Jelaskan masing masing 3 perbedaan antara tumbuhan xerofit higrofit dan hidrofit

Jakarta -

Tumbuhan yang termasuk xerofit, higrofit, dan hidrofit merupakan adaptasi morfologi yang tidak hanya terjadi pada tumbuhan. Tumbuhan melakukan adaptasi morfologi karena faktor habitat (tempat tinggalnya).

Apakah detikers masih bingung mengenai adaptasi morfologi tumbuhan? Berikut adalah penjelasannya yang dikutip dari buku Adaptasi Makhluk Hidup karya Sudarti:

Adaptasi Morfologi Tumbuhan

1. Xerofit

Xerofit adalah tumbuhan yang hidup di daerah yang kering. Tumbuhan xerofit sering ditemukan di daerah gurun yang panas dan gersang. Tumbuhan yang termasuk xerofit adalah pohon kaktus, lidah buaya, pohon kurma, adenium, dan buah naga. Ciri-ciri tumbuhan yang termasuk dalam xerofit adalah sebagai berikut:

- Daunnya kecil, tebal, dan berlapis lilin berfungsi untuk mengurangi proses penguapan melalui daun.

- Batangnya berbentuk seperti spon yang berfungsi untuk menahan air dalam batang.

- Akarnya panjang dan banyak, yang berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan.

2. Higrofit

Higrofit merupakan tumbuhan yang hidup di tanah yang lembab. Contoh tumbuhan yang hidup di daerah yang lembab salah satunya adalah talas, tumbuhan paku, lumut, dan keladi. Tumbuhan higrofit memiliki ciri-ciri yaitu:

- Daunnya lebar, tipis, dan memiliki banyak stomata, yang berfungsi untuk memperbanyak penguapan.

- Batangnya berongga udara, yang berfungsi untuk saluran udara serta mengurangi kadar air dalam batang.

- Akarnya pendek, berfungsi untuk mempersempit bidang penyerapan.

3. Hidrofit

Hidrofit adalah tumbuhan yang hidup di air. Tumbuhan yang termasuk hidrofit sering ditemukan di danau, rawa, dan daerah berair lainnya. Contoh tumbuhan hidrofit adalah teratai, kangkung, eceng gondok, padi, bunga lili, dan selada laut. Berikut adalah ciri-cirinya:

- Daunnya lebar dan tipis untuk mempercepat proses penguapan mengapung di permukaan air.

- Batangnya memiliki rongga-rongga udara agar dapat mengapung di air.

- Memiliki banyak stomata yang terletak di permukaan daun. Hal ini bertujuan agar meningkatkan laju transpirasi tumbuhan dan membuang kelebihan air dalam tubuh dengan penguapan.

- Akarnya pendek dan tertanam di dalam air. Akarnya juga halus yang berguna untuk membatasi penyerapan air yang terlalu banyak. Selain itu, akarnya lebih lebat dapat menjaga tumbuhan agar tidak terbalik.

Jadi tumbuhan yang termasuk xerofit, higrofit, dan hidrofit adalah seperti yang dijelaskan di atas ya detikers. Jangan sampai salah ya!

Simak Video "PSBB Lagi! Life Hacks biar Nggak Bosan Selama di Rumah"



(atj/lus)

Ilustrasi tumbuhan xerofit. Foto: Pixabay

Setiap makhluk hidup melakukan adaptasi dengan lingkungan tempat mereka berada demi mempertahankan hidup. Dalam Biologi, terdapat tiga macam adaptasi makhluk hidup, yakni adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi, dan adaptasi tingkah laku.

Pada tumbuhan, adaptasi morfologi ditandai dengan perubahan pada bentuk daun, akar, dan batang. Adaptasi morfologi pada tumbuhan dibagi menjadi tiga, yaitu tumbuhan yang hidup di perairan (hidrofit), tumbuhan yang hidup di daerah kering (xerofit), dan tumbuhan yang hidup di daerah lembab (higrofit).

Ilustrasi teratai. Foto: Pixabay

Hidrofit adalah tumbuhan yang mampu menyesuaikan diri di daerah perairan. Tumbuhan hidrofit memiliki ciri-ciri khusus, yakni:

  • Mempunyai rongga antara sel yang berisi udara agar bisa mengapung di air.

  • Mempunyai permukaan daun lebar untuk membantu penguapan air.

  • Memiliki banyak stomata yang terletak di permukaan daun. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan laju transpirasi tumbuhan dan membuang kelebihan air dalam tubuh dengan penguapan.

  • Mempunyai tangkai menggembung yang berisi udara.

  • Mempunyai akar yang tertanam di dasar air. Akarnya pendek dan halus untuk membatasi penyerapan air yang terlalu banyak.

Contoh tumbuhan hidrofit adalah teratai. Daunnya yang tipis membuat tumbuhan teratai lebih ringan dan tidak banyak menyimpan air. Sedangkan bentuk daun yang lebar memungkinkan jumlah stomata yang banyak sehingga proses penguapan berlangsung lebih cepat.

Contoh tanaman hidrofit lainnya adalah eceng gondok, kiambang, dan kangkung.

Ilustrasi lumut. Foto: Pixabay

Higro artinya basah atau lembab. Dengan demikian tumbuhan higrofit adalah tumbuhan yang mampu menyesuaikan diri pada daerah yang lembab. Ciri-ciri tumbuhan higrofit di antaranya yaitu:

  • Memiliki daun yang tipis dan lebar.

  • Daunnya memiliki banyak stomata agar proses penguapan lebih cepat.

  • Batang tumbuhan higrofit biasanya tidak tampak karena ada di dalam tanah dan daunnya yang masih muda biasanya melingkar atau menggulung.

Contoh tumbuhan higrofit misalnya tumbuhan paku, lumut, dan keladi.

Ilustrasi pohon kurma. Foto: Pixabay

Tumbuhan xerofit tumbuh di lingkungan kering. Ciri- ciri tumbuhan xerofit yaitu:

  • Berdaun tebal, luas daun sempit, bentuknya bersisik atau berubah menjadi duri, ada juga yang tidak memiliki daun. Ini bertujuan untuk mengurangi penguapan.

  • Seluruh tubuhnya dilapisi oleh lapisan kutikula atau lapisan lilin. Ini bertujuan untuk mengurangi penguapan.

  • Batang tubuhnya tebal dan berongga seperti spons untuk menyimpan cadangan air.

  • Akar panjang dan tersebar luas.

Beberapa contoh tumbuhan xerofit adalah kaktus, lidah buaya, lili gurun, pohon kurma, adenium, dan pohon buah naga.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA