Jelaskan jaringan penyusun batang dikotil dan jelaskan fungsinya masing masing

Fungsi Batang dan Jaringan Penyusun Batang Tumbuhan – Batang adalah organ tumbuhan yang umumnya tumbuh di atas permukaan tanah atau substrat lainnya. Batang memiliki peran yang juga penting bagi tumbuhan. Bangunan – bangunan yang tinggi mengadopsi dari bentuk tumbuhan yang menjulang tinggi sampai ke langit. Batang banyak dimanfaatkan untuk memeuhi kebutuhan manusia seperti sebagai bahan pembuatan kertas, bangunan, dan lainnya. Fungsi batang sendiri penting bagi tumbuhan untuk melangsungkan hidup. Penebangan hutan yang memiliki tumbuhan dengan batang – batang yang tinggi akan merusak keseimbangan ekosistem. Hal ini terkait dengan rusaknya kelangsungan hidup tumbuhan yang juga akan merusak kehidupan organisme lainnya. Lantas fungsi apakah yang dimiliki oleh batang terhadap tumbuhan, dan bagaimana jaringan penyusun batang untuk dapat mendukung fungsinya??? Berikut uraian lengkapnya.

A. FUNGSI BATANG BAGI TUMBUHAN

Fungsi batang bagi tumbuhan ialah sebagai berikut:

1. Menyimpan cadangan makanan

Senyawa hasil fotosintesis yaitu glukosa akan diubah menjadi karbohidrat kompleks berupa amilum yang akan disimpan pada organ tumbuhan salah satunya di batang. Simpanan makanan ini berperan sebagai makanan cadangan yang dapat digunakan ketika tumbuhan mengalami masa sulit seperti perubahan musim dan sebagainya. Simpanan makanan yang disimpan di batang pada jarigan korteks. Pada beberapa tumbuhan, batang yang menyimpan cadangan makanan akan membesar seperti pada ubi jalar.

2. Menyokong tegakknya tubuh tumbuhan

Tingginya tubuh tumbuhan yang mencakar langit tak lepas dari peranan batang. Pertumbuhan batang yang mendekati sumber cahaya (fototropisme positif) , disebabkan oleh meristem primer pada ujung batang. Adanya batang ini berperan sebagai penyokong tegaknya tubuh tumbuhan di atas bumi.

3. Menghubungkan akar dengan daun

Batang merupakan organ yag terletak antara akar dengan daun. Oleh karena itu, jaringan yang menyusun batang akan menghubungkan transpor zat dari akar ke daun atau sebaliknya, dari daun ke akar.

4. Tempat tumbuh daun, bunga, dan buah

Daun, bunga, dan buah merupakan organ lain yang tumbuh menempel pada ranting – ranting batang. Terbentuknya daun berasal dari primordial daun yang terbentuk dari diferensiasi jaringan meristem primer batang. Batang berperan menyokong organ tumbuhan lainnya agar dapat menjalankan fungsinya. Daun berperan sebagai organ fotosintesis, sementara bunga berperan sebagai organ reproduksi dan buah sebagai alat penyebaran tumbuhan.

[sc:ads]

5. Pertumbuhan sekunder

Khususnya batang dikotil serta gymnospermae, memiliki jaringan kambium yang merupakan jaringan meristem sekunder. Jaringan ini berperan dalam pertumbuhan sekunder tumbuhan yang menyebabkan batang semakin besar. Sementara pada tumbuhan monokotil terdapat meristem interkalar yang terletak pada batang berperan menambah ruas – ruas batang monokotil.

6. Identifikasi tumbuhan

Keragaman batang pada tumbuhan berperan menjadi alat indentifikasi tumbuhan. Batang dikotil yang berkambium akan memiliki struktur batang berkayu dan bercabang. Sementara batang monokotil tidak berkambium sehingga strukturnya bukan batang berkayu umumnya herba (batang basah).

7. Alat perkembangbiakan vegetatif

Beberapa tumbuhan berkembang secara vegetatif dengan batang. Seperti ubi jalar yang berkembang melalui batang yang menyimpan cadagan makanan. Tunas – tunas tumbuhan baru muncul pada bagian tersebut. Batang dikotil juga dapat dikembangkan menjadi alat perkembangbiakan vegetatif buatan melalui cangkok.

B. JARINGAN PENYUSUN BATANG TUMBUHAN

Adapun jaringan yang menyusun batang ialah sebagai berikut:

1. Epidermis

Epidermis merupakan jaringan yang berfungsi sebagai pelindung jaringan yang ada di bawahnya. Jaringan ini tersusun atas selapis sel yang tersusun rapat. Jika batang tumbuhan bertambah besar, epidermis akan pecah dan akann digantikan oleh jaringan gabus dibawahnya (periderm) yang terbentuk dari jaringan korteks, untuk menggantikan posisi epidermis sebagai pelindung. Epidermis batang mengadakan modifikasi membentuk lentisel yang berfungsi sebagai pertukaran gas di batang, serta beberapa batang memiliki epidermis berambut (trikomata), atau mensekresikan getah.

2. Korteks

Korteks adalah jaringan parenkim yang mengisi bagian di bawah epidermis. Struktur sel korteks nampak seperti sel parenkim pada umumnya yakni cenderung bulat, serta memiliki ruang antar sel. Jaringan korteks berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan. Ruang antar sel pada jaringan korteks berisi jaringan penyokong yakni sklerenkim atau korteks yang menopang tubuh tumbuhan.

3. Stele

Stele atau silinder pusat terdiri atas jaringan pengangkut yaitu floem dan xilem yang berfungsi mengangkut senyawa kimia dalam tubuh tumbuhan. Jaringan floem atau disebut juga sebagai pebuluh tapis berfungsi mengangkut zat makanan hasil fotosintesis di daun ke seluruh tubuh tumbuhan. Melalui batang, floem daun akan menuju ke bagian akar setelah sebelumnya mendistribusikan makanan di sel – sel batang. Sementara jaringan xilem berperan mengangkut air dan unsur hara ke seluruh tubuh tumbuhan mulai dari akar. Ketikan air dan unsur hara masuk melalui akar, kemudian akan diteruskan ke xilem dan diangkut naik ke organ tumbuhan lainnya.

Pada tumbuhan dikotil dan gymnospermae, terdapat jaringan kambium yang terletak diantara jaringan pengangkut, floem dan xilem. Kambium bereran sebagai meristem sekunder yang mengatur pertumbuhan sekunder tumbuhan yaitu pertambahan besar (diameter batang) tumbuhan. Aktivitas kambium akan membentuk xilem sekunder ke arah dalam dan membentuk floem sekunder ke arah luar. Pertambahan jaringan pengangkut ini dipengaruhi oleh air sehingga pada musim panas, xilem yang sekunder tipis. Sementara pada musim hujan diameter xilem sekunder yang terbentuk lebih tebal. Lingkaran pertumbuhan xilem ini dikenal sebagai lingkaran tahun yang merupakan petunjuk untuk mengetahui usia tumbuhan.

Perbedaan yang terjadi antara dikotil dan monokotil akan jaringan kambium menyebabkan keduanya memiliki karakter yang berbeda. Perbadaan ini dapat dilihar dari aspek pertama yaitu tipe susunan berkas pengkut pada dikotil ialah kolateral terbuka, sementara pada tumbuhan monokotil ialah kolateral tertutup. Selain itu, perbedaan lainnya iaah karakter batangnya. Tumbuhan monokotil bukan tumbuhan berkayu sementara tumbuhan dikotil adalah tumbuhan berkayu karena memiliki kambium. Pada tumbuhan monokotil tidak terjadi pertumbuhan sekunder seperti yang dialami oleh tumbuhan dikotil serta gymnospermae.

4. Empulur

Empulur merupakan daerah paling dalam dan terletak di bagian tengah batang tumbuhan. Jaringan ini tersusun atas sel – sel parenkim yang berperan sebagai sumbu tubuh tumbuhan. Beberapa batang tumbuhan tidak memiliki empulur.

Batang merupakan organ tumbuhan yang berfungsi untuk menegakkan tubuh serta menghubungkan bagian akar dan daun. Lapisan penyusun batang dari luar ke dalam adalah epidermis, korteks, dan stele.

  • Epidermis, terdiri atas selapis sel yang tersusun rapat tanpa ruang antarsel. Dinding sel sebelah luar dilengkapi dengan kutikula yang berfungsi untuk melindungi batang dari kekeringan. Epidermis batang pada tumbuhan tertentu dapat membentuk derivat/modifikasi, antara lain menjadi sel silika dan sel gabus. Contohnya pada epidermis batang tebu.
  • Korteks, terdiri atas sel-sel parenkim yang berdinding tipis. Letak sel-sel parenkim ini tidak teratur sehingga banyak terbentuk ruang antarsel. Korteks juga tersusun dari kolenkim dan sklerenkim yang berfungsi menyokong dan memperkuat tubuh. Sel-sel di sebelah dalam korteks mengandung amilum; bagian tersebut dinamakan sarung tepung (floeterma).
  • Stele batang, terletak di sebelah dalam batang. Di dalam stele, terdapat sel parenkim dan berkas pengangkut berupa xilem dan floem. Pada tumbuhan dikotil, bagian tepi stele dibatasi oleh kambium, sedangkan pada tumbuhan monokotil tidak terdapat kambium. Aktivitas kambium pada batang sama dengan pada akar, yaitu ke arah luar membentuk unsur kulit, ke arah dalam membentuk unsur kayu. 

Dengan demikian, jaringan penyusun batang diantaranya adalah jaringan epidermis, parenkim, penyokong (kolenkim dan sklerenkim), pengangkut (xilem dan floem), dan meristem (kambium khusus pada tumbuhan dikotil).

Struktur Jaringan Penyusun Batang Dikotil - Jaringan penyusun batang Dikotil, yaitu epidermis, korteks, endodermis, empulur, kambium, floem, xilem, dan jari-jari empulur. Perhatikan potongan melintang batang Dikotil pada Gambar 1 dan 2. 

Jelaskan jaringan penyusun batang dikotil dan jelaskan fungsinya masing masing
Gambar 1. Struktur Batang Dikotil muda
Jelaskan jaringan penyusun batang dikotil dan jelaskan fungsinya masing masing
Gambar 2. Struktur Batang Dikotil tua

Adapun letak dan fungsi tiap-tiap jaringan penyusun batang Dikotil dijelaskan dalam Tabel 1. berikut.

Tabel 1. Jaringan-Jaringan Penyusun Batang Dikotil Beserta Letak dan Fungsinya

Jaringan

Letak

Fungsi

Epidermis

Bagian terluar batang.

Zat kitin pada batang melindungi agar tidak kehilangan air terlampau banyak.

Korteks

Di antara lapisan endodermis.

Sel-sel kolenkim sebagai jaringan penunjang. Sel-sel parenkim sebagai jaringan dasar, pengisi, dan penyimpan zat.

Stele – Perisikel

Sebelah dalam lapisan endodermis. Menyelubungi berkas pembuluh batang.

Memberi kekuatan pada batang.

Berkas pembuluh

Bagian perisikel dalam

Pengangkutan zat.

(1) floem

Bagian luar ber-kas pembuluh atau di bagian luar kambium.

Mengangkut zat makanan yang dibuat di daun menuju ke seluruh tubuh.

(2) xilem

Bagian dalam berkas pembuluh atau di bagian dalam kambium.

Menyalurkan air dan garam mineral dari akar ke daun.

(3) kambium

Di antara berkas pembuluh xilem dan floem.

Ke dalam membentuk jaringan xilem dan ke luar membentuk jaringan floem.

Struktur batang Dikotil berbeda dengan batang Monokotil, karena terdapat jaringan kambium pada batang Dikotil. Berdasarkan letaknya, kambium ada dua tipe sebagai berikut.

  1. Kambium vaskular, kambium terletak di antara berkas pengangkut dan parenkim.
  2. Kambium intervaskular, kambium terletak di antara dua berkas pengangkut.

Khusus pada batang Dikotil terjadi pertumbuhan batang sekunder. Pertumbuhan batang atau lingkaran sekunder adalah pertambahan besar batang yang disebabkan oleh pertambahan jaringan sekunder pada jaringan primer atau jaringan mula-mula. Pertumbuhan batang sekunder merupakan aktivitas kambium. Oleh karena itu, jaringan kambium sering disebut titik tumbuh sekunder.

Apabila cadangan makanan cukup banyak, misalnya pada musim penghujan, sel-sel kambium membelah membentuk sel-sel baru. Pada musim kemarau atau makanan cadangan berkurang, sel-sel kambium tidak membelah sehingga tidak ada penambahan xilem dan floem.

Aktivitas kambium menyebabkan terbentuknya lingkaran tahun (annual ring), yaitu lingkaran atau lapisan yang menunjukkan kambium melakukan pembelahan dan pada saat kambium tidak melakukan kegiatan. Lingkaran tahun berbentuk lapisan melingkar berselang-seling berupa garis dan berguna untuk memperkirakan umur pohon. Perhatikan Gambar 3.

Jelaskan jaringan penyusun batang dikotil dan jelaskan fungsinya masing masing
Gambar 3. Lingkaran tahun batang

Pembentukan sel-sel baru pada kambium menyebabkan sel-sel korteks terdesak ke arah epidermis sehingga lapisan epidermis menjadi sobek-sobek. Lapisan korteks yang terdesak membentuk lapisan sel meristematik atau sel yang selalu membelah dan disebut kambium gabus (felogen). Kambium gabus menghasilkan dua tipe sel, yaitu ke arah luar membentuk jaringan gabus (felem) dan ke arah dalam membentuk jaringan feloderm.

Jaringan gabus terdiri atas sel-sel mati yang dilapisi suberin (zat gabus) dan bersifat tidak tembus air maupun udara sehingga dapat berfungsi untuk melindungi lapisan yang ada di dalamnya. Lapisan feloderm adalah sel-sel hidup yang terdiri atas sel-sel parenkim. Adanya jaringan gabus menyebabkan udara tidak leluasa masuk ke dalam bagian sel hidup di bagian dalam. Namun, di antara jaringan gabus terdapat lentisel, yaitu celah sebagai jalan masuk dan keluarnya udara ke sel-sel hidup di sebelah dalam jaringan gabus. Perhatikan Gambar 4.

Jelaskan jaringan penyusun batang dikotil dan jelaskan fungsinya masing masing
Gambar 4. Lentisel

Anda sekarang sudah mengetahui Batang Dikotil. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber. Referensi :

Purnomo, Sudjiono, T. Joko, dan S. Hadisusanto. 2009. Biologi Kelas XI untuk SMA dan MA. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 386.

Tags :