Pembelajaran PAUD Model Kelompok Pendidikan Anak Usia Dini. –Pembelajaran yang bermakna yang disajikan oleh guru kepada anak usia dini akan berdampak signifikan pada perkembangannya. Sehingga kebutuhan anak akan terpenuhi dalam kehidupannya. Show Definisi Model Pembelajaran Kelompok PAUDModel Pembelajaran dengan Pendekatan Kelompok, Pembelajaran berdasarkan kelompok dengan kegiatan pengaman, adalah pola pembelajaran dimana anak-anak dibagi menjadi beberapa kelompok, biasanya anak dibagi menjadi (tiga) kelompok dan masing-masing kelompok melakukan kegiatan yang berbeda-beda. Dalam satu kali pertemuan, anak harus menyelesaikan 2-3 kegiatan dalam kelompok secara bergantian dengan tuntas. Apabila dalam pergantian kelompok, terdapat anak-anak yang sudah menyelesaikan tugasnya lebih cepat dari pada temannya, maka anak tersebut dapat menentukan kegiatan lain sejauh kelompok lain tersedia tempat. Namun apabila tidak tersedia tempat, maka anak tersebut dapat bermain pada tempat tertentu di dalam kelas yang telah disediakan guru yang disebut dengan kegiatan pengaman. Pada kegiatan pengaman sebaiknya disediakan alat-alat yang lebih bervariasi dan sering diganti disesuaikan dengan tema atau sub tema yang dibahas. Pengelolaan Kelas Ruang PAUD Pendekatan KelompokPengelolaan kelas yang meliputi penataan ruangan maupun pengorganisasian peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan dan program yang direncanakan akan membantu pencapaian pembelajaran yang optimal. Untuk itu hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan kelas adalah:
Langkah-langkah Kegiatan PAUD Model Pembelajaran KelompokKegiatan belajar mengajar dengan model pembelajaran kelompok dengan kegiatan pengaman menggunakan langkah-langkah sebagai berikut : Baca Juga: Download 74 Ide Kreasi Display Kelas PAUD TK KB TPA Kegiatan Pendahuluan/ Awal (+ 30 menit) Kegiatan Inti (+ 60 menit) Pada kegiatan ini anak terbagi beberapa kegiatan kelompok, artinya dalam satu satuan waktu tertentu terdapat beberapa kelompok anak melakukan kegiatan yang berbeda-beda. Pengorganisasian anak saat kegiatan pada umumnya dengan kegiatan kelompok, namun adakalanya diperlukan menggunakan kegiatan klasikal maupun individual. Sebelum anak dibagi menjadi kelompok, pendidik menjelaskan kegiatan atau hal-hal yang berkaitan dengan tugas masing-masing kelompok secara klasikal. Pada kegiatan inti dalam satu kelas dibagi menjadi beberapa kelompok. Pendidik bersama anak dapat memberi nama masing-masing kelompok. Anak diberi kebebasan untuk memilih kegiatan yang ada pada kelompok yang diminatinya dan tempat yang disediakan. Semua anak hendaknya secara bergantian mengikuti kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh pendidik. Setelah anak dapat mengikuti secara teratur, maka anak boleh memilih kegiatan sendiri dengan tertib. Anak-anak yang sudah menyelesaikan tugasnya lebih cepat dari pada temannya dapat meneruskan kegiatan di kelompok lain. Jika tidak tersedia tempat, anak tersebut dapat melakukan kegiatan di kegiatan pengaman. Fungsi kegiatan pengaman adalah:
Baca Juga: 4 Model Pembelajaran PAUD ~ Pembelajaran Inovatif PAUD Sebaiknya alat-alat yang disediakan pada kegiatan pengaman lebih bervariasi dan sering diganti disesuaikan dengan tema atau sub tema yang dibahas. Dan pada waktu kegiatan kelompok berlangsung, pendidik tidak berada di satu kelompok saja melainkan juga memberikan bimbingan kepada peserta didik yang mengalami kesulitan walaupun peserta didik tersebut berada di kelompok lain. Istirahat/Makan (+ 30 menit) Penutup (+ 30 menit) Lihat 4 Model Pembelajaran Inovatif PAUD Klik DisiniSelama kegiatan belajar mengajar berlangsung guru hendaknya mencatat segala hal yang terjadi baik terhadap program kegiatannya maupun terhadap perkembangan peserta didik. Segala catatan pendidik digunakan sebagai bahan masukan bagi keperluan penilaian. Semoga bermanfaat
Komponen model pembelajaran meliputi konsep, tujuan pembelajaran, materi / tema, langkah-langkah metode, alat/sumber belajar dan teknik evaluasi. Dasar penyusunan model pembelajaran di tk yakni silabus yang dikembangkan menjadi : program semester, satuan kegiatan mingguan, satuan kegiatan harian. Oleh karena itu model pembelajaran merupakan gambaran konkrit yang dilakukan pendidik dan peserta didik sesuai skh yang telah dibuat. Beberapa model pembelajaran yang dilaksanakan di taman kanak-kanak : 1. Model pembelajaran klasikal 2. Model pembelajaran kelompok dengan kegiatan pengaman 3. Model pembelajaran berdasarkan sudut-sudut 4. Model pembelajaran area 5. Model pembelajaran berdasarkan sentra Langkah-langkah model pembelajaran meliputi :kegiatan awal / pendahuluan, kegiatan inti, istirahat, dan kegiatan akhir. 1. Kegiatan Awal Yang dimaksud kegiatan awal adalah untuk memfokuskan perhatian, membangkitkan motivasi agar peserta didik siap mengikuti kegiatan pembelajaran. 2. Kegiatan Inti Merupakan proses untuk mencapai standar perkembangan secara interatif, inspiratif, menyenang kan, menantang dan partisipatif, dan dilakukan melalui proses eksplorasi, eksperimen, elaborasi dan konfirmasi 3. Kegiatan akhir : Kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktifitas pembelajaran berupa : menyimpulkan, sebagai umpan balik, sebagai tindak lanjut Model Pembelajaran Klasikal Adalah suatu pembelajaran dimana dalam waktu yang sama, kegiatan dilakukan oleh seluruh anak sama dalam satu kelas. Pembelajaran ini merupakan model yang paling awal digunakan di TK. Sarana pembelajaran terbatas dan kurang memperhatikan minat anak secara individu Model Pembelajaran Berdasarkan Kelompok dengan Kegiatan Pengamanan Dalam pembelajaran ini anak-anak dibagi menjadi 3 kelompok, masing-masing kelompok melakukan kegiatan yang berbeda-beda. dalam satu pertemuan anak harus menyelesaikan 2 – 3 kegiatan dan secara bergantian. Bila ada anak yang sudah menyelesaikan tugas lebih cepat, maka anak tersebut dapat meneruskan kegiatan lain di kelompok yang tersedia tempat. Kalau tidak ada tempat anak dapat bermain di kegiatan pengaman. Kegiatan pengaman disediakan alat-alat yang bervariasi, sering diganti sesuai dengan tema / sub tema Model pembelajaran berdasarkan sudut, Langkah-langkah pembelajaran hampir sama dengan model area, hanya sudut-sudut kegiatan merupakan pusat kegiatan. Alat-alat kegiatan yang disediakan lebih bervariasi, sering diganti sesuai dengan tema dan sub tema Model pembelajaran berdasarkan area Model pembelajaran ini lebih memberikan kesempatan kepada anak dalam memilih / menentukan kegiatan sendiri sesuai dengan minatnya. Pembelajaran ini untuk memenuhi kebutuhan anak dan menghormati keberagaman budaya serta menekankan pada pengalaman belajar bagi setiap anak Model pembelajaran berdasarkan sentra Adalah pendidikan pembelajaran dalam proses pembelajaran dilakukan di dalam lingkaran dan sentra bermain. Guru bersama anak duduk dengan posisi melingkar dan saat dalam lingkaran, guru memberikan pijakan pada anak sebelum dan sesudah bermain Sentra bermain merupakan area / zona bermain anak yang di lengkapi alat bermain, berfungsi sebagai pijakan lingkungan yang diperlukan untuk mengembangkan seluruh potensi dasar anak dalam berbagai aspek perkembangan secara seimbang. Dalam membuka sentra setiap hari disesuaikan dengan jumlah kelompok setiap TK. Pembelajaran sentra dilakukan secara tuntas mulai awal kegiatan sampai akhir dan fokus pada satu kelompok usia TK dalam satu kegiatan di satu sentra kegiatan Setiap sentra mendukung perkembangan anak dalam tiga jenis bermain : bermain sensori motor / fungsional , bermain peran , bermain konstruktif ( membangun pemikiran anak ). Bermain sensorimotor adalah permainan menangkap rangsangan melalui penginderaan dan menghasilkan gerakan sebagai reaksi. Anak belajar melalui pancaindera dan hubungan fisik dengan lingkungan mereka. Misal : menakar air, meremas kertas bekas, menggunting, dan lain-lain. Bermain peran :bermain peran makro (besar), bermain peran mikro (kecil), bermain simbolik, pura-pura, fantasi, imajinasi (bermain drama), bermain dengan benda untuk membantu menghadirkan konsep yang telah dimiliki Bermain konstruktif : menunjukkan pemikiran, ide dan gagasan menjadi karya nyata. Bermain konstruktif sifat cair (air, pasir, spidol dan lain-lain) Bermain konstruktif (balok-balok, lego, dan lain-lain) Model pembelajaran berdasarkan sentra Sentra bermain terdiri dari : a.Sentra bahan alam dan sains. Bahan-bahan yang diperlukan disentra ini adalah daun, ranting, kayu, pasir, air, batu, biji-bijian, dan lain-lain. Alat yang digunkan diantaranya sekop, corong, ember, dan lain-laian b.Sentra balok. Sentra balok berisi berbagai macam balok dalam berbagai bentuk, ukuran, warna, dan tektur. Disini anak belajar banyak hal dengan cara menyusun / menggunakan balok, mengembangkan kemampuan logika matematika / berhitung permulaan, kemampuan berpikir dan memecahkan masalah c.Sentra seni. Bahan-bahan yang diperlukan diarea ini adalah kertas, cat air, krayon, spidol, gunting, kapur, tanah liat, pasir, lilin, kain, daun, potongan-potongan bahan / gambar, sentra seni memfasilitasi anak untuk memperluas pengalaman dalam mewujudkan ide, gagasan dan pengalaman yang dimiliki anak ke dalam karya nyata (hasil karya) melalui metode proyek. d. Sentra bermain peran. Sentra bermain peran terdiri dari, sentra bermain peran makro dapat menggunakan anak sebagai model. Sentra bermain peran mikro misalnya, menggunakan boneka maket meja kursi, rumah-rumahan dan sebagainya. Sentra bermain peran merupakan wujud dari kehidupan nyata yang dimainkan anak, membantu anak memahami dunia mereka dengan memainkan berbagai macam peran. Pemilihan berbagai benda untuk bermain peran tergantung dari minat anak pada saat itu, misal, tema “keluarga” dengan alat-alat yang dibutuhkan peralatan dapur dan lain-lain. e. sentra persiapan. Bahan yang ada pada sentra ini adalah, buku-buku, kartu kata, kartu huruf, kartu angka dan bahan-bahan untuk kegiatan menyimak, bercakap-cakap dan persiapan menulis, berhitung. Kegiatan yang dilaksanakan adalah persiapan membaca permulaan, menulis permulaan serta berhitung permulaan mendorong kemampuan intelektual anak, gerakan otot halus, kordinasi mata tangan, belajar ketrampilan sosial (berbagi, bernegosiasi dan memecahkan masalah). f. sentra agama. Bahan-bahan yang disiapkan adalah maket tempat ibadah, perlengkapan ibadah, gambar-gambar, buku-buku cerita keagamaan dan sebagainya. Kegiatan yang dilaksanakan adalah menanamkan nilai-nilai kehidupan beragama, keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa. Agama merupakan suatu konsep yang abstrak yang perlu diterjemahkan menjadi aktivitas yang konkrit bagi anak g. sentra musik. Bahan yang dibutuhkan pada sentra musik, misalnya : botol beling/kaca, tempurung kelapa, rebana, tutup botol, triangle dan lain-lain. Sentra musik memfasilitasi anak untuk memperluas pengalamannya dalam menggunakan gagasan mereka melalui olah tubuh, bermain musik dan lagu yang dapat memperluas pengalaman, pengetahuan anak tentang irama, berirama (ketukan) dan mengenal berbagai bunyi-bunyian dengan mengguna kan alat-alat musik yang mendukung misalnya ; pianika, piano, rebana dll. Page 2 |