Jelaskan cara pemerintah untuk melaksanakan kebijakan politik mercusuar

Apa itu politik mercusuar? Pengertian dari politik mercusuar sendiri adalah politik yang dijalankan oleh presiden Soekarno pada masa demokrasi terpimpin. Tujuannya adalah untuk menjadikan Indonesia sebagai mercusuar yang dapat menerangi jalan bagi New Emergeing Force di dunia.

Tidak ada penjelasan terbuka dari ahli atau sejarawan Indonesia tentang politik mercusuar itu sendiri yang jelas untuk menghindari dampak negatif konflik yang berbahaya bagi bangsa. Tujuan dari pelaksanaan apa itu politik mercusuar? Ternyata, lebih erat kaitanya dengan apa yang dicita citakan oleh Soekarno sebagai pencetus politik mercusuar itu sendiri.

Politik mercusuar bertujuan menjadikan di Jakarta atau Indonesia sebagai mercusuar yang akan menerangi negara-negara yang sedang berkembang atau biasa disebut dengan Politik mercusuar menjadi jembatan untuk mengemukakan gagasan penggalangan kekuatan dari negara-negara yagn baru merdeka. Negara yang masih memperjuangkan kemerdekaan. Itulah salah satu hal yang penting dalam pengertian apa itu politik mercusuar?

Utamanya dalam hal ini adalah egara-negara yang tergabung dalam non blok. Dan juga negara-negara yang masih berkembang atau biasa disebut Nefo. Melalui  dalam politik mercusuar kesenangan dari presiden Soekarno akan suatu simbolik dapat terealisasai ketika presiden amat sangat bernafsu untuk memimpin negara-negara Nefo.

Dengan politik mercusuar impian sang presiden untuk membuat proyek-proyek spektakuler dapat terwujud. Pembangunan ini tidak lain berguna untuk menunjukan daya saing Indonesia dengan negara-negara lain dan semakin membuat posisi Indoensia di dunia Internasional dapat diperhitungkan.

Pelaksanan politik mercusuar melahirkan berbagai jenis lembaga diantaranya adalah peranan lebaga dinas PU dengan beberapa bangunan dan kegiatan yang bersejarah bagi Indonesia, berikut ulasanya. Proyek mercusuar Soekarno untuk Asian games 1962. Mengingat saat itu tidak ada satupun yang dimiliki oleh Indonesia untuk menyelenggaran event olahraga terbesari di benua asia yang diikuti oleh 17 negara timbul rasa was was akan korupsi sehingga ada upaya pencegahan korusi preventif diantaranya mengaudit secara berkala dinas PU itu sendiri.

Bagi Indonesia yang memiliki di momen asian games 1962 adalah ajang pembuktian pada dunia laur. Bahwa Indonesia adalah negara besar dan tidak dipandang sebelah mata oleh negara lain. Dengan hanya memiliki waktu 4 tahun Soekarno merasa wajib mewujudkan wajah kepada dunia. Diantara bangunanya adalah :

  1. Stadion Utama Gelora Bung Karno

Apa itu politik mercusuar? Pertama, yang menjadi bukti politik ini adalah bangunan stadion utama Gelora Bung Karno. Rancangan stadion utama Gelora Bung Karno pun dikerjakan oleh L.S Tyatenko arsitek asal Lenin. Muncul pertanyaan kenapa harus dari uni sovyet, mungkin hal ini karena dampak perang nuklir yang sudah diprediksi Secara keseluruhan pembangunan komplek olahraga senayan menelan biaya 12.5 juta dollar amerika dan bangunan ini merupakan salah satu dari 6 jenis kekuatan politik dan peran dari Indonesia. Sumber pendanaan proyek itu diperoleh dari bantuan kredit Uni Sovyet.

  2. Hotel Indonesia

Soekarno yang sempat mengutarakan singgah di Amerika Serikat ketika berkunjung ke gedung markas besar PBB di New York. Beliau sangat terkesan dengan penampilan bangunan tersebut. Bung Karno akhirnya menunjuk sang arsitek Abel sorensen asal Amerika untuk membatunya merancang Hotel Indonesia. Proyek pada pembangunan Hotel Indonesia dibiayai dengan uang hasil perjanjian pampasan perang dari Jepang dan secara resmi dibuka oleh Soekarno pada 5 Agustus 1962.

  3. Monumen Selamat Datang

Patung yang terpampang di bundaran HI ini berupakan patung selamat datang yang dibuat oleh Edhie Sunarso pada tahun 1961 sebagai bentuk simbolis penyambutan tamu mancanegara. Pada masanya semua tamu asing yang datang di Jakarta masuk dapat melalui bandara Internasional Kemayoran dan langsung menuju HI yang menjadi tempat penginapan bagi mereka. Sehingga sebelum mereka memasuki hotel maka mereka akan mendapatkan patung selamat datagn di depannya. [AdSense-B]

  4. Jembatan Semanggi

Jembatan semanggi diawali pembuatanya atas prakarsa dari presiden Soekarno. Pada tahun 1961. Jembatan semanggi dinamai sesuai dengan bentuknnya yaitu daun semanggi. Jembatan tersebut terletak di daerah karet, semanggi, setiabudi. Dimana jembatan semanggi sendiri merupakan hasil arsitektur monumental yang juga digagas oleh Soekarno.

Maka jembatan semanggi ini dibangun. Bung Karno sendiri memilih nama semanggi karena bentuk jembatan yang dibangun oelh Menteri PU Ir. Sutami itu merupakan penampakan dari daun semanggi. Bung Karno pada waktu itu pernah mengemukakan filosofi daun semanggi yaitu simbol dari persatuan.

Jembatan ini diklaim sebagai cloverleaf bridge terbesar di Asia Tenggara diresmikan pada tahun 1962. Tidak salah agaknya apabila proyek asian games 4 Jakarta 1962 merupakan implikasi dari politik luar negeri Mercusuar yang dicetuskan oleh Soekarno. Itulah hal yang amat penting dalam sejarah Indonesia tentang apa itu politik mercusuar?

Jelaskan cara pemerintah untuk melaksanakan kebijakan politik mercusuar

Jelaskan cara pemerintah untuk melaksanakan kebijakan politik mercusuar
Lihat Foto

Dari Gelora Bung Karno ke Gelora Bung Karno (2004)

Soekarno sedang menunjukkan proyek Stadion Gelora Bung Karno ke tamu negara didampingi Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga R Maladi

KOMPAS.com - Proyek Mercusuar Soekarno adalah proyek pembangunan ibu kota agar mendapat perhatian dari luar negeri.

Proyek ini dibangun dengan tujuan agar dapat memfasilitasi Ganefo (Games of the New emerging Forces) sebagai tandingan Olimpiade serta untuk menunjukkan kepada dunia internasional bahwa Indonesia adalah negara yang besar. 

Dalam Proyek Mercusuar, Soekarno melancar enam proyek yang ia bangun.

Namun proyek ini mengorbankan perekonomian semakin buruk karena adanya pembengkakan biaya.

Baca juga: Faktor Pendukung Pembangunan Nasional

Awal Mula

Dimulainya Proyek Mercusuar berawal dari ditunjuknya Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games pertama tahun 1962.

Untuk mendukung penyelenggaran Asian Games, maka lahirlah bangunan-bangunan yang menjadi Proyek Mercusuar Soekarno.

Tujuan Soekarno membentuk Proyek Mercusuar adalah agar Indonesia mendapat perhatian dari dunia internasional.

Saat itu, kondisi Indonesia tidak memiliki tempat untuk menyelenggarakan acara olahraga terbesar benua Asia yang diikuti 17 negara.

Namun, meski kondisi Indonesia tengah tidak mendukung dan sedang dilanda krisis keuangan, Soekarno tetap bersikukuh.

Bagi Presiden Soekarno, momen Asian Games 1962 adalah sebuah bukti untuk dunia luar, bahwa Indonesia adalah negara yang besar dan tidak dipandang sebelah mata oleh negara lain.

Baca juga: Biografi Soekarno, Pahlawan Proklamator yang Gemar Cerita Pewayangan

Hanya dalam waktu empat tahun sejak pertunjukan Dewan Federasi Asian Games tanggal 25 Mei 1958, Presiden Soekarno merasa wajib untuk mewujudkan Jakarta agar dapat memberikan tampilan wajah Indonesia kepada dunia.

Jelaskan cara pemerintah untuk melaksanakan kebijakan politik mercusuar

Jelaskan cara pemerintah untuk melaksanakan kebijakan politik mercusuar
Lihat Foto

Dok.Hotel Indonesia

Presiden RI Soekarno menggunting pita pembukaan Hotel Indonesia (5/8/1962).

Enam Proyek Mercusuar yang terealisasikan pada masa kepresidenan Ir. Soekarno yaitu:

Stadion Gelora Bung Karno (GBK)

Pada 1956, Soekarno sempat berkunjung ke Moskow. Sewaktu di sana, ia sempat melihat kemegahan Stadion Lenin.

Bermula dari situ, Soekarno pun memiliki ide yang sama untuk membangun Stadion Senayan atau GBK dengan konsep kemegahan, kekokohan struktur, serta artistik dari Stadion Lenin.

Rancangan Stadion GBK dikerjakan oleh LS Tyatenko, arsitek yang mengerjakan desain Stadion Lenin.

Secara keseluruhan, pembangunan kompleks olahraga Senayan menelan biaya 12,5 juta dollar AS.

Sumber pendanannya dibantu dengan kredit yang diberikan Uni Soviet.

Hotel Indonesia

Hotel Indonesia juga dibangun untuk menyambut Asian Games 1962.

Hotel Indonesia menjadi hotel berbintang pertama yang dibangun di Jakarta, dengan 14 lantai menjuntang ke atas.

Proyek pembangunan Hotel Indonesia ini dibiayai dengan dana hasil Perjanjian Pampasan Perang dari Jepang yang resmi dibuka tanggal 5 Agustus 1962.

Jembatan Semanggi

Demi mengantisipasi kemacetan lalu lintas saat Asian Games berlangsung, Soekarno membangun Jembatan Semanggi.

Soekarno memilih nama Semanggi karena bentuk jembatan yang dibangun oleh Menteri PU Ir Sutami yang menyerupai daun Semanggi.

Jembatan Semanggi diklaim sebagai cloverlef bridge terbesar di Asia Tenggara yang diresmikan tahun 1962.

Monumen Selamat Datang

Patung Selamat Datang dibuat oleh Edhie Sunarso tahun 1961 sebagai bentuk simbolis penyambutan para tamu mancanegara.

Semua tamu asing yang datang ke Jakarta dan langsung menuju Hotel Indonesia akan langsung melihat patung Selamat Datang ini di depan mereka.

Jelaskan cara pemerintah untuk melaksanakan kebijakan politik mercusuar

Jelaskan cara pemerintah untuk melaksanakan kebijakan politik mercusuar
Lihat Foto

Presiden Sukarno menginspeksi konstruksi Monumen Nasional (Monas) di Jakarta. Sukarno didampingi arsitek Soedarsono. Foto diambil sekitar 1963-1964.

Monas

Presiden Soekarno memerintah pembangunan Monas pada 17 Agustus 1961.

Soekarno ingin Monumen Nasional berada tepat di depan Istana Merdeka sebagai simbol perjuangan rakyat.

Akhirnya, Monas dibangun di Lapangan Medan Merdeka, Jakarta Pusat.
Pembangunan Monas berhasil dibangun dan dibuka untuk umum pada 12 Juli 1975.

Baca juga: Sejarah Pembangunan Monas

Gedung DPR/MPR

Pembangunan Gedung DPR/MPR secara resmi dibuka tanggal 8 Maret 1965.

Pembangunan gedung ini dimaksudkan untuk gelaran Conference of the New Emerging Forces (Conefo) pada 1966.

Selain itu, pembangunan gedung DPR/MPR juga sebagai bentuk ambisi Soekarno dalam menegaskan dan mengukuhkan kemerdekaan Indonesia melalui bentuk fisik.

Akhirnya, gedung DPR/MPR resmi dibuka melalui Surat Keputusan Presiden RI Nomor 48.

Kontroversi Proyek Mercusuar

Semua pembangunan dalam Proyek Mercusuar ini membuat beban anggaran sangat melonjak.

Akibatnya, terjadi krisis ekonomi di masa kepemimpinan Soekarno. Kebutuhan sehari-hari sulit dipenuhi dan inflasi juga meningkat tajam.

Kendati demikian, Soekarno tetap melanjutkan Proyek Mercusuarnya untuk membuktikan kepada dunia internasional bahwa Indonesia adalah negara yang besar.

Referensi:

  • Heuken, Adolf. (2008). Medan Merdeka, Jantung Ibukota RI. Jakarta: Yayasan Cipta Loka Caraka.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.