. Kondisi ini cukup wajar terjadi pada bayi baru lahir. Jadi, bila menemukan buah hati Anda terkena jaundice, segera konsultasikan apa yang perlu Anda ketahui dan lakukan dengan dokter spesialis anak.

[NP/ RVS]

Parenting

Nanie Wardhani   |   Haibunda

Selasa, 24 May 2022 18:50 WIB

Bagi setiap bunda, terutama bunda baru, setiap hal kecil yang terjadi pada bayinya yang baru lahir sering menjadi pengalaman baru yang terkadang membingungkan.

Salah satu hal yang seringkali membuat bunda baru menjadi khawatir adalah kondisi di mana bayi mereka yang baru lahir menjadi tampak seperti berwarna kuning, terutama akan terlihat pada kulit dan mata bayi.

Penyebab mata kuning pada bayi

Sebenarnya apa sih, penyebab mata bayi kuning tersebut? Kondisi ini dikenal dengan sebutan penyakit kuning pada bayi yang baru lahir.


Dilansir dari Healthline, penyakit kuning pada bayi baru lahir adalah menguningnya kulit dan mata bayi. Penyakit kuning pada bayi baru lahir sangat umum dan dapat terjadi ketika bayi memiliki kadar bilirubin yang tinggi, pigmen kuning yang dihasilkan selama pemecahan normal sel darah merah.

Pada bayi yang lebih tua dan orang dewasa, hati akan memproses bilirubin, yang kemudian melewatinya melalui saluran usus. Namun, hati bayi baru lahir yang masih berkembang mungkin belum cukup matang untuk mengeluarkan bilirubin.

Kabar baiknya adalah bahwa dalam banyak kasus, penyakit kuning pada bayi baru lahir akan hilang dengan sendirinya saat hati bayi berkembang dan saat bayi mulai menyusu, yang membantu bilirubin melewati tubuh. 

Dalam kebanyakan kasus, penyakit kuning akan sembuh sendiri seiring dengan semakin banyaknya konsumsi ASI dalam waktu 2 sampai 3 minggu. Jika penyakit kuning berlangsung lebih dari 3 minggu, maka mungkin ini merupakan gejala dari kondisi lain yang mendasarinya.

Selain itu, kadar bilirubin yang tinggi juga dapat menempatkan bayi pada risiko ketulian di masa mendatang, Cerebral Palsy, atau bentuk kerusakan otak lainnya.

American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan agar semua bayi yang baru lahir diperiksa untuk penyakit kuning sebelum keluar dari rumah sakit, lalu diperiksakan kembali ketika bayi berusia antara 3 dan 5 hari.

Bayi yang berisiko tinggi terkena penyakit kuning pada bayi baru lahir adalah:

  • Bayi prematur (bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu)
  • Bayi yang tidak mendapatkan cukup ASI karena mereka kesulitan menyusu atau karena ASI belum keluar
  • Bayi yang golongan darahnya tidak sesuai dengan golongan darah ibunya.

Bayi yang golongan darahnya tidak sesuai dengan ibunya dapat mengembangkan penumpukan antibodi yang dapat menghancurkan sel darah merahnya dan menyebabkan peningkatan kadar bilirubin secara tiba-tiba.

Mata bayi kuning sampai berapa lama
Ilustrasi bayi baru lahir/ Foto: iStock

Penyebab lain dari penyakit kuning pada bayi baru lahir meliputi:

  • Memar saat lahir atau pendarahan internal lainnya
  • Kelainan pada sel darah merah bayi 

Apa saja gejala penyakit kuning pada bayi baru lahir?

Tanda pertama penyakit kuning adalah menguningnya kulit dan mata bayi. Menguningnya mungkin mulai dalam 2 hingga 4 hari setelah lahir dan mungkin mulai di wajah sebelum menyebar ke seluruh tubuh.

Kadar bilirubin biasanya mencapai puncaknya antara 3 hingga 7 hari setelah lahir.

Jika jari yang ditekan ringan pada kulit bayi menyebabkan area kulit tersebut menjadi kuning, kemungkinan itu merupakan tanda penyakit kuning.

Kapan harus khawatir dan membawa Si Kecil ke dokter?

Dilansir dari Mayo Clinic, sebagian besar rumah sakit memiliki kebijakan untuk memeriksa bayi untuk penyakit kuning sebelum dipulangkan. 

Bayi Bunda harus diperiksa untuk penyakit kuning antara hari ketiga dan ketujuh setelah lahir, saat kadar bilirubin biasanya memuncak. Jika bayi Bunda dipulangkan lebih awal dari 72 jam setelah lahir, buatlah janji temu lanjutan untuk memastikan penyakit kuning dalam waktu dua hari setelah keluar rumah sakit.

Tanda-tanda atau gejala berikut mungkin menunjukkan penyakit kuning parah atau komplikasi dari kelebihan bilirubin. Hubungi dokter Bunda jika:

  • Kulit bayi Bunda menjadi lebih kuning
  • Kulit di perut, lengan, atau kaki bayi Bunda terlihat kuning
  • Bagian putih mata bayi Bunda terlihat kuning
  • Bayi Bunda tampak lesu atau sakit atau sulit dibangunkan
  • Berat badan bayi Bunda tidak bertambah atau menyusu dengan buruk
  • Bayi Bunda menangis dengan nada tinggi
  • Bayi Bunda mengalami tanda atau gejala lain yang mengkhawatirkan bagi Bunda.

Jika berbagai tanda di atas sudah muncul dan Bunda semakin khawatir, jangan ragu untuk segera membawa Si Kecil ke dokter ya, Bunda. Semoga artikel ini bermanfaat, Bunda.

(som/som)