Jelaskan perbedaan Siklus Taenia solium dan Taenia saginata


  • Kingdom : Animalia
  • Filum : Platyhelminthes
  • Kelas : Cestoda
  • Ordo : Cyclophyllidea
  • Famili : Taeniidae
  • Genus : Taenia
  • Spesies : Taenia saginata

Taenia saginata merupakan parasit yang termasuk dalam kelas cestoda yang hidup dalam usus manusia dan dapat menyebabkan penyakit Taeniasis saginata. Cacing ini disebut juga dengan Taeniarhynchus saginata dan cacing pita sapi. Hospes definitif dari parasit ini adalah manusia sedangkan hospes intermediernya adalah sapi.

Siklus Hidup Taenia saginata

Jelaskan perbedaan Siklus Taenia solium dan Taenia saginata

Siklus hidup Taenia saginata (sumber : https://www.cdc.gov/)

Proglotid yang matang (proglotid gravid) keluar bersama tinja atau bergerak aktif menuju anus β†’ cabang-cabang uterus anterior pecah dan telur keluar melalui pinggiran anterior β†’ jika telur termakan hospes intermedier (sapi) di dalam usus embriofore terdesintegrasi oleh asam lambung β†’ hexacanth embrio meninggalkan kulit telur dan menembus dinding usus bersama limfe/darah dibawa ke jaringan ikat dialam otot β†’ tumbuh menjadi cysticercus bovis (cacing gelembung) dalam waktu 12 – 15 minggu, cysticercus bovis berupa gelembung dengan ukuran 7,5 – 10 mm x 4 – 6 mm dimana didalamnya terdapat scolex yang mengalami invaginasi β†’ bila cysticercus hidup ditelan manusia maka di dalam usus scolex mengalami evaginasi dan melekatkan diri pada mukosa jejunum dan tumbuh menjadi cacing dewasa dalam waktu 8 – 10 minggu, cacing dapat hidup lebih dari 25 tahun.

Morfologi Taenia saginata

Jelaskan perbedaan Siklus Taenia solium dan Taenia saginata

Scolex Taenia saginata (sumber : http://www.cdc.gov/)

Jelaskan perbedaan Siklus Taenia solium dan Taenia saginata

Proglotid gravid Taenia saginata (sumber : http://www.cdc.gov/)

Ciri-ciri cacing dewasa Taenia saginata :

  • Cacing dewasa mempunyai panjang 5 – 10 meter
  • Cacing ini terdiri dari scolex, leher, dan strobila
  • Scolex berbentuk piriform berukuran 1 – 2 mm dilengkapi dengan  4 batil isap yang menonjol
  • Strobila terdiri dari 1000 – 2000 proglotid atau segmen dimana makin ke distal proglotid semakin matang
  • Proglotid gravid berukuran 16 – 20 x 5 – 7 mm dengan cabang uterus berjumlah 15 – 20 buah tiap sisi dimana uterus gravid ini mengandung 80.000 – 100.000 telur
  • Lubang kelamin atau porus genitalis terletak di sebelah lateral dan letaknya berselang-seling di kanan dan kiri tidak teratur

Jelaskan perbedaan Siklus Taenia solium dan Taenia saginata

Telur Taenia sp. (sumber : http://www.cdc.gov/)

Ciri-ciri telur Taenia sp. :

  • Ukuran : panjang 30 – 40 ΞΌm dan lebar 20 – 30 ΞΌm
  • Berwarna coklat tengguli
  • Lapisan embriofore bergaris-garis radier
  • Di dalamnya terdapat hexacanth embrio

Gejala Klinis Taeniasis saginata

Cacing dewasa jarang menimbulkan gejala yang nyata, keluhan yang mungkin dijumpai adalah rasa sakit di epigastrium. diare, rasa tidak enak di perut yang tidak nyata. Proglotid dapat bergerak aktif, kadang dapat ditemukan pada pakaian dalam atau tempat tidur dan ini dapat menimbulkan gangguan misalnya rasa bingung, jijik dan lain-lain. Kemungkinan cysticercosis sangat kecil dan prognosa taeniasis adalah baik.

Cara Diagnosis Taeniasis saginata

Diagnosis ditegakkan dengan menemukan proglotid gravid atau telur dalam tinja atau daerah perianal dengan cara swab. Telur Taenia saginata sulit dibedakan dengan telur Taenia solium tetapi proglotid gravidnya dapat dibedakan berdasarkan jumlah lateral uterus atau scolexnya yang tidak mempunyai kait-kait.

Pencegahan dan Pengobatan Taeniasis saginata

Pencegahan taeniasis saginata :

  • Memasak daging sapi sampai matang sempurna
  • Memeriksa daging sapi akan adanya  cysticercosis
  • Menghilangkan sumber infeksi dengan mengobati dan mencegah kontaminasi tanah dengan tinja manusia
  • Melakukan pendinginan daging sapi

Pengobatan taeniasis saginata :

Praziquantel adalah obat yang paling sering digunakan untuk mengobati taeniasis. Dosis yang diberikan adalah 5-10 mg/kg secara oral untuk sekali minum pada orang dewasa dan 5-10 mg/kg pada anak-anak. Jika pasien memiliki cysticercosis selain taeniasis, praziquantel harus digunakan dengan hati-hati. Praziquantel adalah obat cysticidal yang dapat menyebabkan peradangan di sekitar tempat cysticercosis, serta dapat menyebabkan kejang atau gejala lainnya. Obat alternatifnya adalah Niklosamida, yang diberikan pada 2 gram secara oral untuk sekali minum pada orang dewasa dan 50 mg/kg pada anak-anak. Setelah pengobatan, tinja harus dikumpulkan selama 3 hari untuk mencari proglotid cacing pita untuk identifikasi spesies. Pemeriksaan tinja harus dikaji ulang untuk telur taenia dalam waktu 1 dan 3 bulan setelah pengobatan untuk memastikan sudah tidak terinfeksi taeniasis.

Epidemiologi Taenia saginata

Cacing ini dapat dijumpai di seluruh dunia terutama di daerah yang banyak mengkonsumsi daging sapi dan mempunyai sanitasi yang buruk.

Referensi :
Craig, C.F., et al. 1970. Craig and Faust’s Clinical Parasitology. Michigan : Lea & Febiger
CDC. Taeniasis. https://www.cdc.gov/parasites/taeniasis/

Jelaskan 2 perbedaan antara taenia saginata dan t solium!

INI JAWABAN TERBAIK πŸ‘‡

Saya akan menjawab Anda dengan dua jenis jawaban: Jawaban singkat:

Perbedaan antara Taenia saginata (cacing pita sapi) dan Taenia solium (cacing pita babi) adalah bentuk kepala T solium yang memiliki cakar mencengkeram yang tidak dimiliki T saginata. Selain itu, manusia dapat terinfeksi telur T. solium, sedangkan telur T. saginata tidak dapat menginfeksi penyakit cacing pita.

Jawaban panjang:

Kedua cacing pita T solium dan T saginata berkerabat dekat dan merupakan spesies yang mirip satu sama lain. Namun keduanya juga memiliki perbedaan. Selain perbedaan yang jelas terlihat dari namanya yang merupakan tempat berkembang biaknya cacing pita, ada perbedaan lain. – Bentuk kepala T solium memiliki cakar yang mencengkeram yang tidak dimiliki T saginata. Selain empat suction cup yang dimiliki kedua jenis cacing pita tersebut, T solium juga memiliki scolex atau penjepit yang dilengkapi dengan cakar kecil yang tersusun dalam dua baris. – Manusia dapat terinfeksi telur T. solium, sedangkan telur T. saginata tidak dapat menginfeksi penyakit cacing pita. Telur T solium menetas dan menetas menjadi larva, menyebabkan penyakit sistiserkosis pada manusia. Manusia dapat terinfeksi telur T solium jika mereka makan daging babi mentah atau setengah matang. – Perbedaan lainnya adalah cacing pita T saginata umumnya lebih besar dari cacing pita T solium. Cacing pita dewasa T. solium dapat mencapai 2 sampai 7 meter, sedangkan T. saginata dapat mencapai 5 sampai 25 meter. – Karena ukurannya yang lebih besar, cacing pita T saginata memiliki lebih banyak segmen (atau proglottid) daripada cacing pita T solium. Cacing pita T saginata dapat memiliki antara 1.000 dan 2.000 segmen. Sedangkan cacing pita T solium hanya memiliki maksimal 1000 ruas. Untuk melindungi diri dari kedua cacing pita ini, kita tidak boleh memakan daging babi atau sapi yang dimasak kurang matang, karena ada kemungkinan daging ini mengandung cacing pita yang dapat menginfeksi tubuh kita.

Dalam siklus hidup Taenia sp terdiri dari dua inang yaitu inang definitif dan inang perantara. Individu yang menjadi inang definitif adalah manusia, sedangkan inang perantara pada siklus hidup Taenia sp adalah hewan ternak seperti sapi dan babi. Taenia merupakan salah satu marga cacing pita yang termasuk dalam filum Platyhelminthes, kelas Cestoda. Anggota-anggotanya dikenal sebagai parasit vertebrata yang dapat menginfeksi manusia, babi, sapi, dan kerbau.

Infeksi Taenia dikenal dengan istilah taeniasis dan sistiserkosis. Taeniasis adalah penyakit akibat parasit berupa cacing pita yang dapat menular dari hewan ke manusia atau sebaliknya. Taeniasis pada manusia disebabkan oleh spesies Taenia solium atau dikenal dengan cacing pita babi, sementara Taenia saginata dikenal juga sebagai cacing pita sapi.

Jelaskan perbedaan Siklus Taenia solium dan Taenia saginata

Bagaimanakah siklus hidup Taenia sp sehingga dapat berpindah dari satu individu dan menginfeksi manusia? Sobat idschool dapat mencari tahu bagaimana siklus hidup Taenia sp pada ulasan di bawah.

Table of Contents

Taenia sp: Taenia saginata dan Taenia solium

Taenia sp merupakan kelompok cacing pita, bisa berbentuk Taenia saginata atau Taenia solium. Kedua jenis Taenia tersebut merupakan parasit atau cacing pita yang menyebabkan infeksi pada manusia. Cacing pita jenis ini dapat bertahan hidup selama bertahun-tahun dalam tubuh seseorang tanpa menimbulkan gejala tertentu. Tempat berkembang Taenia sp dalam tubuh manusia berada pada usus halus.

Bentuk tubuh Taenia sp memiliki sedikit perbedaan antara Taenia saginata dan Taenia solium pada bagian scolex (kait pada bagian kepala). Pada bagian scolex, Taenia solium mempunyai sucker (penghisap) yang lebih tajam dari Taenia saginata. Hal ini membuat Taenia solium lebih berbahaya dari pada Taenia saginata karena dengan gigi pada sucker yang lebih tajam akan membuat Taenia solium lebih dalam menempel pada usus menggunakan giginya yang lebih runcing/tajam.

Jelaskan perbedaan Siklus Taenia solium dan Taenia saginata

Selain itu, perbedaan antara dua jenis Taenia ini juga terletak pada inang perantara sebagai tempatnya bertumbuh. Taenia saginata tumbuh di dalam tubuh sapi, sedangkan Taenia solium dalam tubuh babi.

Baca Juga: Siklus Hidup Fasciola hepatica

Siklus Hidup Taenia sp

Siklus hidup Taenia sp merupakan urutan daur hidup Taenia sp, baik itu Taenia saginata atau Taenia solium. Dalam urutan daur hidup Taenia sp dapat dilihat bagaimana penyebaran Taenia antar individu dan menginfeksi manusi. Bagan daur hidup Taenia sp diberikan seperti siklus hidup berikut.

Jelaskan perbedaan Siklus Taenia solium dan Taenia saginata

Pertama, segmen tubuh Taenia yang telah matang (proglotid) dan mengandung telur akan keluar secara aktif dari anus manusia bersama feses manusia yang terinfeksi Taenia. Bila inang definitif (manusia) maupun inang antara (sapi dan babi) menelan telur bersama makanan yang dikonsumsi, selanjutnya proglotid akan menetas akan dan mengeluarkan embrio cacing yang disebut onkosfer.

Selanjutnya, onkosfer akan menembus dinding usus mengikuti sirkulasi darah limfa dan kemudian berkembang menjadi sistiserkus yang infektif di dalam otot tertentu. Bagian otot yang paling sering terserang sistiserkus yaitu jantung, diafragma, lidah, otot pengunyah, daerah esofagus, leher dan otot antar tulang rusuk.

Otot atau daging sapi/babi yang diolah kurang matang dan termakan oleh seseorang dan  masuk ke dalamnya. Di dalam tubuh manusia yang terinfeksi, sistiserkus kemudian akan berkembang menjadi Taenia sp.

Begitulah tadi rantai penyebaran Taenia sp dalam menginfeksi korbannya. Secara sederhana, urutan siklus hidup Taenia sp diberikan seperti berikut.

  1. Cacing dewasa tumbuh pada tubuh manusia di usus halus 
  2. Proglotid dari Taenia sp yang mengandung telur keluar bersama feses
  3. Telur termakan sapi atau hewan ternak lainnya 
  4. Onkosfer (embrio cacing ) terlepas dari telur,menembus dinding usus dan kemudian masuk ke peredaran darah hingga sampai ke otot atau daging sapi/babi
  5. Onkosfer berkembang menjadi sistiserkus di otot atau daging sapi/babi 
  6. Manusia terinfeksi cacing setelah memakan daging kurang matang yang mengandung sistiserkus

Baca Juga: Daur Hidup Aurelia aurita

Contoh Soal Siklus Hidup Taenia sp

Beberapa contoh soal di bawah dapat sobat idschool gunakan untuk menambah pemahaman bahasan di atas. Setiap contoh soal yang diberikan dilengkapi dengan pembahasannya. Sobat idschool dapat menggunakan pembahasan tersebut sebagai tolak ukur keberhasilan mengerjakan soal. Selamat Berlatih!

Contoh 1 – Soal Siklus Hidup Taenia sp

Urutan siklus hidup Taenia solium yang benar adalah ….
A. Telur/proglotid β†’ Sistiserkus β†’ Onkosfer β†’ Taenia solium
B. Onkosfer β†’ Sistiserkus β†’ Telur/proglotid β†’ Taenia solium
C. Telur/proglotid β†’ Onkosfer β†’ Sistiserkus β†’ Taenia solium  
D. Taenia solium β†’ Telur/proglotid β†’ Onkosfer β†’ Sistiserkus 
E. Telur/proglotid β†’ Onkosfer β†’ Taenia solium β†’ Sistiserkus  

Pembahasan:

Telur atau proglotid (segmen tubuh) matang terbawa oleh kotoran manusia ke lingkungan. Babi memakan makanan yang terkontaminasi telur atau proglotid Taenia solium. Dalam tubuh babi, telur menetas menjadi onkosfer kemudian membentuk sistiserkus di otot.

Sistiserkus kembali masuk ke tubuh manusia melalui makanan daging babi yang tidak dimasak secara benar. Dalam usus manusia, Taenia solium muda berkembang menjadi dewasa dan menempel menggunakan scolex (alat kait untuk menempel pada inang).

Jadi,urutan siklus hidup Taenia solium yang benar adalah Telur/proglotid β†’ Onkosfer β†’ Sistiserkus β†’ Cacing Dewasa (Taenia solium).

Jawaban: C