Jelaskan manusia Dalam Perspektif Al Qur an dan apa tujuan hidup manusia diciptakan?

Setelah manusia diciptakan sebaik-baiknya dengan alur yang begitu rumit, pernahkan ada pertanyaan, apa tujuan ia diciptakan? Bahkan sampai Allah pun memberikan oksigen dan tempat tinggal gratis beserta isi-isinya. Hanya untuk hamba yang disebut manusia. Apakah selama ini manusia itu hanya sekadar menjalani hidup tanpa pernah memikirkan makna dari penciptaan diri?

Menjalani hidup tanpa repot menggali ke balik makna kehidupan itu sendiri memang cara yang paling mudah. Karena tidak perlu memikirkan hidup sebagai hal yang sulit, cukup hanya menjalaninya secara sederhana dari hari ke hari saja.

Tujuan Hidup Manusia

Namun, mengetahui makna kehidupan dapat membantu seseorang menjalani hidup dengan lebih baik lagi dan membuat mereka bisa menentukan tujuan hidup agar kehidupan yang dijalani ini lebih terarah. Tanpa tujuan, rasanya hidup menjadi agak hambar. Hanya sekedar dijalani saja, tanpa makna dan motivasi.

Bila manusia tidak mengetahui tujuan hidup yang benar, maka akan kehilangan pegangan dan motivasi dalam menjalani hidup. Jadinya mereka akan menjalani hidup dengan asal saja, atau berpatokan pada tujuan yang salah. Misalnya ada yang mengatakan bahwa tujuan hidup mereka adalah uang. Maka segala hal yang mereka lakukan semuanya akan berdasarkan uang semata. Atau jika ada yang mempunyai tujuan hidup untuk mendapatkan pangkat, jabatan serta kedudukan yang prestise di mata masyarakat, atau ada orang yang menganggap bahwa hidup ini hanya sekedar bersenang-senang saja.

Allah memang Maha Baik. Kehidupan manusia ibarat teka-teki yang sudah terselesaikan dengan pedoman hidup yang Allah berikan sendiri, yaitu Al-Qur’an. Manusia sebagai hamba hanya tinggal menjalankannya saja sesuai dengan aturan yang berlaku. Begitupula dengan tujuan hidup manusia, Allah sudah memberikan jawabannya dalam  Al-Qur’an. Diantaranya:

Baca Juga  Hadis-Hadis yang Menunjukan Rasulullah Melakukan Vaksinasi

Sebagai Hamba (عبد) 

Dalam konteks hubungannya dengan Rabb, maka manusia itu adalah hamba. Hamba erat kaitannya dengan ibadah. Bahkan keberadaan manusia itu hanya semata-mata untuk beribadah kepada Allah. Hal ini sesuai dengan firman Allah surah Adz-Dzariyaat ayat 56 yang berbunyi: ”Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. ”

Pengertian ibadah sangatlah luas dan tidak hanya terbatas pada ritual-ritual khusus semata. Allah telah menjelaskan ruang lingkup ibadah dalam surah Al-Bayyinah ayat 5 yang artinya, “Dan mereka tidaklah disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat serta menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.” 

Dalam pandangan Ja’far al-Shadiq ibadah sebagai pengabdi Allah baru dapat terwujud bila seseorang   dapat memenuhi tiga hal. Pertama, menyadari sepenuhnya bahwa apa yang dimilikinya termasuk dirinya sendiri adalah  milik  Allah. Berada di bawah kuasa Allah. Kedua, menjadikan segala bentuk sikap dan  aktivitasnya senantiasa mengarah pada usaha untuk memenuhi perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.

Fungsi dan peranan manusia sebagai hamba Allah ini tekait dengan ridha Allah. Jadi segala bentuk aktivitas manusia baik aktivitas sosial kemasyarakatan, di dunia pekerjaan, dan lainnya harus di atas dasar adanya  ridha Allah. Bila fungsi dan peranan sesuai dengan tuntutan pedoman Allah, maka peran itu memiliki nilai  penghambaan seorang makhluk kepada Khaliq-nya.

Manusia Sebagai Khalifah Allah (خليفة الله )

Dalam perspektif Islam, alam adalah segala sesuatu selain Allah SWT. Alam adalah segala sesuatu yang diciptakan  Allah dengan segala  isinya. Dalam konteks ini, alam tidak hanya benda angkasa atau bumi dan segala isinya. Tetapi  alam juga terdapat diantara   keduanya. Sehingga Allah menciptakan alam dengan sangat kompleks dan luas cakupannya.

Dalam hubungannya dengan alam semesta, manusia adalah sebagai khalifah. Kata  khalifah  berasal  dari  kata khalafa, yang  berarti  mengganti  atau melanjutkan. Ketika manusia menjalankan fungsinya sebagai  khalifah harus diiringi dengan fungsinya sebagai abd. Sehingga dalam menjalankan hidupnya di bumi ini  manusia sebagai abd dan khalifah dapat dinilai ibadah. Contohnya ketika menjabat suatu jabatan dan    tidak meninggalkan fungsi manusia sebagai hamba Allah, maka peranan kepemimpinan tersebut tidak   akan bertentangan dengan nilai-nilai Ilahiah.

Manusia di hadapan Allah merupakan wakil-Nya di bumi. Ini adalah kehormatan yang diberikan Tuhan kepada manusia dalam perwujudannya. Manusia telah diberi kemampuan untuk berbuat dan memilih sesuatu oleh Allah, yang mengakibatkan  manusia  dapat semakin terhormat dan mempunyai arti atau  sebaliknya manusia dapat memilih sesuatu yang dapat menjerumuskannya ke jurang kesesatan.

Tujuan hidup manusia tersebut hendaknya dipahami dan dilaksanakan oleh manusia. Karena tanpa tercapainya tujuan hidup tersebut maka tuhas manusia di bumi ini tidaklah dapat terpenuhi.

Penyunting: Bukhari

Jelaskan manusia Dalam Perspektif Al Qur an dan apa tujuan hidup manusia diciptakan?
Berdoa di depan Masjid Hazratbal. ©REUTERS/Danish Ismail

Merdeka.com - Pada dasarnya Islam memandang manusia dan kemanusiaan secara positif. Menurut Islam manusia berasal dari satu asal yaitu dari Adam dan Hawa.

Manusia merupakan makhluk Allah SWT dalam sebaik-baik bentuk. Di samping itu manusia dibekali dengan ilmu dan akal serta kemauan, dengan demikian dia punya kapasitas sebagai khalifah Allah di muka bumi. Maka dari itu semua ciptaan Allah di langit dan bumi adalah untuk manusia.

Setelah Allah menciptakan manusia pertama dari tanah selanjutnya Dia menciptakan manusia setelah Adam dari saripati tanah, lalu berubah menjadi air mani yang disimpan di rahim, lalu air mani berubah menjadi segumpal daging, terus menjadi tulang-belulang, lalu tulang belulang itu dibungkus dengan daging, akhirnya Allah menjadikannya sebagai makhluk.

Dalam ayat 37-39 surat al-Qiyamah Allah menegaskan bahwa Dia menciptakan manusia dari tanah dan dari air mani yang hina, kemudian meniupkan roh ke dalam tubuh manusia, lantas menjadikan pendengaran, penglihatan dan hati.

Tujuan penciptaan manusia tentu bukan sebuah kesia-siaan. Sebagai makhluk yang diciptakan paling sempurna dibanding makhluk lain, sudah semestinya manusia mengetahui tujuan penciptaan manusia yang diharapkan membuat manusia jadi jauh lebih bisa bersyukur.

Berikut ini informasi mengenai tujuan manusia diciptakan menurut Islam, lengkap dengan penjelasannya telah dirangkum merdeka.com melalui liputan6.com dan jurnal.ar-raniry.ac.id.

2 dari 5 halaman

Tujuan manusia diciptakan menurut Islam yang pertama adalah sebagai pengurus bumi dan seisinya. Khalifah adalah hamba Allah yang ditugaskan untuk menjaga ke- maslahatan dan kesejahteraan dunia. Hal ini tertuang dalam ayat Al Qur'an yang berbunyi:

” Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguh- nya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan men- sucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."

Ayat 30 dari surat al-Baqarah adalah informasi bagi para malaikat bahwa Allah menciptakan khalifah (Adam dan keturunannya) di muka bumi. Manusia diberi derajat tinggi untuk mengatur, mengelola dan mengolah semua potensi yang ada dimuka bumi.
Tujuan penciptaan manusia sebagai khalifah juga tertuang dalam QS. al-An’am ayat 165 yang berbunyi:

”Dan Dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya dan Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.

3 dari 5 halaman

Tujuan manusia diciptakan menurut Islam berikutnya adalah agar manusia senantiasa mengetahui maha kuasanya Allah SWT. Ini meliputi pemahaman bahwa seluruh alam semesta, termasuk bumi, tata surya dan seisisnya terbentuk atas kuasa Allah SWT.

Hal tersebut telah dijelaskan dalam QS at-Thalaq: 12 yang berbunyi:

“Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha-Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu."

4 dari 5 halaman

Tujuan manusia diciptakan menurut Islam juga untuk mengemban amanah. Tujuan ini berupa kesanggupan manusia memikul beban taklif yang diberikan oleh Allah SWT. Tujuan penciptaan manusia ini mendidik orang-orang beriman supaya selalu memelihara amanah dan mematuhi perintah tersebut.

Hal ini sesuai dengan QS al-Ahzab ayat 72 yang berbunyi: ”Sesungguhnya kami Telah menge- mukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, Maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikulah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh”

Amanah yang sudah ditetapkan tersebut agar tidak dikhianati, baik amanah dari Allah SWT dan RasulNya maupun amanah antara sesama manusia.

5 dari 5 halaman

Tujuan manusia diciptakan menurut Islam yang paling utama adalah untuk beribadah dan bertakwa pada Allah. Manusia pada umumnya diciptakan untuk beribadah kepada Allah SWT. Hal ini sesuai dengan ayat QS.Adz Dzariyat: 56 yang berbunyi:

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS. Al-Dzariyat: 56)

Telah dijelaskan dalam QS.Adz Dzariyat: 56, Allah berfirman Dia menciptakan manusia dan jin semata-mata agar mereka beribadah kepada-Nya. Allah menciptakan manusia bukan hanya untuk sekedar tidur, bekerja, makan maupun minum melainkan untuk melengkapi bumi ini dan beribadah kepada-Nya.

Menurut tafsir Ibnu Qoyyim Al Jauziyah: "bahwa tujuan Allah menciptakan kita manusia serta jin dan makhluk lainnya di bumi ini adalah untuk beribadah kepada-Nya. Allah tidak mungkin menciptakan makhluk begitu saja tanpa pelarangan atau perintah" .

Tujuan ini mendidik manusia untuk senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah. [nof]

Baca juga:
Bacaan Doa Akhir & Awal Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443, Lengkap dengan Lafalnya
Tujuan Organisasi Muhammadiyah Beserta Sejarah Berdirinya, Menarik Diketahui
Bahas Soal Saudara yang Tidak Akur, Ini Penjelasan Ustaz Subki di Tasbih Indosiar
Potret Masjid Tertua di China, Dibangun pada Abad 8 Masehi
Mengenal Jemaah An Nadzir, dari Rambut Pirang sampai Baju Serba Hitam
Najiahu Kampung Keturunan Rasulullah di China, Cucu Nabi Jadi Gubernur Pertama