Jelaskan tata cara pemasangan karya seni rupa dua dimensi dan karya tiga dimensi yang benar

Menata karya sebelum dipamerkan memang menjadi tugas panitia (seksi Dekorasi). ruangan ditata demikian rupa agar terlihat indah, aman dan nyaman terutama diperuntukkan bagi pengunjung. Ruang yang besar dan luas tidak menjadi jaminan, dapat ditata indah, begitu sebaliknya ruangan yang kecil belum tentu tidak dapat ditata sehingga nyaman. Kenyamanan memang tergantung bagaimana menata titik titik yang pas. Komposisi karya dalam ruangan akan menjadi penentu. Letak karya 2 dimensi dan karya 3 dimensi akan disusun sesuai dengan ruangan. Jangan sampai perbandingan antara karya dan ruangan tidak tepat. Ruangan yang kecil harus diisi dengan jumlah karya yang tidak terlalu banyak. Karya yang banyak pastinya akan membutuhkan ruangan yang besar dengan penataan karya yang tepat. Perlengkapan ruang Pameran akan menjadi penentu keberhasilan kegiatan pameran.

  1. Penataan karya seni rupa hendaknya mempertimbangkan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung.
  2. Karya 2 dimensi harus dipasang di Sketsel atau papan panil, jika tidak ada bisa dipsang pada dinding.
  3. Karya 3 dimensi harus dipasang di level, jika tidak ada maka bisa memanfaatkan meja untuk meletakkan karya.
  4. Karya kerajinan tangan harus diletakkan pada meja khusus dengan deretan khusus karya seni kriya. 
  5. Penataan lampu harus tepat, jangan sampai penataan lampu terlalu jauh dengan karya atau terlalu dekat dengan karya. Sebaiknya satu karya diberi lampu spot light. Lampu spot Light adalah lampu yang hanya menerangi satu karya.

Dengan penataan karya seni rupa yang tepat, Perlengkapan Ruang Pameran yang mumpuni, maka karya akan dapat dinikmati pengunjung secara optimal sehingga proses apresiasi tidak terhambat. Denah penataan ruang bisa anda lihat dibawah ini.

Jelaskan tata cara pemasangan karya seni rupa dua dimensi dan karya tiga dimensi yang benar

Denah Ruangan dengan 1 pintu masuk dan 1 pintu keluar

Seni Budaya SD KK J 127 Oleh hujan, air, sinar matahari, udara lembab,dsb Kerusakan karena hewan: Rayap, ngengat, dsb Kerusakan karena tumbuhan: Jamur, lumut, dsb Kerusakan karena kotoran: Debu, abu rokok, sampah, dsb Beberapa hal yang sangat mengganggu keselamatan karya, harus benar‐ benar dilakukan, dijaga sehingga orang yang memiliki karya akan merasa aman dengan karyamya dan nyaman dalam berpameran.

i. Pemasangan Karya

Pemasangan karya untuk pameran karya dua dimensi dengan cara: ditempel dengan lem yang sesuai ditempel dengan isolasi satu sisi ditempel dengan isolasi dua sisi double‐tape ditempel dengan paku, atau pines digantung dengan senar Sedangkan untuk pemasangan karya tiga dimensi dengan cara : diletakkan di atas pustek diletakkan di dalam vitrine diletakkan pada rak diletakkan di lantai Digantung pada panel, dinding atau langit‐langit.

j. Menyiapkan Pameran

Sebuah pameran yang baik tentunya memerlukan perencanaan yang baik pula agar tidak mengecewakan. Paling tidak, sebuah perencanaan yang baik akan mempermudah kita dalam melaksanakan serta melakukan evaluasi. Oleh karena itu, untuk mencapai pelaksanaan pameran yang baik, kita memerlukan langkah‐ langkah persiapan dan pelaksanaan yang jelas. Langkah‐langkah persiapan DRAFT Kegiatan Pembelajaran 4 128 tersebut dimualai dengan pembentukan kepanitiaan pameran, penyusunan program atau rencana kerja, melaksanakan program kerja dan terakhir melaksanakan evaluasi kerja. Tahap Perencanaan Tahap perencanaan persiapan awal meliputi pembentukan panitia, pembuatan proposal, penyusunan, jadwal, dan tempat a Pembentukan Panitia Panitia adalah kelompok orang yang ditunjuk atau dipilih untuk mengurus suatu kegiatan. Pembentukan panitia hendaknya dilakukan melalui musyawarah. Kepanitiaan pameran diantaranya: Pelindung, ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara dan seksi‐sesksi. b Pembuatan Proposal Sebelum pelaksanaan kegiatan pameran, perlu dibuatkan proposal kegiatan yang berisi tentang semua hal yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan pameran kelas mulai dari awal sampai akhir kegiatan. c Penentuan Tema Tema merupakan pokok pikiran yang menjiwai seluruh kegiatan. Dalam menentukan tema harus disesuaikan dengan maksud dan tujuan pameran. Misalnya, Dengan Pameran Seni Rupa Kita Tingkatkan Prestasi Belajar dan Kreativitas . si tema bisa disesuaikan dengan momen hari‐hari tertentu, misalnya hari‐hari besar nasional. d Penyusunan Jadwal Jadwal kegiatan pameran perlu disusun dengan baik dan terprogram agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan lancar. Pada jadwal tertera hari dan tanggal, waktu, dan jenis kegiatan yang dilakukan. e Tempat Tempat pameran perlu dipersiapkan dengan baik sebelum pelaksanaan kegiatan. Syarat‐syarat tempat pameran yang baik, antara lain strategis, mudah dijangkau, luas, aman, bersih, dan dekat keramaian. DRAFT Seni Budaya SD KK J 129 Tahap Pengumpulan karya Karya‐karya seni yang akan dipamerkan dikumpulkan pada panitia. asil karya yang terkumpul perlu dikelompokkan sesuai dengan jenis karyanya, baik karya dua dimensi maupun tiga dimensi. Tahap Seleksi Karya Karya yang terkumpul diseleksi kelayakannya sebelum dipamerkan. Dalam proses penyeleksian, dapat meminta pertimbangan guru kesenian, atau bisa juga melibatkan seniman, agar karya yang dipamerkan berkualitas. Tahap persiapan akhir gladi bersih Sebelum pelaksanaan pameran, perlu diadakan persiapan akhir atau gladi bersih untuk mengecek kesiapan akhir panitia. Dengan gladi bersih akan dapat diketahui hal‐hal yang perlu diperbaiki. Pelaksanaan gladi bersih dapat dilakukan satu hari menjelang pelaksanaan pameran. Tahap pelaksanaan pameran Setelah semua persiapan selesai, pameran dapat dilaksanakan sesuai jadwal yang telah dibuat. Keberhasilan suatu pameran tergantung dari kesiapan dan kerjasama panitia. Jangan sampai jalannya pameran kacau karena kurangnya koordinasi yang baik. Salah satu tanda keberhasilan suatu pameran seni rupa dapat dilihat dari jumlah pengunjung. Maka ketika mengadakan pameran dapat berusaha untuk menarik pengunjung sebanyak mungkin melalui poster dan selebaran.

k. Evaluasi Penataan

Berikut adalah soal mata pelajaran Seni Budaya (Seni Rupa) kelas X SMA materi Pameran Seni Rupa lengkap dengan kunci jawaban.


Soal Essay:

  1. Jelaskan pengertian pameran karya seni rupa?
  2. Sebutkan dan jelaskan tujuan, manfaat serta fungsi pameran karya seni rupa?
  3. Apa manfaat proposal kegiatan pameran karya seni rupa?
  4. Bagaimana cara menyiapkan karya seni rupa untuk dipamerkan?
  5. Seksi apa yang tugasnya mencari dana dalam penyelenggaraan kegiatan pameran di sekolah?
  6. Materi pameran seni rupa ada tiga sumber sebutkan secara singkat?
  7. Sebutkan susunan kepanitiaan kegiatan pameran seni rupa di sekolah Anda?
  8. Pada penulisan proposal pameran format penulisan proposal apa yang dapat digunakan?
  9. Apakah fungsi kurator pada sebuah kegiatan pameran?
  10. Teknik pemilihan karya untuk pameran dapat dilakukan dengan :
  11. Setelah Anda membaca dan memahami materi pembelajaran 4, tentu Anda mengerti apa dislplay itu?
  12. Apa yang Anda ketahui dalam prinsip penataan karya di dalam pameran?
  13. Apa fungsi mounting dan sebutkan dua teknik mounting?
  14. Apakah Fungsi panel dalam sebuah pameran seni rupa?
  15. Dalam sebuah pameran ada Vitrine apa yang Anda ketahui?
  16. Pelaksanaan sebuah pameran dikatakan komunikatif jika?
  17. Untuk pemasangan karya dua dimensi dalam sebuah pameran dengan teknik:
  18. Untuk pemasangan karya tiga dimensi dalam sebuah pameran dengan:
  19. Setiap karya dalam pameran diberi Label, membuat label karya, dengan isi yaitu:
  20. Pelaksanaan pameran mencakup kegiatan pelaksanaan kerja panitia secara bersama-sama meliputi:
  21. Sebelum dilakukan penataan ruang pameran, panitia pameran terlebih dulu membuat:
  22. Aspek lain yang tidak kalah pentingnya dalam penataan ruang pameran adalah:
  23. Pameran di sekolah biasanya dimulai dengan kegiatan pembukaan pameran yang ditandai dengan kata sambutan antara lain:
  24. Siapakah yang membuat laporan kegiatan pameran? dan ditujukan kepada siapa laporan tersebut?

Kunci Jawaban

1. Pameran karya seni rupa adalah salah satu bentuk penyajian karya seni rupa agar dapat berkomunikasi dengan pengunjung. Makna komunikasi di sini, berarti, karya- karya seni rupa yang dipajang tersaji dengan baik, sehingga para pemirsa dapat mengamatinya dengan nyaman untuk mendapatkan pengalaman estetis dan pemahaman nilainilai seni yang dipamerkan.

2. Tujuan, manfaat serta fungsi pameran karya seni rupa:

a. Tujuan pameran karya seni rupa:

  • Tujuan sosial untuk meningkatkan karya seni untuk menjadi skala besar dan juga terbatas pada sebuah kelas sosial.
  • Tujuan komersial yang dimana akan bertujuan untuk menciptakan sebuah profit yang besar didalam mendapatkan berbagai macam bentuk dair keuntungan bagi sang seniman maupun penyelenggaraan kegiatan
  • Tujuan kemanusiaan yang dimana berfungsi untuk melakukan pelestariaan pada berbagia macam bentuk pembinaan akan nilai dan juga pengembangan dari sebuah hasil akan karya seni yang ada

b. Manfaat pameran karya seni rupa di sekolah

  • Melakukan penumbuhan dari sikap untuk memberikan apresiasi terhadap karya seni rupa
  • Melakukan peningkatan terhadpa wawasan yang dimliki pada bidang karya seni
  • Memberikan pelatihan terhadap kerja kelompok
  • Meningkatkan pengalaman dari kegiatan sosial
  • Memberikan pelatihan pada siswa untuk memiliki tanggung jawab

c. Fungsi pameran karya seni rupa

  • Fungsi apresiasi yang dimana menjadi sebuah bentuk kegiatan untuk menghargai seni
  • Fungsi edukasi yang berupa untuk memberikan berabgai macam betnuk dari nilai acara dari masyarakat
  • Fungsi rekreasi yang dimana adalah sebagai tempat untuk memberikan hiburan

3. Manfaat proposal kegiatan pameran karya seni rupa adalah sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pameran. Selain itu, proposal ini juga dapat digunakan untuk mencari dana dari berbagai pihak (sponsorship) untuk membantu kelancaran penyelenggaraan pameran.

4. Cara menyiapkan karya seni rupa untuk dipamerkan 

a. Menentukan Tujuan

b. Menentukan Tema Pameran

c. Menyusun Kepanitiaan:

1) Ketua

2) Wakil Ketua

3) Sekretaris

4) Bendahara

5) Seksi Kesekretariatan

6) Seksi Usaha

7) Seksi Publikasi dan Dokumentasi

8) Seksi Dekorasi dan Penataan Ruang

9) Seksi Stand

10) Seksi Pengumpulan dan Seleksi Karya

11) Seksi Perlengkapan

12) Seksi Keamanan

13) Seksi Konsumsi

d. Menentukan Waktu dan Tempat

e. Menyusun Agenda Kegiatan

f. Menyusun Proposal Kegiatan

5. Seksi yang bertugas mencari dana dalam penyelenggaraan kegiatan pameran di sekolah adalah Seksi Usaha. Seksi ini berkewajiban membantu Ketua dalam pencarian dana atau sumbangan dari berbagai pihak, untuk menutupi biaya pameran. Beberapa usaha untuk memperoleh dana, misalnya dari iuran peserta pameran, sumbangan dari siswa secara kolektif, sumbangan dari donatur atau para simpatisan terhadap diselenggarakannya pameran, baik berupa uang atau barang yang sangat diperlukan dalam penyelenggaraan kegiatan tersebut.

6. Materi pameran seni rupa di sekolah terdiri dari tiga sumber.

  • Pertama adalah koleksi karya tugas-tugas siswa terbaik (seni lukis, desain, dan kria atau karya yang lain) yang dipilih oleh guru dan dikoleksi selama 1 semester.
  • Kedua, adalah karya-karya siswa yang dibuat atas kehendak sendiri, di luar tugas yang diberikan oleh guru di sekolah.
  • Ketiga, adalah karya-karya siswa yang memenangkan lomba kesenirupaan (seni lukis, desain, kria, logo, animasi, dan lain-lain) baik dalam tingkat lokal, nasional, maupun internasional, yang pernah diraih oleh siswa yang sedang belajar efektif di sekolah yang mengadakan pameran.

7. Susunan kepanitiaan kegiatan pameran seni rupa di sekolah adalah sebagai berikut:

  • Ketua
  • Sekretaris
  • Bendahara
  • Sejumlah seksi-Seksi: ada yang mengurusi materi. Pembuatan katalog (kelompok kerja yang mengurusi data karya, biografi pameris, desain dan layout, pencetakan) kuratorial (penulisan naskah yang memberikan informasi tentang karya-karya yang dipamerkan dan dimuat di katalog). Pembuatan label (informasi singkat mengenai materi pameran: judul, tahun penciptaan, media, ukuran, pencipta).

8. Format penulisan proposal pameran adalah latar belakang pameran, dasar acuan kegiatan pameran, tujuan pameran, hasil dan dampak pameran yang diharapkan, tema pameran, waktu dan tempat, tata tertib dan lain-lain.

9. Fungsi kurator pada sebuah kegiatan pameran menganalisis berbagai factor keunggulan seni yang dipamerkan, di samping menunjukkan pula kecenderungan kreatif peserta pameran, baik untuk bidang seni lukis, desain, atau kria. Sehingga pengunjung mendapatkan bahan banding untuk mengapresiasi karya yang diamatinya. Artikel kurasi pameran dimuat dalam katalog pameran, sehingga isinya menjadi topik bahasan yang menarik dalam aktivitas diskusi yang dilaksanakan.

10. Teknik pemilihan karya dapat dilakukan berdasarkan kualitas karya (yang layak untuk dipamerkan), jenis karya (karya dua dimensi atau tiga dimensi), ukuran, dan kriteria lain sesuai ketentuan panitia pameran. Bahkan dalam pameran seni rupa di sekolah, guru bisa melakukan seleksi karya dengan mempertimbangkan proporsi perwakilan tiap kelas.

11. Display adalah cara mengatur objek, gambar, produk, atau unsur unsur lainnya untuk mencapai hasil yang artistik, komunikatif, persuasif, dan proporsional. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka perlu diperhatikan prinsip-prinsip Harmony, Kesatuan, Rytme/irama, Komunikatif, Persuasif dan Proporsional.

12. Prinsip penataan karya di dalam pameran adalah dengan menggunakan kontras dalam bentuk, warna, tekstur, volume, dan arah garis. Jangan meletakkan beberapa objek pada garis vertikal secara berdekatan dengan garis horisontal, sehingga benda terkesan bertumpuk dan saling menutup.

13. Mounting adalah menempelkan gambar pada karton atau papan triplek dengan perbadingan tertentu. Ada dua teknik mounting, yaitu:

  • Mounting sebagian, yaitu Karya ditempel di bagian tengah, disisakan beberapa cm di bagian tepi untuk pasparto
  • Mounting utuh, yaitu karya ditempelkan secara penuh 

Tujuan dari monting adalah:

  • Melindungi karya
  • Memperindah karya
  • Menonjolkan karya dari pengaruh sekitarnya

14. Fungsi panel dalam sebuah pameran seni rupa adalah untuk menempelkan karya dua dimensi seperti: lukisan, gambar, dan sebagainya. Panil juga dapat digunakan sebagai penyekat ruangan.

15. Vitrine adalah lemari panjang untuk menata benda-benda koleksi. Umumnya dipergunaan untuk tempat memamerkan benda-benda 3 (tiga) dimensi, benda-benda yang tidak boleh disentuh, benda-benda yang karena kecil bentuknya atau tinggi nilainya sehingga dikhawatirkan keamanannya.

16. Sebuah pameran dikatakan komunikatif jika semua unsur yang ada dapat menyampaikan pesan secara tepat kepada pengunjung sesuai dengan tujuan pameran. Setiap pameran memiliki tujuannya masingmasing, misal: menunjukkan hasil karya siswa setelah mengikuti proses pembelajaran, atau menunjukkan keberhasilan para pengusaha kecil, dsb. Penyelenggara pameran dalam hal ini berkedudukan sebagai komunikator (penyampai pesan) dan pengunjung sebagai komunikan (penerima pesan), sedangkan unsurunsur yang ditata merupakan sarana penyampai pesan. Sebuah proses komunikasi dikatakan berhasil jika diantara komunikan dan komunikator memiliki kesepahaman.

17. Pemasangan karya dua dimensi dalam sebuah pameran dapat dilakukan dengan teknik sebagai berikut:

  • ditempel dengan lem yang sesuai
  • ditempel dengan isolasi satu sisi
  • ditempel dengan isolasi dua sisi (double-tape)
  • ditempel dengan paku, atau pine 
  • digantung dengan senar

18. Pemasangan karya tiga dimensi dalam sebuah pameran dapat dilakukan dengan:

  • Diletakkan di atas pustek
  • Diletakkan di dalam vitrine
  • Diletakkan pada rak
  • Diletakkan di lantai
  • Digantung pada panel , dinding atau langit-langit

19. Untuk membuat label karya, dapat di isi dengan

  • nama pembuat karya
  • nama pembuat karya
  • judul karya
  • bahan/media
  • ukuran karya
  • tahun pembuatan
  • harga (jika dijual)
  • dan keterangan lain jika diperlukan

20. Pelaksanaan pameran mencakup kegiatan pelaksanaan kerja panitia secara bersama-sama meliputi: Penataan ruang, pelaksanaan pameran dan penyusunan laporan.

21. Sebelum dilakukan penataan ruang pameran, panitia pameran terlebih dulu membuat rancangan denah ruang pameran.

22. Aspek lain yang tidak kalah pentingnya dalam penataan ruang pameran adalah Penataan alur arus pengunjung perlu disesuaikan dengan kondisi ruang.

23. Pameran di sekolah biasanya dimulai dengan kegiatan pembukaan pameran yang ditandai dengan kata sambutan antara lain dari: Ketua panitia pelaksana, pembimbing, serta acara sambutan sekaligus pembukaan pameran oleh Kepala Sekolah atau yang mewakilinya. Pada waktu pembukaan bisanya setiap pengunjung dibagi katalog pameran dan dipersilahkan untuk mencicipi jamuan yang telah disediakan oleh panitia.

24. Laporan kegiatan pameran di sekolah secara tertulis dibuat oleh panitia pemeran sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan pameran. Laporan ini kemudian ditujukan kepada Kepala Sekolah sebagai pihak yang bertanggungjawab terhadap segala kegiatan di sekolah. Laporan kegiatan juga diberikan kepada sponsor utama jika pihak sponsor memintanya.