Jelaskan bahwa startup digital dapat cepat berkembang di indonesia

Jelaskan bahwa startup digital dapat cepat berkembang di indonesia

Sekarang ini adalah jamannya digital, sebuah era dimana cara mencari uang dan bisnis sudah beralih ke dunia internet. Jika kita tidak mau menerapkan perubahaan ini pada bisnis yang dijalankan maka kemungkinan besar bisnis yang dikelola akan tertinggal jauh, bahkan bisa gulung tikar.

Jaman sudah berubah begitupun cara cari uang sudah berubah, kalau Anda melakukan hal yang sama, maka hasil yang Anda dapatkan akan sama, Tung Desem Waringin – Pakar Marketing dan Properti.

Semua bisnis, baik itu bisnis yang baru dan bisnis yang sudah eksis sejak lama, harus melakukan perubahan/ inovasi terus menerus. Inovasi ini bisa dalam berbagai bidang, baik dalam hal pemasaran, pengembangan produk, bahkan dalam hal pelayanan. Dan hal ini menjadi salah satu isu yang menjadi kekhawatiran perusahaan-perusahaan besar di Indonesia.

Alasan Mengapa Startup Cenderung Lebih Sukses

Menurut Julio Andrian, Chief Marketing Office dari Theconversion.com, ada empat hal penting dan menjadi alasan mengapa banyak perusahaan startup di Indonesia justru lebih sukses ketimbang perusahan besar yang sudah lama eksis.

Diantaranya adalah:

  1. Perusahaan startup memanfaatkan teknologi digital
  2. Perusahaan startup mudah beradaptasi dengan perubahaan yang terjadi dengan cepat dan tepat
  3. Sebagian besar startup punya inovasi dan berani melakukan terobosan
  4. Perusahaan startup dijalankan oleh anak muda yang kreatif dan mau bekerja keras ketimbang hanya menjadi pemikir. Dan biasanya para anak muda tersebut lebih mencintai pekerjaan mereka.

Dibandingkan dengan startup, perusahaan besar yang sudah lama eksis cenderung berada di zona nyaman. Selain itu, perusahaan besar tersebut cenderung lebih sulit diedukasi karena di dalamnya masih sangat kental cara-cara marketing tradisional.

Perusahaan Besar Butuh Perubahan Cepat dan Tepat

Untuk mengimbangi perubahan yang terjadi, maka perusahaan besar harus segera mengikuti cara pemasaran digital seperti yang dilakukan oleh perusahaan rintisan. Mungkin hal ini sudah dilakukan oleh beberapa perusahaan besar yang sudah melek digital, namun masih menjadi ‘Pekerjaan Rumah’ bagi perusahaan besar yang masih ‘Gagap Teknologi’.

Beberapa strategi pemasaran digital yang sering dilakukan diantaranya adalah:

  1. Konten Marketing: Konten adalah inti dari semua pemasaran online, membangun konten yang berkualitas akan membangun Brand Awareness sehingga sebuah bisnis lebih dikenal.
  2. Integrated Digital Marketing: Mengintegrasikan berbagai media online untuk meningkatkan efektivitas digital marketing dan tidak tumpang tindih.
  3. Embrace Relationship Marketing: Memahami konsumen dan calon konsumen adalah sebuah keharusan, dengan begitu bisnis Anda bisa memberikan apa yang dibutuhkan.
  4. Personalized Marketing: Email marketing adalah salah satu cara menerapkan Personalized Marketing yang diterapkan oleh e-commerce, seringkali membuat konsumen merasa penting dan dihargai.
  5. Visual Marketing: Media visual (video/ image) sangat mudah dicerna dan dimengerti oleh konsumen, Anda bisa memanfaatkan YouTube dan media sosial lainnya dalam menerapkan visual marketing.

Saat ini ada cukup banyak agency dan perusahaan yang menawarkan jasa pemasaran via internet. Pemasaran tersebut dilakukan melalui berbagai media, misalnya; pembuatan website bisnis, pemsaran via Google Adwords, pemasaran via media sosial, kegiatan blogging untuk bisnis, dan lain sebagainya.

Beberapa perusahaan pemasaran digital yang cukup dikenal saat ini diantaranya:

  1. Promonavigator, perusahaan ini menawarkan jasa pemasaran via Google Adwords kepada klien. Situs bisnis Anda akan dipromosikan di Search Engine, dan juga seluruh jaringan publisher Google, tergantung jenis iklan yang diinginkan.
  2. Theconversion.com, perusahaan yang menawarkan jasa pemasaran digital yang menerapkan System Pay By Result. Jadi, Anda hanya membayar jika terjadi hasil pada pemasaran yang Anda inginkan.

Selain kedua perusahaan yang disebutkan di atas, sebenarnya masih ada banyak sekali perusahaan yang menawarkan jasa pemasaran digital. Anda bisa memilih sesuai dengan yang dibutuhkan oleh bisnis Anda saat ini.

Intinya, untuk bisa bertahan menjalankan dan mengembangkan bisnis, pemasaran berbasis teknologi informasi harus dilakukan. Semoga bermanfaat.

Jakarta -

Pastinya Anda tidak asing lagi dengan istilah startup digital. Istilah ini memang sering terdengar di tiap obrolan. Sebenarnya, apa itu startup digital? Perusahaan baru yang sedang dikembangkan, begitulah definisi umumnya. Istilah ini juga memang sering dikaitkan dengan teknologi dan internet karena merujuk pada sejarahnya, banyak perusahaan yang lahir secara bersamaan karena dipicu banyaknya pengguna internet.

Lalu, mengapa kini startup digital kian menjamur di Indonesia? Ini dikarenakan pengguna internet di Indonesia semakin bertambah. Berdasarkan data dari We Are Social, ada 88,1 juta pengguna internet di Indonesia dari total populasi 259 juta jiwa pada awal tahun 2016. Hal inilah yang menyebabkan potensi industri digital juga semakin meningkat, yakni ditandai dengan bermunculannya startup digital.

Faktanya, startup digital dapat melahirkan perusahaan yang berkualitas dan memberikan dampak positif dengan menyelesaikan permasalahan-permasalahan di Indonesia. Misalnya, kehadiran ojek modern (online) di Indonesia

yang menghubungkan antara tukang ojek dan penumpang. Sebelum adanya ojek modern, para tukang ojek hanya menghabiskan waktu seharian di pangkalan dan belum tentu mendapatkan penumpang. Disamping itu, harga yang diberikan kepada penumpang tergolong "mahal" karena tukang ojek mematok harga dua kali lipat atau dengan kata lain "biaya" kepulangan tukang ojek ke pangkalan ditanggung oleh penumpang. Dengan adanya ojek modern ini, disatu sisi dapat membantu tukang ojek bekerja lebih produktif untuk mencari penumpang secara efektif dan efisien. Di sisi lain, para penumpang tidak perlu untuk mencari ojek di pangkalan dan juga tidak perlu cemas akan "mahal"nya transportasi ojek.

PresidenRepublik Indonesia, Joko Widodo memanfaatkan peluang ini dengan mendeklarasikan visi untuk menjadikan Indonesia sebagai 'The Digital Energy of Asia' di Silicon Valley pertengahan Februari laluBahkan, Kementerian Komunikasi dan Informatika menginisiasi Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital yang bertujuan melahirkan perusahaan rintisan yang berkualitas dan memberikan dampak positif dengan menyelesaikan permasalahan besar di Indonesia.

B

RI Dukung Penggiat Startup Digital dan Developer untuk Berinovasi

Kehadiran Startup saat ini dapat memberikan manfaat positif,

baik bagi perusahaan maupun untuk negara dan masyarakat pada umumnya. Maka dari itu, BANK BRI menyelenggarakan kegiatan BRI Digital Challenge untuk memberikan kesempatan pada penggiat startup juga developer untuk berinovasi.

Kali ini, BRI Digital Challenge mengangkat tema Innovate to Empower Indonesia di mana karya digital yang dilombakan diharapkan bisa menjawab kebutuhan perbankan digital masa depan di Indonesia, dari perkotaan sampai ke pelosok tanah air"Saat ini, BANK BRI semakin fokus mengembangkan layanan digital banking yang akan membawa banyak kemudahan. Dengan kegiatan BRI Digital Challenge ini, BANK BRI juga membuka kesempatan bagi para pelaku startup dan developer untuk bisa berkreasi seluas mungkin. BANK BRI juga berkomitmen penuh untuk mendukung berkembangnya ekosistem digital Indonesia. Kegiatan seperti hackathon ini adalah kesempatan besar untuk mereka menguji diri, membangun kepercayaan diri, dan berkarya untuk Indonesia lebih baik

," ujar Hari Siaga Amijarso, Corporate Secretary Bank Rakyat Indonesia.

Kegiatan ini merupakan bentuk kerjasama dari Tech in Asia, Sinar Mas Land, dan IBM. Di mana nantinya akan terbuka kesempatan bagi para penggiat digital untuk berkreasi dan menciptakan aplikasi digital yang dapat mempermudah kehidupan masyarakat, terutama di sektor finansial. Para penggiat startup dan juga pengembang produk digital bisa ikut berpartisipasi dengan mendaftar di bridigitalchallenge.id

. Pendaftaran telah dibuka sejak tanggal 19 Agustus hingga 12 September 2016.

Para penggiat startup dan juga pengembang produk digital ditantang untuk bisa berkontribusi membangun Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia. UMKM yang jumlahnya mencapai 56,53 juta usaha mewakili 99.99% dari total usaha (usaha Korporasi/Besarhanya 0.01%) namun kontribusi UMKM pada produk domestik bruto (PDB) hanya menyumbangkan 35.81% dari PDB, padahal UMKM menyerap 97.16% dari tenaga kerja di Indonesia. Salah satu permasalahan yang dihadapi adalah akses permodalan dan akses informasi untuk memperluas jaringan pemasaran gunamenjual produk dan jasa yang dihasilkan sekaligus akses kepada bahan atau material mentah yang digunakan dalam proses produksi. Selain itu, akses informasi juga dapat meningkatkan kemampuan, kompetensi,

dan pengetahuan para pelaku UMKM dalam mengelola bisnisnya. Kemudian, mengoptimalkan integrasi bisnis mulai dari hulu hingga hilir (value chain) atau mempertemukan rantai nilai tersebut mulai dari korporasi besar, usaha menengah, usaha kecil sampai dengan usaha mikro dapat menjadi solusi. Hal-hal tadi menjadi pekerjaan rumah bersama untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi pelaku UMKM sehingga perannya di dalam perekonomian semakin baik dan pada akhirnya dapat mengangkat perekonomian nasional.

Kemudian, perkembangan teknologi membuka peluang terwujudnya cashless society sebagaimana digaungkan oleh Bank Indonesia melalui Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT). Melalui penggunaan uang elektronik dan layanan online banking diharapkan mampu meningkatkan aktivitas ekonomi, mengurangi jumlah uang fisik yang beredar, maupun menawarkan kemudahan bagi masyarakat dalam melakukan transaksi keuangan.

Disampingitu, perkembangan dunia digital yang sangat dinamis telah merubah gaya hidup masyarakat pada umumnya. Generasi saat ini cenderung terhubung dengan sosial media sejak bangun tidur sampai dengan mereka beristirahat. Oleh sebab itu, munculah istilah C-Generation (Generasi C) dengan mengkonotasikan generasi yang senang terkoneksi (connected) dengan lingkungan sosialnya, senang berkomunikasi (communicate), dan senang dengan perubahan atau hal-hal yang baru (change). Kehidupan Generasi C yang tidak bisa dilepaskan dari personal komputer, telepon pintar, internet, dan media sosial telah menggeser kebiasaan-kebiasaan lama sehingga tentunya akanberdampak pada praktik di dunia usaha terlebih lagi dunia perbankan yang sangat lekat dengan teknologi.

Hari Siaga turut mengungkapkan bahwa karya digital yang dapat dihasilkan dalam BRI Digital Challenge ini sejalan dengan bisnis BANK BRI. "BRI telah mengembangkan banyak solusi perbankan digital bagi para nasabah. BRI Digital Challenge diharapkan bisa menghasilkan solusi perbankan digital yang sesuai dengan fokus bisnis BANK BRI selama ini yakni UMKM dan juga pengembangan layanan perbankan kepada kelompok anak muda yang menjadi mitra bisnis BANK BRI di masa depan,"tukasnya.

Tak hanya itu, perkembangan teknologi digital banking BANK BRI juga semakin mudah dikembangkan melalui infrastruktur jaringan telekomunikasi BRI dengan kapasitas yang lebih besar karena kehadiran satelit BRIsat yang sudah mulai beroperasi.

BRI Digital Challenge akan mengumumkan finalis pada tanggal 15 September mendatang. Para finalis ini nantinya akan ikut dalam puncak acara hackathon yang diselenggarakan di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City Tangerang pada tanggal 30 September hingga 1 Oktober 2016. Akan dipilih 10 pemenang dari kompetisi BRI Digital Challenge yang mana pemenang pertamaakan mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp 100 juta, juara dua mendapatkan Rp 75juta rupiah dan juara tiga mendapatkan Rp50 juta. Lalu, juara 4 hingga juara10 masing-masing mendapat uang tunai sebesar Rp10 juta. (adv/adv)