Kenapa ikan salmon lebih mudah untuk di fillet

Jakarta: Ketika pergi ke pasar atau penjual ikan dan hendak membeli salmon, mungkin Anda memikirkan bagaimana cara tepat membeli salmon. Apakah ikan salmon dalam kondisi segar, yang sudah dibuang semua tulang dan durinya (fillet), atau yang dibekukan. 

Hal pertama yang paling tepat ialah membeli salmon ketika kondisinya masih segar, bukan dalam keadaan beku. Hal itu disampaikan oleh Mareya Ibrahim, koki selebriti, penulis Eat Like You Give A Fork, dan pendiri Eat Cleaner, dikutip dari Business Insider.

 

"Jika Anda bisa, cari fillet yang ditangkap secara liar. Itu bukan untuk mengatakan bahwa salmon yang dibesarkan di peternakan selalu buruk bagi Anda, tetapi ada masalah jangka panjang dengan ikan yang dibesarkan di peternakan yang tidak baik untuk lingkungan," paparnya.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?

Mareya menyatakan, ikan salmon fillet yang ditangkap dari alam liar (lautan bebas), cenderung lebih mahal harganya. Tetapi, Anda dapat melihat dan merasakan perbedaannya.  "Salmon tangkapan liar mencerminkan makan apa (salmon itu) yang dimaksudkan alam. Salmon itu memakan krill dan alga dan semua hal yang seharusnya, maka kandungan omega-3 lebih tinggi," jelasnya.  Selain itu, salmon dari tangkapan liar memiliki warna yang lebih indah, yakni lebih merah ruby. Sedangkan, salmon yang dibudidayakan cenderung berwarna merah muda pucat.  "Makan salmon yang ditangkap secara liar memastikan Anda mencicipi salmon yang alami untuk rasa salmon itu sendiri," ucapnya.  Satu hal yang perlu diperhatikan, kebanyakan salmon memiliki tulang pin, yang merupakan tulang kecil mungil yang bisa berbahaya jika dicerna. Anda dapat meminta penjual ikan Anda untuk mengeluarkannya, tetapi tulang pin itu juga sangat mudah dikeluarkan sendiri saat Anda tiba di rumah.  Cara mengeluarkannya, gerakkan jari Anda untuk merasa sepanjang daging ikan sampai Anda merasakan adanya duri kecil, lalu tarik keluar dengan jari-jari Anda atau menggunakan pinset yang bersih. Pastikan untuk melakukan pembersihan ini sebelum Anda memasak salmon. 

(FIR)

KOMPAS.com -Tantangan peserta MasterChef Indonesia Season 9 kali ini yaitu filet ikan salmon. Juri meminta semua peserta memfilet ikan salmon dengan hasil yang rapih dan tepat.

"Kami lihat skill kalian dari kecepatan, ketepatan, dan kerapian," kata Chef Renatta Moeloek pada tayangan MasterChef Indonesia, Sabtu (29/1/2022).

Filet ikan salmon memang membutuhkan ketelitian dan ketepatan, melansir laman Fine Cooking, berikut langkah-langkah filet ikan salmon yang bisa kamu coba:

Baca juga:

1. Keluarkan tulang salmon

Langkah pertama, keluarkan tulang yang ada di dalam daging salmon terlebih dahulu.

Caranya, taruh irisan ikan salmon di atas talenan dengan posisi kulit salmon menghadap ke bawah. Hal ini dilakukan untuk mencegah ujung jari terluka gesekan antara kulit salmon dan jari.

Kemudian raba daging ikan salmon menggunakan ujung jari, apabila merasakan adanya tulang salmon yang menonjol, keluarkan tulang dari daging menggunakan pinset atau tang kecil.

Chef Juna menyarankan untuk menggunakan bantuan jari untuk mempertahankan daerah daging pada tulang ikan yang dicabut. Tujuannya agar daging ikan tidak koyak saat tulang dicabut.

Lakukan hingga semua tulang di dalam daging ikan salmon habis.

2. Pisahkan kulit dan daging salmon

Kenapa ikan salmon lebih mudah untuk di fillet
Unsplash/David B Townsend Ilustrasi ikan salmon sebagai salah satu makanan yang bisa membantu dalam meningkatkan kadar HDL atau kolesterol baik dalam darah.

Setelah daging salmon bersih dari tulang, pisahkan kulit dengan daging salmon menggunakan ujung pisau yang tipis dan tajam.

Iris menggunakan teknik gergaji dengan arah pisau sedikit miring ke arah bawah kulit.  

Iris pertemuan antara kulit dan daging salmon mulai dari ujung ekor, hingga kulit dan daging salmon terpisah. 

Kemudian tarik kulit salmon menggunakan handuk kering atau tisu dapur. Pastikan kulit salmon terkelupas secara utuh.

Apabila ada bagian kulit yang masih tertinggal, balikkan ikan salmon dengan posisi kulit menghadap ke atas, kemudian iris bagian kulit yang masih tersisa, sampai tidak ada warna kulit perak yang tertinggal di daging salmon.

Baca juga:

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Agustina N.R

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salmon, ikan berdaging lembut tersebut sangat digemari banyak orang. Selain dagingnya nikmat, salmon juga mengandung vitamin A, B, dan D yang baik bagi kesehatan mata dan tulang.

Biasanya salmon dapat ditemukan di restoran seafood atau sushi. Namun, kita pun dapat menyantapnya di rumah. Sebelum menyajikan untuk keluarga, Eksekutif Chef Poke Sushi, Dwi Irawanto membagikan kiat mem-fillet salmon dengan benar.

* Pilih salmon segar, kenyal, kulit memantulkan cahaya, dan tidak kusam.

* Buang insang dengan teknik memutar diputar dari atas ke bawah. Insang harus dibuang karena kotor dan membuat daging jadi spoil. Kalau mau disimpan juga harus dibersihkan dulu..

* Lalu potong kepalanya dari atas ke bawah. Belah kepala dari atas mulut ke bawah, selanjutnya fillet dagingnya. kepala salmon tersebut dapat dikonsumsi, namun untuk sashimi tidak digunakan.

* Untuk mem-fillet dagingnya, potong daging dengan cara perut menghadap keluar. Hal tersebut memudahkan kita Biar memotong daging dan hasil daging lebih merata. Jangan dipotong zigzag, karena hasilnya jelek

* Potong daging hingga dekat tulang, lalu sisihkan. Sisa daging yang menempel di tulang dikerok dengan sendok, sisihkan. Lalu cabut duri yang masih menempel di gading.

* Jika ingin membuat sashimi, ambil daging bagian atas, jangan menggunakan bagian belly. Pasalnya belly berminyak, tidak cocok bagi sashimi. Sedangkan daging atas, terutama bagian punggung tengah lebih padat dan cocok untuk sashimi.

* Selanjutnya potong salmon, bungkus dengan plastik wrap, dan simpan di frezer steril dengan suhu -20 derajat celcius. Dengan disimpan dengan cara tersebut, salmon dapat bertahan selama seminggu.
Bungkus dengan wrap sedikit kencang sampai menarik dagingnya, supaya dagingnya tidak pecah."

* Jika ingin menikmati salmon, potong dengan cara melawan arah urat, agar tidak hancur. Lakukan pelan-pelan dan pegang smooth.

* Untuk memotong salmon, diperlukan pisau khusus, pasalnya daging lembutnya akan mudah hancur jika dipotong menggunakan pisau biasa. Gunakan slicer knife untuk memotong daging bertekstur lembut, debba untuk memotong tulang, dan sashi knife untuk memotong salmon yang sudah di fillet.

* Salmon jangan dicuci karena akan membuat salmon semakin berlendir, hancur, dan warnanya pudar. Cukup di-lap saja. Intinya memotong salmon seperti merawat bayi, harus dengan dua tangan melakukannya, dan ekstra hati-hati.