Posted on Rabu, 3 April 2013 by fhudaya
Moral adalah tradisi kepercayaan mengenai perilaku yang benar dan yang salah. Moral adalah institusi sosial dengan sejarah dan seperangkat aturan. Etika (ethics) adalah sekumpulan kepercayaan, standar, atau teladan yang mengarahkan, yang merasuk kedalam seseorang atau masyarakat. Semua individu bertanggung jawab terhadap komunitas mereka atas perilaku mereka. Komunitas dapat berarti rukun tetangga, kota, negara, atau profesi. Hukum (law) adalah peraturan perilaku formal yang diterapkan oleh otoritas yang berwenang, seperti pemerintah, terhadap subyek atau warga negaranya. Moral, etika dan hukum juga berlaku pada saat kita menggunakan teknologi informasi yang kian berkembang dengan pesat. Kemajuan teknologi ini tentunya mempunyai dua sisi; keuntungan dan kerugian, tergantung bagaimana kita menggunakannya. Secara sederhana, teknologi informasi meliputi fungsi menghasilkan, menyimpan, mengolah, dan menyebarkan informasi tersebut ke berbagai bentuk media dan format. Etika berkomputer amat penting karena masyarakat memiliki persepsi dan ketakutan tertentu yang terkait dengan penggunaan komputer. Fitur-fitur penggunaan komputer yang mengkhawatirkan masyarakat adalah kemampuan untuk memprogram komputer untuk melakukan nyaris apa saja, fakta bahwa komputer dapat mengubah kehidupan sehari-hari, dan fakta bahwa apa yang dilakukan komputer bisa jadi tidak terlihat oleh orang yang menjadi korban. Etika komputer adalah sebuah frase yang sering digunakan namun sulit untuk didefinisikan. Untuk menanamkan kebiasaan komputer yang sesuai, etika harus dijadikan kebijakan organisasi etis. Sejumlah organisasi mengalamatkan isu mengenai etika komputer dan telah menghasilkan guideline etika komputer, kode etik. Berbeda dengan ilmu komputer, yang hanya eksis pada abad ini, ilmu dan disiplin lainnya telah memiliki waktu yang lebih panjang untuk mengembangkan standard dan prinsip etis yang menginformasikan perkembangan baru. Persoalan etis khusus komputer muncul dari karakteristik unik komputer dan peran yang mereka mainkan. Komputer sekarang adalah media penyimpanan modern, aset yang dapat dinegoisasikan, sebagai tambahan bentuk baru aset dalam diri mereka sendiri. Komputer juga melayani sebagai instrument kegiatan, sehingga tingkatan dimana provider layanan komputer dan user harus bertanggung jawab bagi integritas output komputer menjadi sebuah persoalan. Lebih jauh lagi kemajuan tehnologi seperti Artificial intelligence, mengancam untuk menggantikan manusia dalam kinerja beberapa tugas, mengambil proporsi menakut-nakuti. Kebutuhan terhadap profesionalisme dalam wilayah penyedia layanan (service provider) dalam industri komputer, sebagaimana bagian sistem personal yang mendukung dan memelihara teknologi komputer (informasi), benar-benar diakui. Kode etik adalah konsekuensi alamiah realisasi komitmen mewarisi keamanan penggunaan teknologi komputer (informasi) baik sektor publik dan swasta. Ada kebutuhan paralel bagi profesionalisme pada bagian pengguna sistem komputer, dalam terminologi tanggung jawab mereka untuk beroperasi secara legal dengan respek penuh dalam urutan yang benar. User harus dibuat sadar terhadap resiko operasi ketika sistem sedang digunakan atau diinstal; mereka memiliki tanggung jawab untuk mengidentifikasi dan mengejar penyelewengan dalam hal keamanan. Ini akan memberikan sikap etis dalam komunitas pengguna. Alasan Pentingnya Etika Komputer
Kelenturan Secara Logis Faktor Transformasi Faktor ketidaknampakan Ketidaknampakan operasi internal ini memberikan kesempatan terjadinya nilai-nilai pemrograman yang tidak tampak, perhitungan rumit yang tidak tampak, dan penyalahgunaan yang tidak tampak:
Sepuluh Perintah Etika Komputer Pada tahun 1992, koalisi etika komputer yang tergabung dalam lembaga etika komputer (CEI) memfokuskan pada kemajuan tehnologi informasi, etik dan perusahaan serta kebijakan publik. CEI mengalamatkannya pada kebijakan organisasi, publik, indutrial, dan akademis. Lembaga ini memperhatikan perlunya isu mengenai etika berkaitan degan kemajuan tehnologi informasi dalam masyarakat dan telah menciptakan sepuluh perintah etika komputer: 1. Tidak menggunakan komputer untuk merugikan orang lain 2. Tidak mengganggu pekerjaan komputer orang lain 3. Tidak memata-matai file komputer orang lain 4. Tidak menggunakan komputer untuk mencuri 5. Tidak menggunakan komputer untuk bersaksi palsu 6.Tidak menyalin atau menggunakan kepemilikian perangkat lunak dimana anda belum membayarnya 7. Tidak menggunakan sumber daya komputer orang lain tanpa otorisasi atau kompensasi yang sesuai 8. Tidak mengambil untuk diri sendiri karya intelektual orang lain 9. Harus memikirkan tentang konsekuensi sosial program yang anda tulis bagi sistem yang anda desain 10.Harus menggunakan komputer yang menjamin pertimbangan dan bagi sesama manusia. Referensi : Etika Penggunaan Tehnologi Informasi : Mira Oktaviana WW., M. Si -6.200000 106.883000 Filed under: Etika dan Profesionalisme TSI, Kuliah | Tagged: #EPTSI, #Tugas Kuliah, Gunadarma |
Alasan pentingnya etika komputer Menurut James H. Moor ada tiga alasan utama minat masyarakat yang tinggi pada komputer, yaitu :
Hak Sosial Dan Komputer Masyarakat memiliki hak-hak tertentu berkaitan dengan penggunaan komputer, yaitu : I. Hak atas komputer : 1. Hak atas akses komputer 2. hak atas keahlian komputer 3. hak atas spesialis komputer 4. hak atas pengambilan keputusan komputer II. Hak atas informasi : Kontrak sosial jasa informasi Untuk memecahkan permasalahan etika komputer, jasa informasi harus masuk ke dalam suatu kontrak sosial yang memastikan bahwa komputer akan digunakan untuk kebaikan sosial. Jasa informasi membuat kontrak dengan individu dan kelompok yang menggunakan atau yang mempengaruhi oleh output informasinya. Kontrak ini tidak tertulis tetapi tersirat dalam segala sesuatu yang dilakukan jasa informasi. Kontrak tersebut, menyatakan bahwa :
|