HP Bebas Pulsa : 0800 1234 000 Show
Kalender Hijriyah atau Kalender Islam (bahasa Arab: التقويم الهجري; at-taqwim al-hijri), adalah kalender yang digunakan oleh umat Islam, termasuk dalam memilihkan tanggal atau bulan yang bersesuaian dengan ibadah, atau hari-hari penting lainnya. Kalender ini dinamakan Kalender Hijriyah, sebab pada tahun pertama kalender ini adalah tahun dimana terjadi kejadian Hijrah-nya Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah, yakni pada tahun 622 M. Di beberapa negara yang berpenduduk mayoritas Islam, Kalender Hijriyah juga digunakan sebagai sistem penanggalan sehari-hari. Kalender Islam menggunakan peredaran bulan sebagai acuannya, berbeda dengan kalender biasa (kalender Masehi) yang menggunakan peredaran Matahari. Daftar isi
SejarahPenentuan dimulainya suatu hari/tanggal pada Kalender Hijriyah berbeda dengan pada Kalender Masehi. Pada sistem Kalender Masehi, suatu hari/tanggal dimulai pada pukul 00.00 waktu setempat. Namun pada sistem Kalender Hijriah, suatu hari/tanggal dimulai saat terbenamnya Matahari di tempat tersebut. Kalender Hijriyah dibangun sesuai rata-rata silkus sinodik bulan kalender lunar (qomariyah), memiliki 12 bulan dalam setahun. Dengan menggunakan siklus sinodik bulan, bilangan hari dalam satu tahunnya adalah (12 x 29,53059 hari = 354,36708 hari).Hal inilah yang menjelaskan 1 tahun Kalender Hijriah semakin pendek sekitar 11 hari dibanding dengan 1 tahun Kalender Masehi. Faktanya, siklus sinodik bulan bervariasi. Jumlah hari dalam satu bulan dalam Kalender Hijriah bergantung pada letak bulan, bumi dan Matahari. Usia bulan yang mencapai 30 hari berpadanan dengan terjadinya bulan baru (new moon) di titik apooge, adalah jarak terjauh selang bulan dan bumi, dan pada saat yang bersamaan, bumi berada pada jarak terdekatnya dengan Matahari (perihelion). Sementara itu, satu bulan yang berlanjut 29 hari bertepatan dengan saat terjadinya bulan baru di perige (jarak terdekat bulan dengan bumi) dengan bumi berada di titik terjauhnya dari Matahari (aphelion). Dari sini terlihat bahwa usia bulan selalu berubah melainkan berganti-ganti (29 - 30 hari) sesuai dengan letak ketiga benda langit tersebut (Bulan, Bumi dan Matahari). Penentuan awal bulan (new moon) ditandai dengan munculnya penampakan (visibilitas) Bulan Sabit pertama kali (hilal) setelah bulan baru (konjungsi atau ijtimak). Pada fase ini, Bulan terbenam sesaat setelah terbenamnya Matahari, sehingga letak hilal berada di ufuk barat. Jika hilal tidak dapat terlihat pada hari ke-29, karenanya jumlah hari pada bulan tersebut dibulatkan menjadi 30 hari. Tidak benar aturan khusus bulan-bulan mana saja yang memiliki 29 hari, dan mana yang memiliki 30 hari. Semuanya tergantung pada penampakan hilal. Penetapan kalender Hijriyah dipertontonkan pada jaman Khalifah Umar bin Khatab, yang menetapkan kejadian hijrahnya Rasulullah saw dari Mekah ke Madinah. Kalender Hijriyah juga terdiri dari 12 bulan, dengan jumlah hari berkisar 29-30 hari. Penetapan 12 bulan ini sesuai dengan firman Allah Subhana Wata'ala:
- At Taubah(9):36 - Sebelumnya, orang Arab pra-kerasulan Rasulullah Muhammad SAW telah menggunakan bulan-bulan dalam kalender hijriyah ini. Hanya saja mereka tidak menetapkan ini tahun berapa, tetapi tahun apa. Misalnya saja kita mengetahui bahwa kelahiran Rasulullah SAW adalah pada tahun gajah.Sisa dari pembakaran Musa Al-Asyári sebagai salah satu gubernur di zaman Khalifah Umar r.a. menulis surat kepada Amirul Mukminin yang isinya menanyakan surat-surat dari khalifah yang tidak benar tahunnya, hanya tanggal dan bulan saja, sehingga membingungkan. Khalifah Umar lalu mengumpulkan beberapa kenalan senior waktu itu. Mereka adalah Utsman bin Affan r.a., Ali bin Abi Thalib r.a., Abdurrahman bin Auf r.a., Sa’ad bin Abi Waqqas r.a., Zubair bin Awwam r.a., dan Thalhan bin Ubaidillah r.a. Mereka bermusyawarah mengenai kalender Islam. Benar yang mengusulkan sesuai milad Rasulullah saw. Benar juga yang mengusulkan sesuai pengangkatan Muhammad saw menjadi Rasul. Dan yang diterima adalah usul dari Ali bin Abi Thalib r.a. adalah sesuai momentum hijrah Rasulullah SAW dari Makkah ke Yatstrib (Madinah). Karenanya semuanya setuju dengan usulan Ali r.a. dan diambil keputusan bahwa tahun pertama dalam kalender Islam adalah pada masa hijrahnya Rasulullah saw. Sedangkan nama-nama bulan dalam kalender hijriyah ini diambil dari nama-nama bulan yang telah benar dan berjalan pada masa itu di wilayah Arab. Nama-nama bulanKalender Hijriyah terdiri dari 12 bulan: Keterangan
Nama-nama hariKalender Hijriyah terdiri dari 7 hari. Suatu hari diawali dengan terbenamnya Matahari, berbeda dengan Kalender Masehi yang mengawali hari pada saat tengah malam. Berikut adalah nama-nama hari:
SejarahPenentuan kapan dimulainya tahun 1 Hijriah dipertontonkan 6 tahun setelah wafatnya Nabi Muhammad. Namun demikian, sistem yang mendasari Kalender Hijriah telah benar semenjak zaman pra-Islam, dan sistem ini direvisi pada tahun ke-9 periode Madinah. Sistem kalender pra-Islam di ArabSebelum datangnya Islam, di tanah Arab dikenal sistem kalender berbasis campuran selang Bulan (komariyah) maupun Matahari (syamsiyah). Peredaran bulan digunakan, dan untuk mensinkronkan dengan musim dipertontonkan penambahan jumlah hari (interkalasi). Pada waktu itu, belum dikenal penomoran tahun. Suatu tahun dikenal dengan nama kejadian yang cukup penting pada tahun tersebut. Misalnya, tahun dimana Muhammad kelahiran, dikenal dengan sebutan "Tahun Gajah", sebab pada waktu itu, terjadi penyerbuan Ka'bah di Mekkah oleh pasukan gajah yang dipimpin oleh Abrahah, Gubernur Yaman (salah satu provinsi Kerajaan Aksum, sekarang termasuk wilayah Ethiopia). Revisi penanggalanPada era kenabian Muhammad, sistem penanggalan pra-Islam digunakan. Pada tahun ke-9 setelah Hijrah, turun ayat 36-37 Surat At-Taubah, yang melarang menambahkan hari (interkalasi) pada sistem penanggalan. Penentuan Tahun 1 Kalender IslamSetelah wafatnya Nabi Muhammad, diusulkan kapan dimulainya Tahun 1 Kalender Islam. Benar yang mengusulkan adalah tahun kelahiran Muhammad sebagai awal patokan penanggalan Islam. Benar yang mengusulkan pula awal patokan penanggalan Islam adalah tahun wafatnya Nabi Muhammad. Akhirnya, pada tahun 638 M (17 H), khalifah Umar bin Khatab menetapkan awal patokan penanggalan Islam adalah tahun dimana hijrahnya Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah. Penentuan awal patokan ini dipertontonkan setelah menghilangkan seluruh bulan-bulan tambahan (interkalasi) dalam periode 9 tahun. Tanggal 1 Muharam Tahun 1 Hijriah bertepatan dengan tanggal 16 Juli 622, dan tanggal ini bukan berarti tanggal hijrahnya Nabi Muhammad. Kejadian hijrahnya Nabi Muhammad terjadi bulan September 622. Dokumen tertua yang menggunakan sistem Kalender Hijriah adalah papirus di Mesir pada tahun 22 H, PERF 558. Tanggal-tanggal pentingTanggal-tanggal penting dalam Kalender Hijriyah adalah:
Hisab dan RukyatRukyat adalah aktivitas yang dipekerjakan mengamati visibilitas hilal, yakni mengamati penampakan bulan sabit yang pertama kali terlihat setelah bulan baru (ijtima). Rukyat dapat dipertontonkan dengan mata telanjang, atau dengan peralatan bantu optik seperti teleskop. Apabila hilal terlihat, karenanya pada petang tersebut telah memasuki tanggal 1. Sedangkan hisab adalah melaksanakan anggaran untuk memilihkan letak bulan secara matematis dan astronomis. Hisab adalah peralatan bantu untuk mengetahui kapan dan dimana hilal (bulan sabit pertama setelah bulan baru) dapat terlihat. Hisab seringkali dipertontonkan untuk menolong sebelum melaksanakan rukyat. Penentuan awal bulan menjadi sangat signifikan untuk bulan-bulan yang bersesuaian dengan ibadah, seperti bulan Ramadan (yakni umat Islam menjalankan puasa ramadan sebulan penuh), Syawal (yakni umat Islam merayakan Hari Raya Idul Fitri), serta Dzulhijjah (dimana terdapat tanggal yang bersesuaian dengan ibadah Haji dan Hari Raya Idul Adha). Penentuan kapan hilal dapat terlihat, menjadi motivasi ketertarikan umat Islam dalam astronomi. Ini menjadi salah satu pendorong mengapa Islam menjadi salah satu pengembang awal ilmu astronomi sebagai sains, bebas dari astrologi pada Masa zaman Menengah. Sebagian umat Islam berpendapat bahwa untuk memilihkan awal bulan, adalah harus dengan benar-benar melaksanakan pengamatan hilal secara langsung (rukyatul hilal). Sebagian lainnya berpendapat bahwa penentuan awal bulan cukup dengan melaksanakan hisab (perhitungan matematis), tanpa harus benar-benar mengamati hilal. Metode hisab juga memiliki beragam kriteria penentuan, sehingga seringkali menyebabkan perbedaan penentuan awal bulan, yang berakibat benarnya perbedaan hari melaksanakan ibadah seperti puasa Ramadan atau Hari Raya Idul Fitri. Rupa-rupa
Kalender Hijriah dan Penanggalan JawaSistem Kalender Jawa berbeda dengan Kalender Hijriyah, meski keduanya memiliki kemiripan. Pada masa zaman ke-1, di Jawa diperkenalkan sistem penanggalan Kalender Saka (berbasis Matahari) yang bersumber dari India. Sistem penanggalan ini digunakan hingga pada tahun 1625 Masehi (bertepatan dengan tahun 1547 Saka), Sultan Luhur mengubah sistem Kalender Jawa dengan mengadopsi Sistem Kalender Hijriah, seperti nama-nama hari, bulan, serta berbasis lunar (komariyah). Namun demikian, demi kesinambungan, angka tahun saka diteruskan, dari 1547 Saka Kalender Jawa tetap meneruskan bilangan tahun dari 1547 Saka ke 1547 Jawa. Berbeda dengan Kalender Hijriah yang murni menggunakan visibilitas Bulan (moon visibility) pada penentuan awal bulan (first month), Penanggalan Jawa telah menetapkan jumlah hari dalam setiap bulannya. Lihat pula
Tautan luar
edunitas.com Home Tautan
Laporan Lengkap Korona ★ di Dunia, per Negara, per Hari Corona Sumatera Selatan, DI Yogyakarta, Jawa Timur Covid Lubuk Linggau, Yogyakarta, Magetan, Pesanggrahan, Petukangan Selatan (+ Tanya Jawab - FAQ) Kode Pos Lengkap https://m.kodepos.nomor.net Angka Kecukupan Gizi
Dalam Islam sekarang tanggal berapa?Adapun menurut perhitungan kalender hijriah, Tahun Baru Islam 2022 adalah Tahun Baru Islam ke 1444 Hijriah.
Kapan 12 Rabiul Awal 2022?selamat memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW (12 Rabiul Awal 1444H / 8 Oktober 2022)
Tanggal 1 Safar 2022 jatuh pada hari apa?Di tahun ini, 1 Safar jatuh pada Minggu, 29 Agustus 2022. Bulan Safar terdiri dari 29 hari. Bulan kedua dalam kalender Hijriah ini akan berakhir pada 26 September 2022.
Berapa Hijriah tahun 2022?Untuk tahun ini, seperti diketahui sebelumnya pada tanggal 30 Juli 2022 lalu umat Muslim telah memasuki tahun baru hijriah 1 Muharam ke-1444 hijriah.
|