Jelaskan upaya yang dapat dilakukan untuk mengendalikan laju pertumbuhan dan perkembangan nyamuk

Informasi mengenai daur hidup nyamuk merupakan hal penting yang perlu Anda ketahui. Meski terkesan sepele, hal ini baik untuk dipahami sebagai langkah pencegahan terhadap risiko penularan berbagai jenis penyakit melalui gigitan nyamuk.

Nyamuk adalah salah satu jenis serangga yang bisa menjadi perantara berbagai penyakit, mulai dari demam berdarah, chikungunya, malaria, kaki gajah, demam kuning (yellow fever), hingga infeksi virus Zika. Berbagai jenis virus dan parasit penyebab penyakit tersebut dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitannya.

Jelaskan upaya yang dapat dilakukan untuk mengendalikan laju pertumbuhan dan perkembangan nyamuk

Jenis nyamuk pun bermacam-macam dan setiap jenisnya bisa membawa penyakit yang berbeda. Misalnya, penyakit DBD, chikungunya, dan infeksi virus Zika ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti, sedangkan malaria dan kaki gajah ditularkan oleh nyamuk Anopheles.

Mengenal Daur Hidup Nyamuk

Apa pun jenisnya, nyamuk memiliki daur hidup yang mirip satu sama lain. Berikut ini adalah tahapan dalam daur hidup nyamuk:

1. Telur

Daur hidup nyamuk diawali dari telur nyamuk yang dikeluarkan oleh nyamuk betina dewasa. Nyamuk betina dewasa bisa bertelur hingga 100–300 butir sekaligus. Nyamuk ini biasanya senang bertelur di tempat berair seperti bak, ban atau ember bekas, wadah penampung air dispenser, atau pot bunga yang airnya jarang diganti.

Telur nyamuk bisa bertahan hingga sekitar 8 bulan di lingkungan yang kering. Namun, rata-rata telur nyamuk dapat menetas menjadi larva atau jentik nyamuk dalam waktu 24–48 jam. Lamanya telur nyamuk untuk menetas tergantung pada suhu air dan lingkungan tempat nyamuk bertelur.

2. Jentik nyamuk atau larva

Jentik nyamuk atau larva tampak menyerupai ulat-ulat kecil di dalam air, dengan ukuran rata-rata 1 cm. Jentik bisa hidup di air dalam kurun waktu 4–14 hari, tergantung suhu air.

Jentik nyamuk mendapat asupan makanan dari mikroorganisme atau sisa-sisa makanan yang terdapat di dalam air dan bisa berganti kulit sebanyak beberapa kali sebelum berubah menjadi pupa.

3. Pupa

Pupa atau kepompong nyamuk juga masih hidup di air. Pada tahap ini, pupa tidak memiliki mulut dan tidak makan. Bentuknya akan tampak sedikit mirip dengan jentik, tetapi ukuran kepalanya lebih besar dan bulat.

Daur hidup nyamuk ini merupakan fase terakhir yang terjadi di air. Pupa biasanya akan bertahan di dalam air selama kurang lebih 1–4 hari, kemudian berkembang menjadi nyamuk dewasa.

4. Nyamuk dewasa

Setelah menjadi dewasa, nyamuk betina akan mengisap darah manusia dan hewan untuk hidup dan mencari sumber air untuk bertelur. Sementara itu, nyamuk jantan akan bertahan hidup dengan mengonsumsi nektar bunga.

Ketika mengisap darah, nyamuk akan menusuk kulit dan menyuntikkan air liurnya ke aliran darah manusia. Saat kulit tergigit, sistem imunitas tubuh manusia akan bereaksi untuk membasmi air liur nyamuk yang dianggap sebagai benda asing.

Itulah sebabnya gigitan nyamuk dapat menimbulkan reaksi berupa kulit gatal, kemerahan, dan bentol-bentol. Selain menghasilkan reaksi tersebut, gigitan nyamuk juga dapat menularkan berbagai penyakit akibat masuknya virus atau parasit ke dalam tubuh.

Cara Memutus Daur Hidup Nyamuk yang Tepat

Guna mencegah penularan beragam penyakit yang dapat dibawa oleh nyamuk, penting untuk memutus daur hidup nyamuk dan mencegahnya berkembang biak. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan:

Fogging

Fogging dilakukan dengan menyemprotkan bahan pestisida guna membunuh nyamuk secara luas. Cara ini efektif untuk membunuh nyamuk dewasa, tetapi tidak efektif untuk membasmi telur dan jentik nyamuk.

Anda bisa meminta dinas kesehatan atau Puskesmas setempat untuk mengadakan fogging, terutama bila ada beberapa warga sekitar yang terjangkit penyakit infeksi akibat nyamuk.

3M Plus

Langkah pencegahan juga dapat dilakukan dengan menerapkan 3M, yaitu dengan menguras bak dan tempat penampungan air, menutup rapat tempat penampungan air, dan memanfaatkan kembali barang-barang bekas. Langkah ini efektif untuk mencegah nyamuk bersarang dan berkembang biak.

Selain 3M, pemerintah juga memperkenalkan program 3M Plus, yaitu upaya pencegahan tambahan guna mencegah penularan penyakit melalui nyamuk.

Upaya 3M Plus dilakukan dengan cara menaburkan bubuk larvasida (abate) atau memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk guna membunuh jentik di tempat penampungan air yang sulit dibersihkan.

Selain dengan memutus daur hidup nyamuk melalui beberapa cara di atas, ada beberapa upaya yang dapat Anda lakukan untuk mencegah gigitan nyamuk, di antaranya:

  • Gunakan obat nyamuk, baik dalam bentuk semprotan, losion, atau gel, sebelum tidur malam.
  • Pasang kasa nyamuk di setiap jendela, pintu, dan ventilasi udara agar nyamuk tidak masuk ke dalam rumah.
  • Hindari kebiasaan menggantung pakaian, karena berpotensi menjadi sarang nyamuk.
  • Gunakan kelambu di sekitar tempat tidur dan nyalakan AC atau kipas angin agar nyamuk sulit mendekati tubuh Anda.
  • Kenakan baju dan celana lengan panjang saat tidur serta pilihlah pakaian berwarna terang, jika memungkinkan.

Memutus daur hidup nyamuk merupakan langkah penting guna mencegah penularan penyakit yang ditularkan hewan mungil ini. Anda dianjurkan untuk tetap waspada dan konsultasikan ke dokter bila mengalami gejala demam tinggi, muncul bintik merah pada kulit, sakit kepala, dan nyeri sendi.

Gejala tersebut bisa menjadi tanda demam berdarah, malaria, atau masalah kesehatan lain yang disebabkan oleh gigitan nyamuk.

Jakarta -

Metamorfosis adalah tahap proses perubahan bentuk yang dialami hewan sejak menetas dari telur sampai menjadi dewasa.

Seluruh tahapan perubahan yang dialami makhluk hidup selama masa hidupnya disebut siklus hidup. Setiap hewan tentunya memiliki tahapan siklus hidup yang berbeda-beda, tahapan-tahapan tersebut lah yang dinamakan dengan metamorfosis.

Berdasarkan perubahan bentuk tubuhnya, siklus hidup hewan terbagi menjadi siklus hidup tanpa metamorfosis, seperti ayam, kucing, sapi, kambing, dan siklus hidup bermetamorfosis.

Dikutip dari buku bertajuk "Get Smart Ilmu Pengetahuan Alam" karya Aip Saripudin, metamorfosis dibedakan lagi menjadi dua jenis, yaitu metamorfosis tidak sempurna (tidak lengkap) dan metamorfosis sempurna. Berikut penjelasanya:

Metamorfosis tidak sempurna adalah perubahan bentuk hewan tetapi tidak terlalu jauh beda antara yang baru menetas dan dewasa. Metamorfosis tidak sempurna pada umumnya terjadi pada hewan jenis serangga.

Dikatakan tidak sempurna, karena hewan tersebut hanyalah melewati dua tahapan saja, yakni: dari telur ➞ menjadi nimfa/muda ➞ hingga kemudian menjadi hewan dewasa.

Contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna adalah belalang, capung, jangkrik, hingga kecoa.


Metamorfosis sempurna adalah perubahan bentuk tubuh hewan yang memiliki perbedaan jauh, antara yang baru menetas dari telur hingga dewasanya.

Contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna terjadi pada nyamuk, lalat, kupu-kupu dan katak.

Lalu, bagaimana dengan metamorfosis yang terjadi pada nyamuk? simak penjelasanya di bawah ini!

Metamorfosis Nyamuk

Nyamuk adalah hewan yang mengalami jenis metamorfosis sempurna. Semua jenis nyamuk akan melalui empat tahapan siklus hidup.

Dilansir dari modul Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Paket A Tingkatan II Setara SD/MI oleh Noor Indrastuti, tahapan-tahapan siklus hidup (metamorfosis) nyamuk adalah sebagai berikut:

Telur ➞ larva (jentik) ➞ pupa (kepompong) ➞ nyamuk dewasa.

Sebagian besar siklus hidup nyamuk dihabiskan di air. Oleh sebab itu, maka hidup nyamuk akan bergantung pada air. Dari keempat tahapan tersebut, tiga tahap pertamanya terjadi pada permukaan air, yakni sebagai tempat nyamuk hidup hingga berkembang.

Telur

Siklus nyamuk dimulai dari telur. Telur nyamuk biasanya diletakkan dan akan menetas di permukaan air, sehingga terlihat terapung. Jika telur berada di luar air, maka dapat dipastikan telur akan rusak dan mati. Setelah telur nyamuk menetas akan menjadi larva.

Larva (Jentik)

Larva atau jentik-jentik nyamuk juga disebut dengan tempayak. Jentik nyamuk hidup dan memperoleh makanan di air.

Pupa

Perubahan larva menjadi pupa hanya perlu waktu berkisar 1-2 hari saja. Pupa kemudian akan berubah menjadi nyamuk kecil hingga dewasa.

Nyamuk Dewasa

Setelah bersentuhan dengan udara, tidak lama nyamuk akan mampu terbang meninggalkan perairan untuk meneruskan hidupnya. Dibutuhkan waktu sekitar 3-10 hari saja untuk nyamuk dalam menyelesaikan siklus hidup mereka dari telur sampai dewasa.

Nyamuk Bisa Menyebabkan Penyakit

Penyakit yang berbahaya yang bisa berakibat kematian yang disebabkan oleh nyamuk yakni demam berdarah dan malaria. Gigitan nyamuk jenis Aedes aegypti, akan menyebabkan penyakit demam berdarah (DBD). Penyakit ini termasuk sangat berbahaya, karena bisa berakibat kematian apabila kita terlambat menanganinya.

Nyamuk Aedes aegypti biasanya hidup dan sangat menyukai lokasi genangan air yang bersih. Untuk itu, kita perlu melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), yang bisa dilakukan melalui gerakan yang dikenal dengan 3 M dengan cara, menguras tempat penampungan air, menutup rapat tempat penampungan air, dan mendaur ulang barang bekas.

Nah, itu tadi penjelasan siklus hidup nyamuk yang mengalami metamorfosis sempurna.

Detikes, jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan di tempat yang berpotensi menjadi lokasi bersarangnya nyamuk di lingkungan rumah kalian!

Simak Video "Bill Gates Dukung Riset Atasi Demam Berdarah di Yogyakarta"



(lus/lus)


Page 2

Jakarta -

Metamorfosis adalah tahap proses perubahan bentuk yang dialami hewan sejak menetas dari telur sampai menjadi dewasa.

Seluruh tahapan perubahan yang dialami makhluk hidup selama masa hidupnya disebut siklus hidup. Setiap hewan tentunya memiliki tahapan siklus hidup yang berbeda-beda, tahapan-tahapan tersebut lah yang dinamakan dengan metamorfosis.

Berdasarkan perubahan bentuk tubuhnya, siklus hidup hewan terbagi menjadi siklus hidup tanpa metamorfosis, seperti ayam, kucing, sapi, kambing, dan siklus hidup bermetamorfosis.

Dikutip dari buku bertajuk "Get Smart Ilmu Pengetahuan Alam" karya Aip Saripudin, metamorfosis dibedakan lagi menjadi dua jenis, yaitu metamorfosis tidak sempurna (tidak lengkap) dan metamorfosis sempurna. Berikut penjelasanya:

Metamorfosis tidak sempurna adalah perubahan bentuk hewan tetapi tidak terlalu jauh beda antara yang baru menetas dan dewasa. Metamorfosis tidak sempurna pada umumnya terjadi pada hewan jenis serangga.

Dikatakan tidak sempurna, karena hewan tersebut hanyalah melewati dua tahapan saja, yakni: dari telur ➞ menjadi nimfa/muda ➞ hingga kemudian menjadi hewan dewasa.

Contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna adalah belalang, capung, jangkrik, hingga kecoa.


Metamorfosis sempurna adalah perubahan bentuk tubuh hewan yang memiliki perbedaan jauh, antara yang baru menetas dari telur hingga dewasanya.

Contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna terjadi pada nyamuk, lalat, kupu-kupu dan katak.

Lalu, bagaimana dengan metamorfosis yang terjadi pada nyamuk? simak penjelasanya di bawah ini!

Metamorfosis Nyamuk

Nyamuk adalah hewan yang mengalami jenis metamorfosis sempurna. Semua jenis nyamuk akan melalui empat tahapan siklus hidup.

Dilansir dari modul Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Paket A Tingkatan II Setara SD/MI oleh Noor Indrastuti, tahapan-tahapan siklus hidup (metamorfosis) nyamuk adalah sebagai berikut:

Telur ➞ larva (jentik) ➞ pupa (kepompong) ➞ nyamuk dewasa.

Sebagian besar siklus hidup nyamuk dihabiskan di air. Oleh sebab itu, maka hidup nyamuk akan bergantung pada air. Dari keempat tahapan tersebut, tiga tahap pertamanya terjadi pada permukaan air, yakni sebagai tempat nyamuk hidup hingga berkembang.

Telur

Siklus nyamuk dimulai dari telur. Telur nyamuk biasanya diletakkan dan akan menetas di permukaan air, sehingga terlihat terapung. Jika telur berada di luar air, maka dapat dipastikan telur akan rusak dan mati. Setelah telur nyamuk menetas akan menjadi larva.

Larva (Jentik)

Larva atau jentik-jentik nyamuk juga disebut dengan tempayak. Jentik nyamuk hidup dan memperoleh makanan di air.

Pupa

Perubahan larva menjadi pupa hanya perlu waktu berkisar 1-2 hari saja. Pupa kemudian akan berubah menjadi nyamuk kecil hingga dewasa.

Nyamuk Dewasa

Setelah bersentuhan dengan udara, tidak lama nyamuk akan mampu terbang meninggalkan perairan untuk meneruskan hidupnya. Dibutuhkan waktu sekitar 3-10 hari saja untuk nyamuk dalam menyelesaikan siklus hidup mereka dari telur sampai dewasa.

Nyamuk Bisa Menyebabkan Penyakit

Penyakit yang berbahaya yang bisa berakibat kematian yang disebabkan oleh nyamuk yakni demam berdarah dan malaria. Gigitan nyamuk jenis Aedes aegypti, akan menyebabkan penyakit demam berdarah (DBD). Penyakit ini termasuk sangat berbahaya, karena bisa berakibat kematian apabila kita terlambat menanganinya.

Nyamuk Aedes aegypti biasanya hidup dan sangat menyukai lokasi genangan air yang bersih. Untuk itu, kita perlu melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), yang bisa dilakukan melalui gerakan yang dikenal dengan 3 M dengan cara, menguras tempat penampungan air, menutup rapat tempat penampungan air, dan mendaur ulang barang bekas.

Nah, itu tadi penjelasan siklus hidup nyamuk yang mengalami metamorfosis sempurna.

Detikes, jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan di tempat yang berpotensi menjadi lokasi bersarangnya nyamuk di lingkungan rumah kalian!

Simak Video "Bill Gates Dukung Riset Atasi Demam Berdarah di Yogyakarta"


[Gambas:Video 20detik]
(lus/lus)