Jelaskan mengapa merebut RRI menjadi prioritas utama dalam penumpasan G 30 S PKI

Menteri ESDM Isyaratkan Tarif Listrik dan Pertalite Naik, Dampaknya?

Oleh Liputan6.com pada 28 Sep 2018, 08:05 WIB

Diperbarui 28 Sep 2018, 08:05 WIB

Jelaskan mengapa merebut RRI menjadi prioritas utama dalam penumpasan G 30 S PKI

Perbesar

Monumen Pancasila Sakti didirikan untuk mengenang keberhasilan Pancasila dalam membendung paham komunis di Indonesia, Jakarta, Selasa (30/9/2014) (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Pengkhianatan Partai Komunis Indonesia (PKI) terjadi pada 30 September 1965. Gerakan yang dikenal dengan G30S/PKI ini telah menculik dan membunuh enam jenderal dan seorang perwira TNI AD.

Namun, dalam waktu singkat gerakan ini berhasil ditumpas. Pasukan yang kala itu dipimpin Mayjen Soeharto, terdiri dari Kostrad dan RPKAD mencerai-beraikan kekuatan militer pendukung G30S/PKI pimpinan Letkol Untung.

Hanya dalam waktu dari 24 jam, Soeharto memutarbalikkan situasi. Berikut fakta-faktanya:

1. Pasukan Tidak Banyak

Sempat tersiar kabar bahwa pasukan G30S/PKI berkekuatan lengkap. Satu batalyon Cakrabirawa, satu batalyon dari Brigif I Kodam Jaya, satu batalyon Pasukan Gerak Tjepat (PGT) dan Pasukan Pertahanan Pangkalan (PPP). Lalu ditambah Batalyon 530 Raiders Jawa Timur dan Batalyon 454 Raiders dari Jawa Tengah.

Kemudian ada 2.000 sukarelawan yang dilatih PKI di Lubang Buaya. Sekadar catatan, satu batalyon umumnya berkekuatan 500-700 orang.

Faktanya jauh berbeda. Hanya sekitar satu kompi Cakrabirawa berkekuatan 60 orang yang ikut. Dari Brigif I juga hanya 60.

Sementara dari PPP ada 700 personel, sementara PGT tak ada. Yang cukup banyak adalah Batalyon 530 dan 454. Dua pasukan elite ini berkekuatan masing-masing 500 orang.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Jelaskan mengapa merebut RRI menjadi prioritas utama dalam penumpasan G 30 S PKI

Perbesar

Patung-patung di Museum Lubang Buaya yang menggambarkan suasana penyiksaan PKI terhadap para Jenderal, Jakarta, Selasa (30/9/2014) (Liputan6.com/Johan Tallo)

Karena pasukan yang datang tidak sesuai harapan, Letkol Untung membagi tiga pasukannya. Pasukan Pasopati (Cakrabirawa dan Brigif) bertugas menculik para jenderal, Bimasakti (Yon 454 dan Yon 530) bertugas mengawal kawasan Monas dan merebut RRI serta Telkom. Lalu pasukan Gatotkaca yang menjaga Lubang Buaya (Terdiri dari PPP dan sukarelawan).

Kekalahan Untung cs terjadi karena buruknya perencanaan. Saat Presiden Soekarno memerintahkan Brigjen Soepardjo (Wakil Letkol Untung) untuk menghentikan kegiatan, Soepardjo dan pimpinan lain setuju. Gerakan ini pun bingung karena tidak punya rencana B alias cadangan.

Tidak jelas pula siapa yang memegang komando. Brigjen Soepardjo dan Kolonel Latief yang pangkatnya lebih tinggi, justru menjadi wakil Untung. Belum lagi pengaruh Sjam dan Pono, dua orang dari Biro Khusus PKI.

"Rencana operasinya ternyata tidak jelas. Terlalu dangkal. Titik berat hanya pada pengambilan tujuh jenderal saja. Bagaimana kemudian bila berhasil tidak jelas. Kalau gagal juga tidak jelas," tulis Soepardjo seperti dikutip John Roosa dalam bukunya Dalih Pembunuhan Massal, Gerakan 30 September dan Kudeta Soeharto.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Jelaskan mengapa merebut RRI menjadi prioritas utama dalam penumpasan G 30 S PKI

Perbesar

Patung-patung di Museum Lubang Buaya yang menggambarkan suasana penyiksaan PKI terhadap para Jenderal, Jakarta, Selasa (30/9/2014) (Liputan6.com/Johan Tallo)

Satu kesalahan fatal lain adalah soal logistik. Letkol Untung kehilangan banyak pasukannya gara-gara nasi bungkus. Pasukan Bimasakti yang terdiri dari Yon 530 dan Yon 454 berjaga sehari penuh di Lapang Monas.

Tapi tak ada yang mencukupi kebutuhan mereka. Tanggal 1 Oktober 1965 dari pagi hingga petang, pasukan itu tak diberi makan. Maka ketika Soeharto mengutus utusannya untuk membujuk Yon 530 agar kembali ke Kostrad tawaran itu dipenuhi.

"Masuk berita lagi bahwa pasukan sendiri dari Yon Jateng dan Yon Jatim tidak mendapat makanan. Kemudian menyusul berita Yon Jatim minta makan ke Kostrad. Penjagaan ditinggalkan begitu saja."

"Semua Kemacetan gerakan pasukan disebabkan di antaranya tidak ada makanan. Mereka tidak makan semenjak pagi, siang, dan malam. Hal ini baru diketahui pada malam hari ketika ada gagasan untuk dikerahkan menyerang ke dalam kota," kata Supardjo.

Tapi terlambat. Yon 530 sudah bergabung dengan Kostrad dan Yon 454 sudah berada di sekitar Halim. Tak mungkin lagi memerintahkan mereka menyerang.

Reporter : Desi Aditia Ningrum

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓

Jelaskan mengapa merebut RRI menjadi prioritas utama dalam penumpasan G 30 S PKI

30 September 2017

Peristiwa Gerakan 30 September dan langkah pembalasannya meninggalkan luka begitu mendalam hingga hari ini.

Jelaskan mengapa merebut RRI menjadi prioritas utama dalam penumpasan G 30 S PKI
Jelaskan mengapa merebut RRI menjadi prioritas utama dalam penumpasan G 30 S PKI

Sumber gambar, Bettmann / Getty Images

Keterangan gambar,

Para prajurit bersenjata mengangkut para terduga anggota Pemuda Rakyat, pada 10 Oktober 1965, dua hari sebelum diumumkannya penangkapan Letkol Untung.

Tanggal 30 September malam, sejumlah prajurit Tjakrabirawa pimpinan Letkol Untung bergerak menculik enam jenderal dan seorang kapten: Komandan TNI AD, Jenderal Ahmad Yani, Letnan Jenderal Suprapto, Letnan Jenderal MT Haryono, Letnan Jenderal S Parman, Mayor Jenderal DI Pandjaitan, Mayor Jenderal Sutoyo Siswomiharjo, dan Kapten Pierre Tendean.

Jenazah mereka kemudian ditemukan di sebuah sumur di Lubang Buaya, Jakarta.

Panglima TNI Jenderal AH Nastion lolos, namun putrinya Ade Irma Suryani tewas, sementara ajudannya, Kapten Pierre Tendean, jadi korban, diculik bersama enam jenderal:

Jelaskan mengapa merebut RRI menjadi prioritas utama dalam penumpasan G 30 S PKI
Jelaskan mengapa merebut RRI menjadi prioritas utama dalam penumpasan G 30 S PKI

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar,

Markas Partai Komunis Indonesia (PKI) di Jakarta, pada 8 Oktober, hancur lebur oleh amukan massa, menyusul Peristiwa G30S.

Jelaskan mengapa merebut RRI menjadi prioritas utama dalam penumpasan G 30 S PKI
Jelaskan mengapa merebut RRI menjadi prioritas utama dalam penumpasan G 30 S PKI

Sumber gambar, Carol Goldstein/Keystone/Getty Images

Keterangan gambar,

13 Oktober 1965: Sekelompok mahasiswa Muslim membakar markas Pemuda Rakyat di Jakarta.

Panglima Kostrad, Mayjen Soeharto bergerak cepat, memadamkan pemberontakan. Perburuan pada para pelaku G30S dilakukan cepat. PKI dinyatakan berada di balik gerakan pengambil alihan kekuasaan dengan kekerasan. Para tokohnya diburu dan ditangkap.

Jelaskan mengapa merebut RRI menjadi prioritas utama dalam penumpasan G 30 S PKI
Jelaskan mengapa merebut RRI menjadi prioritas utama dalam penumpasan G 30 S PKI

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar,

Serdadu mengawasi para tersangka Komunis yang ditahan di sebuah lokasi di Tangerang, Oktober 1965

Sebagian tokoh PKI diadili di mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmilub), sebagian dijatuhi hukuman mati. Ketua PKI, DN Aidit yang dituding merancang gerakan ini bersama ketua Biro Chusus PKI, Sam Kamaruzzaman melarikan diri ke Jawa Tengah, namun kemudian bisa ditangkap, dan dibunuh.

Jelaskan mengapa merebut RRI menjadi prioritas utama dalam penumpasan G 30 S PKI
Jelaskan mengapa merebut RRI menjadi prioritas utama dalam penumpasan G 30 S PKI

Sumber gambar, Beryl Bernay/Getty Images

Keterangan gambar,

Sejumlah serdadu, tak jauh dari rongsokan sebuah mobil yang terbakar di hari-hari awal Oktober 1965, menyusul gagalnya G30S.

Terjadi penangkapan besar-besaran terhadap para anggota atau siapa pun yang dianggap simpatisan atau terkait PKI, atau organisasi-organisasi yang diidentikan komunis, seperti Lekra, CGMI, Pemuda Rakyat, Barisan Tani Indonesia (BTI), Gerakan wanita Indonesia (Gerwani), dll.

Jelaskan mengapa merebut RRI menjadi prioritas utama dalam penumpasan G 30 S PKI
Jelaskan mengapa merebut RRI menjadi prioritas utama dalam penumpasan G 30 S PKI

Sumber gambar, Bettmann / Getty Images

Keterangan gambar,

Seorang terduga simpatisan G30S dipriksa di bawah todongan senjata.

Sebagian terbunuh. Sejumlah laporan menyebut, jumlah yang dibunuh begitu saja setidaknya mencapai 500.000 orang di berbagai daerah, khususnya di Pulau Jawa dan Bali.

Jelaskan mengapa merebut RRI menjadi prioritas utama dalam penumpasan G 30 S PKI
Jelaskan mengapa merebut RRI menjadi prioritas utama dalam penumpasan G 30 S PKI

Sumber gambar, Bettmann / Getty Images

Keterangan gambar,

Seorang mahasiswa keturunan Cina melindungi mukanya saat dicemooh dan diserang secara fisik oleh sejumlah pemuda yang menyerang Universitas Res Publika, pada 15 Oktober. Polisi dan tentara menangkap 40 mahasiswa -tak seorang pun di antaranya yang merupakan pengunjuk rasa.

Jelaskan mengapa merebut RRI menjadi prioritas utama dalam penumpasan G 30 S PKI
Jelaskan mengapa merebut RRI menjadi prioritas utama dalam penumpasan G 30 S PKI

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar,

Massa Islam menghancurkan universitas Res Publica, perguruan tinggi yang diidentikkan dengan PKI dan Partai Komunis Cina,.

Jelaskan mengapa merebut RRI menjadi prioritas utama dalam penumpasan G 30 S PKI
Jelaskan mengapa merebut RRI menjadi prioritas utama dalam penumpasan G 30 S PKI

Sumber gambar, Carol Goldstein/Keystone/Getty Images

Keterangan gambar,

Oktober 1965: Sejumlah mahasiswa dari beberapa kelompok Islam dalam demonstrasi di jakarta menuntut pembubaran PKI.

Berbagai kelompok turun ke jalan, menuntut pembubaran PKI. Sebagian juga menghancurkan markas PKI di berbagai daerah, dan menyerang lembaga-lembaga, toko, kantor, juga universitas yang dituding terkait PKI.

Jelaskan mengapa merebut RRI menjadi prioritas utama dalam penumpasan G 30 S PKI
Jelaskan mengapa merebut RRI menjadi prioritas utama dalam penumpasan G 30 S PKI

Sumber gambar, Keystone/Getty Images

Keterangan gambar,

Prajurtit TNI berjaga di depan Istana Bogor, saat sejumlah mahasiswa berbagai kalangan yang berusaha mendekati presiden Soekarno, menyusul gagalnya kudeta G30S.

Puluhan ribu orang dibuang ke Pulau Buru, dipekerjakan, tanpa pengadilan. Termasuk sastrawan yang namanya mendunia, Pramoedya Ananta Toer.

Dan akhirnya, G 30 S menandai naiknya Mayjen Soeharto dan jatuhnya Presiden Soekarno.

Jelaskan mengapa merebut RRI menjadi prioritas utama dalam penumpasan G 30 S PKI
Jelaskan mengapa merebut RRI menjadi prioritas utama dalam penumpasan G 30 S PKI

Sumber gambar, Dokumentasi Putmainah

Keterangan gambar,

Tentara menangkap dan memamerkan sejumlah orang yang diduga anggota dan simpatisan PKI di Blitar, Jawa Timur salah satunya adalah Putmainah, tokoh Gerwani dan anggota DPRD dari Fraksi PKI di Blitar.

Pemerintah Orde Baru kemudian menetapkan 30 September sebagai Hari Peringatan Gerakan 30 September G30S dan tanggal 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila.

Jelaskan mengapa merebut RRI menjadi prioritas utama dalam penumpasan G 30 S PKI
Jelaskan mengapa merebut RRI menjadi prioritas utama dalam penumpasan G 30 S PKI

Sumber gambar, Beryl Bernay/Getty Images

Keterangan gambar,

Akhirnya, 11 Maret 1966, Presiden Sukarno, diikuti Mayjen Soeharto mengumumkan Surat Perintah Sebelas Maret di Istana Bogor, yang mengalihkan kekuasaan kepada perwira yang kemudian berkuasa selama 32 tahun.

Begitu banyak versi, begitu banyak tafsir, begitu wacana. Juga begitu banyak korban, kebencian, dan saling tuding. Sampai sekarang berbagai upaya -dan niat- untuk menuntaskannya, tutup buku dari bab gelap sejarah Indonesia itu, tak kunjung berhasil.

Jelaskan mengapa merebut RRI menjadi prioritas utama dalam penumpasan G 30 S PKI
Jelaskan mengapa merebut RRI menjadi prioritas utama dalam penumpasan G 30 S PKI

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar,

Sebagian kalangan menganggap Soeharto memanfaatkan G30S untuk merebut kekuasaan, dan sesudahnya melakukan pembasmian terhadap para simpatisan komunis dan kalangan kiri, termasuk pembunuhan ratusan ribu orang.

G30 S, PKI, komunisme, pembunuhan ratusan ribu orang itu kian lama justru kian jadi abstrak: topik yang muncul setiap waktu, khususnya bulan September, dan kini juga setiap ada pembicaraan tentang politik, pemilihan kepala daerah, juga pemilihan presiden.

Foto-foto merupakan hak cipta Getty Images