Komponen dasar elektronika yaitu komponen utama yang digunakan dalam rangkaian elektronika. Komponen dasar elektronika terdiri dari resistor, kapasitor (kondensator), transistor, dioda, induktor, dan transformator. Show a. Resistor Resistor merupakan salah satu komponen dasar elektronika yang berfungsi sebagai penghambat (resist) arus yang mengalir dalam suatu rangkaian tertutup. Kemampuan suatu resistor dalam menghambat suatu arus dinamakan resistansi yang dinyatakan dalam satuan Ohm (Ω). Besarnya nilai resistansi suatu resistor dapat kita lihat dari gelang-gelang warna yang terdapat pada badan resistor. Gambar 11: Warna gelang resistor (Sumber:www.google.com/search?q=g&source=lnms&tbm=i sch&sa=X&ei=2JayVL2JGsXLmAX2toKgBg&ved=0CAgQ _AUoAQ&biw=1366&bih=618#tbm=isch&q=resistansi+resi stor) Jumlah gelang warna pada resistor berbeda-beda, mulai dari 4 gelang warna hingga 6 gelang warna. Semakin banyak gelang warna, maka nilai resistansi resistor semakin akurat. Untuk resistor dengan 4 gelang warna, gelang pertama dan kedua menyatakan nilai resistansi resistor, gelang ketiga menyatakan faktor pengali, dan gelang keempat menyatakan nilai toleransi. Contoh pembacaan nilai resistansi resistor : 4700Ω toleransi 10% atau 4K7Ω ± 10% Tabel 1: Nilai resistansi resistor Gelang I Gelang II Gelang III Gelang IV Warna Kuning Ungu Merah Perak Nilai 4 7 100 10% b. Kapasitor Kapasitor atau kondensator merupakan salah satu komponen dasar elektronika yang sering digunakan. Kapasitor merupakan komponen yang mampu menyimpan dan melepaskan muatan listrik. Kemampuan kapasitor dalam menyimpan muatan listrik disebut kapasitansi, yang dinyatakan dalam satuan farad (F). Beberapa fungsi kapasitor seperti dibawah ini: 1) Menyimpan muatan listrik 2) Mengatur frekuensi 3) Sebagai filter 4) Sebagai kopel (penyambung) Struktur utama suatu kapasitor adalah terdiri dari 2 plat konduktor sejajar yang terpisahkan oleh suatu bahan dielectric (bahan pengisolir, pemisah, atau pembatas). Contoh bahan dielectric yang digunakan dalam suatu kapasitor adalah vakum udara, keramik, kaca, dan lain-lain. Berbeda halnya dengan resistor yang dalam pemasangannya bisa dibolak-balik, pemasangan kaki kapasitor tidak boleh sembarangan. Hal ini dikarenakan kaki kapasitor ada yang bermuatan positif dan ada yang bermuatan negatif. Salah menempatkan kaki kapasitor dalam suatu rangkaian elektronika dapat mengakibatkan kapasitor tersebut menggelembung atau bahkan meledak. Penggunaan kapasitor dengan tegangan break yang lebih kecil dari tegangan kerja pada rangkaian juga dapat mengakibatkan kapasitor tersebut meledak. Informasi mengenai kapasitansi, tegangan break, serta kaki muatan negatif dapat diperoleh dari tulisan atau lambang di badan kapasitor. Jika terdapat tulisan 100uF/16V, berarti kapasitor tersebut memiliki nilai kapasitansi 100uF dan tegangan break 16V. Sedangkan jika pada salah satu pangkal kaki kapasitor (di bagian badan kapasitor) terdapat tanda strip (‘ – ‘), berarti kaki tersebut bermuatan negatif, sedangkan kaki satunya lagi bermuatan positif. Gambar 12: Kapasitor atau Elco (Elektrolit Condensator) (Sumber:www.google.com/search?q=g&source=lnms&tbm =isch&sa=X&ei=2JayVL2JGsXLmAX2toKgBg&ved=0CA gQ_AUoAQ&biw=1366&bih=618#tbm=isch&q=kapasitor) c. Transistor Transistor merupakan salah satu komponen dasar elektronika yang pada prinsipnya, suatu transistor terdiri atas dua buah dioda yang disatukan. Agar transistor dapat bekerja, kepada kaki - kakinya harus diberikan tegangan, tegangan ini dinamakan bias voltage. Basis - emitor diberikan forward voltage, sedangkan basis - kolektor diberikan reverse voltage. Sifat transistor adalah diantara kolektor dan emitor akan ada arus (transistor akan menghantar) bila ada arus basis. Makin besar arus basis makin besar penghatarannya. Berbagai bentuk transistor yang terjual di pasaran, bahan selubung kemasannya juga ada berbagai macam misalnya selubung logam, keramik dan ada yang berselubung polyester. Transistor pada umumnya mempunyai tiga kaki, kaki pertama disebut basis, kaki berikutnya dinamakan kolektor dan kaki yang ketiga disebut emitor. Suatu arus listrik yang kecil pada basis akan menimbulkan arus yang jauh lebih besar diantara kolektor dan emitornya, maka dari itu transistor digunakan untuk memperkuat arus (amplifier). Terdapat dua jenis transistor yaitu jenis NPN (Negative Positive Negative) dan jenis PNP (Positive Negative Positive). Pada transistor jenis NPN tegangan basis dan kolektornya positif terhadap emitor, sedangkan pada transistor PNP tegangan basis dan kolektornya negatif terhadap tegangan emitor. Transistor dapat dipergunakan antara lain: 1) Sebagai penguat arus, tegangan dan daya (AC dan DC) 2) Sebagai penyearah 3) Sebagai mixer 4) Sebagai osilator 5) Sebagai switch Di antara semua komponen dasar elektronika, komponen inilah yang merupakan komponen dasar elektronika penyusun IC (komponen dasar elektronika yang lebih kompleks atau terintegrasi). d. Dioda Dioda adalah komponen semikonduktor yang terdiri dari kutub P (positif) dan N (negatif). Dioda merupakan gabungan dari dua kata yaitu anoda dan katoda. Sifat lain dari dioda adalah menghantarkan arus pada tegangan maju dan menghambat arus pada aliran tegangan balik. Fungsi dioda lainnya, sebagai berikut: 1) Sebagai penyearah untuk komponen dioda bridge. 2) Sebagai penyetabil tegangan pada komponen dioda zener. 3) Sebagai pengaman atau sekering. 4) Sebagai pemangkas atau pembuang level sinyal yang ada diatas atau dibawah tegangan tertentu pada rangkaian clipper. 5) Sebagai penambah komponen DC didalam sinyal AC pada rangkaian clamper. 6) Sebagai pengganda tegangan. 7) Sebagai indikator untuk rangkaian LED (Light Emiting Diode). 8) Dapat digunakan sebagai sensor panas pada aplikasi rangkaian power amplifier. 9) Sebagai sensor cahaya pada komponen dioda photo. 10) Sebagai rangkaian VCO (Voltage Controlled Oscilator) pada komponen dioda varactor. Gambar 13: Lambang dan dioda (Sumber:www.google.com/search?q=g&source=lnms&tbm =isch&sa=X&ei=2JayVL2JGsXLmAX2toKgBg&ved=0CA gQ_AUoAQ&biw=1366&bih=618#tbm=isch&q=dioda) Secara keseluruhan dioda dapat kita contohkan sebagai katub, dimana katub tersebut akan terbuka pada saat air mengalir dari belakang menuju ke depan. Sedangkan katup akan menutup apabila ada dorongan aliran air dari depan katub. Simbol dioda digambarkan dengan anak panah yang diujungnya terdapat garis yang melintang. Cara kerja dioda dapat kita lihat dari simbolnya. Karena pada pangkal anak panah disebut sebagai anoda (P) dan pada ujung anak panah dapat disebut sebagai katoda (N). e. Induktor Induktor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan sebagai beban induktif. Nilai induktansi sebuah induktor dinyatakan dalam satuan Henry. 1 Henry = 1000 mH (miliHenry). Gambar 14: Induktor (Sumber:www.google.com/search?q=g&source=lnms&tb m=isch&sa=X&ei=2JayVL2JGsXLmAX2toKgBg&ved=0 CAgQ_AUoAQ&biw=1366&bih=618#tbm=isch&q=induk tor) Induktor yang ideal terdiri dari kawat yang dililit, tanpa adanya nilai resistansi. Sifat-sifat elektrik dari sebuah induktor ditentukan oleh panjangnya induktor, diameter induktor, jumlah lilitan dan bahan yang mengelilinginya. Induktor dapat disamakan dengan kondensator, karena induktor dapat dipakai sebagai penampung energi listrik. Didalam induktor disimpan energi, bila ada arus yang mengalir melalui induktor, energi itu disimpan dalam bentuk medan magnet. f. Transformator Transformator (trafo) ialah komponen dasar elektronika yang berfungsi memindahkan tenaga (daya) listrik dari input ke output atau dari sisi primer ke sisi sekunder. Pemindahan daya listrik dari primer ke sekunder disertai dengan perubahan tegangan naik maupun turun. Gambar 15: Transformator (trafo) (Sumber:www.google.com/search?q=g&source=lnms&tbm =isch&sa=X&ei=2JayVL2JGsXLmAX2toKgBg&ved=0CA gQ_AUoAQ&biw=1366&bih=618#tbm=isch&q=transform ator) Ada dua jenis trafo yaitu trafo penaik tegangan (step-up transformer) dan trafo penurun tegangan (step-down transformer). Jika tegangan primer lebih kecil dari tegangan sekunder, maka dinamakan trafo step-up. Tetapi jika tegangan primer lebih besar dari tegangan sekunder, maka dinamakan trafo step-down. Pada setiap trafo mempunyai input yang dinamai gulungan primer dan output yang dinamai gulungan sekunder. Trafo mempunyai inti besi untuk frekuensi rendah dan inti ferrit untuk frekuensi tinggi atau ada juga yang tidak mempunyai inti (intinya udara).
Berikut ini merupakan Fungsi dan Jenis-jenis Komponen Elektronika dasar yang sering digunakan dalam Peralatan Elektronika beserta simbolnya. A. ResistorResistor atau disebut juga dengan Hambatan adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Satuan Nilai Resistor atau Hambatan adalah Ohm [Ω]. Nilai Resistor biasanya diwakili dengan Kode angka ataupun Gelang Warna yang terdapat di badan Resistor. Hambatan Resistor sering disebut juga dengan Resistansi atau Resistance. Jenis-jenis Resistor diantaranya adalah :
Gambar dan Simbol Resistor :B. Kapasitor [Capacitor]Kapasitor atau disebut juga dengan Kondensator adalah Komponen Elektronika Pasif yang dapat menyimpan energi atau muatan listrik dalam sementara waktu. Fungsi-fungsi Kapasitor [Kondensator] diantaranya adalah dapat memilih gelombang radio pada rangkaian Tuner, sebagai perata arus pada rectifier dan juga sebagai Filter di dalam Rangkaian Power Supply [Catu Daya]. Satuan nilai untuk Kapasitor [Kondensator] adalah Farad [F]
Gambar dan Simbol Kapasitor :Baca juga : Cara Kerja Kapasitor dan Strukturnya. C. Induktor [Inductor]Induktor atau disebut juga dengan Coil [Kumparan] adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi sebagai Pengatur Frekuensi, Filter dan juga sebagai alat kopel [Penyambung]. Induktor atau Coil banyak ditemukan pada Peralatan atau Rangkaian Elektronika yang berkaitan dengan Frekuensi seperti Tuner untuk pesawat Radio. Satuan Induktansi untuk Induktor adalah Henry [H].
Gambar dan Simbol Induktor :D. Dioda [Diode]Diode adalah Komponen Elektronika Aktif yang berfungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Diode terdiri dari 2 Elektroda yaitu Anoda dan Katoda.
Gambar dan Simbol Dioda:Baca juga : Pengertian Dioda dan Jenis-jenisnya E. TransistorTransistor merupakan Komponen Elektronika Aktif yang memiliki banyak fungsi dan merupakan Komponen yang memegang peranan yang sangat penting dalam dunia Elektronik modern ini. Beberapa fungsi Transistor diantaranya adalah sebagai Penguat arus, sebagai Switch [Pemutus dan penghubung], Stabilitasi Tegangan, Modulasi Sinyal, Penyearah dan lain sebagainya. Transistor terdiri dari 3 Terminal [kaki] yaitu Base/Basis [B], Emitor [E] dan Collector/Kolektor [K]. Berdasarkan strukturnya, Transistor terdiri dari 2 Tipe Struktur yaitu PNP dan NPN. UJT [Uni Junction Transistor], FET [Field Effect Transistor] dan MOSFET [Metal Oxide Semiconductor FET] juga merupakan keluarga dari Transistor. Gambar dan Simbol Transistor :F. IC [Integrated Circuit]IC [Integrated Circuit] adalah Komponen Elektronika Aktif yang terdiri dari gabungan ratusan bahkan jutaan Transistor, Resistor dan komponen lainnya yang diintegrasi menjadi sebuah Rangkaian Elektronika dalam sebuah kemasan kecil. Bentuk IC [Integrated Circuit] juga bermacam-macam, mulai dari yang berkaki 3 [tiga] hingga ratusan kaki [terminal]. Fungsi IC juga beraneka ragam, mulai dari penguat, Switching, pengontrol hingga media penyimpanan. Pada umumnya, IC adalah Komponen Elektronika dipergunakan sebagai Otak dalam sebuah Peralatan Elektronika. IC merupakan komponen Semi konduktor yang sangat sensitif terhadap ESD [Electro Static Discharge]. Gambar dan Simbol IC [Integrated Circuit] :G. Saklar [Switch]Saklar adalah Komponen yang digunakan untuk menghubungkan dan memutuskan aliran listrik. Dalam Rangkaian Elektronika, Saklar sering digunakan sebagai ON/OFF dalam peralatan Elektronika. Gambar dan Simbol Saklar [Switch] :Memahami konsep dan macam-macam komponen listrik sangatlah membantu ketika terjadi trouble pada sirkuit. Oleh karena itu anda harus mengetahui beberapa komponen listrik berikut simbol dan contoh komponenya. 1. ResistorResistor termasuk kedalam komponen listrik pasif yang fungsinya menghambat aliaran arus listrik. Komponen ini juga banyak ditemukan di berbagai rangkaian elektronik maupun jaringan kelistrikan. Satuan nilai dari Resistor [Hambatan] adalah Ohm [O]. Nah nilai dari Resistor ini mewakili dirinya dengan kode angka atau gelang warna yang biasaya terdapat di badan Resistor. Resistor sangat umum digunakan untuk berbagai keperluan, Beberapa contoh seperti Membatasi arus listrik, membagi tegangan, membangkitkan panas, sirkuit pencocokan dan pemuatan, penguatan kontrol, dan konstanta waktu tetap. Selain itu ia juga dapat digunakan untuk memberikan tegangan tertentu ke transistor. Untuk anda yang masih binggung mengenai Rasistor ini, mari kita memahami Rasistor melalui ilustrasi dibawah ini dengan 2 sekenario menghidupkan LED. Sekenario 1 – Tanpa Resistor
Sekenario 2 – Menggunakan resistor
Resistor juga tidak hanya satu saja jenisnya, ada empat total yang perlu anda ketahui. beberapa jenis tersebut sebagai berikut.
Gambar dan Simbol dari Jenis Resistor 2. KapasitorKapasitor atau disebut juga dengan Kondensator adalah Komponen Elektronika pasif yang fungsinya untuk menyimpan muatan listrik sementara, dengan satuan kapasitasnya adalah Farad. Satuan kapasitor ini sebenarnya diambil dari nama penemunya, yaitu Michael Faraday yang berasal dari Inggris. Karena Satuan Farad ini cukup besar muatannya, jadi umumnya kapasitor yang digunakan dalam peralatan elektronika adalah satuan Farad yang sudah dikecilkan menjadi pikoFarad, nanoFarad, dan microFarad. Seperti yang sudah saya sebutkan diatas, bahwa Fungsi dari Kapasitor ini adalah menyimpan energi listrik saat muatan listrik dipaksa ke konduktor dari sumber listriknya. Dan kapasitor masih mempertahankan muatan ini bahkan setelah terputus sekalipun dari sumber listrik. Selain itu Kapasitor juga digunakan beberangan dengan resistor dalam rangkaian waktu dan dapat juga digunakan sebagai filter untuk memblokir sinyal DC. Secara teknik kapasitor ini mealakukan dua hal pada saat bersamaan :
Dengan hal inilah Rasistor dapat menstabilkan hampir semua sirkuit. Ada beberapa jenis kapasitor saat ini, diantaranya adalah :
Gambar dan Simbol dari Jenis Kapasitor 3. IndukatorKita masih kembali lagi ke salah satu komponen Elektronika Pasif, kali ini namanya adalah Indukator atau bisa juga disebut dengan Coil [Kumparan]. Indukator adalah sebuah komponen yang berguna sebagai pengatur Frekuensi, filter, dan sebagai alat kopel [Penyambung]. Indukator ini menyimpan energi listrik dalam medan magnet ketika arus listrik melewatinya, Atau bisa juga kita katakan indukator adalah perangkat listrik yang memiliki induktansi. Induktansi ini adalah sifat yang melawan arus, satuan induktansi untuk indukator adalah Henry [H]. Jadi fungsi dari dari indukator ini adalah menyimpan energi listrik dalam bentuk energi magnetik. Jadi ketika arus listrik mengalir ke kumparan dari kiri ke kanan, maka Kumparan akan menghasilkan medan magnet yang searah dengan jarum jam, Ini bekerja dengan prinsip dasar dari hukum induktansi Faraday. Indukator atau Coil ini banyak kita temukan pada peralatan atau rangkaian Elektronika yang ada kaitannya dengan Frekuensi, ya seperti contoh Tuner untuk pesawat Radio. Ada dua jenis dari indukator, antara lain sebagai berikut :
Gambar dan Simbol dari Jenis Indukator 4. TransistorLanjut ke transistor yang merupakan salah satu Komponen Elektronika Aktif yang memiliki banyak fungsi dan komponen ini juga memegang pernan penting dalam dunia Elektronika modern saat ini. Ia adalah perangkat elektronik tiga teriminal yang terbuat dari bahan semikonduktor yang berguna untuk mengatur tegangan [aliran listrik] dan bisa juga bertindak sebagai sakelar untuk sinyal elektronik. Jadi perangkat semikonduktor ini mentransfer sinyal lemah dari rangkaian resistansi rendah ke dalam rangkaian resistansi tinggi. Jadi kalau kita artikan secara kata, trans berarti properti transfer, dan isotor berarti properti perlawanan yang ditawarkan ke persimpangannya. Ya dengan kata lain berarti Transistor ini adalah perangkat switching yang berguna untuk mengatur dan memperkuat sinyal listrik seperti tegangan atau arus. Transistor dirancang dalam berbagai bentuk yang berbeda, dan memiliki tiga terimal utama yaitu basis, emitor, dan kolektor. Dimana, basis ini bertanggung jawab penuh dalam pengaktifan transistor, emitor untuk timbal negatif, dan kolektor berguna untuk timbal positif. Dalam jenisnya, Transistor dibedakan menjadi dua jenis berbeda, yaitu PNP dan NPN, namun kebanyakan rangkaian cenderung menggunakan transistor NPN saat ini. Gambar dan Simbol dari Jenis Transistor 5. DiodaSama seperti Transistor, Dioda juga merupakan Komponen elektronika aktid yang terbuat dari bahan Semikonduktor. Namun fungsi dari Dioda ini berbeda, fungsi utamanya adalah Menghantarkan arus listrik ke satu arah namun ia menghambat listrik dari arah sebaliknya. Dioda memiliki 2 Elektroda [terminal] yaitu Anoda [+] dan Katoda [-] dimana keduanya memiliki prinsip kerja yang mengacu pada teknologi pertemuan p-n semikonduktor yaitu bisa mengalirkan arus dari sisi tipe-p [Anoda] ke sisi tipe-n [Katoda], namun tidak dapat mengalirkan arus dari arah sebaliknya. Ada banyak Fungsi Dioda berbeda, antara lain sebagai berikut ini :
Gambar dan Simbol dari Jenis Dioda 6. Integrated Circuit [IC]Mungkin anda pernah mendengar kata IC ditelinga anda, Komponen Elektronika aktif ini terdiri dari gabungan ratusan, ribuan, bahkan sampai jutaan Transistor, Dioda, Resistor, daan Kapasitor yang diintegrasikan menjadi satu kesatuan rangkaian Elektronika dalam sebuah kemasan yang kecil, ringan, dan terjangkau juga harganya. Bisa dikatakan IC merupakan salah satu perkembangan teknologi luar biasa yang paling signifikan perkembangannya pada abad ke 20. Bahan yang digunakan untuk membentuk sebuah IC ini, diperlukan bahan seperti Semikonduktor. Silicon adalah salah satu contoh bahan yang sering digunakan dalam Teknologi IC. Fungsi dari Integrated Circuit [IC] juga beraneka ragam, seperti Switching, Pengontrol, sampai media penyimpanan atau memori. Bisa dikatakan juga, IC ini telah menajdi komponen utama atau otaknya dari peralatan Elektronika yang kita gunakan sehari-hari. Tanpa adanya IC mungkin kita tidak bisa menikmati peralatan Elektronika Portable seperti laptop, Tablet, MP3 Player, Handphone, Komputer, dan lain sebagainya. Gambar dan Simbol dari Integrated Circuit [IC] Berikut adalah komponen-komponen dasar penyusun rangkaian listrik: Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat arus listrik, sehingga sering disebut dengan hambatan. Resisitor memiliki besar resistansi yang berbeda-beda sesuai dengan bahan pembuatnya. Semakin besar nilai resistor, maka akan semakin besar arus listrik yang dihambatnya. Dilansir dari How Stuff Works, kapasitor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menyimpan aliran elektron [muatan listrik] dan bisa melepaskannya nanti. Besar kapasitas penyimpanan muatan listrik suatu kapasitor disebut dengan kapasitansi dan memiliki satuan farad. Induktor adalah komponen elektronika yang berfungsi menyimpan energi magnet. Kemampuan induktor dalam menyimpan medan magnet disebut dengan induktansi dengan satuan henry [H]. Dioda merupakan komponen elektronika yang berfungsi untuk menyearahkan arus. Kemampuan menyearahkan arus, membuat dioda sering digunakan untuk mengontrol arus listrik. September 10, 2016 203863 2 |