Kelebihan dan kekurangan teknik pengumpulan data angket

You're Reading a Free Preview
Page 2 is not shown in this preview.

Kelebihan dan kekurangan teknik pengumpulan data angket

Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah disusun sebelumnya. Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner, atau daftar pertanyaan tersebut cukup terperinci dan lengkap dan biasanya sudah menyediakan pilihan jawaban (kuesioner tertutup) atau memberikan kesempatan responden menjawab secara bebas (kuesioner terbuka).

Adapun definisi kuesioner menurut para ahli, adalah sebagai berikut;

  • Dewa Ktut Sukardi (1983), pengertian kuesioner adalah suatu bentuk teknik alam pengumpulan data yang dilakukan pada metode penelitian dengan tidak perlu/wajib memerlukan kedatangan langsung dari sumber data. Baca juga: Tuliskan 8 Provinsi Yang Dibentuk Sebagai Hasil Sidang Ppki Pertama
  • Bimo Walgito (1987), menurutnya definisi kuesioner adalah daftar pertanyaan dalam penelitian yang diharuskan untuk dijawab oleh responden atau informan.

Menurut Sukardi (2012) beberapa kelebihan kuesioner adalah sebagai berikut:

  • Dapat mengungkapkan pendapat atau tanggapan seseorang baik secara individual maupun kelompok terhadap permasalahan
  • Dapat disebarkan untuk responden yang berjumlah besar dengan waktu yang relatif singkat
  • Tetap terjaganya objektivitas responden dari pengaruh luar terhadap satu permasalahan yang diteliti
  • Tetap terjaganya kerahasiaan responden untuk menjawab sesuai dengan pendapat pribadi
  • Karena diformat dalam bentuk surat, maka biaya lebih murah
  • Penggunaan waktu yang relatif fleksibel sesuai dengan waktu yang telah diberikan peneliti
  • Dapat menjaring informasi dalam skala luas dengan waktu yang cepat.

Kekurangan Metode Kuesioner

Menurut Sukardi (2012) beberapa kelemahan kuesioner tersebut adalah sebagai berikut:

  • Peneliti tidak dapat melihat reaksi responden ketika memberikan informasi melalui isian kuesioner
  • Responden tidak memberikan jawaban dalam waktu yang telah ditentukan
  • Responden memberikan jawaban secara asal-asalan
  • Kembalinya kuesioner tergantung pada kesadaran responden dalam menjawab dan mengantar lewat kantor pos.

Muhammad Syawal   Sosiologi SMA

Kelebihan dan kekurangan teknik pengumpulan data angket

Dalam penelitian sosial, metode pengumpulan data yang digunakan sangat membantu dan menentukan keberhasilan penelitian. Seorang peneliti sangat penting memahami metode apa yang mesti digunakan untuk mengumpulkan data. Ada beberapa macam metode penelitian sosial yang dipakai dalam ilmu sosial, diantaranya yaitu: Observasi, Wawancara dan Kuesioner.

Kelebihan dan kekurangan teknik pengumpulan data angket

Ilustrasi seorang peneliti


Adapun setiap metode tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Berikut kelebihan dan kekurangannya.

A. Metode Observasi

 
Kelebihan dari observasi adalah sebagai berikut:
1. Merupakan alat yang langsung untuk meneyelidiki bermacam-macam gejala. banyak aspek tingkah laku manusia dapat diselidiki melalui jalan observasi langsung.
2. Untuk subyek yang diselidiki observasi lebih sedikit tentunya bagi orang yang selalu sibuk, mungkin tidak keberatan untuk di amati, tapi mungkin keberatan untuk mengisi kuesioner-kuesioner.
3. Memungkinkan pencatatan yang serempak dengan terjadinya suatu gejala.
4. Banyak kejadian penting yang tidak dapat diperoleh dengan pengamatan langsung.

Baca juga:

Jenis-jenis Penelitian Sosial

Dan kekurangannya adalah sebagai berikut:
1. Banyak kehidupan pribadi yang tidak terungkap, misalnya kehidupan pribadi yang rahasia.
2. Memungkinkan terjadinya ketidakwajaran apabila yang di oservasi mengetahui bahwa dirinya sedang di observasi.
3. Observasi banyak tergantung dari faktor yang tidak terkontrol.
4. Subyektifitas observer sukar dihindarkan.

B. Metode Wawancara

 
Kelebihannya:
1. Mempunyai nilai yang tinggi
2. Semua kesalahpahaman dapat dihindari
3. Pertanyaan yang telah disiapkan dapat dijawab oleh narasumber dengan penjelasanpenjelasan tambahan
4. Setiap pertanyaan dapat dikembangkan lebih lanjut
5. Informasi yang diperoleh langsung dari sumber pertama

• Kelemahan Wawancara
1. Data atau informasi yang dikumpulkan sangat terbatas
2. Memakan waktu dan biaya yang besar jika, dilakukan dalam suatu wilayah yang luas


C.  Kuesioner

 
• Kelebihan kuesioner sebagai berikut:
1. Tidak memerlukan hadirnya peneliti.
2. Pertanyaan dapat dibagikan secara serentak kepada responden.
3. Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing menurut waktu senggang responden.
4. Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur dan tidak malu-malu menjawab.
5. Dapat dibuat pertanyaan yang berstandar sehingga semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama.

• Kelemahan kuesioner adalah sebagai berikut:
1. Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan yang terlewati tidak terjawab, padahal sukar diulangi diberikan kembali padanya.
2. Seringkali sukar dicari validitas datanya
3. Walaupun dibuat anonim, kadang-kadang responden sengaja memberikan jawaban yang tidak betul atau tidak jujur
4. Angket yang dikirim lewat pos seringkali tidak dikembalikan tertutama jika dikirim lewat pos menurut penelitian
5. Waktu pengembaliannya tidak sama-sama, bahkan kadang-kadang ada yang terlalu lama sehingga terlambat

 • Langkah Menyusun Angket

1. Menyusun matrik spesifik data
2. Menyusun angket
3. Try out (uji coba angket)
4. Revisi angket
5. Memperbanyak angket

Definisi Sampel

 
• Sample
Sampel (contoh) adalah sebagian anggota populasi yang diambil dengan menggunakan teknik tertentu yang disebut dengan teknik sampling. Teknik sampling sangat berguna karena beberapa alasan berikut, antara lain yaitu:
1. Mereduksi anggota populasi menjadi anggotas sampel yang mewakili populasinya (representatif), sehingga kesimpulan dapat dipertanggungjawabkan.
2. Lebih teliti menghitung yang sedikit daripada yang banyak
3. menghemat waktu, tenaga dan biaya.

Beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam mengambil sampel adalah sbb:
1. Tentukan dulu daerah generalisasinya. Banyak penelitian menurun mutunya karena generalisasi kesimpulannya terlalu luas. Penyebabnya karena peneliti ingin agar hasil penelitiannya berlaku secara meluas dan menganggap sampel yang dipilihnya sudah mewakili populasinya.
2. Berilah batas-batas yang tegas tentang sifat-sifat populasi. Populasi tidak harus manusia. Populasi dapat berupa benda-benda lainnya. Semua benda yang akan dijadikan populasi harus ditegaskan batas-batas karakteristiknya, sehingga dapat menghindari kekaburan dan kebingungan.
3. Tentukan sumber-sumber informasi tentang populasi. Ada beberapa sumber informasi yang dapat memberi petunjuk tentang karakteristik suatu populasi. Misalnya didapat dari dokumen.
4. Pilihlah teknik sampling dan hitunglah besar anggota sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian.

Teknik pengambilan sampel dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1. Sampling random (probability sampling), yaitu pengambilan sampel secara acak (random) yang dilakukan dengan cara undian, ordinal atau tabel bilangan random atau dengan komputer.
2. Sampling non random (non probability sampling), yaitu pengambilan sampel secara tidak acak

1. Teknik Sampling Random

 
Terdiri atas 4 macam:
1. Teknik Sampling Sederhana (Simple random sampling)
Setiap unsur dalam seluruh populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih; dengan menggunakan undian, ordinal atau tabel bilangan random atau dengan komputer. Anggota sampel mudah dan cepat diperoleh, namun kadang tidak mendapatkan data populasi yang lengkap.

2. Teknik Sampling Bertingkat (Stratified Sampling)

Disebut juga teknik sampling berlapis, berjenjang dan petala. Digunakan apabila populasinya heterogen atau terdiri atas kelompok yang bertingkat. Dengan cara ini anggota sampel dapat lebih representatif, namun perlu usaha mengenali karakteristiknya.

3. Teknik Sampling Kluster (Cluster Sampling)
Disebut juga teknik sampling daerah, conditional sampling atau restricted sampling. Digunakan bila populasi tersebar dalam beberapa dearah, propinsi, kabupaten kecamatan dst. Pada setiap daerah diberi petak dan setiap petak diberi nomor. Nomor-nomor itu ditarik secara acak untuk menjadi sampelnya.

4. Teknik Sampling Sistematis (Systematical Sampling)
Sebenarnya merupakan treknik sampling sederhana yang dilakukan secara ordinal. Artinya, anggotas sampel dipilih berdasarkan urutan tertentu. Misalnya setiap kelipatan 5 atau 10 dari daftar poegawai suatu kantor. Keuntungannya dapat digunakan dengan mudah dan cepat namun kadang kurang mewakili populasi.

2. Teknik Sampling Nonrandom

 
Terdiri atas 3 macam:
a. Teknik Sampling Kebetulan (Accidental Sampling)
Teknik sampling kebetulan dilakukan apabila pemilihan anggota sampelnya dilakukan terhadap orang atau benda yang kebetulan ada atau dijumpai. Misalnya kita ingin meneliti pendapat masyarakat tentang kenaikan harga dan BBM, maka pertanyaan yang diajukan kepada mereka yang kebetulan dijumpai di pasar atau di tempat-tempat lainnya.

 
Keuntungan menggunakan teknik ini ialah murah, cepat dan mudah. Sedangkan kelemahannya ialah kurang representatif.

b. Teknik Sampling Bertujuan (Purposive Sampling)

Teknik ini digunakan apabila anggota sampel yang dipilih khusus berdasarkan tujuan penelitiannya. Sebagai contoh: untuk meneliti tentang peraturan lalu lintas, maka hanya mereka yang memiliki SIM atau yang tidak memiliki SIM saja yang dijadikan anggota sampel.

 
Keuntungan menggunakan teknik ini ialah murah, cepat mudah dan relevan dengan tujuan penelitiannya. Sedangkan kerugiannya ialah tidak representatif untuk mengambil kesimpulan secara umum (generalisasi).

c. Teknik Sampling Kuota (Quota Sampling)

Teknik ini digunakan apabila anggota sampel pada suatu tingkat dipilih dengan jumlah tertentu (kuota) dengan ciri-ciri tertentu. Teknik sampling kuota sering dikacaukan dengan teknik sampling bertujuan.
Keuntungan dan kelemahan menggunakan teknik ini adalah seperti halnya teknik sampling bertujuan tadi.