Show tirto.id - Limbah, jika dilihat dari senyawanya, dapat dibagi menjadi 2 jenis, yakni limbah organik dan anorganik. Limbah organik mudah ditemui di kehidupan sehari-hari karena berasal dari bahan alami. Dari segi istilah dalam materi Prakarya, pengertian limbah organik adalah limbah yang mengandung unsur karbon dan mudah terurai atau membusuk. Contoh limbah organik dalam kehidupan sehari-hari, seperti kulit sayur, kulit buah, kotoran hewan, sisa makanan, dan lain sebagainya.Sementara itu, dari segi kemudahan penguraian maupun pengolahannya, limbah dapat dibedakan menjadi limbah lunak serta limbah keras. Limbah lunak adalah limbah yang bersifat lembut, empuk, dan mudah dibentuk. Limbah lunak juga dapat dikategorikan menjadi 2 jenis, yakni limbah lunak organik dan limbah lunak anorganik.
Contoh Limbah Lunak Organik untuk KerajinanMengutip modul PJJ Prakarya Aspek Kerajinan Kelas VII (2020) terbitan Kemdikbud, cara melakukan pengolahan limbah lunak organik, terutama yang basah, adalah dengan mengeringkannya terlebih dahulu. Pengeringan limbah dilakukan dengan penjemuran langsung di bawah terik matahari atau memakai mesin. Dalam proses pengeringan, kadar air pada limbah harus dipastikan telah habis sebelum diolah lebih lanjut. Hasil dari proses pengeringan limbah ini adalah bahan baku. Dari bahan baku, lantas diubah bentuk menjadi beragam produk kerajinan. Pengolahan limbah menjadi barang jadi yang siap pakai dikerjakan oleh pengrajin sesuai tujuan yang diinginkan.Pengolahan limbah lunak untuk didaur ulang menjadi barang kerajinan dapat meminimalisasi jumlah sampah di lingkungan. Produk-produk kerajinan yang bisa dibuat dari limbah lunak organik sangat beragam dan tidak sulit ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.Namun, pengelolaan limah juga tetap harus efektif dan efisien dan didasari oleh pengetahuan yang memadai, agar pemanfaatannya justru tidak menimbulkan limbah baru. Demi mencegah limbah baru, pemrosesan bahan menjadi barang kerajinan harus memenuhi prinsip 3R: reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), recycle atau mendaul ulang. Contoh kerajinan dari bahan limbah lunak organik adalah:1. Limbah eceng gondok jadi bahan baku pembuatan furnitur, tas, keranjang, kotak box, miniatur, dan lain-lain. 2. Limbah kulit jagung bisa diolah menjadi aksesori pelengkap tas, bunga hias, boneka, dan lain-lain. 3. Limbah kertas koran bisa diolah menjadi boneka, rak, keranjang, dan lain-lain. Meskipun kertas mudah hancur jika terkena air, ia bisa dipakai sebagai bahan dasar produk kerajinan dengan menambahkan lem, zat pelindung antiair (melanin/politur), atau plastik sebagai pelapis.4. Limbah jerami bisa diolah menjadi sapu, wadah pensil, pigura, dan lain sebagainya.5. Limbah pelepah pisah bisa diolah menjadi barang kerajinan: keranjang, sandal, meja-kursi, tas, dan lain sebagainya. Jakarta - Limbah anorganik merupakan jenis limbah yang sulit terurai secara alami oleh mikroorganisme pengurai. Limbah anorganik sumbernya bukan berasal dari makhluk hidup. Sementara, arti dari limbah itu sendiri adalah sisa produksi atau buangan yang tidak terpakai dari hasil kegiatan manusia ataupun alam. Dikutip dari modul Prakarya Paket B Setara SMP/MTs Kelas VIII bertajuk "Limbah Bernilai" oleh Yenti Rokhmulyenti, S.Pi dan Suci Paresti, berdasarkan senyawanya, limbah dikelompokkan menjadi tiga jenis, yakni limbah organik, limbah anorganik, dan limbah bahan berbahaya beracun (B3). Kebalikan dari anorganik, limbah organik merupakan limbah yang sifatnya dapat mudah membusuk (bisa terurai), seperti sisa-sisa makanan, kotoran hewan dan manusia, daun-daunan, dan lain-lain. Sedangkan limbah B3 adalah kelompok limbah yang mengandung bahan atau senyawa yang dapat membahayakan, lingkungan dan juga mengganggu kesehatan keberlangsungan makhluk hidup. Contoh Limbah AnorganikLimbah anorganik terbagi lagi menjadi dua jenis, yaitu limbah keras anorganik dan limbah lunak anorganik. Limbah keras anorganik merupakan limbah yang mengandung bahan yang kuat, sehingga tidak mudah untuk dihancurkan oleh alat biasa. Lembah anorganik seperti ini hanya dapat dihancurkan menggunakan teknologi tertentu dengan cara penghancuran, pemanasan, ataupun pembakaran. Contoh limbah keras anorganik antara lain berupa:
Limbah lunak anorganik merupakan kebalikan dari limbah anorganik keras. Limbah anorganik ini bersifat lentur atau lunak, dan mudah dibentuk. Contoh limbah lunak anorganik:
Pengelolaan Limbah AnorganikKarakteristik limbah secara umum biasanya berukuran mikro, bersifat dinamis yang hasil penyebarannya berdampak luas dan berjangka panjang. Limbah dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan masyarakat, jika tidak dikelola dengan baik. Untuk itu, pengelolaan limbah anorganik bisa dilakukan dengan penerapan sistem 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle). Sistem ini salah satu solusi sederhana dalam menjaga lingkungan dengan mudah dan murah. Apa itu 3R?
Penerapan sistem 3R bisa dilakukan dengan cara melakukan pengolahan sampah menjadi kompos, membuatnya menjadi bahan kerajinan bernilai, memilih untuk menggunakan kantong belanja kain, daripada menggunakan kantong plastik, bahkan limbah juga bisa dimanfaatkan menjadi sumber pembangkit listrik tenaga sampah. Nah, itu tadi penjelasan mengenai limbah anorganik beserta contohnya. Detikers, jangan lupa mencoba mempraktikkan cara pengelolaan limbah ya! Simak Video "WWF Prediksi Polusi Plastik di Lautan Dunia Naik 4x Lipat pada 2050" [Gambas:Video 20detik] (pal/pal) ilustrasi limbah lunak organik, sumber gambar: https://www.freepik.com/ Dikutip dari buku Multimanfaat Arang dan Asap Cair Limbah Biomasa oleh Aisyah (2019: 8), limbah organik merupakan salah satu komponen sampah perkotaan yang memiliki massa cukup besar dan menjadi problematika cukup urgen, baik bagi pemerintah maupun masyarakat. Limbah organik dibedakan menjadi dua jenis, yaitu limbah lunak organik dan limbah padat organik. Pengertian Limbah Lunak OrganikPengertian limbah organik lunak yaitu sisa sampah yang dapat diuraikan atau diolah kembali dengan mudah. Limbah jenis ini umumnya mengandung banyak unsur karbon. Mayoritas limbah lunak berasal dari rumbuhan dan banyak didaur ulang menjadi berbagai jenis kerajinan yang kreatif. Saat ingin menjadikannya kerajinan, maka limbah organik lunak perlu segera diproses karena karakteristiknya yang mudah terurai dan membusuk. Adapun tahap pengolahannya membutuhkan bantuan alam, yakni panas matahari. Proses ini dilakukan hingga sampah limbah tersebut dapat mongering dan dapat dijadikan sebagai bahan baku kerajinan. Karakteristik Limbah Lunak ilustrasi limbah lunak organik, sumber gambar: https://www.freepik.com/Perlu diketahui bahwa sebelum menjadikan limbah sebagai kerajinan, hal yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasinya terlebih dahulu. Hal ini karena beberapa jenis limbah lunak tidak cocok dijadikan sebagai kerajinan bahan pakai dan sebaiknya dijadikan sebagai pupuk. Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa limbah lunak sangat mudah terurai dan membusuk, sehingga kualitasnya menjadi kurang baik jika harus dibentuk. Oleh karena itu, jika sudah memahami karakteristik limbah lunak, maka kita dapat menentukan apakah jenis limbah lunak tertentu dapat dijadikan sebagai kerajinan atau tidak. Contoh Limbah Lunak Organik Ada banyak contoh limbah organik lunak yang dapat diolah menjadi berbagai kerajinan. Adapun beberapa contoh limbah tersebut di antaranya sebagai berikut: Contoh Kerajinan Limbah Lunak Organik Setelah mengetahui contoh dari limbah lunak organik, Anda juga perlu mengetahui kerajinan apa saja yang dapat dibuat menggunakan limbah jenis tersebut. Beberapa contoh kerajinan dari limbah lunak yaitu sebagai berikut: • Sandal dari pelapah pisang • Gantungan kunci dari kulit jagung • Keranjang dari pelapah pisang • Miniatur dari koran bekas Limbah lunak organik dapat dimanfaatkan untuk membuat aneka kerajinan yang ramah lingkungan. Dengan memanfaatkan limbah lunak menjadi barang pakai, maka hal ini dapat meminimalisir adanya pencemaran lingkungan dari adanya efek samping dari limbah.(DLA) |