Show
Faktor-faktor iklim yang berpengaruh terhadap persebaran flora dan fauna antara lain suhu, kelembaban udara, angin, dan curah hujan. Karena setiap flora dan fauna mempunyai karakteristik yang berbeda, seperti tumbuhan kaktus yang dapat hidup di daerah kerings eperti di gurun dan tidak dapat hidup di daerah yang banyak air. Dan fauna seperti beruang kutub hanya dapat hidup di daerah yang dingin dan akan mati bila hidup di daerah gurun. Perubahan Iklim sendiri berpengaruh terhadap flora dan fauna di daerah Indonesia. Akibatnya ada jenis-jenis flora dan fauna tertentu yang dapat hidup dengan jenis iklim tertentu. Faktor-faktor pembentuk iklim diantaranya: temperatur udara, angin dan curah hujan secara bersama-sama mempengaruhi persebaran flora dan fauna. Bagaimana iklim memengaruhi proses persebaran flora dan fauna?Squad, iklim merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam proses persebaran flora dan fauna. Juga berpengaruh pada kehidupan secara umum. Unsur-unsur iklim yang berpengaruh adalah suhu, kelembaban udara, angin, curah hujan, dan sinar matahari. Ternyata tanah juga memengaruhi proses persebaran flora dan fauna, lho! Apa saja faktor-faktor yang berpengaruh pada persebaran flora dan fauna di Indonesia?Faktor-Faktor Terkait Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia Squad, iklim merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam proses persebaran flora dan fauna. Juga berpengaruh pada kehidupan secara umum. Unsur-unsur iklim yang berpengaruh adalah suhu, kelembaban udara, angin, curah hujan, dan sinar matahari. You might be interested: Kapan Saja Gunung Semeru Meletus? Apa pengaruh faktor letak geografi terhadap persebaran flora dan fauna?Pengaruhnya terhadap persebaran flora dan fauna adalah semakin tinggi letak suatu tempat dari permukaan laut maka semakin rendah pula suhu udaranya, serta mempunyai kelembapan udara yang lebih rendah dan mempunyai curah hujan yang lebih tinggi. 2. Faktor Letak Geografi Apa yang dimaksud faktor letak geografi? Mengapa kondisi tanah berpengaruh besar pada persebaran flora dan fauna?Faktor edafik kondisi tanah berpengaruh besar pula pada persebaran flora dan fauna. Tanah jadi media utama bagi tumbuhnya vegetasi. Kebutuhan-kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan vegetasi seperti unsur hara, kebutuhan bahan organik (humus), air dan udara disediakan oleh tanah. Tanah subur memberikan dampak baik bagi pertumbuhan tanaman.
Garis khayal pemisah flora dan fauna Indonesia: Garis Wallace (biru), Garis Weber (ungu), dan Garis Lydekker (hijau). KOMPAS.com – Hampir seluruh permukaan bumi terdapat kehidupan flora dan fauna. Namun tidak semua jenis flora dan fauna bisa hidup di wilayah yang sama. Semua jenis flora dan fauna memiliki karakter khusus sehingga mereka memiliki kemampuan tersendiri untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Kemampuan flora dan fauna hidup dalam suatu wilayah dipengaruhi oleh banyak faktor. Dalam buku Biogeografi (2018) karya Muhammad Zid dan Ode Sofyan Hardi, dijelaskan bahwa persebaran flora dan fauna dipengaruhi oleh empat faktor. Berikut penjelasannya: Kondisi iklim merupakan faktor paling penting yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna. Wilayah dengan kondisi iklim ekstrim seperti daerah kutub atau daerah gurun, sudah pasti menyulitkan bagi kehidupan suatu organisme. Baca juga: Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia Tidak heran jika kedua wilayah tersebut minim sekali terdapat kehidupan flora maupun fauna. Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan kondisi iklim di daerah tropis. Daerah tropis merupakan wilayah yang optimal bagi kelangsungan hidup flora dan fauna. Faktor iklim yang berpengaruh terhadap persebaran flora dan fauna antara lain suhu, kelembapan udara, angin, dan tingkat curah hujan. Faktor edafik mengacu pada kondisi tanah pada suatu wilayah. Kondisi tanah berpengaruh secara langsung terhadap kesuburan tanaman. Faktor yang menjadi patokan kesuburan tanah antara lain kandungan humus, unsur hara, tekstur, struktur tanah, dan ketersediaan air dalam pori-pori tanah. Contoh tanah yang subur adalah tanah vulkanis dan andosol.
Terdapat hubungan yang erat antara pola iklim dengan penyebaran aneka jenis vegetasi. Iklim sebagai faktor penting yang memainkan peran utama dalam persebaran flora dan fauna. Faktor iklim yang berbeda-beda pada suatu wilayah menyebabkan jenis tumbuhan maupun hewannya juga berbeda. Simak penjelasan lebih lengkapnya berikut ini: Definisi IklimIklim adalah kondisi rata-rata cuaca berdasarkan waktu yang panjang untuk suatu lokasi di bumi atau planet lain. Beberapa variabel meteorologis yang biasanya diukur adalah suhu,kelembapan, tekanan atmosfer, angin, dan curah hujan. Iklim suatu lokasi dipengaruhi oleh garis lintang, medan, dan ketinggiannya, serta perairan di dekatnya dan arusnya. Studi tentang iklim dipelajari dalam klimatologi. Secara lebih umum, “iklim” suatu daerah adalah kondisi umum dari iklim di lokasi tersebut pada kurun waktu tertentu. Iklim dapat diklasifikasikan sesuai dengan rata-rata dan kisaran dari berbagai variabel, biasanya suhu dan curah hujan. Klasifikasi yang paling umum digunakan adalah klasifikasi iklim Köppen. Sistem Thornthwaite, yang digunakan sejak tahun 1948, menggabungkan evapotranspirasi dengan informasi suhu dan curah hujan untuk kemudian digunakan dalam mempelajari keanekaragaman hayati dan bagaimana perubahan iklim memengaruhinya. Sistem Klasifikasi Sinoptik Bergeron dan Spasial berfokus pada asal usul massa udara yang menentukan iklim suatu wilayah. Iklim di suatu tempat di bumi dipengaruhi oleh letak geografis dan topografi tempat tersebut. Pembahasan mengenai brbagai faktor perubahan iklim juga dapat kamu pelajari pada buku Sains Perubahan Iklim yang juga membahas berbagai topik lainnya terkait perubahan iklim. Pengaruh posisi relatif matahari terhadap suatu tempat di bumi menimbulkan musim, yang membedakan iklim satu dengan yang lain. Perbedaan iklim menghasilkan beberapa sistem klasifikasi iklim. Berdasarkan posisi relatif suatu tempat di bumi terhadap garis khatulistiwa dikenal kawasan-kawasan dengan kemiripan iklim secara umum akibat perbedaan dan pola perubahan suhu udara, yaitu kawasan tropika (23,5°LU-23,5°LS), subtropika (23,5°LU-40°LU dan 23°LS-40°LS), sedang (40°LU-66,5°LU dan 40°LS-66,5°LS), dan kutub (66,5°LU-90°LU dan 66,5°LS-90°LS). Musim di Indonesia terbagi menjadi 2 macam, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Pembagian 2 musim di Indonesia karena negara Indonesia memiliki iklim tropis. Definisi VegetasiVegetasi (dari bahasa Inggris: vegetation) dalam ekologi adalah istilah untuk keseluruhan komunitas tetumbuhan di suatu tempat tertentu, mencakup baik perpaduan komunal dari jenis-jenis flora penyusunnya maupun tutupan lahan (ground cover) yang dibentuknya[1]. Vegetasi merupakan bagian hidup yang tersusun dari tetumbuhan yang menempati suatu ekosistem, atau, dalam area yang lebih sempit, relung ekologis. Beraneka tipe hutan, kebun, padang rumput, dan tundra merupakan contoh-contoh vegetasi. Istilah vegetasi berbeda, dan lebih luas cakupannya, dari flora. Pengertian flora hanya merujuk kepada kekayaan jenis tetumbuhan yang ada di suatu wilayah atau kurun waktu tertentu; sedangkan vegetasi dicirikan pula oleh kekayaan bentuk hidup (life form), struktur, periodisitas; selain juga oleh ciri-ciri floristik yang khas. Istilah vegetasi atau tipe vegetasi hampir sama pengertiannya, dan sering pula dipertukarkan, dengan komunitas tetumbuhan; namun yang akhir ini umumnya memiliki cakupan wilayah yang lebih sempit. Tipe vegetasi dibedakan berdasarkan karakter floristik tertentu, misalnya asosiasi spesies-spesies yang dominan, atau karakter lingkungan seperti jenis tanah dan iklim. Analisis vegetasi biasa dilakukan oleh ilmuwan ekologi untuk mempelajari kemelimpahan jenis serta struktur (biomasa, kerapatan tumbuh, pelapisan tajuk, dll.) vegetasi pada suatu tempat. Dengan menganalisis persebaran floristik maka ilmuwan ekologi akan lebih mudah untuk mempelajari suatu komunitas tumbuhan. Hubungan Iklim dan VegetasiIklim adalah faktor penting yang memainkan peran utama dalam persebaran flora dan fauna. Faktor iklim yang berbeda-beda pada suatu wilayah menyebabkan jenis tumbuhan maupun hewannya juga berbeda. Wilayah-wilayah dengan pola iklim ekstrim seperti kutub yang memiliki suhu sangat rendah dan gurun yang memiliki suhu sangat tinggi mengakibatkan persebaran flora dan fauna tidak optimal karena sangat menyulitkan bagi kehidupan tumbuhan maupun hewan. Berbagai penyebab perubahan iklim serta cara yang dapat kita lakukan utnuk menghentikannya dapat kita temukan pada buku Why? Climate Change – Perubahan Iklim dengan penyampaian informasi yang menarik dan juga menyenangkan. Oleh karena itu, persebaran flora dan fauna pada wilayah ini sangat sedikit sehingga mempengaruhi jumlah maupun jenis dari flora dan fauna. Sebaliknya pada wilayah-wilayah yang beriklim tropis persebaran flora dan fauna bervariasi sehingga terjadi peningkatan baik jumlah maupun jenisnya. Daerah tropis merupakan daerah yang sangat kaya akan keanekaragaman flora dan fauna, karena pada daerah ini mendapatkan sinar matahari dan hujan yang cukup, keadaan ini berbeda dengan daerah kutub dan daerah gurun. Variasi suhu pada wilayah akan mempengaruhi bagaimana flora dan fauna dapat merespon terhadap pengaruh lingkuunagan sekitarnya sehingga dapat mempertahankan kehidupannya. Iklim memiliki beberapa unsur pembentuk yang mempengaruhi persebaran mahluk hidup, yaitu :
erbagai dampak perubahan iklim ini juga dibahas pada buku Educomics Plants Vs Zombies: Cuaca Dan Iklim yang dikemas melalui ilustrasi sehingga lebih mudah dimengerti. Karakter vegetasi yang menutupi hutan hujan tropis sangat jauh berbeda dengan vegetasi yang menutupi kawasan muson, stepa, atau gurun. Karakter vegetasi di wilayah muson didominasi oleh tumbuhan gugur daun untuk menjaga kelembapan saat musim kemarau. Wilayah gurun didominasi oleh jenis tumbuhan yang sangat tahan terhadap kekeringan. Kekhasan pola dan karakteristik vegetasi ini tentunya mengakibatkan adanya hewan-hewan yang khas pada lingkungan vegetasi tertentu.ih banyak dibandingkan dengan wilayah yang relatif lebih kering.
Layanan Perpustakaan Digital B2B Dari Gramedia ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah.
Berlangganan Gramedia Digital Baca SEMUA koleksi buku, novel terbaru, majalah dan koran yang ada di Gramedia Digital SEPUASNYA. Konten dapat diakses melalui 2 perangkat yang berbeda. Rp. 89.000 / Bulan
|