Jelaskan pengertian BEP Break Even Point dalam menjalankan sebuah usaha dalam bidang kerajinan

21 Apr, 2018

Break Even Point (BEP) ialah titik impas di mana posisi jumlah pendapatan dan biaya sama atau seimbang, sehingga tidak terdapat keuntungan ataupun kerugian dalam suatu perusahaan. Break Even Point ini digunakan untuk menganalisis proyeksi sejauh mana banyaknya jumlah unit yang diproduksi atau sebanyak apa uang yang harus diterima untuk mendapatkan titik impas atau kembali modal. Kemudian apa itu balik modal? Dalam istilah keuangan, balik modal ini disebut dengan ROI (Return on Investment), yaitu profit yang didapatkan dari usaha, seluruh modal yang sudah dikeluarkan akhirnya bisa kembali. Break Even Point sama dengan Titik Impas tapi tidak sama dengan Balik Modal. Anggapan yang selama ini ada bahwa BEP adalah balik modal, perlu diluruskan. Jadi, yang dimaksud dengan BEP atau titik impas adalah pendapatan usaha sama dengan modal yang dikeluarkan, tidak rugi dan juga tidak untung. Sedangkan yang dimaksud dengan balik modal adalah keuntungan yang dihasilkan dari pemasukan usaha, seluruh modal yang telah dikeluarkan (misal untuk sewa tempat, renovasi, membeli perlengkapan dsb) bisa kembali. Yang dalam istilah keuangan disebut dengan Return on Investment. Manfaat Analisis Break Even Point (Titik Impas)

  1. Jumlah penjualan minimal harus dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami kerugian
  2. Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentu
  3. Seberapa jauhkah yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentu
  4. Seberapa jauhkah berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak menderita rugi
  5. Untuk mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual biaya dan volume penjualan terhadap keuntungan yang diperoleh
Analisa break even point (BEP) dapat digunakan oleh usahawan untuk berbagai pengambilan keputusan, antara lain mengenai:
  1. Jumlah minimal produk yang harus terjual agar perusahaan tidak mengalami kerugian.
  2. Jumlah penjualan yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami kerugian.
  3. Besarnya penyimpanan penjualan berupa penurunan volume yang terjual agar perusahaan tidak menderita kerugian.
  4. Untuk mengetahui efek perubahan harga jual, biaya maupun volume penjualan terhadap laba yang diperoleh.
Ada beberapa istilah yang perlu diketahui dalam analisis BEP, yaitu;
a. Biaya tetap: Biaya tetap termasuk biaya yang sama terlepas dari berapa banyak jumlah barang yang kita jual. Seluruh biaya mendirikan usaha, seperti biaya sewa, asuransi dan komputer, dianggap sebagai biaya tetap karena kita harus menetapkannya sebelum kita menjual barang.

b. Biaya variabel:

Biaya variabel meliputi biaya yang timbul terus-menerus yang di serap dengan setiap unit yang kita jual. Misalnya jika kita menjalankan toko karajinan yang mengharuskan kita membeli bahan baku kerajinan dari perusahaan tertentu dengan harga Rp 10.000 per lembar, maka jumlah uang tersebut mewakili biaya variabel. Saat perusahaan dan penjualan meningkat, kita bisa mulai menyesuaikan tenaga kerja dan aspek lainnya sebagai biaya variabel jika memang sesuai dengan industri yang kita kembangkan.


Menghitung Biaya Pokok Produksi Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Ruang Menghitung BEP membantu kita untuk menentukan kapankah bisnis tersebut akan mencapai titik impasnya, dimana BEP adalah kondisi pendapatan sama dengan biaya yang dikeluarkan. Jika kita bisa secara akurat memprediksikan biaya dan penjualan, menghitung BEP hanyalah sebuah perhitungan matematika yang sangat mudah. Sebuah usaha mencapai titik BEP ketika total pendapatan atau penjualan sama dengan total biayanya. Pada titik BEP, tidak ada keuntungan yang diraih atau kerugian yang diderita. Ada beberapa tipe biaya yang harus kita perhatikan ketika akan melakukan perhitungan BEP, yaitu:

a. Biaya tetap

Biaya ini akan tetap sama berapapun jumlah produk yang kita hasilkan. Semua biaya awal pendirian usaha seperti biaya sewa tempat, asuransi, komputer, mesin kassa, dan lain-lain adalah biaya tetap karena kita membelinya sebelum bisnis dijalankan.


b. Biaya Variabel

Biaya ini merupakan biaya berulang yang diserap oleh setiap produk yang kita hasilkan. Sebagai contoh, jika kita menjalankan usaha kerajinan hiasan dimana untuk pembuatan hiasan bunga, kita diharuskan membeli bahan kertas ke supplier seharga 1000 perlembar, maka biaya 1000 tersebut merupakan biaya variabel. Ketika bisnis kita tumbuh dan berkembang, kita bisa menjadikan biaya karyawan dan biaya lainnya sebagai biaya variabel. Penetapan harga sangat penting dalam menghitung BEP. kita tidak akan dapat memprediksi pendapatan jika kita tidak tahu berapa harga per unit produk yang nantinya akan di jual. Harga per unit merupakan suatu nominal yang akan dibebankan ke konsumen untuk pembelian satu unit produk yang akan dijual. Penentuan harga merupakan proses pengambilan keputusan yang tidak gampang. Baik dari sisi pengusaha maupun dari sisi konsumen. Banyak sekali riset di dunia marketing dan dunia psikologi mengenai bagaimana persepsi konsumen terhadap suatu harga. Sebelum menetapkan harga produk dan jasa, ada baiknya untuk membaca buku, artikel atau review tentang strategi harga dan psikologi harga terlebih dahulu. Rumus menghitung BEP adalah sangat sederhana. Untuk menghitung BEP adalah biaya tetap, dibagi harga dikurangi biaya variabel. Persamaan ini menghasilkan rumus BEP sbb:

Kalkulasi rumus ini akan memberitahu kita jumlah unit produk yang harus terjual agar mencapai titik impasnya. Pada titik tersebut, kita sudah menutupi semua biaya yang terkait dengan memproduksi produk yang dihasilkan (biaya tetap dan biaya variabelnya). Diatas titik BEP, setiap unit tambahan yang terjual akan meningkatkan keuntungan yag disebut dengan “unit contribution margin” dimana didefinisikan sebagai setiap jumlah unit yang memberikan kontribusi menutupi biaya tetap dan meningkatkan keuntungan. Persamaan rumusnya adalah:

Gunakan persamaan-persamaan diatas dalam spreadsheet seperti excel untuk mempermudah kita melakukan penyesuaian perubahan biaya dan penyesuaian harga jual sehingga mempermudah menghitung BEP. Sangat penting untuk memahami hasil dari perhitungan break even point. Contoh, jika dari hasil perhitungan, kita akan mencapai titik impas dengan penjualan sebanyak 500 unit, pikirkan apakah angka tersebut adalah angka yang masuk akal atau tidak. Jika kita tidak bisa menjual 500 unit dalam periode yang ditentukan, mungkin ini adalah pertanda bagi kita untuk memikirkan kelayakaan bisnis yang akan kita tekuni tersebut. Sebagai alternatif, coba telaah lebih dalam semua biaya, baik itu biaya tetap maupun biaya variabel dan identifikasikan bagian mana yang masih bisa dikurangi anggaran biayanya.

Evaluasi Hasil Perhitungan Titik Impas (Break Even Point) Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Ruang

Analisis break even merupakan suatu analisis yang digunakan oleh manajer dalam mengambil sebuah keputusan. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui kaitan antara biaya, volume penjualan, volume produksi yang nantinya untuk menentukan titik impas dimana perusahaan tidak mengalami kerugian maupun tidak mendapatkan keuntungan.  nalisis break even point sangat membantu manajemen dalam berbagai hal, misalnya dalam masalah dampak pengurangan biaya tetap terhadap titik impas, atau dampak peningkatan harga terhadap laba. Analisis ini sangat berguna bagi manajemen di dalam perencanaan dan pengambilan keputusan. Analisis break even merupakan cara atau teknik yang digunakan oleh manajer perusahaan untuk mengetahui tingkat penjualan berapakah perusahaan tidak mengalami laba dan tidak pula mengalami kerugian (Sigit , 2002:1). Impas adalah suatu keadaan perusahaan dimana jumlah total penghasilan besarnya sama dengan total biaya atau besarnya laba konstribusi sama dengan total biaya tetap, dengan kata lain perusahaan tidak memperoleh laba tetapi juga tidak menderita rugi (Supriyono, 2000:332). Analisis break even point merupakan salah satu analisis keuangan yang sangat penting dalam perencanaan keuangan. Analisis break even point biasanya lebih sering digunakan apabila perusahaan mengeluarkan suatu produk yang artinya dalam memproduksi sebuah produk tentu berkaitan dengan masalah biaya yang harus dikeluarkan kemudian penentuan harga jual serta jumlah barang atau jasa yang akan diproduksi atau dijual ke konsumen (Khasmir, 2008: 332). Analisis break even point memiliki manfaat sebagai berikut:
  1. Untuk mengetahui hubungan volume penjualan ( produksi), harga jual, biaya produksi dan biaya-biaya lain serta mengetahui laba rugi perusahaan.
  2. Sebagai sarana merencanakan laba.
  3. Sebagai alat pengendalian (controlling) kegiatan operasi yang sedang berjalan.
  4. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan harga jual.
  5. Sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan kebijakan perusahaan misalnya menentukan usaha yang perlu dihentikan atau yang harus tetap dijalankan ketika perusahaan dalam keadaan tidak mampu menutup biaya-biaya tunai (Kuswadi, 2005:127).

Tahukah Anda apa saja manfaat BEP dalam sebuah bisnis? Dalam ekonomi akuntansi bisnis, BEP [Break Even Point] mengacu pada suatu titik tertentu bagi keseimbangan posisi pengeluaran/biaya dan pendapatan sehingga tidak terdapat kerugian ataupun keuntungan.

Manfaat BEP juga mengacu pada kondisi perusahaan dalam kegiatan operasi agar tidak menderita kerugian dan juga tidak memperoleh keuntungan.

Kegiatan dalam operasi perusahaan tersebut harus sama antara jumlah biaya yang dikeluarkan dengan jumlah pendapatan. Pastikan bahwa Anda telah menghitung BEP dengan tepat agar tetap optimal dalam menjalankan bisnis kedepannya.

Pengertian BEP [Break Even Point]

Para ahli ekonomi dan akuntansi mendefinisikan BEP dengan gaya yang berbeda, namun memiliki inti yang sama. Zulian Yamit [1998], menjelaskan pengertian BEP atau break even point adalah sebagai suatu keadaan dimana total pendapatan besarnya sama dengan total biaya [Total Revenue = Total Cost].

Selain itu, Henry Simamora [2012], mendefinisikan bahwa break even point adalah sebagai volume penjualan dimana jumlah pendapatan dan jumlah bebannya sama, tidak ada laba maupun rugi bersih.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa bagi sebuah perusahaan pengertian BEP atau break even point adalah adalah titik keseimbangan dari besarnya pendapatan dan total biaya yang digunakan.

Selain itu adapun fungsi break even point dalam sebuah bisnis yaitu untuk menentukan jumlah kapasitas yang tersisa setelah BEP, fungsi break even point ini tentu dapat memberi gambaran kepada Anda mengenai jumlah laba yang dapat dihasilkan.

Break even point [BEP] ini juga terdiri dari beberapa komponen seperti biaya tetap [Fixed Cost], biaya variabel [Variable Cost], dan harga penjualan [Selling Price].

Baca Juga: Mengetahui Perilaku Konsumen Untuk Meningkatkan Penjualan Bisnis

Apa Saja Tujuan BEP?

Secara umum, struktur laba suatu perusahaan sering digambarkan dalam break even point [BEP] agar mudah dalam memahami hubungan antara biaya, volume kegiatan, dan laba.

Setiap perusahaan pasti menginginkan keuntungan atau laba dari kegiatan usahanya yang dijalankan. Untuk mencapai tersebut, ada beberapa hal yang dapat dilakukan terkait dengan break even point [BEP]. Berikut ini beberapa tujuan dari BEP, yaitu:

  • Untuk menekan biaya produksi dan operasional dan membuatnya serendah mungkin tanpa mengesampingkan kualitas dan kuantitas.
  • Untuk mempertahankan tingkat harga produk perusahaan.
  • Untuk menentukan harga produk dengan penuh perhitungan sehingga harga produk sesuai dengan keuntungan dan target yang telah direncanakan.
  • Untuk meningkatkan volume kegiatan semaksimal mungkin.

Manfaat BEP

Setelah mengetahui pengertian BEP dan tujuannya, maka dapat diketahui manfaat BEP bagi suatu perusahaan.

Menurut Bustami dan Nurlela [2006], manfaat BEP antara lain:

  • Manfaat BEP bagi perusahaan adalah dapat mengetahui jumlah penjualan minimum yang harus dipertahankan agar tidak mengalami kerugian.
  • Manfaat BEP selanjutnya adalah perusahaan dapat mengetahui jumlah penjualan yang harus dicapai agar memperoleh keuntungan.
  • Bagi sebuah perusahaan, manfaat break even point ini dapat mengetahui nilai berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak mengalami kerugian.
  • Selanjutnya manfaat break even point dalam sebuah perusahaan ialah dapat mengetahui dampak perubahan harga jual produk, biaya, dan volume penjualan.
  • Manfaat BEP terakhir menurut Bustami dan Nurlela ialah perusahaan dapat menentukan ragam produk yang dibutuhkan untuk mencapai tingkat keuntungan yang telah ditargetkan dalam perencanaan.

Selain itu, Carter dan Usry, berpendapat bahwa terdapat 2 manfaat BEP bagi suatu perusahaan, yaitu:

  • Manfaat BEP dalam sebuah perusahaan adalah memberikan sebuah informasi dan pedoman dalam menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi seperti penambahan/penggantian fasilitas produksi atau investasi dalam aktiva tetap lainnya.
  • Manfaat break even point bagi sebuah perusahaan ialah perusahaan mendapat informasi yang dapat digunakan untuk membantu proses pengambilan keputusan untuk menutup usaha atau tidak, dan saat yang tepat bagi suatu perusahaan untuk dihentikan.

Baca Juga: Positioning Dalam Bisnis : Pengertian, Tujuan, Dan Manfaatnya

Hal Penting Dalam Menghitung BEP

Sebelum menghitung BEP, ternyata terdapat beberapa hal yang harus Anda perhatikan dalam menghitungnya, hal tersebut dilakukan agar hasil yang Anda peroleh akan akurat dan berguna.

  • Ketahui harga jual produk, pastikan harga di pasar tidak berubah
  • Perkirakan jumlah biaya semua kegiatan dengan tepat. Karena jika ada perubahan produksi, maka akan muncul perubahan biaya juga.
  • Jumlah biaya variabel harus sesuai dengan volume produksi setiap unitnya. Hal ini akan mengakibatkan tingkat efisiensi perusahaan tidak mengalami perubahan.
  • Keluarkan biaya-biaya yang terkait dengan jelas dan pisahkan dengan baik apakah termasuk biaya tetap dan biaya tidak tetap. Analisa BEP akan dapat dihitung ketika sebagian besar biaya yang keluar adalah biaya tetap.
  • Perhatikan kondisi barang terupdate, jika tingkat penjualan sama dengan tingkat produksi dengan begitu tidak ada perubahaan persediaan yang terjadi atau bisa dikatakan barang telah terjual habis.
  • Biaya tetap tidak mengalami perubahan secara mendadak.
  • Selanjutnya perusahaan akan dianggap hanya menjual satu produk saja. Namun bila kenyataannya tidak, maka perusahaan perlu mempertahankan penjualan campur [sales mix].

Pentingnya Menghitung Break Even Point

Bagi Anda yang mungkin masih pemula dan belum mengetahui apa itu BEP, tentunya akan merasa kesulitan dalam menentukan dan menghitung harga jual serta mengetahui keuntungan yang harus dipertimbangkan dalam sebuah bisnis.

Berikut disampaikan rumus break even point yang bisa Anda ikuti:

BEP [penjualan] = Biaya Tetap / [1- [Biaya Variabel Per Unit/Harga Jual Per Unit]]

BEP [unit] = Biaya Tetap / [Harga Jual Per Unit – Biaya Variabel Per Unit]

Nah, salah satu manfaat penghitungan BEP adalah Anda jadi mengetahui berapa harga jual yang harus Anda tentukan agar tidak mengalami kerugian.

Karena jika Anda tidak menghitung BEP, maka bisa jadi harga jual yang Anda tentukan terlalu rendah sehingga Anda pun dapat mengalami kerugian.

Nyatanya bukan hanya itu, manfaat penghitungan BEP adalah Anda dapat mengetahui berapa banyaknya jumlah unit yang harus Anda produksi agar total keuntungan yang nantinya Anda peroleh bisa menutup biaya pengeluaran.

Penting bukan untuk mengetahui lebih jelas break even point? Melalui penjelasan tujuan dan manfaat BEP di atas, maka dapat diketahui bahwa BEP merupakan salah satu perhitungan dan pengelolaan akuntansi yang penting bagi perusahaan.

Untuk membantu Anda dalam menghitung BEP secara tepat dan akurat, Anda dapat menggunakan software akuntansi seperti Harmony.

Harmony merupakan software akuntansi yang sudah membantu ribuan pemilik bisnis dalam merapikan pembukuan bisnis perusahaan. Dengan fitur yang lengkap dan juga mudah digunakan walaupun tidak memiliki background sebagai seorang akuntan.

Ingin mengetahui fitur Harmony secara lengkap? Daftar Gratis 30 Hari sekarang juga di sini.

Selain itu Anda juga dapat mengunjungi halaman sosial media Harmony agar Anda tidak ketinggalan berita terbaru seputar keuangan, bisnis dan lainnya. Jangan lupa untuk sukai dan ikuti updatenya melalui Facebook, Instagram, dan Linked In Harmony.

Perhitungan Titik Impas [ break event point ] Usaha Kerajinan 

dari bahan limbah Berbentuk Bangun Ruang


1.] Pengertian dan Manfaat Titik Impas [Break Even Point] Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Ruang

      Break Event Point [BEP] adalah titik impas dimana posisi jumlah pendapatan dan biaya sama atau seimbang, sehingga tidak terdapat keuntungan ataupun kerugian dalam suatu perusahaan. Break Even Point ini digunakan untuk menganalisis proyeksi sejauh mana banyaknya jumlah unit yang diproduksi atau sebanyak apa uang yang harus diterima untuk mendapatkan titik impas atau kembali modal.

Manfaat Analisis Break Event Point [titik impas]

a.Jumlah penjualan minimal harus dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami kerugian

b.Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentu.

c.Seberapa jauhkah yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentu

d.Seberapa jauhkah berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak menderita rugi

e.Untuk mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual biaya dan volume penjualan terhadap keuntungan yang diperoleh

Analisis Break Event Point [BEP] dapat digunakan oleh usahawan untuk berbagai pengambilan keputusan, antara lain mengenai :

 a.Jumlah minimal produk yang harus terjual agar perusahaan tidak mengalami kerugian.

b.Jumlah penjualan yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami kerugian.

c.Besarnya penyimpanan penjualan berupa penurunan volume yang terjual agar perusahaan tidak menderita kerugian.

d.Untuk mengetahui efek perubahan harga jual, biaya maupun volume penjualan terhadap laba yang diperoleh.

Video yang berhubungan

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA