Hormon yang berperan dalam memicu pelepasan sel telur saat menstruasi adalah

Ada dua hormon yang berperan penting dalam ovulasi dan kehamilan, yakni Follicle-Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH).  Keduanya berperan sebagai kurir untuk memberitahu ovarium kapan waktunya untuk melepaskan sel telur.

Hormon adalah senyawa kimia yang diproduksi tubuh untuk mengatur berbagai macam prose alami dalam tubuh.  Dalam ovulasi dan kehamilan, hormon FSH bertugas merangsang pematangan sel telur, sementara hormone LH membuat sel telur dilepaskan ke dalam saluran fallopi  dan di sanalah sel telur siap dibuahi.

Kedua hormon FSH dan LH, diproduksi dalam otak, di dalam sebuah organ bernama kelenjar pituatari. Sel-sel di sekeliling sel telur menghasilkan dua hormon lainnya, yaitu estrogen dan progesteron. Kedua hormon ini menyebabkan dinding rahim menjadi tebal, menciptakan lingkungan di mana sebuah sel telur yang sudah dibuahi bisa bertahan dan berkembang. Penurunan kadar hormon progesterone dalam tubuh wanita setiap bulan, apabila sel telur tidak dibuahi, adalah penyebab menstruasi.

Perubahan-perubahan hormon selama siklus menstruasi mengakibatkan hanya ada beberapa hari saja dalam setiap bulannya yang memberi peluang bagi seorang wanita untuk hamil. Kesempatan inilah yang dikenal sebagai periode subur. (me)

Baca juga:


Berteman Dengan Hormon Kehamilan
Hormon Pelindung Janin

Sebutkan 4 (empat) hormon yang berperan dalam proses menstruasi!

Jawab :

Empat hormon yang berperan dalam proses menstruasi :

1. Hormon Estrogen

2. Hormon Progesteron

3. Hormon Pelutein (Luteinizing hormone – LH)

4. Hormon Perangsang Folikel (Follicle Stimulating Hormone – FSH)

Penjelasan :

Proses menstruasi terjadi dikarenakan sel telur pada organ wanita tidak dibuahi. Hal ini menyebabkan endometrium atau lapisan dinding rahim yang menebal menjadi luruh.

Apabila waktu luruh lapisan dinding rahim telah tiba, maka akan mengeluarkan darah melalui saluran reproduksi wanita.

Menstruasi menjadi penanda seorang wanita memasuki usia pubertas dan akan terjadi secara berkala setiap bulannya.

Siklus menstruasi dapat berbeda-beda antara wanita satu dengan lainnya. Pada umumnya, satu siklus menstruasi berlangsung selama 28 hari.

Menstruasi yang normal akan mengeluarkan darah sekitar 10 hingga 80 ml tiap harinya. Selain itu, warna darah haid yang normal adalah terang. Menstruasi normal juga ditandai dengan tidak adanya gumpalan pada darah haid.

Terdapat beberapa hormon yang berperan dalam proses menstruasi. Berikut ini adalah hormon-hormon yang mempengaruhi proses menstruasi pada wanita.

1. Hormon Estrogen

Hormon estrogen diproduksi pada ovarium. Hormon ini sangat berperan dalam tubuh wanita, terutama pada proses pelepasan sel telur (ovulasi).

Hormon estrogen juga berpedan dalam perubahan tubuh remaja putri pada masa pubertas serta terlibat dalam pembentukan kembali lapisan dinding rahim setelah periode menstruasi.

2. Hormon Progesteron

Hormon progesteron juga diproduksi di dalam ovarium. Hormon progesteron akan bekerjasama dengan hormon estrogen untuk menjaga siklus reproduksi dan menjaga kehamilan. Hormon progesteron juga berperan dalam penebalan dinding rahim.

3. Hormon Pelepas Gonadotropin (Gondadotropin Releasing Hormone – GnRh)

Hormon ini diproduksi oleh otak besar atau hipotalamus. GnRH berperan dalam membantu memberikan rangsangan pada tubuh untuk menghasilkan hormon perangsang folikel (FSH) dan hormon pelutein (LH).

4. Hormon Pelutein (Luteinizing hormone – LH)

Hormon pelutein (LH) dihasilkan oleh kelenjar hipofisis. Hormon ini berperan dalam merangsang ovarium agar melepaskan sel telur, sehingga terjadi proses ovulasi.

5. Hormon Perangsang Folikel (Follicle Stimulating Hormone – FSH)

Sama seperti hormon pelutein, FSH juga dihasilkan oleh kelenjar hipofisis. Fungsi dari hormon ini adalah untuk membuat telur yang berada di dalam ovarum menjadi matang, sehingga siap salurkan ke rahim.

“Meski setiap wanita umumnya memiliki siklus menstruasi yang berbeda, tapi rata-rata menstruasi terjadi selama 28 hari. Perlu diketahui bahwa selama proses menstruasi berlangsung, ada beberapa hormon yang memengaruhinya. Di antaranya adalah hormon estrogen, progesteron, hormon perangsang folikel (FSH), dan hormon luteinizing (LH).”  

Halodoc, Jakarta – Menstruasi adalah pelepasan lapisan rahim (endometrium) yang terjadi dalam siklus bulanan sepanjang kehidupan reproduksi wanita, kecuali selama kehamilan. Menstruasi dimulai saat pubertas dan berhenti secara permanen saat menopause.

Empat hormon yang bertanggung jawab untuk siklus menstruasi adalah hormon estrogen, progesteron, hormon perangsang folikel (FSH), dan hormon luteinizing (LH). Selengkapnya ingin tahu lebih banyak mengenai siklus menstruasi dan hormon yang memengaruhinya, baca di bawah ini!

Bagaimana Proses Menstruasi Terjadi?

Tentunya ini menjadi pertanyaan. Penjelasan sederhananya adalah perkembangan folikel telur di ovarium dirangsang oleh FSH. Ketika telur matang, ia mengeluarkan estrogen yang merangsang lapisan rahim (endometrium) untuk mempersiapkan telur yang dibuahi dengan menjadi lebih tebal serta kaya akan darah dan nutrisi. 

Kadar estrogen yang meningkat akan menekan sekresi FSH yang mencegah berkembangnya telur selama siklus menstruasi. Ovulasi terjadi ketika lonjakan estrogen menghasilkan lonjakan LH, yang menyebabkan folikel pecah dan melepaskan telur ke tuba falopi. 

Folikel yang pecah dikenal dengan sebutan corpus luteum, akan mengeluarkan progesteron, yang membantu mempersiapkan endometrium untuk telur yang telah dibuahi. Jika sel telur dibuahi, estrogen, dan progesteron, kemudian dilepaskan supaya menjaga endometrium tetap utuh. 

Jika telur tidak dibuahi, corpus luteum berhenti memproduksi progesteron dan kadar estrogen dan progesteron menjadi turun. Kadar hormon-hormon yang lebih rendah ini menyebabkan endometrium luruh dan menstruasi pun dimulai. 

Siklus dimulai lagi ketika kadar FSH naik karena kadar estrogen yang rendah. Selama perimenopause, telur menjadi kurang sensitif terhadap FSH dan mungkin tidak berkembang. Jika telur tidak berkembang dengan baik, estrogen yang dikeluarkan akan lebih sedikit dan kadarnya mungkin tidak cukup tinggi untuk menyebabkan lonjakan LH yang diperlukan untuk ovulasi. 

Ini dikenal sebagai siklus anovulasi (siklus tanpa ovulasi). Karena folikel tidak pecah, tidak ada corpus luteum untuk mengeluarkan progesteron. Rendahnya kadar estrogen dan progesteron menyebabkan menstruasi yang tidak teratur atau berat. 

Kalau kamu butuh informasi lebih lengkap mengenai siklus menstruasi yang sehat, tanyakan pada dokter  di Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untuk kamu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor orang tua bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat kapan dan di mana saja.

Tetap Sehat dan Ceria Meski sedang Menstruasi

Memang ketika siklus menstruasi datang seringnya kamu mengalami penurunan mood dan kondisi fisik yang tidak fit. Kamu tetap bisa menjalani menstruasi dengan sehat dan ceria dengan melakukan beberapa tips berikut ini:

  1. Berolahraga dengan Aktivitas Lebih Ringan

Jangan sampai menstruasi menghalangi kamu untuk tetap berolahraga. Kamu bisa tetap melakukan latihan peregangan, seperti jalan santai, yoga, dan berenang yang dapat membantu meningkatkan aliran darah serta mengurangi kram. 

Sensasi hangat yang nyaman dari bantalan pemanas di perut akan sangat membantu menenangkan kram yang membuat kamu merasa tidak fit. Bantalan pemanas dapat merilekskan otot-otot, meringankan ketidaknyamanan tubuh, serta meminimalkan kram.

  1. Minum Air Supaya Tetap Hidrasi

Mungkin terlihat aneh bahwa kamu perlu minum lebih banyak air ketika sedang merasa kembung dan bengkak. Namun, semakin banyak air yang kamu minum, maka semakin mudah kamu menghilangkan air yang menumpuk di tubuh. 

Minumlah delapan hingga 10 gelas air, jus, atau susu sepanjang hari. Jika sedang bepergian, pastikan untuk membawa botol air. Ini akan membantu kamu tetap terhidrasi sepanjang hari meski sedang sibuk-sibuknya.

Referensi:

Tampax. Diakses pada 2019. How to Feel Better on Your Period.Health Communities. Diakses pada 2019. Menopause and The Menstrual Cycle.

  • penyakit autoimun.
  • terpapar radiasi.
  • testis yang tidak bekerja dengan baik.
  • testis yang rusak akibat penggunaan alkohol secara berlebihan.
  • testis yang rusak akibat pengobatan medis seperti X-ray atau kemoterapi.
  • sindrom klinefelter, kondisi tubuh kelebihan kromosom X yang memengaruhi pertumbuhan pria.

Akan tetapi, jika Anda memiliki kadar hormon FSH dan LH yang rendah di dalam tubuh, kedua hormon tersebut tidak bisa bekerja dengan sesuai.

Salah satu hal yang mungkin terjadi jika FSH dan LH tidak bekerja sesuai fungsi adalah penurunan kadar hormon testosteron.

Penurunan kadar testosteron di dalam tubuh mungkin menyebabkan organ reproduksi tidak bisa berfungsi dengan baik.

Ada kemungkinan, hal ini pun berkaitan dengan infertilitas pada pria, kehilangan gairah seks, hingga sering merasa lelah.

Oleh sebab itu, penting menjaga kadar kedua hormon tetap memadai agar dapat berfungsi secara optimal di dalam tubuh.

Baik pria maupun wanita yang sedang menjalankan program hamil, tidak ada salahnya untuk menjalani tes kesuburan terlebih dahulu untuk mencari tahu apa penyebab susah hamil.

Perlukah menjalani pemeriksaan hormon LH dan FSH?

Seperti yang sudah dijelaskan sedikit di atas bahwa hormon FSH berkaitan dengan hormon LH. Maka dari itu, pemeriksaan atau tes pun dilakukan bersamaan.

Namun, tes yang dilakukan dengan cara berbeda karena melihat kondisi serta faktor lainnya seperti jenis kelamin, orang dewasa, atau anak-anak.

Pada wanita, pemeriksaan fungsi hormon FSH dan LH paling sering digunakan untuk:

  • Membantu menemukan penyebab infertilitas.
  • Mencari tahu kapan masa subur atau ovulasi.
  • Menemukan penyebab menstruasi tidak teratur atau berhenti.
  • Mencari tahu saat dimulainya fase menopause atau masa transisi.

Pada pria, pemeriksaan fungsi hormon FSH dan LH paling sering digunakan untuk:

  • Menemukan penyebab infertilitas.
  • Mencari tahu mengapa jumlah sperma tergolong rendah.
  • Menemukan alasan menurunnya gairah seks.

Seperti apa prosedur pemeriksaan fungsi hormon FSH dan LH?

Prosedur pemeriksaan ini akan dilakukan oleh perawat profesional. Hal pertama yang dilakukan adalah mengambil darah dari pembulah darah di bagian lengan.

Lalu, darah yang berada dalam tabung akan dibawa ke laboratorium untuk melihat hasil dari tingkat kadar hormon FSH dan hormon LH di tubuh Anda.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA