Jenis dan karakteristik Bahan lunak alam tanah liat

You're Reading a Free Preview
Page 2 is not shown in this preview.

TRIBUNJUALBELI.COM - Kerajinan bahan lunak merupakan sebuah hasil karya atau produk kerajinan yang dibuat dengan menggunakan bahan dasar yang bersifat lunak.

Sama seperti kerajinan pada umumnya, kerajinan bahan lunak juga memiliki jenis dan karakteristik tersendiri.

Jenis kerajinan bahan lunak dibagi menjadi dua, yaitu alam dan buatan.

Sementara karakteristik dan ciri khasnya bisa dilihat dari tekstur corak dan bentuknya yang menampilkan ciri budaya yang melatarbelakanginya.

BACA JUGA: Kerajinan Makrame Wall Hanging Ukuran Cermin Diameter 20cm Warna Abu - Bandung

BACA JUGA: Kain Tenun Troso Asli Jpara Size 240x120 Harga Murah Berkualitas - Jepara

Bagi masyarakat Indonesia, benda-benda kerajinan dapat menjadi alat untuk memperkenalkan keragaman budaya daerah Nusantara.

Daya tarik dari benda kerajinan setiap daerah ini memiliki corak dan bentuk yang berbeda-beda, sehingga kita dapat mengenal suatu daerah di tanah air melalui benda kerajinannya.

Jenis dan Karakteristik Kerajinan Bahan Lunak

Kerajinan bahan lunak yang digunakan dibagi menjadi dua jenis, yakni:

1. Bahan Lunak Alam

Bahan lunak alam merupakan bahan lunak yang digunakan untuk karya kerajinan yang diperoleh dari alam sekitar dan cara pengolahannya juga secara alami tidak dicampur maupun dikombinasi dengan bahan buatan.

Contoh bahan lunak alam:

- Tanah liat

Tanah liat memiliki warna yang beragam, namun semua warna merupakan warna natural tanah, yaitu cokelat.

Ada yang berwarna cokelat muda, tua atau cokelat keabu-abuan, serta cokelat keputihan.

Setiap warna bergantung pada kandungan dari masing-masing tanah tersebut.

Tanah yang mengandung kaolin lebih banyak akan berwarna lebih putih, stoneware lebih kehitam/keabu-abuan, sedangkan earthenware lebih terlihat cokelat kemerahan.

BACA JUGA: Kerajinan Tangan Hiasan Dinding Bahan Kayu Pinus dan Resin Epoxy - Makassar

BACA JUGA: Kerajinan Keramik Set Motif Classic Roses (Mangkok Sop dan Nasi) - Jakarta

a. Campuran tanah liat adalah air.

b. Tanah liat mudah hancur jika tidak melalui proses pembakaran. Jika dibakar, jenis kerajinan ini disebut keramik.

c. Tanah liat stoneware memiliki daya bakar hingga 1300OC, sedangkan earthenware hanya sampai 900OC.

d. Pewarnaan tanah liat dapat dilakukan dengan glasir (pembakaran tinggi hingga 1300OC), dapat pula hanya dibakar bisquit (900 OC) lalu diberi warna cat langsung.

- Kulit

a. Kulit alami jika terbakar akan berbau sate.

b. Kulit berasal dari kulit hewan yang sudah tersamak sehingga mudah dibentuk.

c. Kulit tidak tahan air, jika terkena air akan merusak struktur kulit.

d. Kulit ada yang berwarna hitam, putih, cokelat ataupun krem, sesuai dengan hewan yang dikuliti.

- Getah nyatu

a. Getah nyatu merupakan getah dari pohon nyatu yang berwarna putih.

b. Warnanya yang putih memudahkan untuk diberi warna warni. Warna yang digunakan berasal dari pewarna alam sehingga warnanya pun natural tidak secemerlang warna buatan.

c. Jika ingin dibentuk, getah harus dimasak terlebih dahulu agar lunak dan elastis.

d. Jika dipanaskan akan melunak, tetapi lama kelamaan akan mengeras.

- Flour clay

a. Flour clay berasal dari adonan tepung yang dilumat hingga kalis dan mudah dibentuk.

b. Flour clay juga dicampur dengan air.

c. Kerajinan dari flour clay tidak tahan air, karena jika terkena air akan mudah rusak.

d. Pewarnaan flour clay dapat dilakukan dengan pewarna makanan atau sintetis agar muncul warna-warna yang cemerlang.

2. Bahan Lunak Buatan

Bahan lunak buatan adalah bahan untuk karya kerajinan yang diolah dan dicampur dengan zat kimia tertentu sehingga menjadi lunak, lembut, empuk, dan mudah dibentuk. Beragam karya kerajinan dari bahan lunak buatan dapat dibuat berdasarkan bahan yang digunakan.

Contoh bahan lunak buatan:

- Polymer Clay dan Plastisin

a. Polymer clay dan plastisin memiliki ciri-ciri yang serupa, memiliki aneka warna yang cerah, dan bertekstur padat lunak.

b. Yang membedakan hanya pada polymer clay tidak mengandung minyak, sedangkan plastisin mengandung minyak.

c. Pada saat pengeringan, polymer clay dapat mengeras, sedangkan plastisin tetap seperti semula.

- Gips

a. Wujud bahan gips adalah bubuk, dicampur dengan air menjadi adonan yang kental. Adonan inilah yang akan mengeras jika didiamkan. Oleh karena itu, mengolah gips harus dengan cara dicor atau dicetak.

b. Pewarnaan gips biasanya setelah produk jadi.

c. Gips mudah pecah sehingga harus berhati-hati saat berkarya dengan bahan ini.

- Fiberglass

a. Fiberglass memiliki struktur cair, dan jika mengering akan mengeras.

b. Fiberglass juga dapat dibentuk ketika setengah mengeras.

c. Kerajinan fiberglass dibuat dengan cara dicetak/dicor.

- Lilin dan Parafin

a. Pengolahan kerajinan dengan bahan lilin dan parafin dilakukan dengan cara cetak/cor.

b. Pewarnaan dilakukan saat lilin mencair.

c. Lilin atau parafin dapat dicampur dengan aroma pewangi tertentu untuk menambah sensasi saat digunakan.

- Sabun

a. Sabun dapat pula diparut/dihaluskan dan dibentuk seperti flour clay.

b. Sabun yang didiamkan akan mengeras.

c. Sabun berwujud padat sehingga dapat langsung diukir saat padat.

Temukan beragam pilihan kerajinan lokal di berbagai daerah dengan harga terbaik di Tribunjualbeli.com.

(tribunnews.com/Adya Ninggar P)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kerajinan Bahan Lunak: Penjelasan, Jenis Lengkap dengan Karakteristik dan Contohnya

Tidak hanya dari alam, tetapi juga buatan

Kerajinan bahan lunak alam adalah produk kerajinan berbahan dasar yang bersifat lunak yaitu lentur, lembut, empuk, dan mudah dibentuk, serta diperoleh langsung dari alam.

Berbagai kerajinan bahan lunak alam dapat dijadikan karya-karya unik dan menarik untuk dipajang hingga dijual guna mendapatkan keuntungan.

Ada 2 jenis bahan lunak yang dapat digunakan untuk membuat kerajinan tangan, yaitu:

Bahan lunak alam langsung diolah tanpa campuran bahan buatan lainnya.

Lalu apa saja contoh kerajinan bahan lunak alam dan buatan? Simak informasi di bawah ini..

Baca Juga: 5 Kerajinan Tangan untuk Kegiatan Akhir Pekan di Rumah

Bahan lunak alam merupakan bahan kerajinan tangan yang diperoleh dari alam sekitar.

Pengolahannya pun dilakukan secara alami dan tidak dicampuri bahan-bahan kimia lainnya.

Contoh bahan lunak ialah tanah liat, kulit, getah nyatu, bubur tisu flour clay.

Ini dia beberapa hasil kerajinan bahan lunak alam beserta komponen pembuatnya.

Tanah liat merupakan produk kerajinan bahan lunak alam yang kerap ditemui di sekitar masyarakat.

Tanah liat berasal dari alam dan biasanya dipakai untuk membuat vas bunga, guci, piring, tembikar, dan perlengkapan makan juga minum lainnya.

Untuk kerajinan bahan lunak alam yang satu ini cukup istimewa. Sebab bila sudah diolah sedemikian rupa, bahan serat alam ini akan memiliki harga yang sangat mahal.

Semisal rotan yang diolah menjadi kursi dan meja yang antik. Tidak hanya itu, serat rotan yang lebih tipis lagi juga bisa menjadi kerajinan bahan lunak alam berupa anyaman.

Anyaman sendiri sering dibuat untuk berbagai hal seperti kandang hewan ayam maupun burung.

Baca Juga: 6 Kerajinan dari Daun Kering yang Mudah Dicoba di Rumah, Cantik!

Kerajinan bahan lunak alam berikutnya adalah kulit.

Kulit yang digunakan berasal dari kulit hewan yang sudah tersamak sehingga mudah dibentuk.

Ada beragam macam warna dari kulit ini, mulai dari hitam, putih, cokelat ataupun krem, sesuai dengan hewan yang dikuliti. Kulit hewan yang dipakai biasanya berasal dari:

Umumnya kulit digunakan sebagai bahan pembuat tas, dompet, bahkan sabuk dan sepatu.

Penggunaan kulit sebagai kerajinan bahan lunak alam sudah ada sejak dulu, terutama untuk pembuatan wayang.

Bahan lunak buatan merupakan suatu bahan yang didapatkan melalui beberapa tahap-tahap proses sehingga menjadi bahan lunak yang bisa dibentuk menjadi benda kerajinan.

Bahan lunak buatan juga cenderung lebih mahal dibandingkan dengan bahan alami karena pembuatannya menggunakan bahan-bahan kimia.

Parafin adalah bahan lunak yang diperoleh dari hasil olahan minya bumi. Bentuk parafin biasanya berupa lempengan.

Namun, ada juga parafin yang berbentuk butiran. Kerajinan yang biasanya dibuat dengan parafin adalah lilin hias.

Baca Juga: Lilin Aromaterapi Untuk Meningkatkan Mood

Bahan lunak buatan ini terbuat dari sisa kertas yang tidak terpakai.

Perlu diingat, jika campuran air, lem serta tepung kanji haruslah sesuai, agar teksturnya tidak terlalu lembek atau mudah hancur.

Setelah sesuai dengan kerajinan yang diinginkan, jangan lupa berikan warna agar terlihat kian menarik.

Contoh kerajinannya ialah tempat pensil, patung, celengan, bingkai foto dan lain sebagainya.

Gips lumrahnya berbentuk bubuk dan kemudian dicampur dengan air, agar menjadi adonan kental.

Jika didiamkan, adonan ini akan berubah mengeras. Sama seperti lilin, pengolahan kerajinan dari gips juga dilakukan dengan teknik cor atau cetak.

Gips cenderung memiliki tekstur yang mudah hancur, sehingga pembuatannya harus dilakukan dengan hati-hati. Contoh kerajinannya ialah:

Baca Juga: Tak Hanya untuk Kerajinan, Yuk Kenali Jenis-Jenis Tanah Liat dan Karakteristiknya

Kerajinan bahan lunak buatan lainnya adalah sabun. Kerajinan ini biasanya diciptakan dengan sabun batangan.

Sabun akan diukir kemudian dibentuk sesuai keinginan, seperti motif kaligrafi atau bunga.

Cara lain bisa dilakukan adalah dengan memarut sabun batang yang kemudian dicampurkan dengan sagu dan sedikit air.

Akan tercipta adonan baru yang dapat dibentuk sesuai keinginan.

Polimer clay adalah salah satu tanah liat yang dapat mengeras dan mengandung bahan dasar polymer polyvinyl chloride.

Walaupun sebenarnya tidak ada kandungan tanah liat di dalamnya sama sekali namun PVC ini memiliki sifat yang sama dengan tanah liat dan mudah dibentuk.

Polimer clay juga akan mengeras apabila dipanaskan. Selain itu polimer clay bisa diwarnai sesuai dengan yang diinginkan, maka dari itu sangat cocok untuk dijadikan sebagai benda kerajinan.

Agar hasil menjadi rapi dan indah, ada beberapa cara dalam membuatnya, seperti membuat bentuk-bentuk yang kecil dengan detail.

Membuat kerajinan dari clay ini bisa menggunakan alat bantu cetakan yang biasanya dijual di toko-toko.

Baca Juga: 9+ Kerajinan dari Barang Bekas yang Bisa Dibuat di Rumah, Bisa Jadi Cuan!

Itu dia Moms kerajinan bahan lunak alam dan buatan yang bisa jadi ide bisnis kreatif. Tertarik mencoba?

You're Reading a Free Preview
Pages 4 to 6 are not shown in this preview.

Pengetahuan dalam keragaman bahan dan alat serta teknik yang digunakan merupakan cerminan dari kepiawaian pengrajin dalam menciptakan karyanya.


Perkembangan dari pemanfaatan bahan, cara pembuatan, maupun penampilan bentuk sebuah karya, menunjukkan adanya kemampuan daya serap pengrajin dalam menghadapi segala perubahan sosial budaya yang terjadi dalam masyarakat. Meskipun tidak dilakukan secara menyeluruh, baik secara langsung maupun coba-coba, tanpa disadari mereka mampu melakukan perubahan - perubahan kreatif. Masuknya teknologi dalam memanfaatkan bahan, terutama bahan lunak buatan, merupakan sesuatu yang baru dan tidak mudah untuk diterapkan. Perubahan-perubahan yang terjadi semua karena adanya permintaan pasar.

Apa itu kerajinan berbahan lunak? Kalian pasti sudah tidak asing lagi dengan kata bahan lunak, ya !! Kerajinan dari bahan lunak merupakan produk kerajinan yang menggunakan bahan dasar yang bersifat lunak yaitu lentur, lembut, empuk, dan mudah dibentuk.

Kerajinan bahan lunak itu sendiri terbagi menjadi 2 jenis yaitu; Bahan lunak alami dan bahan lunak buatan, berikut penjelasan selengkapnya dibawah ini.

Jenis dan karakteristik kerajinan Bahan lunak, Beberapa bahan lunak yang digunakan dalam pembuatan produk kerajinan terbagi menjadi dua jenis sebagai berikut.

Bahan lunak alami adalah bahan lunak untuk karya kerajinan yang berasal dari alam sekitar seperti tumbuhan, hewan, atau lapisan bumi yang bersifat lunak. pengolahannya juga secara alami tidak dicampur maupun dikombinasi dengan bahan buatan. Contoh bahan lunak alam adalah tanah liat, kulit, getah nyatu, bubur tisu, dan flour clay.

Jenis dan karakteristik Bahan lunak alam tanah liat

a.Tanah liat, b. Flour Clay, c. Kulit, d.Getah Nyatu, e. bubur tisu
  • Tanah liat memiliki warna yang beragam, tetapi semuanya merupakan warna natural tanah, yaitu cokelat. Ada yang berwarna cokelat muda, tua atau cokelat keabu-abuan, serta cokelat keputihan. Setiap warna bergantung pada kandungan dari masing-masing tanah tersebut. Tanah yang mengandung kaolin lebih banyak akan berwarna lebih putih, stoneware lebih kehitam/keabu-abuan, sedangkan earthenware lebih terlihat cokelat kemerahan.
  • Tanah liat stoneware memiliki daya bakar hingga 1300OC, sedangkan earthenware hanya sampai 900OC.
  • Tanah liat mudah hancur jika tidak melalui proses pembakaran. Jika dibakar, jenis kerajinan ini disebut keramik.
  • Campuran tanah liat adalah air. 
  • Pewarnaan tanah liat dapat dilakukan dengan glasir (pembakaran tinggi hingga 1300OC), dapat pula hanya dibakar bisquit (900 OC) lalu diberi warna cat langsung.
  • Getah nyatu merupakan getah dari pohon nyatu yang berwarna putih.
  • Warnanya yang putih memudahkan untuk diberi warna warni. Warna yang digunakan berasal dari pewarna alam sehinga warnanya pun natural tidak secemerlang warna buatan.
  • Jika ingin dibentuk, getah harus dimasak terlebih dahulu agar lunak dan elastis.
  • Jika dipanaskan akan melunak, tetapi lama kelamaan akan mengeras.

  • Kulit berasal dari kulit hewan yang sudah tersamak sehingga mudah dibentuk.
  • Kulit ada yang berwarna hitam, putih, cokelat ataupun krem, sesuai dengan hewan yang dikuliti.
  • Kulit alami jika terbakar akan berbau sate. 
  • Kulit tidak tahan air, jika terkena air akan merusak struktur kulit.

  • Flour clay berasal dari adonan tepung yang dilumat hingga kalis dan mudah dibentuk.
  • Flour clay juga dicampur dengan air.
  • Kerajinan dari flour clay tidak tahan air, karena jika terkena air akan mudah rusak.
  • Pewarnaan flour clay dapat dilakukan dengan pewarna makanan atau sintetis agar muncul warna-warna yang cemerlang.

Bahan lunak buatan adalah sesuatu yang diolah manusia dari bahan kimia dan paduannya, bukan asli dari alam dengan maksud mendapatkan efek duplikasi bahan alam dan bersifat lunak. Bahan lunak buatan adalah bahan untuk karya kerajinan yang diolah dan dicampur dengan zat kimia tertentu sehingga menjadi lunak, lembut, empuk, dan mudah dibentuk. Beragam karya kerajinan dari bahan lunak buatan dapat dibuat berdasarkan bahan yang digunakan. Bahan-bahan yang digunakan bisa berupa polymer clay, gips, fiberglass, lilin, sabun, dan parafin.

a. polymer clay b. gips c. fiberglass d. sabun e. lilin f. parafin
  • Polymer clay dan plastisin memiliki ciri-ciri yang serupa, memiliki aneka warna yang cerah, dan bertekstur padat lunak.
  • Yang membedakan hanya pada polymer clay tidak mengandung minyak, sedangkan plastisin mengandung minyak.
  • Pada saat pengeringan, polymer clay dapat mengeras, sedangkan plastisin tetap seperti semula.
  • Fiberglass memiliki struktur cair, dan jika mengering akan mengeras.
  • Fiberglass juga dapat dibentuk ketika setengah mengeras.
  • Kerajinan fiberglass dibuat dengan cara dicetak/dicor.
  • Campuran fiberglass adalah katalis. Katalis inilah yang membuat fiberglass dapat cepat mengeras.
  • Pewarnaan fiberglass dilakukan saat masih keadaan cair maupun saat bahan mengering.
  • Fiberglass tahan lama dan kuat. Wujudnya bening sebening kaca atau air, sehingga dapat dibentuk kerajinan yang menyerupai air.
  • Lilin dan parafin berwujud padat, namun jika dipanaskan akan mencair.
  • Pengolahan kerajinan dengan bahan lilin dan parafin dilakukan dengan cara cetak/cor.
  • Pewarnaan dilakukan saat lilin mencair.
  • Lilin atau parafin dapat dicampur dengan aroma pewangi tertentu untuk menambah sensasi saat digunakan.
  • Lelehan lilin atau parafin yang terbuang dapat dipanaskan dan dicetak kembali.
  • Wujud bahan gips adalah bubuk, dicampur dengan air menjadi adonan yang kental. Adonan inilah yang akan mengeras jika didiamkan. Oleh karena itu, mengolah gips harus dengan cara dicor atau dicetak.
  • Pewarnaan gips biasanya setelah produk jadi.
  • Gips mudah pecah sehingga harus berhati-hati saat berkarya dengan bahan ini.
  • Sabun berwujud padat sehingga dapat langsung diukir saat padat.
  • Sabun dapat pula diparut/dihaluskan dan dibentuk seperti flour clay.
  • Sabun yang didiamkan akan mengeras.
  • Pewarnaan sabun dilakukan dengan mempertahankan warna sabun atau dapat pula ditambah biang warna saat sabun dibuat adonan.

Produk kerajinan bahan lunak yang sering kita jumpai adalah gypsum, karena gypsum banyak digunakan sebagai material bangunan seperti, plafon, ukiran, dan hiasan dinding, bahan lunak ini digunakan karena sifatnya tahan api dan juga lebih awet, dan bahan lunak lain juga memiliki kelebihan yang sama seperti mudah dibentuk. untuk lebihnya lengkap berikut contoh produk kerajinan dari bahan lunak.

  • Plafon
  • Ornamen
  • Bross
  • Gantungan Kunci 
  • Tas 
  • Cobek
  • Kendi
  • Gentong
  • Guci
  • Pot Bunga
  • Batu-bata
  • Ukiran
  • Miniatur
  • Genting
  • Mainan Contohnya Slime

Pada praktiknya kerajinan dibuat dengan mempertimbangkan wilayah kerja dengan beberapa prinsip berikut.

Kerajinan dibuat dengan menggunakan keterampilan tangan. Meskipun diproduksi banyak, produk kerajinan masih tetap mengandalkan tangan. Sementara itu, industri bertumpu pada kekuatan mesin. Inilah yang membedakan antara produk kerajinan dan produk industri.

Pembuatan benda-benda kerajinan dilakukan secara berulang-ulang dan didasari oleh keterampilan teknik. Sehingga produk yang dihasilkan sudah tentu memiliki kekhasan tangan yang nampak dengan detail, rumit, dan hanya bisa dilakukan dengan keterampilan teknik yang dimiliki oleh tangan seseorang.

Kerajinan merupakan benda-benda yang mempunyai nilai guna praktis, bersifat universal, dibuat dengan keterampilan teknik tangan namun masih dipengaruhi oleh adat istiadat setempat.

Kerajinan Bahan Lunak Alam; Tanah Liat

Prinsip pembuatan kerajinan bahan lunak alam dan buatan memiliki kecenderungan yaitu sengaja dibuat orang secara khusus dan sangat mempertimbangkan aspek pemaduannya. Pemaduan yang dimaksud adalah penggunaan bahan lain dengan warna dan bentuk yang berbeda tetapi padu dengan bahan dasarnya. Pemaduan juga dapat dilakukan dengan bahan serupa tetapi dibuat dengan karakteristik yang berbeda.

Secara umum jenis karya ini dapat dipilah menurut manfaatnya, sebagai berikut.

Produk kerajinan bahan lunak dibuat dengan mempertimbangankan produk tersebut dapat mempercantik diri dalam menggunakan busananya. Contohnya produk-produk aksesoris seperti gelang, kalung, bros, dan cincin.

Kerajinan bahan lunak yang difungsikan sebagai kelengkapan suatu benda. Sebagai contoh, kotak tisu yang dilengkapi dengan hiasan keramik pada bagian muka. Jika kotak tisu sudah tidak terpakai, keramik dapat dilepas dan dipasangkan pada kotak tisu lainnya.

Produk kerajinan dapat dijadikan manfaat sebagai pelengkap rumah/bangunan tertentu. Contohnya, air mancur berbentuk kodok di taman rumah.

Banyaknya ritual/upacara adat Nusantara, tentunya bervariasi pula kerajinan bahan lunak yang dapat dimanfaatkan sebagai pelengkap upacara. contohnya lilin. Lilin banyak digunakan untuk berbagai acara ritual dan pesta adat.

Selain manfaat - manfaat diatas, kerajinan bahan lunak juga memiliki fungsi sebagai berikut:

  1. Menambah keindahan, Keberadaan kerajinan bahan lunak dapat memperindah penampilan.
  2. Memberi penekanan atau kekhasan pada suatu benda Jika diberi kerajinan bahan lunak, maka sesuatu akan terkesan khas.
  3. Menjadi persyaratan pemakaian, Kerajinan bahan lunak merupakan persyaratan untuk dipakai, jika tidak digunakan maka tidak berarti apa-apa.
  4. Merupakan pertanda atau simbol, Produk kerajinan bahan lunak dijadikan sebagai pertanda atau simbol suatu kepentingan.
  5. Dibuat khusus sesuai benda aslinya (duplikasi), Kerajinan bahan lunak dibuat secara khusus menyerupai bentuk aslinya untuk alasan dan kebutuhan tertentu.
  6. Sebagai bagian dari karya seni, Karena mencerminkan ekspresi keberagaman budaya Nusantara, maka kerajinan bahan lunak merupakan bagian dari karya seni.

Pengrajin bahan lunak alam, meskipun produktif dan menghasilkan produk yang berkualitas tinggi, keberadaannya semakin menipis karena bahan alam yang sulit di dapat. sementara bahan lunak buatan lebih mudah  berkembang karena lebih praktis, ekonomis, dan berdaya jual tinggi. Demikian Artikel kali ini, jika di pelajarinya dengan baik maka akan menghasilkan produk baru yang dapat meningkatkan mutu kerajinan yang berciri khas Indonesia