Masa kritis dbd hari ke berapa

KOMPAS.com - Penderita demam berdarah dengue (DBD) umumnya mengalami tiga fase selama sakit akibat infeksi virus dengue.

Fase tersebut di antaranya pertama atau awal, fase kritis, dan fase penyembuhan atau pemulihan.

Masa atau fase kritis ini kerap diabaikan karena umumnya penderita sudah merasa kondisi tubuhnya lebih baik.

Baca juga: Diawali Demam, Ini Beda Gejala pada Demam Berdarah (DBD) dan Tifus

Melansir laman resmi RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, setelah digigit nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albocpictus pembawa virus dengue, penderita akan mengalami berbagai gejala.

Beberapa gejala DBD ditandai demam mendadak, sakit kepala, nyeri di belakang bola mata, mual, terkadang disertai mimisan atau gusi berdarah.

Jika terdapat beberapa gejala di atas, ada baiknya penderita segera mendapat pertolongan medis.

Pada tahap awal, penderita DBD selama tiga hari mengalami demam tinggi.

Suhu tubuh penderita pada fase pertama ini bisa menyentuh 40 derajat Celsius.

Baca juga: Berapa Lama Masa Penyembuhan Demam Berdarah (DBD)?

Pertolongan pertama pada tahap awal ini bisa dilakukan dengan mengompres penderita untuk menurunkan suhu tubuh yang tinggi.

Selain itu, penderita juga mulai dipantau kondisi kesehatannya.

Dokter biasanya akan meresepkan beberapa jenis obat untuk mengatasi demam dan meredakan rasa nyeri.

Waspada syok

Setelah tahap awal, pada hari keempat dan kelima sakit, suhu tubuh penderita akan turun sampai 30 derajat Celsius.

Alih-alih sembuh, di situlah masa kritis penderita DBD baru dimulai.

Melansir buku Demam Berdarah (2004) oleh Dr. Hindra I. Satari, Sp. A (K) dan Mila Meiliasari, Anda tak perlu khawatir saat hasil pemeriksaan medis mengarah pada DBD.

Begitu penderita dinyatakan memasuki masa kritis, keadaan penderita DBD bisa tetap stabil asalkan diatasi dengan pemberian cairan yang memadai.

Pemberian cairan bisa dilakukan lewat mulut dengan minuman, atau jika perlu melalui infus.

Namun, Anda perlu memastikan pemberian cairan tersebut cukup atau memadai.

Jika jumlah cairan tidak memadai, penderita DBD rentan mengalami fase syok.

Keadaan ini memerlukan perawatan medis intensif dari paramedis.

Baca juga: Demam Berdarah Dengue (DBD): Gejala, Penularan, dan Penanganan

Akan tetapi, tidak semua penderita DBD mengalami fase syok.

Kondisi syok hanya terjadi saat penderita DBD terlambat ditangani, daya tahan tubuhnya sangat buruk, atau ada penyakit yang memperberat keadaan penyembuhan.

Jika sudah mendapatkan penanganan medis yang tepat, penderita DBD umumnya akan mengalami demam kembali pada hari keenam sampai ketujuh.

Kendati demam, namun penderita yang sudah berhasil melewati masa kritis biasanya tinggal menunggu waktu pemulihan.

Fase akhir ini juga ditandai kadar trombosit yang sudah kembali ke level normal.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Demam berdarah dengue (DBD) memiliki 3 fase, yaitu fase demam, kritis, dan pemulihan. Ketiga fase demam berdarah ini penting sekali untuk dipahami agar dapat dilakukan penanganan yang optimal.

Virus DBD menginfeksi manusia melalui gigitan nyamuk betina Aedes aegypti dan Aedes Albopictus. Jika tidak ditangani dengan benar, penyakit DBD dapat menyebabkan perdarahan yang dapat mengakibatkan syok dan kematian.

Masa kritis dbd hari ke berapa

Fase-Fase Demam Berdarah Dengue

Pasien demam berdarah dengue biasanya akan mengalami 3 fase, mulai dari gejala muncul untuk pertama kalinya hingga pemulihan. Berikut adalah ketiga fase demam berdarah tersebut:

Fase demam (febrile phase)

Pada fase ini, pasien akan mengalami demam tinggi hingga 40ยบ Celsius yang berlangsung selama 2-7 hari. Selain itu, pasien juga akan mengalami beberapa gejala lain, seperti mual, muntah, sakit kepala, sakit tenggorokan, muncul bintik-bintik kemerahan di kulit, serta nyeri otot, tulang, dan sendi.

Dalam fase ini, dokter akan memantau jumlah keping darah (trombosit), karena biasanya jumlah trombosit mengalami penurunan dengan cepat hingga kurang dari 100.000/mikroliter darah. Penurunan jumlah trombosit ini terjadi dalam waktu singkat, yaitu 2-3 hari.

Fase kritis (critical phase)

Setelah melewati fase demam, banyak pasien merasa dirinya telah sembuh karena suhu tubuhnya mulai turun. Padahal, ini justru fase demam berdarah yang paling berbahaya, karena kemungkinan bisa terjadi perdarahan dan kebocoran plasma darah yang akan menyebabkan syok dan berpotensi mengancam nyawa.

Fase kritis dapat terjadi 3-7 hari sejak demam dan berlangsung selama 24-48 jam. Pada fase ini, cairan tubuh penderita harus dipantau ketat. Pasien tidak boleh kekurangan maupun kelebihan cairan.

Pada beberapa kasus, pasien dapat mengalami syok atau penurunan tekanan darah yang drastis, serta perdarahan pada kulit, hidung, dan gusi. Apabila tidak ditangani segera, kondisi ini dapat berujung pada kematian.

Fase pemulihan (recovery phase)

Setelah melewati fase kritis, pasien akan memasuki fase pemulihan. Fase ini akan terjadi 48-72 jam setelah fase kritis.

Di fase ini, cairan yang keluar dari pembuluh darah akan kembali masuk ke dalam pembuluh darah. Oleh karena itu, sangat penting menjaga cairan yang masuk agar tidak berlebihan. Cairan berlebih dalam pembuluh darah dapat menyebabkan kematian akibat gagal jantung dan edema paru.

Kadar trombosit pun akan meningkat dengan cepat hingga mencapai angka sekitar 150.000/mikroliter darah, sampai kemudian kembali ke kadar normal.

Dalam penanganan DBD, sebenarnya tidak ada pengobatan khusus yang dapat diberikan. Penderita hanya disarankan untuk banyak beristirahat dan minum air putih yang banyak untuk mencegah dehidrasi. Bila perlu, dokter akan memberikan cairan melalui infus. Selain itu, dokter juga akan memberikan obat penurun panas untuk meredakan demam.

Selama melalui fase-fase demam berdarah di atas, kondisi penderita harus terus dipantau. Bila muncul keluhan berupa sesak napas, keluar keringat dingin, atau terjadi perdarahan, segeralah ke IGD di rumah sakit terdekat.

Terakhir diperbarui: 10 Desember 2019

Fase kritis DBD seperti apa?

Tanda DBD sudah memasuki fase kritis adalah sebagai berikut: Sakit perut. Muntah terus-menerus, bahkan hanya dengan cairan. Kecenderungan perdarahan seperti muncul darah dalam muntah meskipun hanya berupa garis-garis merah darah, pendarahan dari hidung atau gusi.

Apa yang harus dilakukan pada fase kritis DBD?

Saat penderita dinyatakan memasuki masa kritis, keadaan penderita DBD bisa tetap stabil asalkan diatasi dengan pemberian cairan yang memadai. Selain melalui infus, pemberian cairan itu bisa dilakukan lewat mulut dengan minuman.

Trombosit turun pada DBD hari ke berapa?

Penurunan trombosit ini umumnya terjadi pada hari ke-4 setelah terinfeksi virus dengue dan akan terus mengalami penurunan hingga hari ke-6, lalu biasanya akan naik secara perlahan pada hari selanjutnya. Kadar trombosit yang lebih rendah dari batas normal bisa meningkatkan risiko perdarahan.

Apakah hari ke 7 DBD masih demam?

Hari ke-6 dan 7: Bila fase kritis berhasil dilalui, anak akan kembali demam (sekitar 38 derajat), tapi kemudian turun lagi. Perlahan, jumlah trombosit mulai naik dan anak akan segera sembuh.