Jelaskan persamaan manusia purba di Asia dan Afrika

Sebutkan Jenis-Jenis Manusia Purba di Dunia - Beberapa siswa pasti pernah menghadapi soal ujian atau ulangan seperti ini. Jika disuruh menjawab berarti harus hafal jenis manusia purba tersebut karena pertanyaan jenis ini bukanlah suatu pertnyaan yang isinya pendapat. Oke masuk dalam inti artikel baiknya kita kenali dulu bahwa Manusia purba adalah manusia yang hidup di zaman prasejarah yaitu zaman di mana pada saat itu manusia belum mengenal tulisan. Fosil manusia purba di temukan di berbagai tempat di belahan dunia. Baik di Asia, Afrika, maupun Eropa. Berikut ini adalah jenis-jenis fosil manusia purba yang di temukan di seluruh dunia dan tempat penyebarannya.

Jenis-jenis fosil manusia purba yang ada di dunia di kelompokan menjadi:


1. Jenis Fosil Manusia Purba di IndonesiaPithecanthropus MojokertensisMeganthropus Paleojavanicus,Homo SoloensisHomo Sapiens

2. Jenis Fosil Manusia Purba di daratan ASIAPithecantropus Pekinensis / Homo BeijinensisPithecantropus Latianensis

3. Jenis Manusia Purba di AfrikaAustralopithecus AfricanusAustralipothecus RobustusAustralopithecus BoisliHomo Hanilis, dll

4. Jenis manusia Purba di EropaHomo neanderthalensisHomo HidelbergonsisHomo Cramogno

1. Manusia purba di Indonesia

Nama manusia purba ini berasal dari tiga kata, yaitu pithecos yang berarti kera, anthropus yang berarti manusia, dan erectus yang berarti tegak. Jadi Pithecanthropus Erectus berarti “ manusia kera yang berjalan tegak”. Nama sebutan itu didasarkan pada fosil yang ditemukan. Penemuan ini berupa tulang paha yang lebih besar dibandingkan tulang lengan. Demikian juga volume otaknya lebih besar dari pada kera, tetapi lebih kecil dari pada manusia.
 

Fosil ini ditemukan oleh seorang ahli purbakala dari negara Belanda yang bernama Eugene Dudois. Fosil manusia purba ini ditemukan di Desa Trinil, Ngawi, Jawa Timur tahun 1891 . Fosil sejenis juga ditemukan di Desa Jetis Mojokerto di lembah Kali Brantas tahun 1936 . Karena temuan itu berupa fosil anak-anak, oleh Weidenreich dinamakan Pithecanthropus Robustus. Von Koenigswald menamakannya Pithecanthropus Mojokertensis , karena ditemukan di Mojokerto.

  • Meganthropus Palaeojavanicus

Meganthropus Palaeojavanicus berasal dari kata mega yang berarti besar, anthropus yang berarti manusia, palaeo yang berarti tertua, dan javanicus yang berarti Jawa. Meganthropus Palaeojavanicus berarti “ manusia besar tertua dari Jawa”. Arti ini diambil berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa tulang rahang atas dan rahang bawah jauh lebih kuat dari pada Pithecanthropus Erectus. Fosil ini ditemukan oleh von Koenigswald di Sangiran, Surakarta pada tahun 1941 . Sekarang di tempat tersebut dibangun Museum Purbakala Sangiran. Von Koenigswald menganggap fosil ini lebih tua dibandingkan dengan Pithecanthropus Erectus.

Homo berarti “manusia”. Fosil ini disebut homo karena menurut penyelidikan yang dilakukan oleh von Koenigswald , makhluk ini lebih tinggi tingkatannya dari pada Pithecanthropus Erectus. Bahkan makhluk homo sebanding dengan manusia biasa. Ada dua jenis fosil homo, yaitu Homo Soloensis dan Homo Wajakensis .
 

Homo Soloensis berarti “manusia dari solo”. Fosil di temukan oleh Ter Haar dan Oppenorth di daerah Ngandong lembah Bengawan Solo . Sedangkan Homo Wajakensis berarti “manusia dari wajak” karena memang ditemukan di Desa Wajak, dekat Tulungagung Jawa Timur . Fosil ini ditemukan oleh Eugene Dubois pada tahun 1889 . Jenis manusia purba ini setingkat dengan Homo Soloensis. Fosil ini diperkirakan mirip dengan penduduk asli Australia.

Berdasarkan perkembangannya dikenal jenis homo yang lain yaitu Homo Sapiens . Homo Sapiens berarti “manusia cerdas”. Jadi, jenis manusia ini jauh lebih sempurna jika dibandingkan dengan makhluk sebelumnya. Jenis inilah yaang dikatakan sebagai nenek moyang bangsa Indonesia yang berasal dari Yunan.

Menurut von Koenigswald , fosil-fosil tersebut ditemukan di lapisan yang berbeda. Fosil Meganthropus Palaeojavanicus ditemukan di lapisan dilluvium bawah (lapisan Jetis). Fosil Pithecanthropus Erectus ditemukan di lapisan dilluvium tengah (lapisan Trinil). Adapun fosil Homo ditemukan di lapisan dilluvium atas (lapisan Ngandong). Berdasarkan keterangan tersebut dapat di simpulkan bahwa Meganthropus lebih tua dari pada Pithecanthropus Erectus. Namun, Pithecanthropus Erectus lebih tua dibandingkan dengan Homo.
 

2. Manusia purba di Cina
Manusia purba yang ditemukan di Cina disebut Homo Pekinensis , yang berarti “manusia dari Peking” (sekarang Beijing). Homo Pekinensis ditemukan di Gua Choukoutien sekitar 40 km dari Peking. Fosil ini ditemukan oleh seorang sarjana dari Kanada bernama Devidson Black. Berdasarkan penyelidikan, kerangka jenis manusia purba ini menyerupai kerangka Pithecanthropus Erectus. Oleh karena itu, para ahli menyebutnya juga dengan nama Pithecanthropus Pekinensis atau Sinanthropus Pekinensis yang berarti “manusia kera dari Peking”.
 

3. Manusia purba di Afrika 
Manusia purba yang ditemukan di afrika disebut Homo Africanus yang berarti “manusia dari Afrika”. Fosilnya ditemukan oleh Reymond Dart. Fosil ini ditemukan di dekat sebuah pertambangan Taung Bostwana, tahun 1924. Setelah direkonstruksi ternyata membentuk kerangka seorang anak yang berusia sekitar 5 sampai 6 tahun. Fosil ini di beri nama Australopithecus Africanus, karena hampir mirip dengan penduduk asli Australia. Selanjutnya, Robert Broom menemukan fosil serupa yang berupa tengkorak orang dewasa di tempat yang sama.
 

4. Manusia purba di Eropa 
Manusia purba yang ditemukan di Eropa disebut Homo Neandherthalensis. Nama itu mengandung arti “manusia Neanderthal”. Manusia jenis ini ditemukan oleh Rudolf Virchow di lembah Neander, Dusseldorf, Jerman Barat tahun 1856. Selain di Jerman, juga ditemukan di Gua Spy Belgia. Di Prancis ditemukan manusia purba yang disebut Homo Cro Magnon.
 

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa perbedaan antara jenis Pithecanthropus Erectus dengan Homo Sapiens. perbedaan tersebut antara lain sebagai berikut:

  • Ruang tengkorak Pithecanthropus lebih kecil dibandingkan Homo Sapiens, sehingga volume otaknya juga lebih kecil. Ruang tengkorak Pithecanthropus kurang dari 1000 cc, sedangkan ruang tengkorak Homo Sapiens lebih dari 1000 cc. 
  • Tulang kening Pithecanthropus lebih menonjol ke depan. 
  • Tulang rahang bawah Pithecanthropus lurus ke depan sehingga tidak berdagu, sedangkan Homo sapiens berdagu. 
  • Tulang rahang dan gigi Pithecanthropus lebih besar dan kuat dari pada tulang rahang Homo sapiens. 
  • Tinggi dan berat badan Homo Sapiens lebih besar yaitu 130-210 cm dan 30-150 kg.

Nah demikian penjelasan dari artikel saya yang berjudul Perbedaan Manusia Purba dan Jenis-Jenisnya. Semoga dengan artikel saya ini kalian dapat pemahaman tentang populasi manusia purba ada dimana saja.

tirto.id - Manusia purba adalah manusia yang hidup pada zaman praaksara, era sebelum tulisan ditemukan. Manusia purba hidup pada masa jauh sebelum kemunculan manusia modern. Diperkirakan, sekitar 4 juta tahun lalu sudah ada manusia purba yang tertua.

Sedangkan manusia modern adalah manusia yang telah digolongkan dalam kategori homo sapiens, yang mempunyai volume otak dan ciri-ciri fisik yang sama dengan manusia pada masa sekarang.

Manusia modern sudah mampu menggunakan seluruh akal dan pikirannya untuk menjalani hidup. Selain itu, manusia modern merupakan jenis manusia yang sudah dapat menemukan, membuat, dan menggunakan alat-alat dalam upaya pemenuhan kebutuhan hidupnya.

Infografik SC Persamaan Manusia Purba dan Modern. tirto.id/Fuad

Manusia purba dan manusia modern memiliki beberapa persamaan pada aspek fisik dan aspek non fisik. Selain itu, manusia purba dan manusia modern juga memiliki perbedaan dalam kedua aspek tersebut. Berikut penjelasannya.

Persamaan Manusia Purba dan Manusia Modern Secara Fisik & Non Fisik

Dikutip dari modul Sejarah: Persamaan dan Perbedaan Manusia Purbaan Manusia Purba dengan Manusia Modern oleh Kemendikbud (2020:23-24), manusia purba dan manusia modern memiliki beberapa persamaan dari segi aspek fisik dan non fisik.

Aspek fisik terdiri dari beberapa hal yaitu bentuk badan, berjalan dengan kaki, tinggi badan, warna kulit, warna rambut dan warna mata serta bentuk hidup.

Sementara, aspek non fisik meliputi jenis makanan, mengenal bahasa, dapat menggunakan api, dan senang berburu.

1. Persamaan Manusia Purba dan Manusia Modern secara Fisik

a. Bentuk badan

Manusia purba dan manusia modern umumnya memiliki bentuk badan yang sama, yaitu berpostur tubuh tegak. Fosil-fosil dari manusia purba awal menunjukan bentuknya bentuk tubuhnya yang tegak. Kemudian, dalam perkembangannya bentuk tubuh manusia purba semakin membaik seperti pada manusia purba jenis Homo Erectus.

b. Berjalan dengan menggunakan dua kaki

Manusia purba dan manusia modern sama-sama berjalan menggunakan kedua kaki. Hal tersebut, menjadi pembeda antara manusia dengan kera maupun gorila yang berjalan menggunakan tangan dan kaki. Manusia yang dapat berjalan hanya dengan kaki, dapat memanfaatkan kedua tangannya untuk pekerjaan lain seperti menggunakan alat maupun mempertahankan diri.

c. Tinggi badan

Manusia purba dan manusia modern cenderung mempunyai tinggi badan yang hampir sama, yaitu di kisaran 110-200 cm. Salah satu jenis manusia purba yang mempunyai tinggi badan yang serupa dengan manusia modern adalaah Homo Erectus dengan kisaran 165-185 cm.

d. Warna kulit, rambut, dan mata

Manusia purba dan manusia modern cenderung memiliki warna kulit dan rambut yang sama. Meski manusia purba diperkirakan punya warna tubuh yang lebih gelap, perbedaannya dengan manusia modern tidak terlalu besar.

Sementara, warna rambut Manusia purba dan manusia modern pun tidak jauh berbeda. Umumnya, kedua jenis ini memiliki rambut berwarna hitam, pirang, cokelat, putih dan kuning. Demikian pula warna mata manusia purba dan manusia modern, juga tak terlalu berbeda, seperti hitam, cokelat, hijau, abu-abu dan biru.

e. Bentuk hidung

Manusia purba dan manusia modern memiliki bentuk hidung yang sama, yaitu berbentuk mancung ataupun pesek dan besar maupun kecil.

f. Mata yang menghadap ke depan

Manusia purba dan manusia modern sama-sama mempunyai mata yang peletakannya sama yaitu, mengarahkan pandangan ke arah depan.

g. Tungkai Jari

Manusia purba dan manusia modern memiliki tungkai jari yang dapat digerakkan ke segala arah.

2. Persamaan Manusia Purba dan Manusia Modern dalam Aspek Non fisik

a. Manusia purba dan manusia modern mengonsumsi jenis makanan yang sama, yaitu daging dan tumbuh-tumbuhan. Artinya, keduanya sama-sama omnivora.

b. Manusia purba dan manusia modern sama-sama mengenal serta menggunakan bahasa. Mereka memakai bahasa tertentu untuk berkomunikasi.

c. Manusia purba dan manusia modern sama-sama bisa memakai api untuk memasak makanan.

d. Manusia purba dan manusia modern sama-sama bisa menggunakan sejumlah peralatan guna mempermudah keperluan hidupnya. Namun, kualitas peralatan milik manusia purba berada jauh di bawah kepunyaan manusia modern.

e. Manusia purba dan beberapa manusia modern memiliki kesenangan dalam berburu.

Perbedaan Manusia Purba dan Manusia Modern secara Fisik dan Non Fisik

Manusia purba dan manusia modern memiliki beberapa perbedaan dalam aspek fisik dan non fisik. Aspek fisik terdiri dari beberapa hal seperti bentuk badan, bentuk kepala, bentuk air muka, tulang rahang bawah, dan bentuk hidung. Sementara, beberapa aspek non fisik meliputi kepercayaan, alat-alat yang digunakan, belum mengenal perhiasan dan bahasa.

1. Perbedaan manusia purba dan manusia modern secara Fisik

a. Bentuk badan

Manusia modern memiliki bentuk tubuh yang lebih ramping daripada manusia modern. Kemudian, manusia modern cenderung menggunakan teknologi daripada kekuatan fisik dalam pemenuhan kebutuhannya. Sementara, manusia purba lebih mengandalkan kekuatan fisiknya.

b. Bentuk kepala

Manusia modern memiliki ruang tengkorak lebih besar dibanding manusia purba. Volume otak milik manusia modern berukuran lebih dari 1000 cc, sementara otak manusia purba kurang dari 1000cc.

Selain itu, bentuk tengkorak kepala atas dan bagian belakang manusia purba umumnya berbentuk lancip. Sedangkan manusia modern memiliki tengkorak kepala yang umumnya berbentuk bulat.

c. Bentuk air muka dan tulang rahang bawah

Manusia purba memiliki tulang kening yang lebih menonjol daripada manusia modern. Selain itu, manusia purba mempunyai dahi yang miring ke belakang, sementara manusia modern memiliki bentuk dahi yang vertikal.

Tulang rahang manusia purba juga lebih besar dan kuat. Bentuk rahang bawahnya lurus ke depan sehingga tidak berdagu. Sedangkan manusia modern memiliki tulang rahang tidak terlalu kuat dan ukurannya lebih kecil serta mempunyai dagu.

d. Bentuk hidung

Manusia purba mempunyai bentuk hidung yang sama dengan manusia modern. Namun, ukuran hidung manusia purba umumnya lebih besar daripada milik manusia modern.

2. Perbedaan manusia purba dan manusia modern dalam Aspek Non Fisik

a. Berbeda dengan manusia modern, manusia purba belum belum mengenal adanya kehidupan setelah kematian.

b. Berbeda dengan manusia modern, peralatan yang digunakan oleh manusia purba lebih sederhana.

c. Manusia modern mengenal banyak jenis perhiasan, sementara manusia purba tidak.

d. Manusia modern telah mengenal adanya pakaian, sementara manusia purba tidak.

f. Manusia purba berpola nomaden dan membentuk kelompok-kelompok dalaam ukuran kecil. Sementara, manusia modern telah menetap dalam kelompok-kelompok yang besar.

g. Manusia purba memenuhi kebutuhan dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan. Sedangkan, manusia modern menggunakan banyak cara seperti pertanian, peternakan, dan berbagai pekerjaan lainnnya.

Baca juga artikel terkait MANUSIA PURBA atau tulisan menarik lainnya Syamsul Dwi Maarif
(tirto.id - sym/add)


Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Addi M Idhom
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA